dan mengorganisir data, menjalankan beragam kalkulasi, dan menggunakan paket tambahan, yang disebut add-in, untuk analisis dan pemecahan masalah lebih
lanjut. Paket-paket software ini biasanya mudah dipelajari dan menyediakan fitur dasar dan lanjut untuk beragam aplikasi Burstein, 2008.
Microsoft Excel memiliki beberapa fitur yang tersedia untuk analisis dan penyimpanan data. Pada kenyataannya, “pengguna spreadsheet sering tidak
menggunakan banyak fitur spreadsheet yang tersedia pada umumnya” Chan dan Storey 1996 dalam Turban, 2005. Fitur Excel digambarkan dalam dua kategori
utama : Fitur fungsi dasar dan fungsi yang diperluas. Fitur fungsi dasar dan yang diperluas dalam Excel sangat cocok untuk
pembentukan sebuah sistem pendukung keputusan. Kemampuan untuk memodelkan suatu masalah dan menyelesaikan ataupun melakukan simulasi
merupakan komponen dasar model DSS yang dibentuk. Merupakan hal yang penting untuk lebih mengenali kemampuan Excel atau software spreadsheet
lainnya sehingga seseorang dapat mengetahui ketika mengembangkan sebuah sistem pendukung keputusan Burstein, 2008.
3.6 Fitur VBA Visual Basic for Application
VBA merupakan sebuah bahasa pemrograman yang termasuk di dalam software Microsoft Excel. Ia dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur
standar ataupun lebih lanjut seperti bahasa pemrograman lainnya. VBA memiliki beberapa fitur, salah satu diantaranya yaitu mencatat dan menjalankan makro.
Aksi pengambilan makro dilakukan dalam Excel dan secara otomatis menciptakan
Universitas Sumatera Utara
korespondensi kode VBA. Kode ini kemudian dapat dijalankan kemudian untuk melakukan aksi yang tercatat dalam Excel. Struktur dari bahasa pemrograman
VBA adalah berdasarkan objek. Oleh karena itu, sebuah objek Excel biasanya dinamakan dan kemudian dimanipulasi dengan menggunakan ciri properties
untuk mengubah fitur format tertentu dari objek ataupun metode untuk melaksanakan aksi tertentu dari objek.
VBA untuk Excel bahasa pemrograman yang mudah dimengerti. Bahkan jika belum pernah diprogramkan sebelumnya, seorang pengguna mampu untuk
memrogramkan beberapa jenis aplikasi setelah mempelajari fitur ini. Kode VBA mengijinkan pengembang DSS untuk menciptakan aplikasi yang dinamis yang
dapat menerima masukan pengguna untuk membentuk komponen dasar model DSS. VBA menguntungkan jika menempatkan semua kalkulasi spreadsheet yang
kompleks dan setiap analisis pada latar belakang background dari sistem yang ramah pengguna.
Enam langkah dasar untuk mengembangkan DSS telah diusulkan. Langkah-langkah ini telah menjadi acuan dalam mengembangkan sistem
pendukung keputusan, yaitu : 1.
Tinjauan Aplikasi dan Pengembangan Model : Membentuk sebuah tampilan dari keseluruhan aplikasi, merancang aliran dari masukan input pengguna
hingga kalkulasi model sebagai keluaran output dan merincikan model. 2.
Lembar Kerja Worksheets : Menentukan berapa banyak lembar kerja yang dibutuhkan pemrogram untuk menangani input, kalkulasi, dan output.
Universitas Sumatera Utara
3. Interface Pengguna : Menandai interface apa yang dibutuhkan pemrogram
untuk menerima input dari pengguna dan mengarahkannya melalui aplikasi tersebut.
4. Prosedur : Menandai prosedur pemrograman apa yang dibutuhkan untuk
menerima input, melaksanakan kalkulasi, dan menampilkan output. 5.
Pilihan Penyelesaian : Memutuskan apa pilihan penyelesaian yang akan diberikan kepada pengguna.
6. Pengujian dan Tahap Akhir : Memastikan bahwa aplikasi bekerja dengan
tepat dan memiliki tampilan yang jelas dan profesional. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, seseorang dapat memastikan
bahwa DSS dirancang dalam cara yang efisien untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam lingkungan spreadsheet, semua input dapat dikumpulkan
dengan cukup dan disimpan, kalkulasi sederhana ataupun penyelesaian masalah lanjutan dapat dilaksanakan, dan output dapat ditampilkan dengan jelas kepada
pengguna. Spreadsheet menjadi ramah lingkungan untuk pengembang DSS maupun pengguna.
3.7 Desain Sistem