ANALISIS EFISIENSI KOLEKTOR SURYA

37 Berikut ini adalah grafik intensitas matahari dan temperatur plat dalam kolektor per 5 menit pada variasi tertutup 100. Gambar 4.8 Intensitas Matahari dan Temperatur Plat Pada Variasi Tertutup 100 Untuk variasi tertutup 100, temperatur plat dalam kolektor cenderung stabil walaupun dengan kondisi intensitas matahari yang berfluktuasi. Temperatur plat dalam kolektor berada pada kisaran 41-71 o C. Temperatur plat pada variasi ini lebih besar daripada variasi terbuka 100. Hal ini disebabkan karena intensitas radiasi yang diterima oleh kolektor berubah menjadi udara panas yang mengakibatkan temperatur di dalam kolektor menjadi lebih tinggi daripada temperatur lingkungan [30]. Sirip pada kolektor tipe plat datar ini menambah luasan perpindahan panas sehingga temperatur plat akan lebih meningkat juga. Plat absorber pada kolektor ini dapat menyerap panas cukup baik dan mampu mempertahankan temperaturnya di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Dari keempat variasi bukaan kolektor surya dapat dilihat bahwa temperatur plat tertinggi sebesar 71 o C dicapai oleh bukaan tertutup 100. Temperatur ini dicapai pada saat penelitian telah berlangsung selama 4 jam 40 menit, yaitu dari pukul 09.05-13.45. Semakin kecil bukaan kolektor, maka temperatur plat akan semakin tinggi.

4.3 ANALISIS EFISIENSI KOLEKTOR SURYA

Pada penelitian ini temperatur yang diukur adalah temperatur permukaan plat, permukaan kayu, permukaan kaca dengan menggunakan termolaser. Temperatur 900 850 800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 In te n si ta s M at ah ar i W m 2 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 Waktu 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 Te m p er at u r o C Intensitas Matahari Temperatur Plat Universitas Sumatera Utara 38 dalam kolektor diukur dengan menggunakan Temperatur data logger. Temperatur lingkungan dan intensitas radiasi matahari diperoleh dari data Hobo. Kehilangan panas keseluruhan pada kolektor dihitung berdasarkan besarnya total kehilangan panas konveksi melalui udara lingkungan terhadap permukaan kayu, kehilangan panas konveksi melalui udara di dalam kolektor terhadap permukaan plat, kehilangan panas pada sisi bawah dan sisi atas dan kehilangan panas radiasi. Pada penelitian ini perhitungan kehilangan panas dan efisiensi pada kolektor surya dilakukan setiap 1 jam. Untuk contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2. Berikut ini adalah grafik intensitas matahari dan efisiensi kolektor untuk variasi terbuka 100. Gambar 4.9 Waktu vs Intensitas Radiasi Matahari dan Efisiensi Kolektor Untuk Variasi Terbuka 100 Gambar 4.10 Standar Deviasi Temperatur Plat Untuk Variasi Terbuka 100 53,1 58,4 61,1 56,8 54,1 51,1 50,7 45,0 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 9:05 10:05 11:05 12:05 13:05 14:05 15:05 16:05 T em p er a tu r o C Waktu 900 850 800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 In te n si ta s R a d ia si W m 2 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 Waktu 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 E fis ie n si Intensitas Radiasi Efisiensi Universitas Sumatera Utara 39 Untuk data panas masuk pada kolektor, panas hilang, dan efisiensi kolektor variasi terbuka 100 dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan grafik di atas mengenai efisiensi rata-rata kolektor pada variasi terbuka 100 disimpulkan bahwa kolektor memiliki efisiensi yang paling besar yaitu sebesar 68 pada intensitas radiasi matahari 614,4 Wm 2 dan yang paling kecil hanya mencapai 31,6 pada intensitas radiasi matahari 159,9 Wm 2 . Maka, nilai efisiensi ini sangat tergantung pada intensitas radiasi matahari yang diterima oleh kolektor. Hal ini didukung dengan teori yang mengatakan bahwa efisiensi kolektor bergantung pada intensitas yang diterima dalam satuan luas kolektor. Makin tinggi intensitas radiasi yang diterima, maka efisiensi kolektor juga akan semakin tinggi [29,3 1]. Berikut ini adalah grafik intensitas matahari dan efisiensi kolektor untuk variasi terbuka 15. Gambar 4.11 Waktu vs Intensitas Radiasi Matahari dan Efisiensi Kolektor Untuk Variasi Terbuka 15 Gambar 4.12 Standar Deviasi Temperatur Plat Untuk Variasi Terbuka 15 900 850 800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 In te n si ta s R a d ia si W m ² 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 Waktu 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 E fi si e n si Intensitas Radiasi Efisiensi 55,0 56,3 59,5 60,9 59,8 56,9 50,6 47,3 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 9:05 10:05 11:05 12:05 13:05 14:05 15:05 16:05 T em p er a tu r o C Waktu Universitas Sumatera Utara 40 Untuk data panas masuk pada kolektor, panas hilang, dan efisiensi kolektor variasi terbuka 15 dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan grafik di atas mengenai efisiensi rata-rata kolektor pada variasi terbuka 15 disimpulkan bahwa kolektor memiliki efisiensi yang paling besar yaitu sebesar 68,9 pada intensitas radiasi matahari 606,3 Wm 2 dan yang paling kecil hanya mencapai 37,3 pada intensitas radiasi matahari 148,3 Wm 2 . Maka, nilai efisiensi ini sangat tergantung pada intensitas radiasi matahari yang diterima oleh kolektor. Hal ini didukung dengan teori yang mengatakan bahwa efisiensi kolektor bergantung pada intensitas yang diterima dalam satuan luas kolektor. Makin tinggi intensitas radiasi yang diterima, maka efisiensi kolektor juga akan semakin tinggi [29,31]. Berikut ini adalah grafik intensitas matahari dan efisiensi kolektor untuk variasi terbuka 75. Gambar 4.13 Waktu vs Intensitas Radiasi Matahari dan Efisiensi Kolektor Untuk Variasi Terbuka 75 Gambar 4.12 Standar Deviasi Temperatur Plat Untuk Variasi Terbuka 75 47,5 49,2 50,7 52,1 53,6 55,3 56,6 57,4 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 9:05 10:05 11:05 12:05 13:05 14:05 15:05 16:05 T em p er a tu r o C Waktu 800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 In te n si ta s R a d ia si W m 2 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 Waktu 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 E fi si e n si Intensitas Radiasi Efisiensi Universitas Sumatera Utara 41 Untuk data panas masuk pada kolektor, panas hilang, dan efisiensi kolektor variasi terbuka 75 dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan grafik di atas mengenai efisiensi rata-rata kolektor pada variasi terbuka 75 disimpulkan bahwa kolektor memiliki efisiensi yang paling besar yaitu sebesar 66,6 pada intensitas radiasi matahari 614,4 Wm 2 dan yang paling kecil hanya mencapai 43,7 pada intensitas radiasi matahari 167,8 Wm 2 . Maka, nilai efisiensi ini sangat tergantung pada intensitas radiasi matahari yang diterima oleh kolektor. Hal ini didukung dengan teori yang mengatakan bahwa efisiensi kolektor bergantung pada intensitas yang diterima dalam satuan luas kolektor. Makin tinggi intensitas radiasi yang diterima, maka efisiensi kolektor juga akan semakin tinggi [29,31]. Berikut ini adalah grafik intensitas matahari dan efisiensi kolektor untuk variasi tertutup 100. Gambar 4.15 Waktu vs Intensitas Radiasi Matahari dan Efisiensi Kolektor Untuk Variasi Tertutup 100 Gambar 4.12 Standar Deviasi Temperatur Plat Untuk Variasi Tertutup 100 54,9 56,8 58,5 64,1 60,0 56,1 51,3 44,9 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 9:05 10:05 11:05 12:05 13:05 14:05 15:05 16:05 T em p er a tu r o C Waktu 800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 In te n si ta s R ad ia si M at a h a ri W m ² 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 Waktu 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 Ef is ie n si Intensitas Radiasi Efisiensi Universitas Sumatera Utara 42 Untuk data panas masuk pada kolektor, panas hilang, dan efisiensi kolektor variasi tertutup 100 dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan grafik di atas mengenai efisiensi rata-rata kolektor pada variasi tertutup 100 disimpulkan bahwa kolektor memiliki efisiensi yang paling besar yaitu sebesar 57,4 pada intensitas radiasi matahari 475,3 Wm 2 dan yang paling kecil hanya mencapai 47,1 pada intensitas radiasi matahari 202,4 Wm 2 . Maka, nilai efisiensi ini sangat tergantung pada intensitas radiasi matahari yang diterima oleh kolektor. Hal ini didukung dengan teori yang mengatakan bahwa efisiensi kolektor bergantung pada intensitas yang diterima dalam satuan luas kolektor. Makin tinggi intensitas radiasi yang diterima, maka efisiensi kolektor juga akan semakin tinggi [29,31]. Namun, pada grafik standar deviasi temperatur plat untuk variasi tertutup 100 memiliki penyimpangan yang cukup besar pada pukul 09.05, 11.05, dan 12.05, hal ini disebabkan karena lapisan isolasi yang kurang baik untuk penutup bukaan kolektor dan cuaca yang terkadang hujan pada saat penelitian. Untuk penelitian dengan variasi bukaan terbuka 100 diperoleh jumlah panas yang dapat diserap kolektor adalah 1286 Watt, dan kehilangan panas 335 Watt sehingga dihasilkan efisiensi rata-ratanya sebesar 55,7. Untuk penelitian dengan variasi terbuka 15 diperoleh jumlah panas yang dapat diserap kolektor adalah 1417 Watt, dan kehilangan panas 353 Watt sehingga dihasilkan efisiensi rata- ratanya sebesar 59,2. Untuk penelitian dengan variasi terbuka 75 diperoleh jumlah panas yang dapat diserap kolektor adalah 1240 Watt, dan kehilangan panas 315 Watt sehingga dihasilkan efisiensi rata-ratanya sebesar 56,3. Untuk penelitian dengan variasi bukaan tertutup 100 diperoleh jumlah panas yang dapat diserap kolektor adalah 1184 Watt, dan kehilangan panas 355 Watt sehingga dihasilkan efisiensi rata-ratanya sebesar 57,3. Universitas Sumatera Utara 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN