Koefisien Determinasi Uji Hipotesis 1. Persamaan Regresi

commit to user 64 X 2 = Sikap X 2 X 3 = Motivasi X 3 Y = Penemuan Suspek TB Paru Y Berdasarkan persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Jika seluruh variabel bebas bernilai 0 maka variabel penemuan suspek bernilai -1,505 satuan. b. Jika variabel pengetahuan X 1 meningkat 1 satuan dan variabel lainnya konstan maka variabel penemuan suspek TB Paru Y akan bertambah sebesar 0,096. Hal ini berarti bahwa hubungan yang diberikan antara variabel pengetahuan dan variabel penemuan suspek TB Paru X 1 adalah positif. c. Jika variabel sikap X 2 meningkat 1 satuan dan variabel lainnya konstan maka variabel penemuan suspek TB Paru Y akan bertambah sebesar 0,045. Hal ini berarti bahwa hubungan yang diberikan antara variabel sikap X 2 dan variabel penemuan suspek TB Paru adalah positif. d. Jika variabel motivasi X 3 meningkat 1 satuan dan variabel lainnya konstan maka variabel penemuan suspek Y akan bertambah sebesar 0,031. Hal ini berarti bahwa hubungan yang diberikan antara variabel motivasi X 3 dan variabel penemuan suspek TB Paru adalah positif.

2. Koefisien Determinasi

Besarnya kontribusi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat ditunjukkan oleh nilai R 2 . Berdasarkan hasil analisis, besarnya nilai R 2 adalah 0,681 atau 68,1. Hal ini berarti pengetahuan X 1 , sikap X 2 dan commit to user 65 motivasi X 3 memberikan kontribusi pengaruh kepada penemuan suspek Y sebesar 68,1 sedangkan 31,9 sisanya dipengaruhi oleh faktor diluar pengetahuan, sikap dan motivasi. 3. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Kader Dengan Penemuan Suspek TB Paru Di Puskesmas Sanankulon Secara Simultan Hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi kader dengan penemuan suspek TB Paru secara simultan ditunjukkan oleh nilai F. Besarnya nilai F hasil perhitungan adalah 118,606 dengan p-value = 0,00 pada α = 0,05. Karena p-value α maka H ditolak dan H 1 diterima yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan, sikap dan motivasi kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon. Koefisien korelasi hubungan antara pengetahuan dengan penemuan suspek TB Paru adalah 0,733, sedangkan hubungan sikap dengan penemuan suspek TB Paru adalah 0,717 dan hubungan motivasi dengan penemuan suspek TB Paru memiliki koefisien korelasi 0,712. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang penemuan suspek TB Paru merupakan faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan penemuan suspek TB Paru. 4. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Kader Dengan Penemuan Suspek TB Paru Di Puskesmas Sanankulon Secara Parsial a. Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Penemuan Suspek TB Paru Di Puskesmas Sanankulon commit to user 66 Hipotesis pada pengujian ini adalah : H : Tidak terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara pengetahuan kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon H 1 : Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara pengetahuan kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon H akan diterima jika p-value α, dan H akan ditolak jika p-value α. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,161 dengan p-v alue = 0,002 pada α = 0,05 . Karena p-value α maka H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon, dengan kuat hubungan koefisien korelasi = 0,733. b. Hubungan Sikap Kader Dengan Penemuan Suspek TB Paru Di Puskesmas Sanankulon Hipotesis pada pengujian ini adalah : Ho : Tidak terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara sikap kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon. H 1 : Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara sikap kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon. H akan diterima jika p-value α, dan H akan ditolak jika p-value α. commit to user 67 Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,551 dengan p-v alue = 0,012 pada α = 0,05 . Karena p-value α maka H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon, dengan kuat hubungan koefisien korelasi = 0,717. c. Hubungan Motivasi Kader Dengan Penemuan Suspek TB Paru Di Puskesmas Sanankulon Hipotesis pada pengujian ini adalah : H : Tidak ada hubungan yang positip dan signifikan antara motivasi kader dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon. H 1 : Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara motivasi dengan kader penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon. H akan diterima jika p-value α, dan H akan ditolak jika p-value α. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,536 dengan p-value = 0,012 pada α = 0,05. Karena p-value α maka H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan penemuan suspek TB Paru di Puskesmas Sanankulon, dengan kuat hubungan koefisien korelasi = 0,712. commit to user 68

E. Pembahasan 1.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KADER TERHADAP PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

0 14 45

PENGARUH METODE SURVEILANS BERBASIS KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN PENEMUAN SUSPEK TUBERKULOSIS PARU

1 11 119

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PRAKTEK KELUARGA DALAM MENDUKUNG KESEMBUHAN TUBERKULOSIS PARU Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Praktek Keluarga Dalam Mendukung Kesembuhan Tuberkulosis Paru Pada Anggota Keluarga Di BBKPM Surakarta.

0 3 14

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN KETAATAN PERIKSA DAHAK PENDERITA SUSPECT TUBERKULOSIS PARU (Di Puskesmas Trenggalek Kabupaten Trenggalek).

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI KADER KESEHATAN DENGAN AKTIVITASNYA DALAM PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BULELENG.

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KADER KESEHATAN DENGAN PRAKTIK PENEMUAN TERSANGKA KASUS TUBERKULOSIS PARU (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang)

0 0 80

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Pasien Tuberkulosis Paru dengan Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kesunean dan Pegambiran Kota Cirebon Jawa Barat

0 0 10

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA RESPONDEN SUSPEK TB PARU DENGAN TINDAKAN DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN SPUTUM (DAHAK) DI PUSKESMAS KAMONING KABUPATEN SAMPANG

0 0 18