Uji Statistik Deskriptif Uji Kualitas Instrumen dan Data

Pada variabel dependen yaitu harga saham, nilai rata – rata yang diperoleh yaitu sebesar -7,2668. Artinya, rata – rata rasio perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI pada periode 2013 – 2015 adalah sebesar -7,27. Perusahaan dengan rasio harga saham terendah adalah PT Sumi Indo Kabel Tbk IKBI yaitu sebesar -43,00. Sedangkan perusahaan dengan rasio harga saham tertinggi adalah PT Jembo Cable Company Tbk JECC yaitu sebesar 48,15. Standar deviasi pada variabel harga saham adalah sebesar 16,19889. Variabel independen Net Profit Margin NPM memiliki nilai minimum sebesar 0,04. Artinya, terdapat perusahaan manufaktur dengan nilai NPM sebesar 0,04 yaitu PT. Indo-Rama Synthetics Tbk INDR. Sedangkan perusahaan dengan nilai NPM tertinggi adalah PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS yaitu sebesar 51,78. Nilai rata- rata NPM pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013 – 2015 adalah sebesar 8,91 dengan nilai standar deviasi sebesar 8,14858. Nilai rata-rata NPM tersebut berada di atas nilai rata-rata NPM industri menurut Brigham dan Houston 2010 yaitu sebesar 5. Pada variabel Return On Asset ROA, nilai rata – rata yang diperoleh pada perusahaan manufaktur adalah sebesar 9,5160, artinya rata – rata perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI memiliki rasio ROA sebesar 9,52 dengan standar deviasi sebesar 9,75285. Sedangkan nilai rata-rata ROA pada industri menurut Brigham dan Houston 2010 adalah sebesar 9, artinya nilai rata-rata ROA pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berada di atas rata-rata industri. Nilai minimum atau terkecil pada variabel ROA adalah sebesar 0,04 sama dengan nilai minimum pada variabel NPM. Perusahaan dengan rasio ROA terendah adalah PT. Indo-Rama Synthetics Tbk INDR dan PT Star Petrochem Tbk STAR yaitu sebesar 0,04. Sedangkan perusahaan dengan nilai rasio ROA tertinggi adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI yaitu sebesar 66,91. Variabel Return On Equity ROE memiliki nilai tertinggi sebesar 142,30. Perusahaan dengan nilai rasio ROE tertinggi adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI yaitu sebesar 142,30. Sedangkan nilai terendah variabel ROE adalah sebesar 0,06. Perusahaan dengan rasio ROE terendah adalah PT Star Petrochem Tbk STAR sebesar 0,06. Rata – rata perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI memiliki nilai rasio ROE sebesar 17,4629 atau 17,46 dengan standar deviasi sebesar 22,03972. Sedangkan nilai rata-rata ROE pada industri menurut Brigham dan Houston 2010 adalah 15, artinya nilai rata-rata ROE pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berada di atas rata- rata ROE industri. Pada variabel Debt to Equity Ratio DER menunjukkan bahwa variabel ini memiliki nilai tertinggi sebesar 739,64. Perusahaan dengan nilai rasio DER tertinggi adalah PT Jembo Cable Company Tbk JECC. Sedangkan perusahaan dengan nilai rasio DER terendah adalah PT Intanwijaya Internasional Tbk INCI yaitu sebesar 7,97. Rata- rata nilai rasio DER pada perusahaan manufaktur adalah sebesar 100,0283 atau 100,03 dengan standar deviasi sebesar 100,69625. Variabel Pengungkapan CSR memiliki nilai rata – rata sebesar 28,9806. Artinya, rata – rata perusahaan manufaktur mengungkapkan tanggung jawab sosialnya sebanyak 28,98 dari total 91 item. Nilai pengungkapan CSR tertinggi adalah sebesar 49,45, nilai tersebut dimiliki oleh PT Sampoerna Agro Tbk SGRO. Sedangkan nilai terendah variabel ini adalah sebesar 7,69. Perusahaan dengan nilai pengungkapan CSR terendah adalah PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO, dari 91 item yang harus diungkapkan, perusahaan tersebut hanya mengungkapkan 7,69 dari 91 item. Standar deviasi pada variabel ini yaitu sebesar 8,71109.

2. Uji Asumsi Klasik

Dalam uji asumsi klasik akan melalui beberapa pengujian yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedatisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji data yang akan dianalisis apakah berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov terhadap nilai residual hasil persamaan regresi. Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov disajikan dalam tabel 4.3 dibawah ini: TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas Penelitian Unstandardized Residual N 196 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 15,11872178 Most Extreme Differences Absolute ,058 Positive ,058 Negative -,041 Kolmogorov-Smirnov Z ,819 Asymp. Sig. 2-tailed ,514 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Olah Data Uji Normalitas, 2017 Syarat agar data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah apabila nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05. Berdasarkan tabel 4.3 di atas, hasil uji normalitas nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,514 lebih besar dari alpha 0,05. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat kesalahan residual berkorelasi pada periode t dengan periode sebelumnya periode t-1. Deteksi autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dengan Durbin-Watson dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut: TABEL 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,359 a ,129 ,106 15,31636 1,961 a Predictors: Constant, CSR, ROE, DER, NPM, ROA b Dependent Variable: HS Sumber: Hasil Olah Data Uji Autokorelasi, 2017 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai DW adalah sebesar 1,961. Pada tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data n = 196 dan k = 5 jumlah variabel independen menunjukkan nilai dL sebesar 1,7142 dan nilai dU sebesar 1,8187. Nilai DW sebesar 1,961 menunjukkan bahwa nilai DW terletak antara dU 1,8187 dan 4-dU 2,1813 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur dan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013

14 170 107

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 46 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

0 0 16