Batang pohon utama berdiri dan berukuran lebih besar disbanding cabang- cabangnya. Banyak tumbuhan yang berdaun, namun tidak masuk dalam kategori
pohon. Ada juga tumbuhan berbatang kayu tapi tidak meninggi, tetapi cenderung menyebar menutupi tanah.
21
Menurut ekologist, yaitu orang yang ahli dalam bidang ekologi, definisi pohon adalah suatu organisme dari komponen ekosistem yang berinteraksi satu
dengan yang lainnya, serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Karenanya pohon yang tumbuh di satu tempat, berbeda dengan pohon yang tumbuh di tempat
lainnya. Batang pohon yang ukurannya paling besar adalah penghubung utama antara akar dengan tajuk pohon. Dari akar tersebut, batang pohon dengan lapisan
kulit bernama kambium menyalurkan air dan mineral ke tajuk pohon atau kanopi. Setelah diolah dari kanopi asupan dan air dan mineral yang telah diolah
disebarkan ke seluruh bagian pohon melalui cabang-cabang.
22
Jadi, untuk dapat menebang pohon itu juga tidak dapat sembarangan. Harus tetap ada prosedur yang dijalankan, dan mendapatkan izin dari pihak yang
berwenang mengeluarkan izin tersebut. Karena izin penebangan pohon tidak dapat dikeluarkan oleh pihak yang tidak berwenang, sehingga timbul syarat yang harus
dipenuhi untuk dapat melakukan penebangan pohon.
C. Izin penebangan pohon
Demikian juga dalam hal penebangan pohon, tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Apabila akan melakukan penebangan terhadap pohon di Kota
21
Rioardi, Op.cit
22
Op.cit, Rioardi
Universitas Sumatera Utara
Medan harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Medan sebagai berikut:
1. Syarat-syarat Permohonan Izin
:
23
a Foto copy KTP Pemohon.
b Surat Permohonan ditujukan kepada Walikota melalui Kepala Dinas
Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman. c
Foto lokasi pohon yang akan ditebang. d
Keterangan jumlah pohon yang akan ditebang. e
Surat Pernyataan bersedia mentaati semua peraturan yang berlaku diantaranya membayar retribusi, penggantian pohon mulai diameter
terendah 0 sd 50 cm keatas dengan pembayaran retribusi terendah Rp.500.000 dan tertinggi Rp.800.000,- sesuai besaran diameter
pohon. f
Membayar biaya izin penebangan pohon bagi kepentingan tujuan tertentu.
Izin penebangan pohon yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas kepada Pemohon untuk melaksanakan penebangan pohon atas pohon yang dikuasai
Pemerintah dengan alasan-alasan tertentu, diluar pohon-pohon yang keropos dan yang sangat membahayakan.
Dasar Hukumnya adalah Peraturan Daerah No.7 Tahun 2006 tentang Izin Penebangan Pohon. SK Walikota No.8 tahun 2006 tentang tata Cara Persyaratan
Pemberian Izin Penebangan Pohon.
24
23
perizinan, www.perizinaniz
, diakses tanggal 28 Maret 2013
Universitas Sumatera Utara
2. Instansi yang Memberi Izin Penebangan Pohon
Kemudian Instansi yang berhak memberikan izin penebangan pohon di Kota Medan adalah Dinas Pertamanan Bidang Pertamanan.
25
Instansi Pemberi Pertimbangan: a
Aduan laporan masyarakat RT RW Kelurahan terhadap pohon yang keropos dan membahayakan umum.
b Permohonan dari instansi yang berkepentingan dengan alasan-
alasannya. Teknis pemrosesan:
Yang bersangkutan berkepentingan menyampaikan surat permohonan kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman.
Bentuk Izinnya berupa Surat izin Penebangan Pohon, kemudian jangka waktu penyelesaian izin yaitu 6 enam hari tergantung lengkapnya persyaratan.
Jangka waktu berlakunya izin adalah satu surat izin berlaku 1 kali kegiatan sesuai yang dimohon.
Dalam hal ini dibahas mengenai Peraturan Daerah tentang Penertiban Penebangan Pohon, umumnya yaitu:
26
a Setiap orang badan yang akan melakukan penebangan pohon yang berada
diluar kawasan hutan harus mendapat ijin dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk;
24
Ibid
25
Ibid
26
https:m.facebook.comnote.php?note_id=403562939697729_ft_=fbid.403562939697729 ,
diakses tanggal 20 Maret 2013
Universitas Sumatera Utara
b Penebangan pohon diluar kawasan hutan wajib memperhatikan prinsip-
prinsip konservasi; c
Penebangan tersebut diatas harus dilaksanakan secara selektif dengan diikuti usaha-usaha konservatif sesuai petunjuk teknis instansi yang
berwenang; d
Ijin dapat diberikan kepada perorangan atau badan, berlaku 1satu kali; e
Sebagai tanda legalitas, hasil tebangan yang memiliki ijin wajib ditandai dengan “Tok Kayu Rakyat”.
27
Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penebangan pohon yaitu: 1.
Permohonan Penebangan
28
Permohonan disampaikan oleh pemohon secara tertulis yang dilengkapi dengan:
- Nama dan jenis pohon
- Ukuran pohon diameter dan tinggi
- Lokasi pohon wilayah kota, kecamatan, kelurahan, nama jalan, peta lokasi
yang menggambarkan titik pohon yang diusulkan -
Permohonan dapat disampaikan kepada Dinas Pertamanan 2.
Dinas Pertamanan
29
Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh pemohon maupun permohonan yang disampaikan Suku Dinas Pertamanan, kemudian
27
Ibid
28
Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Jakarta.go.id.prosedur pelayanan penebangan pohon.news,
www.jakarta.go.idwebnews201107 , diakses tanggal 31 Mei 2013
29
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemahaman memerintahkan TP4 untuk melakukan Pembahasan Awal permohonan dimaksud.
3. Suku Dinas Pertamanan
30
- Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh
pemohon maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas Pertamanan Kecamatan.
- Menerima permohonan penebangan pohon yag disampaikan oleh pemohon
maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas Pertamanan Kecamatan.
- Setelah menerima permohonan penebangan pohon, Suku Dinas harus
melakukan hal-hal sebagai berikut: a
Men survey pohon dimaksud baik jenis, umur, ukuran dan lokasi. b
Melakukan analisis untuk menyimpulkan tentang pohon dimaksud. c
Memberikan rekomendasi beserta surat permohonan penebangan pohon dari pemohon kepada Kepala Dinas Pemakaman dan
Pertamanan d
Membuat surat pengantar kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman
Dan kemudian kepala seksi pertamanan kecamatan dapat menerima surat permohonan penebangan dan melakukan survey ke lapangan untuk mendata
pohon yang diusulkan ditebang beserta lokasinya Hal selanjutnya yaitu mengenai Surat Izin:
30
Ibid
Universitas Sumatera Utara
4. Penertiban Surat Izin
31
- Surat izin ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman
setelah mempelajari Berita Acara rapat TP4. -
Surat izin memuat dengan jelas hal-hal sebagai berikut: a
Jenis, jumlah, dimensi dan lokasi pohon b
Jenis, bentuk, waktu pelaksanaan kompensasi c
Besarnya kompensasi yang harus dibayarkan dan waktu pelaksanaannya.
5. Penyampaian Surat Izin
32
Surat izin penebangan disampaikan kepada pemohon setelah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan
tembusan juga disampaikan kepada yang bersangkutan, pada hari yang sama. 6.
Laporan Rencana Pelaksanaan
33
Sebelum pelaksanaan penebangan pemohon harus melaporkan rencana pelaksanaan tersebut kepada pengelola wilayah daerah yang
bersangkutan, untuk mendapat petunjuk teknis dan diberikan Surat Tugas Pengawasan sebagai unsur pengawas yang mendampingi selama
pengawasan. 7.
Hal Pembahasan di TP4
34
Pembahasan tersebut akan dilakukan setalah menerima surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Setelah itu akan dilakukan
31
Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Op.cit
32
Ibid
33
Ibid
34
Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Op.cit
Universitas Sumatera Utara
pembahasan mengenai konsep awal penempatan dan pemilihan jenis pohon yang akan ditebang. Kemudian pembahasan rancangan survey yang akan dilakukan
serta persiapan-persiapan survey lainnya. 8.
Survey Lapangan dan Penilaian Fisik
35
Disini dibahas bagaimana cara melakukan analisis terhadap kondisi pohon dan lokasi analisis kelayakan pohon untuk ditebang serta lingkungan fisik di
sekitarnya. Kemudian akan dilakukan pertimbangan berbagai perizinan yang telah dikeluarkan terlebih dahulu, setelah itu membuat Berita Acara survey dan
penilaian yang ditandatangani oleh unsur-unsur terkait PNS, dan disetujui oleh Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas terkait serta diketahui oleh Ketua TP4.
Setelah selesai maka Berita Acara dibuat berdasarkan hasil rapat pembahasan oleh TP4, dimana apabila pemohon penebangan disetujui harus diberikan alasan
yang jelas. Begitu juga apabila permohonan penebangan pohon ditolak harus diberikan alasan yang jelas, serta bentuk-bentuk dan jenis kompensasi yang
disyaratkan untuk dipenuhi serta waktu pelaksana kompensasi. Sedangkan di Tegal, Pemerintah Kota Tegal akan meminta ganti rugi 50
pohon ukuran sedang untuk tiap satu pohon berusia puluhan tahun yang ditebang tanpa izin.
Urusan penebangan pohon ini juga diatur dalam Perda No06 Tahun 1999 Tentang Penebangan Pohon. Pada perda itu diatur pohon yang bagaimana yang
bisa ditebang dan lainnya. Kalau sesuai bicara sanksi sesuai peraturan perundang-
35
Ibid
Universitas Sumatera Utara
undangan disebutkan membayar denda Rp1 juta jika melakukan penebangan pohon tanpa izin.
Di Kota Medan belum terdapat sanksi yang tegas mengenai hukuman bagi orang yang melakukan penebangan pohon tanpa izin, tetapi di Banyuwangi-Jawa
Timur Bupati lantas memaparkan aturan penebangan pohon, yang tertuang dalam Peraturan Daerah Perda Nomor 2 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan
Kebersihan dan Keindahan KotaDesa. Ada ketentuan, merusak berbagai jenis tanaman aset daerah di fasilitas umum dikenai sanksi kurungan penjara selama-
lamanya tiga bulan atau denda Rp 50.000. Perkecualian bila ada alasan tertentu yang dibenarkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKP serta bupati, pohon
aset pemerintah itu boleh juga ditebang asal mengikuti prosedur yang berlaku.
3. Fungsi Pohon
Penebangan pohon secara liar menyebabkan hutan alam di Indonesia menjadi
rusak. Dapat dilihat juga di alam telah terjadi proses hubungan timbal balik,
seperti:
36
a Produsen
Ketergantungan antar komponen selalu melibatkan unsur tanaman. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Rantai makanan dan piramida makanan,
misalnya. Ketiganya menempatkan tanaman pada posisi strategis, yaitu sebagai penyedia makanan atau produsen. Oleh karena itu, bila tanaman yang bertindak
sebagai produsen sampai terganggu keberadannya atau bahkan terancam
36
Rioardi, Op.cit
Universitas Sumatera Utara
kepunahan, dapat dipastikan semua makhluk hidup lain pun akan terancam kepunahan pula.
b Menahan Laju Air dan Erosi
Fungsi pohon lainnya adalah untuk menahan laju air. Menurut penelitian, pohon mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80
persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi erosi tanah. Tanah
yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan. c
Menjaga Kesuburan Tanah Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah
bagian atas yang berhumus dan subur menjadi tergerus sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat
hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah, tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air
terhadap tanah. d
Menghasilkan Oksigen dan Mengurangi Karbondioksida Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas.
Sementara pohon, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis
berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun. Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan
efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2ton O2.
Universitas Sumatera Utara
e Lingkungan Menjadi Nyaman
Lingkungan yang rindang dan banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih nyaman, sejuk, mencegah kebisingan dan kepanasan, serta menambah indah
pemandangan. Hal tersebut akibat proses evapotrenspirasi pada tanaman dapat menyebabkan suhu disekitarnya lebih rendah dan kadar kelembapannya
meningkat. f
Mengurangi Zat Pencemar Udara Kegiatan pabrik banyak menghasilkan asap tebal yang pekat dan mengandung
karbondioksida. Begitu pula, kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak. Selain karbondioksida, asap tersebut mengandung sulfur dioksida
dan asam sulfat. Zat-zat tersebut apabila bercampur dengan air hujan akan menghasilkan hujan asam yang membahayakan kesehatan kulit serta
menimbulkan korosi. Disamping itu, kita dapat melihat suatu contoh dari nilai ekologis dari
populasi pohon aren seperti konservasi lahan dan airnya.
37
Bumi Nusantara ini tersusun oleh daratan yang begitu luas dengan variasi relief permukaan yang sangat unik, dari yang datar, miring, jurang hingga lembah-
lembah dari yang mudah dicapai oleh manusia hingga sudut-sudut yang sangat sulit untuk dirambah tangan-tangan manusia. Namun, bumi yang begitu indah ini
pada berbagai wilayah sering terancam bencana longsor dan erosi, terutama pada wilayah dengan kemiringan yang terjal. Bukan tidak mungkin kejadian tersebut
mengancam keselamatan manusia yang hidup disekitarnya. Erosi yang
37
Nugraheni Widyawati, Sukses Investasi Masa Depan dengan Bertanam Pohon Aren, Penerbit Lily Publisher, Yogyakarta, 2011, hal 42
Universitas Sumatera Utara
berkepanjangan juga dapat menghasilkan lahan-lahan kritis dan tidak mampu menjadi lahan yang memproduksi berbagai kebutuhan manusia. Dalam hal ini
perlu dilakukan upaya untuk meminimalkan kejadian tersebut melalui tindakan yang bersifat konservasi lahan.
38
Salah satu upaya konservasi lahan yang telah dikenal luas oleh masyarakat adalah secara vegetatif. Metode vegetatif ini sering dikatakan pula sebagai cara
pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah Seloliman, 1997. Jika air hujan yang deras mengenai
permukaan tanah top soil yang strukturnya remah, maka erosi dapat terjadi.
39
Tidak dipungkiri bahwa keberadaan pohon aren sangat penting bagi konservasi lahan dan air di wilayah pegunungan. Secara keseluruhan, pohon aren
memang sangat ideal bagi konservasi lahan dan air karena mudah diperbanyak dengan biji. Jumlah biji yang dihasilkan oleh setiap pohon juga sangat sulit
dijangkau oleh manusia dengan bantuan musang, tahan terhadap penyakit dan kekeringan, mampu menahan partikel tanah, mampu melindungi top soil dari
terpaan air hujan dan dapat menambah bahan organic serta berumur relatif panjang.
40
Pohon aren yang memiliki daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan langsung ke
permukaan tanah.
41
38
Ibid
39
Ibid, hal 43
40
Ibid
41
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Partikel tanah akan terhindar dari jatuhan butir-butir air hujan yang deras sehingga mencegah terjadinya erosi. Selain itu, perakaran pohon aren cukup
dalam dan melebar sehingga sangat bermanfaat untuk mengikat partikel-partikel tanah. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor. Peranan ini
sangat penting untuk wilayah lereng-lereng dan tebing-tebing perbukitan. Bagian- bagian pohon aren yang sudah melapuk juga sangat bermanfaat dalam menambah
kandungan bahan organik tanah secara periodik sehingga menjaga keberlanjutan kesuburan tanah.
42
Selain berperan dalam konservasi lahan, keberadaan populasi aren di wilayah pegunungan juga sangat penting bagi konservasi air. Bahan organik tanah yang
ditambahkan oleh populasi aren dapat berfungsi menyerap dan menahan air hujan dalam waktu yang lebih lama. Perakaran pohon aren yang dalam dan menyebar
luas juga dapat membantu air hujan meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam dan tertahan disana untuk waktu yang lama. Tajuk pohon aren juga menyebabkan
air hujan gerakan air hujan secara lambat mengenai permukaan tanah sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk meresap ke dalam tanah, tersimpan dalam
pori-pori tanah, dan air tidak mengalir di permukaan tanah run-off.
43
Meski kaya dengan beragam flora dan fauna, Indonesia juga memiliki tingkat keterancaman dan kepunahan spesies, termasuk kekayaan jenis palma ini.
Kepunahan atau kelangkaan bisa terjadi karena bencana alam atau ulah masyarakat melalui eksploitasi besar-besaran tanpa memperhatikan
keberlanjutannya. Yang justru paling mengancam keberlangsungan palma ini
42
Ibid, hal 44
43
Ibid, hal 45
Universitas Sumatera Utara
adalah eksploitasi besar-besaran oleh masyarakat melalui penebangan untuk mengambil pati pohon ini. Sementara itu dalam hal populasi, terdapat kaitan
antara penyebaran pohon aren dengan musang Paradoxirus fasciatus. Buah aren matang adalah makanan yang disukai musang. Hewan ini berperan sebagai agen
penyebar alami populasi aren hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh manusia.
44
Selain musang, pohon aren juga bermanfaat untuk fauna lain. Batang pohon aren liar pada umumnya ditumbuhi oleh berbagai jenis epifit. Sebagai inang epifit,
pohon aren mempunyai peran sangat penting karena memberikan tempat hidup nyaman bagi perkembangan spesies tersebut.
45
Berbagai jenis burung di alam ternyata juga memanfaatkan bagian dari pohon aren untuk mempertahankan siklus hidupnya. Berbagai jenis serangga pun hidup
nyaman di pohon aren yang tumbuh liar di alam karena posturnya yang lebat dan batangnya yang dipenuhi dengan ijuk serta tumbuhan epifit.
46
D. Manfaat Penebangan Pohon