B Rangkaian B Peralatan BRemediasi B Pasir B Terkontaminasi B dengan B Metode Kolom Pretreatment Adsorben Pasir Putih

Gambar 3.11 Flowchart Menghitung Efisiensi terhadap Kinetika Pengambian Sampel Setiap 4 Pore Volume

3.5 B Rangkaian B Peralatan BRemediasi B Pasir B Terkontaminasi B dengan B Metode Kolom

33 Kemudian effluent surfaktan ditampung pada beaker glass Kemudian dicuci dengan 2 cmc surfaktan dengan pengontrolan laju alir 2mlmenit kedalam larutan. Lalu sampel diambil setiap 4 pore volume hingga 24 PV Konsentrasi ion Cd 2+ pada effluent dianalisa dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS Selesai Lalu nilai RE dihitung Universitas Sumatera Utara Gambar 3.12 Rangkaian Peralatan Remediasi Pasir Terkontaminasi dengan Metode Kolom Keterangan Gambar: Sejumlah surfaktan X cmc dipompakan dengan pompa peristaltik dengan laju alir X mlmenit ke kolom pasir yang berisi pasir terkontaminasi. Kemudian effluent hasil cucian ditampung dan dianalisa dengan AAS untuk meninjau seberapa banyak logam Cd 2+ yang tersisihkan dan kemampuan surfaktan dalam menyisihkan logam Cd 2+ . 34 Universitas Sumatera Utara 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pretreatment Adsorben Pasir Putih

Penelitian ini menggunakan pasir putih sebagai penjerap adsorben diperoleh dari pantai wisata di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Pasir putih terlebih dahulu dikeringkan di bawah sinar matahari dan dipisahkan menurut ukuran mesh 40 mesh. Setelah kering, pasir putih dicuci dengan aquadest dan dibilas sampai bersih. Tujuan dari proses pencucian adsorben pasir putih adalah untuk menghilangkan mineral-mineral garam serta kontaminan yang masih melekat pada pasir putih tersebut. Indikator pencucian adalah apabila telah mendapatkan pH air cucian sama dengan pH aquadest sebelum digunakan untuk mencuci. Gambar 4.1 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih Gambar 4.1 menunjukkan kondisi konstan pH terhadap banyaknya pencucian. Dari proses pencucian diperoleh bahwa untuk dapat menghilangkan kandungan mineral-mineral garam dan kotoran-kotaran yang ada pada pasir putih dibutuhkan 7 kali pencucian sampai pH pencucian menjadi konstan yaitu 6,9. pH Pencucian Universitas Sumatera Utara 36 Gambar 4.2 Pengeringan Adsorben Pasir Putih Setelah proses pencucian selesai, pasir putih yang telah dipisahkan menurut ukurannya dikeringkan di dalam oven dengan kondisi operasi pada suhu 60 o C. Menurut Revlisia, 2012, pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang memerlukan energi untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan. Pengeringan juga disebut dengan penghidratan atau penghilangan sebagian atau keseluruhan uap air dari suatu bahan sampai pada tingkat kadar air tertentu. Dari proses pengeringan diperoleh hasil untuk sampel dengan ukuran 40 mesh yang membutuhkan waktu pengeringan selama 4 jam.

4.2 Penentuan Kapasitas Adsorpsi.