Perancangan Pendukung Keputusan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada PD Aneka dan Jasa Sumetera Utara (PD AIJ) Unit Percetakan

2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan tanpa melakukan pengukuran atau pengamatan secara langsung yang diperoleh dari arsipdokumen perusahaan. Data sekunder pada penelitian ini yaitu format database yang berkaitan dengan sistem pengadaan bahan baik data pokok maupun data transaksi serta biaya-biaya yang berkaitan dalam pengadaan bahan.

4.5.2 Metodologi Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data, yaitu: 1. Wawancara Wawancara dilakukan pada bagian persediaan atau pihak yang dianggap mengetahui terhadap data primer yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. Dokumentasi Dokumentasi yang diambil adalah dokumen-dokumen perusahaan, baik historis maupun sekarang. Dokumentasi dilakukan terhadap data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian.

4.6 Perancangan Pendukung Keputusan

Adapun tahapan dalam merancang sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan keputusan yang akan dirancang Adapun keputusan-keputusan yang akan dirancang dalam sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku ini adalah: a. Volume Keputusan menghasilkan jumlah bahan baku yang akan dipesan quantity. b. Waktu Keputusan menghasilkan berapa kali pemesanan bahan baku dilakukan. c. Biaya Keputusan menghasilkan total biaya pengadaan bahan baku. 2. Membuat proses dan model Model yang digunakan untuk menentukan berapa kali pemesanan bahan baku akan dilakukan yaitu dengan model matematika. Dalam penelitian ini frekuensi pemesanan yang akan dihitung yaitu sekali pesan, 2 kali pesan, 3 kali pesan hingga 6 kali pemesanan. Dimana dari setiap frekuensi pemesanan tersebut akan dihitung jumlah quantity pemesanan lalu akan dihitung biaya penyimpanan, biaya pesan, biaya bahan baku, dan biaya total pengadaan bahan baku. Setelah diperoleh biaya total pengadaan bahan untuk setiap frekuensi pemesanannya maka akan dipilih biaya total yang paling minimum. Untuk memperoleh jumlah quantity pemesanan dan frekuensi pemesanan dilihat dari jumlah total biaya pengadaan bahan baku yang lebih minimum. Universitas Sumatera Utara a. Jumlah quantity Pemesanan JP Rumus untuk menghitung jumlah pemesanan bahan baku yaitu: Q = q n Dimana: Q = jumlah quantity pemesanan q = kebutuhan bahan baku n = frekuensi pemesanan b. Biaya Pemesanan O Untuk menghitung biaya pemesanan O yaitu: O = o x n Dimana: O = biaya pemesanan o = biaya pesan untuk sekali pemesanan n = frekuensi pemesanan c. Biaya Bahan Baku B Untuk menghitung biaya bahan baku B yaitu: B = Q x p Dimana: Q = jumlah quantity bahan baku p = biaya pembelian bahan baku per satuan rim Universitas Sumatera Utara d. Biaya Penyimpanan S Biaya penyimpanan diberikan oleh perusahaan sebesar 2,5 dari harga bahan baku. Untuk menghitung biaya penyimpanan S yaitu: S = 2,5 x B Dimana: B = biaya bahan baku e. Biaya Total Pengadaan Bahan TC Biaya total pengadaan bahan baku yaitu jumlah dari biaya simpan, biaya pesan, dan biaya bahan baku. Untuk menghitung biaya total pengadaan bahan baku TC yaitu: TC = O + B + S Model matematika pengadaan bahan baku seperti terlihat pada Gambar 4.3 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Model Matematika Pengadaan Bahan Baku 3. Menyusun data requirement Pada tahap ini disusun data-data yang dibutuhkan dalam menyusun sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku. Jumlah pemesanan Q qn Dimana n = banyak pemesanan Biaya pemesanan O O= n x o Dimana o = biaya pesan Biaya penyimpanan S S = 2,5 x B Total Cost TC TC = O + B + S Biaya bahan baku B B = Q x p Dimana p = biaya bahan baku Universitas Sumatera Utara

4.7 Pengumpulan Data dan Analisis