Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Kader Dengan

commit to user 75 dilakukan bahwa motivasi kader memiliki korelasi yang positif terhadap penemuan suspek TB paru. Hasil penelitian yang dilaksanakan memiliki hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni 2009, tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas P2TB Paru Puskesmas dalam implementasi strategi DOTS di Kota Semarang yang menunjukkan motivasi memiliki hubungan dengan kinerja petugas. Meningkatkan pengetahuan kader tentang penemuan suspek TB dapat dilakukan dengan penyuluhan perorangan dan kelompok. Penyuluhan perorangan kepada kader yang dilakukan dengan baik dan berkesinambungan dapat meningkatkan motivasi kader dalam melaksanakan penemuan suspek TB Paru. Penelitian Sukana 2005 menyatakan pengetahuan kader sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan sangat berbeda dengan RR value = 3.05 yang berarti pengetahuan kader yang diberikan penyuluhan lebih baik dari penderita yang tidak diberikan penyuluhan.

4. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Kader Dengan

Penemuan Suspek TB Paru Di Puskesmas Sanankulon Secara Simultan. Hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi dengan penemuan suspek secara simultan ditunjukkan oleh nilai F. Besarnya nilai F hasil perhitungan adalah 118,606 dengan p-value = 0,00 pa da α = 0,05. Karena p-value α maka H ditolak dan H 1 diterima yaitu terdapat commit to user 76 hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon. Koefisien korelasi hubungan antara pengetahuan dengan penemuan suspek TB Paru adalah 0,733, sedangkan hubungan sikap dengan penemuan suspek TB Paru adalah 0,717 dan hubungan motivasi dengan penemuan suspek TB Paru memiliki koefisien korelasi 0,712. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang penemuan suspek TB Paru merupakan faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan penemuan suspek TB Paru. Kondisi berbeda ditemukan oleh penelitian Nuraini 2009 yang menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa sikap p=0,002 dan motivasi p=0,049 memiliki hubungan dengan kinerja petugas. Sedangkan pengetahuan p=0,297, persepsi beban kerja p=0,091, insentif p=0,426, sarana p=0,129 dan supervisi p=0,111 tidak berhubungan dengan kinerja petugas. Perbedaan ini terjadi karena responden dalam penelitian ini adalah kader, dimana pada kader pemahaman tentang TB Paru dan mekanisme penemuan suspeknya belum dipahami, sehingga pengetahuan kader memegang peranan yang sangat penting dalam penemuan suspek TB Paru, hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pengetahuan petugas tidak berhubungan dengan penemuan suspek TB Paru, hal ini terjadi karena petugas kesehatan di Puskesmas sudah memiliki pengetahuan sebelum program dijalankan sehingga pengetahuan tersebut tidak terlalu bermanfaat dalam penemuan kasus TB Paru commit to user 77 mengingat dalam proses penemuannya, petugas melakukannya secara pasif di Puskesmas. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan motivasi kader dalam menemukan suspek TB Paru dilakukan dengan melalui pendidikan atau pelatihan kesehatan. Melalui pendidikan atau pelatihan tentang TB Paru diharapkan terjadinya transfer pengetahuan kepada kader. Akhirnya pengetahuan tersebut dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku kader dalam penemuan suspek TB Paru.

F. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KADER TERHADAP PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

0 14 45

PENGARUH METODE SURVEILANS BERBASIS KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN PENEMUAN SUSPEK TUBERKULOSIS PARU

1 11 119

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PRAKTEK KELUARGA DALAM MENDUKUNG KESEMBUHAN TUBERKULOSIS PARU Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Praktek Keluarga Dalam Mendukung Kesembuhan Tuberkulosis Paru Pada Anggota Keluarga Di BBKPM Surakarta.

0 3 14

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN KETAATAN PERIKSA DAHAK PENDERITA SUSPECT TUBERKULOSIS PARU (Di Puskesmas Trenggalek Kabupaten Trenggalek).

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI KADER KESEHATAN DENGAN AKTIVITASNYA DALAM PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BULELENG.

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KADER KESEHATAN DENGAN PRAKTIK PENEMUAN TERSANGKA KASUS TUBERKULOSIS PARU (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang)

0 0 80

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Pasien Tuberkulosis Paru dengan Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kesunean dan Pegambiran Kota Cirebon Jawa Barat

0 0 10

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA RESPONDEN SUSPEK TB PARU DENGAN TINDAKAN DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN SPUTUM (DAHAK) DI PUSKESMAS KAMONING KABUPATEN SAMPANG

0 0 18