24 Gambar 3.8 Prosedur Penelitian
3.4 PROSEDUR PERHITUNGAN
3.4.1 MENGHITUNG KEHILANGAN PANAS
Kehilangan  panas  keseluruhan  dihitung  berdasarkan  besarnya  total kehilangan  panas  konveksi  melalui  udara  lingkungan  terhadap  permukaan  kayu,
kehilangan panas konveksi melalui udara di dalam kolektor terhadap permukaan plat, kehilangan panas pada sisi bawah dan sisi atas dan kehilangan panas radiasi.
Gambar 3.9 Penampang Kolektor Surya dan Kehilangan Panasnya
Universitas Sumatera Utara
25 1.
Menghitung Kehilangan Panas pada Sisi Dinding Q
1
Pada perhitungan kehilangan panas pada sisi dinding, hasil  yang diperoleh akan dikalikan  dua  karena  kolektor  surya  mempunyai  dua  dinding,  yaitu  sebelah  kanan
dan kiri.
Q
1
= U
d
.AT
u
-T
r
=
[25]
Dimana : U
d
= koefisien pindahan panas menyeluruh pada dinding h
1
= koefisien konveksi permukaan luar Wm
2
.K h
2
= koefisien konveksi permukaan dalam Wm
2
.K T
u
= temperatur udara dalam kolektor K T
r
= temperatur lingkungan K t
1
= tebal kayu m t
2
= tebal sterofoam m t
3
= tebal rockwoll m t
4
= tebal plat absorber m k
ky
= konduktivitas termal kayu Wm.K k
st
= konduktivitas termal sterofoam Wm.K k
rw
= konduktivitas termal rockwoll Wm.K k
p
= konduktivitas termal plat absorber Wm.K A
1
= luas penampang kayu pada sisi dinding m
2
A
2
= luas penampang styrofoam pada sisi dinding m
2
A
3
= luas penampang rockwoll pada sisi dinding m
2
A
4
= luas penampang plat absorber pada sisi dinding m
2
2. Menghitung Kehilangan Panas pada Sisi Alas Q
2
Pada  perhitungan  kehilangan  panas  pada  sisi  alas  diasumsikan  sama  dengan perhitungan  kehilangan  panas  pada  dinding  sehingga  parameter-parameter  yang
digunakan  dalam  perhitungan  pada  sisi  alas  ini  sama  dengan  pada  perhitungan dinding. Maka kehilangan panas  pada sisi alas adalah:
Universitas Sumatera Utara
26
Q
2
= U
b
.AT
u
-T
r
=
[25] Dimana :
U
b
= koefisien pindahan panas menyeluruh pada sisi bawah alas h
1
= koefisien konveksi permukaan luar Wm
2
.K h
2
= koefisien konveksi permukaan dalam Wm
2
.K T
u
= temperatur udara dalam kolektor K T
r
= temperatur lingkungan K t
8
= tebal kayu m t
7
= tebal sterofoam m t
6
= tebal rockwoll m t
5
= tebal plat absorber m k
ky
= konduktivitas termal kayu Wm.K k
st
= konduktivitas termal sterofoam Wm.K k
rw
= konduktivitas termal rockwoll Wm.K k
p
= konduktivitas termal plat absorber Wm.K A
8
= luas penampang kayu pada sisi alas m
2
A
7
= luas penampang sterofoam pada sisi alas m
2
A
6
= luas penampang rockwoll pada sisi alas m
2
A
5
= luas penampang plat absorber pada sisi alas m
2
3. Menghitung Kehilangan Panas pada KacaCover Q
3
Untuk menghitung kehilangan panas pada kaca digunakan koefisien perpindahan panas menyeluruh secpersamaan sebagai berikut :
Q
3
= U
a
.AT
u
-T
r
[25] U
a
= +
+
,,- .
0, 1
1
[27]
Dimana : U
a
= koefisien pindahan panas menyeluruh pada kaca cover N  = jumlah kacacover
= 1 lembar β   = sudut kemiringan kolektor
= 45
Universitas Sumatera Utara
27 σ   = konstanta Stefan-Boltzman
= 5,67 x 10
-8
Wm.K
4
[25] C  = 5201 – 0,000051.β
2
untuk 0 ≤ β ≤ 70
= 466,297 [27] e   = 0,43 1 – 100T
u
= 0,30756613 [27] ε
k
= emisivitas kaca = 0,88 [27]
ε
p
= emisivitas plat = 0,97 [22]
h
w
= koefisien perpindahan kalor konveksi f   = 1 + 0,089h
w
– 0,1166h
w
. ε
p
1 + 0,07866N [27] A  = luas permukaan kaca m
2
T
u
= temperatur udara dalam kolektor C
T
r
= temperatur lingkungan C
4. Menghitung Kehilangan Panas Radiasi Q
4
Untuk menghitung kehilangan panas pada radiasi digunakan persamaan sebagai berikut :
Q
4
=
2. 4
1 1
5  4
1 1
5
[25]
Dimana : T
p
= temperatur plat K T
k
= temperatur kaca K ε
k
= emisivitas kaca = 0,88 [27] ε
p
= emisivitas plat = 0,97 [22] σ
= konstanta Stefan-Boltzman = 5,67 x 10
-8
Wm.C
4
[25] A
= luas permukaan dalam kolektor m
2
Maka, dari hasil perhitungan kehilangan panas  yang dilakukan, akan diperoleh total kehilangan panas pada kolektor dengan persamaan sebagai berikut :
Q
loss
=  Q
dinding
+ Q
alas
+ Q
atas
+ Q
radiasi
=  Q
1
+ Q
2
+ Q
3
+ Q
4
dalam satuan Watt
3.4.2 MENGHITUNG PANAS MASUK Q