tangga, usaha penghilangan secara hampir sempurna bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan sangatlah penting.
2.1.4.2 Standar kualitas kimia air minum
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I.No.907SKVII2002 tercantum banyak macam-macam unsur standar. Beberapa diantara unsur-unsur tersebut tidak
dikehendaki kehadirannya pada air minum, karna merupakan zat kimia yang bersifat racun, dapat merusak perpipaan, ataupun sebagai penyebab baurasa yang akan
mengganggu kualitas air. Bahan-bahan tersebut adalah : nitrit, sulfida, ammonia,dan CO
2
agresif. Beberapa unsur-unsur meskipun dapat bersifat racun, masih dapat ditolerir
kehadirannya dalam air minum asalkan tidak melebihi konsentrasi yang telah ditetapkan. Unsur atau bahan-bahan tersebut adalah Arsen, Selenium, Chromium,
Cadmium, Timbal dan Air Raksa Sutrisno, T. 1991.
2.2 Proses pengolahan air
Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat-sifat suatu zat. Dalam proses pengolahan air pada
lazimnya dikenal dengan dua cara, yakni: a.
Pengolahan lengkap atau Complete Treatment Process, Yaitu air akan mengalami pengolahan lengkap, baik physics, kimiawi, dan
bakteriologik. Cara pengolahan seperti ini biasanya dilakukan terhadap air sungai yang kotor dan keruh. Pada hakekatnya pengolahan lengkap ini dibagi dalam tiga
tingkatan pengolahan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pengolahan fisika, yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk
mengurangimenghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organik yang ada dalam air yang
akan diolah. 2.
Pengolahan kimiawi, yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia untuk menghilangkann zat tertentu. Pengolahan bakteriologik,
yaitu suatu tingkat pengolahan untuk membunuhmemusnahkan bakteri- bakteri yang terkandung dalam air minum yang dengan cara menambahkan
desinfektan seperti kapori. b.
Pengolahan sebagian atau Partial Treatment Process Misalnya diadakan pengolahan kimiawi atau bakteriologik saja, pengolahan
ini pada lazimnya dilakukan untuk: 1. Mata air bersih
2. Air dari sumur yang dangkal ataupun sumur bor.
2.3 Unit-unit pengolahan air minum
1. Bangunan penangkap air intake Bangunan
penangkap air
ini merupakan
suatu bangunan
untuk menangkapmengumpulkan sumber air baku. Sumber air baku adalah air permukaan
sungai Belawan yang masuk melalui saluran yang bercabang dua dilengkapi dengan saringan halus dan saringan kasar yang berfungsi untuk mencegah masuknya
kotoran-kotoran yang terbawa arus sungai. Masing-masing saluran dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian air dan penggerak elektromotor. Pemeriksaan
maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodik untuk menjaga kestabilan jumlah air masuk.
Universitas Sumatera Utara
2. Bangunanbak pengendap pertama
Bangunan pengendap pertama dalam pengolahan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel padat dari air sungai dengan gaya gravitasi.
3. Bangunan bak koagulasi
Koagulasi adalah proses pencampuran air yang akan diolah dengan bahan kimia yang dapat memecahkan kestabilan partikel yang terkandung dalam air. Bahan
kimia yang digunakan dikenal sebagai Koagulan. Bak koagulasi dilengkapi dengan pengaduk mekanik mixer dengan putaran cepat. Sedangkan penambahan koagulan
kedalam bak koagulasi dilakukan dengan pompa dosing. 4.
Bangunanbak flokulasi Proses flokulasi adalah proses pembentukan partikel floc menjadi bentuk
yang lebih besar sehingga lebih mudah diendapkan. Untuk mempercepat reaksi flokulasi ditambahkan pengaduk putaran lambat slow mix
5. Bangunanbak pengendap kedua
Bangunan pengendap kedua berfungsi untuk mengendapkan padatan atau flok yang terbentuk dari proses flokulasi. Pengendapan ini dengan gaya berat flok sendiri
gravitasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses yang terjadi di bak pengendap ini adalah air yang berada pada bak pengendap dikondisikan tenang dan
secara visual selalu diamati kondisi flok yang ada. Setelah terjadi pemisahan antara flok dengan air maka flok akan mengumpul di dasar bak.
6. Filter saringan
Dalam proses penjernihan air minum diketahui 2 macam filter yaitu saringan pasir cepat rapid sand filter dan saringan pasir lambat slow sand filter. Fungsi
saringan untuk menangkap flok yang tidak dapat dipisahkan pada bak pengendap
Universitas Sumatera Utara
kedua. Flok yang masuk ke bak saringan pasir akan tertahan pada permukaan pasir sehingga semakin lama kecepatan penyaringan akan semakin lambat. Jika terjadi
kondisi ini maka filter harus di Back Wash pencucian kembali dengan air bertekanan dari bawah. Air untuk back wash diambil dari bak resevoir dengan
menggunakan pompa khusus sedangkan buangannya dialirkan ke lagoon. Selanjutnya air yang tersaring masuk ke bak klorinasi dan netralisasi.
7. Bak Netralisasi dan Klorinasi
Bak netralisasi dan klorinasi berfungsi sebagai tempat pengaturan pH agar air hasil pengolahan mempunyai pH netral dan juga sebagai tempat penambahan khlor
untuk membunuh bakteri patogenbakteri yang dapat menimbulkan bibit penyakit didalam air yang akan didistribusikan.
8. Reservoir
Reservoir adalah bangunan yang berfungsi untuk menampung air bersihair yang telah melalui filter serta bak netralisasi dan klorinasi. Air bersih yang mengalir
dari saringan filter ke reservoir dibubuhi kapur hingga pH netral dan pembubuhan khlorin untuk desinfeksi bakteri.
9. Pompa Transmisi
Pompa transmisi
pompa distribusi
air bersih
berfungsi untuk
mendistribusikan air bersih dari reservoir utama diinstalasi ke reservoir di cabang lalu ke masyarakat.
10. Sludge Lagoon
Daur ulang adalah cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Lagoon ini berfungsi sebagai media
penampungan air buangan bekas pencucian sistem pengolahan misalnya buangan
Universitas Sumatera Utara
pada poses back wash filter dan kemudian air tersebut disalurkan kembali ke bak pengendap pertama untuk di proses kembali Sutrisno, T. 1991.
2.4 Turbiditas