4.2 Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan terhadap air sungai belawan yang digunakan sebagai air baku pengolahan air memiliki turbiditas dan pH awal yang sangat tinggi
yaitu 187 NTU dan 6,90. Untuk menurunkan kadar turbiditas dan pH dari air baku digunakan koagulan untuk mendapatkan air yang memenuhi standar mutu.
Perananan konsentrasi dan dosis dari koagulan yang digunakan sangatlah penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya proses pembentukan flok, karena dari flok
yang terbentuk dapat diketahui bahwa apakah turbiditas dan pH air telah berkurang , oleh karena itu pemakaian dosis koagulan harus tepat karena kelebihan dan
kekurangan dosis dari penggunaan koagulan dapat mengakibatkan proses penjernihan air kurang efektif.
Apabila konsentrasi koagulan yang digunakan terlalu kecil maka dapat menyebabkan tumbukan anatara partikel kurang dan netralisasi muatan tidak
sempurna sehingga mengakibatkan banyak partikel halus yang melayang- layang sehingga mikroflok yang terbentuk hanya sedikit dan akibatnya turbiditas dari air
hasil olahan juga masih tinggi. Sedangkan apabila konsentrasi koagulan terlalu tinggi akan mempengaruhi keasaman air.
Dari hasil percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan perbandingan keefektifan dari penggunaan koagulan Poly Aluminium Chloride PAC dan tawas
dalam menurunkan turbiditas dan pH dari air baku digunakan dengan berbagai variasi konsentrasi koagulan yaitu 17 ppm, 19 ppm, 21 ppm, 23 ppm, dan 25 ppm.
Karena konsentrasi yang digunakan berbeda-beda, maka dalam penambahan larutan Poly Aluminium Chloride PAC dan Tawas pun bervariasi yaitu 3,4 ml; 3,8 ml; 4,2
Universitas Sumatera Utara
ml; 4,6 ml; dan 5,0 ml. Dari perlakuan ini,menghasilkan penurunan turbiditas dan pH.
Untuk konsentrasi PACPoly Aluminium Chloride dalam air baku air sungai diperoleh pH dan turbiditasnya masing-masing : 6,70, 0,57 NTU ; 6,70, 0,38
NTU; 6,70, 0,42 NTU ; 6,70, 0,59 NTU dan 6,60, 0,30 NTU. Dan untuk penggunaan konsentrasi tawas dalam air bakuair sungai diperoleh pH dan turbiditasnya masing-
masing: 6,90, 5,76 NTU; 6,80, 6,71 NTU; 6,80, 6,52 NTU; 6,80,5,68 NTU dan 6,80, 4,47 NTU.
Bila dibandingkan pH dan turbiditas dari hasil yang diperoleh ini dengan pH dan turbiditas standar air minum yang telah ditetapkan oleh Kep.Menkes No.
907MENKESSKVII2002 lampiran maka penggunaan koagulan PAC Poly Aluminium Chloride yang lebih efektif digunakan untuk penjernihan air
dibandingkan tawas, dimana dengan penggunaan PAC Poly Aluminium Chloride dengan konsentrasi yang kecil saja sudah mendapatkan hasil air yang telah
memenuhi standar mutu air. Sedangkan tawas memerlukan konsentrasi yang besar untuk mendapatkan air yang memenuhi standar mutu.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN