Penebangan Pohon di Kota Medan tanpa Izin

retribusi kekayaan daerah selama pohon yang ditebang adalah milik pemerintah daerah. Hukum Administrasi Negara berfungsi sebagai ukuran, maksudnya untuk menilai apakah pelaksanaan pemberian izin bagi usaha yang berdampak besar mengakibatkan kerusakan lingkungan dilakukan secara benar atau salah, maka dipakailah sebagai ukurannya adalah Peraturan Daerah Kota Medan No.21 Tahun 2002 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, yang berisikan syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh orang perorang atau suau badan usaha untuk memperoleh izin melakukan aktivitasnya yang dikeluarkan oleh pemerintah. 110

C. Penebangan Pohon di Kota Medan tanpa Izin

Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Drs H Zulkifli Sitepu MM, mengatakan tiga batang pohon di pinggir Jalan Karya, Simpang Karya Dalam, ditebang anggotanya sendiri tanpa ada izin. Tidak pernah ada izin penebangan atas tiga batang pohon ini berada di depan 5 unit ruko yang baru dibangun oleh pengembang. Walaupun pohon tersebut memang telah mati karena diracuni. Diduga penebangan pohon ini dilakukan karena ada petugas yang menerima suap. Dan pihak Kepala Dinas tersebut tidak akan tinggal diam, tetapi akan melaporkan kasus penebangan pohon tanpa izin ini 110 Ibid Universitas Sumatera Utara kepada Polresta Medan meskipun penebangan pohon itu dilakukan oleh anggotanya sendiri. Penebangan pohon tanpa izin di Kota Medan juga terjadi di Jalan Sudirman Medan. Dalam hal ini menggambarkan Pemko Medan Medan tidak tegas terhadap peraturan. Ruang Terbuka Hijau RTH di kota Medan telah musnah, pohan-pohon yang berfungsi sebagai resapan air, penyangga datangnya banjir, ditebangi tanpa menalui prosedur yang ada. Padahal sesuai Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang lingkungan hidup, setiap ada pembangunan, baik itu perumahan, hotel dan sebagainya, harus memberikan sebanyak 20 persen dari luas area yang akan dibangun untuk dijadikan RTH, namun faktanya untuk yang sudah ada saja tidak dilakukan penyelamatan, pohon-pohon yang berfungsi sebagai penghalang banjir ditebangi tanpa melalui prosedur yang ada. Menurut Undang-Undang lingkungan hidup, kegiatan penebangan tanpa izin ini jelas satu bentuk pengrusakan terhadap lingkungan hidup, konsekwensi yang ditimbulkan akibat penebangan tersebut, jelas akan berpotensi kepada banjir, sebab RTH tidak lagi berfungsi sebagai kawasan resapan air. Seperti halnya pohon di kawasan RTH di jalan Sudirman Medan yang ditebangi hanya karena kepentingan pembangunan jembatan, padahal keberadaan RTH tersebut sebagai kawasan resapan air di seputaran Jalan Sudirman Medan. Karenanya tindakan penebangan pohon di kawasan RTH Jalan Sudirman Medan ini harus ditempuh jalaur hukum, pihak Dinas Pertamanan Kota Medan harus membawa ini kepada ranah hukum, sehingga akan diketahui jelas apa kepentingan Universitas Sumatera Utara dibalik ini. Tidak hanya itu Badan Lingkungan Hidup BLH Kota Medan juga harus mengambil sikap, walapun sesungguhnya RTH ini dibawah tanggungjawab Dinas Pertamanan, sebab efek yang ditimbulkan akibat penebangan pohon ini sangat berdampak kepada lingkungan hidup. Peristiwa penebangan pohon di RTH Jalan Sudirman ini harus dijadikan contoh, kedepan Dinas Pertamanan Kota Medan harus membuat plang atau semacam pengumunan yang berasaskan peraturan dan perundang-undangan, sebutkan sanksi pidananya jika melakukan penebangan tanpa izin

D. Pohon Untuk Kelangsungan Hidup