Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

commit to user 40

D. Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian

E. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : a. Variabel bebas Independent Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini X : pengetahuan X 1 , sikap X 2 , dan motivasi X 3 . Pengambilan data awal kader di Puskesmas Sanankulon N=276 Sampel kader yang di pilih secara random n=163 Pengetahuan Kader Pengolahan dan analisis data Teknik proportional random sampling Sikap kader Motivasi kader commit to user 41 b. Variabel terikat Dependent Variable Sebagai variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah penemuan suspek TB Paru.

F. Definisi Operasional Variabel

a. Pengetahuan kader tentang TB Paru Merupakan pengetahuan kader tentang penyakit TB Paru yaitu hasil kompilasi dari beberapa pertanyaan tentang TB Paru yang mencakup pengertian, cara penularan,tandagejala TB Paru, pencegahan, perlunya penemuan suspek TB Paru dan cara penemuan suspek TB Paru . Secara operasional diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan. Rentang jawaban dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari jawaban benar 1 dan salah 0. Penilaian pengetahuan baik apabila skor 67 – 100, cukup apabila skor 34 – 66, dan kurang apabila skor 0 – 33. Skala pengukuran ordinal. b. Sikap kader terhadap penemuan suspek TB Paru Sikap merupakan respon atau tanggapan kader yang meliputi segala hal yang berhubungan dengan perasaan, dukungan dan suasana hati responden terhadap kegiatan penemuan suspek TB Paru. Secara operasional diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 10 pernyataan sikap. Rentang jawaban dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari jawaban Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS . Pada penelitian ini hanya dipakai 4 kriteria yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak commit to user 42 Setuju STS dengan alasan bahwa kriteria N Netral bila dikaitkan dengan soal dalam kuesioner sikap yang telah dibuat, tidak dapat mencerminkan nilai sikap responden. Dalam pengolahan dan analisa data, masing-masing kriteria diberi nilai dengan membedakan sifat pernyataan antara pernyataan favorabel dan tidak favorabel, yaitu untuk pernyataan favorabel, SS diberikan nilai empat, S diberikan nilai tiga, TS diberikan nilai dua dan STS diberikan nilai satu. Sedangkan untuk pernyataan yang tidak favorabel, STS diberi nilai empat, TS diberi nilai tiga, S diberi nilai dua dan SS diberi nilai satu. Penilaian sikap baik apabila skor 67 – 100, cukup apabila skor 34 – 66, dan kurang apabila skor 0 – 33. Skala pengukuran : ordinal. Sikap dapat dilihat dari faktor-faktor berikut : 1 Keyakinan terhadap informasi program TB Paru 2 Sifat ingin melakukan penemuan suspek TB Paru 3 Daya tarik untuk melakukan penemuan suspek TB Paru c. Motivasi kader dalam penemuan suspek TB Paru Merupakan dorongan dari dalam diri dan luar diri seorang kader untuk melaksanakan penemuan suspek TB Paru meliputi motivasi dalam memberikan informasi tentang TB Paru kepada orang lain, motivasi dalam mempengaruhi suspek TB Paru, motivasi dalam merujuk suspek TB Paru ke sarana pelayanan kesehatan. Secara operasional diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 10 pernyataan. Rentang jawaban dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari jawaban SS 4, S 3, TS 2 dan STS 1 . Penilaian motivasi baik apabila skor 67 – 100, cukup commit to user 43 apabila skor 34 – 66, dan kurang apabila skor 0 – 33. Skala pengukuran : ordinal. Motivasi dapat di lihat dari : Dimensi internal yang meliputi : Tanggungjawab dalam melaksanakan tugas, melaksanakan tugas dengan target yang jelas, memiliki tujuan yang jelas dan menantang, ada umpan balik atas hasil pekerjaannya, memiliki perasaan senang dalam bekerja, selalu berusaha mengungguli orang lain, diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannnya. Dimensi eksternal yang meliputi : Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya, senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya, bekerja dengan harapan ingin memperoleh insentif, bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan. d. Penemuan suspek TB Paru Merupakan jumlah suspek TB Paru yang ditemukan kader selama bulan Januari – September 2010. Suspek TB Paru adalah seorang penderita batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih dan dapat diikuti gejala tambahan seperti batuk bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,nafsu makan menurun, penurunan berat badan, malaise, berkeringat di malam hari walaupun tanpa melakukan kegiatan fisik,demam meriang lebih dari satu bulan. Pengukuran dilakukan melihat blanko rujukan suspek TB Paru yang telah dikirim ke Puskesmas atau dengan melihat buku catatan kader tentang jumlah suspek yang ditemukan dan dirujuk ke Puskesmas. Skala interval. commit to user 44

G. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KADER TERHADAP PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

0 14 45

PENGARUH METODE SURVEILANS BERBASIS KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN PENEMUAN SUSPEK TUBERKULOSIS PARU

1 11 119

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PRAKTEK KELUARGA DALAM MENDUKUNG KESEMBUHAN TUBERKULOSIS PARU Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Praktek Keluarga Dalam Mendukung Kesembuhan Tuberkulosis Paru Pada Anggota Keluarga Di BBKPM Surakarta.

0 3 14

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN KETAATAN PERIKSA DAHAK PENDERITA SUSPECT TUBERKULOSIS PARU (Di Puskesmas Trenggalek Kabupaten Trenggalek).

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI KADER KESEHATAN DENGAN AKTIVITASNYA DALAM PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BULELENG.

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KADER KESEHATAN DENGAN PRAKTIK PENEMUAN TERSANGKA KASUS TUBERKULOSIS PARU (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang)

0 0 80

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Pasien Tuberkulosis Paru dengan Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kesunean dan Pegambiran Kota Cirebon Jawa Barat

0 0 10

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA RESPONDEN SUSPEK TB PARU DENGAN TINDAKAN DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN SPUTUM (DAHAK) DI PUSKESMAS KAMONING KABUPATEN SAMPANG

0 0 18