Mekanisme Adsorpsi Kinetika Adsorpsi Pasir

13 5. Keasaman pH Tingkat keasaman atau pH mempunyai pengaruh dalam proses adsorpsi. Untuk mencapai pH optimum dalam proses adsorpsi ditandai dengan jumlah maksimum yang dapat diserap adsorban adalah ditetapkan melalui uji laboratorium. Keasaman pH akan mempengaruhi sisi aktif biomassa serta berpengaruh pada mekanisme adsorpsi ion logam. Pada pH yang rendah, proses adsorpsi ion logam juga semakin rendah atau lambat. Hal ini dikarenakan pada kondisi asam, gugus fungsi yang terdapat pada adsorban terprotonasi sehingga terjadi pengikatan ion hidrogen H + dan ion hidronium [20]. Sementara itu ion-ion logam dalam larutan sebelum teradsorpsi oleh adsorban terlebih dahulu mengalami hidrolisis dan menghasilkan proton [23]. Dalam kondisi pH rendah 7 permukaan adsorban akan bermuatan positif sehingga mengalami tolakan antara pemukaan adsorban dengan ion logam akibatnya proses adsorpsi menjadi lambat dan rendah. Sementara itu pada pH tinggi 7, maka proses adsorpsi relatif tinggi, hal ini dikarenakan komplek hidrokso logam MOH + yang akan terbentuk di dalam larutan lebih banyak, demikian juga permukaan adsorban akan bermuatan negatif sehingga melepaskan proton sehingga melalui gaya elektrostatik akan terjadi tarik menarik yang menyebabkan peningkatan adsorpsi [24].

2.4 Mekanisme Adsorpsi

Proses adsorpsi molekul adsorbat dari fasa cair ke permukaan adsorben melibatkan tahapan sebagai berikut: ∑ Transfer massa molekul adsorbat ke seluruh lapisan batas eksternal dari partikel padat. ∑ Transportasi molekul adsorbat dari permukaan partikel ke dalam bagian aktif dengan difusi dalam pori berisi cairan dan berpindah keseluruh permukaan padat dari pori-pori. ∑ Adsorpsi molekul terlarut pada bagian aktif pada permukaan bagian dalam dari pori- pori. ∑ Setelah molekul terserap, dapat berpindah ke permukaan pori melalui difusi permukaan [25]. Universitas Sumatera Utara 14

2.5 Kinetika Adsorpsi

Jumlah adsorbat yang diserap dalam mgg pada waktu t dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: [24] Dimana C o dan C t masing-masing adalah konsentrasi adsorbat mula-mula dan pada waktu t tertentu dalam mgL. V adalah volume larutan adsorbat dalam ml dan m adalah massa adsorben dalam mg .

2.6 Pasir

Partikel pasir dibentuk dari pecahan kristal magma beku dan batuan metamorf atau dari batu pasir yang sudah ada. Berdasarkan kandungan mineralnya, pasir umumnya terdiri dari kuarsa, Feldspar, Mika dan kapur kalsit, dolomit dll. Klasifikasi dari mineral partikel dapat disebut pasir berdasarkan ukurannya. Menurut skema klasifikasi United States Department of Agriculture USDA, partikel pasir berada pada rentang diameter antara 0,05-2.0 mm. Dengan demikian, bahan mineral yang disebut pasir dapat bervariasi tergantung pada skema klasifikasi yang digunakan [25]. Juga ada, subkategori partikel pasir terutama untuk skema USDA, yaitu pasir sangat halus berkisar 0,05-0,1 mm, pasir halus berkisar dari 0,1-0.25 mm, pasir sedang medium berkisar 0.25-0.5 mm, pasir kasar berkisar dari 0,5-1,0 mm, dan pasir sangat kasar berkisar 1.0-2,0 mm. Untuk memahami tentang tren adsorpsi logam dengan menggunakan pasir, pertimbangan hubungan antara jenis ion logam yang akan diserap dengan silika dan feldspar komponen pasir akan sangat membantu. Silika SiO 2 memiliki struktur yang terdiri dari tiga rangkaian dimensi tetrahedron yang tidak terbatas. Setiap atom silikon membentuk empat ikatan tunggal dengan empat atom oksigen yang terletak di empat penjuru tetrahedron [26]. Terdapat dua jenis interaksi dalam adsopsi logam dengan pasir, inner-sphere dan outer-sphere . Jenis outer-sphere adalah interaksi antara ion logam dan permukaan pasir yang melibatkan fasa cair. Jenis inner-sphere adalah interaksi antara ion logam dan grup Universitas Sumatera Utara 15 fungsional pada permukaan, yang tidak melibatkan fase atau air cair molekul antara ion dan permukaan . Pasir alam mungkin memiliki pori makro dan mesopori, dan porositas sebagian besar dipengaruhi oleh ukuran partikel, bentuk biji-bijian, dan bentuk batuan [5]. Porositas dapat diklasifikasikan menjadi porositas antar-partikel dan porositas intraparticle. Pori-pori menyebabkan tidak hanya luas permukaan yang besar, tetapi juga tingginya selektivitas adsorpsi [5]. Interaksi antara ion logam dan permukaan pasir akan mempengaruhi karakteristik desorpsi ion logam dalam proses remediasi [5]. Pasir dengan ion logam teradsorpsi disusun oleh proses adsorpsi dan kemudian dikeringkan untuk memungkinkan ion logam untuk berinteraksi dengan permukaan pasir terutama melalui interaksi inner-sphere. Permukaan kelompok fungsional dari silikat memainkan peran penting dalam proses adsorpsi. Pada bagian ini atom oksigen terikat pada lapisan silika tetrahedral dan kelompok hidroksil berkaitan pada tepi tiap unit dari struktur silikat. Kelompok fungsional ini menyediakan bagian permukaan untuk penyerapan logam transisi dan logam berat secara kimiawi. Permukaan kelompok fungsional ini dapat direpresentasikan sebagai berikut: [12]. Dimana S merupakan atom pusat Si atau Al pada penyerapan yang dilakukan oleh permukaan silikat. Permukaan kelompok hidroksil berdisosiasi dalam air dan berfungsi sebagai basa Lewis terhadap kation logam M n+ . Seperti bagian terdeprotonasinya satu atau mungkin dua yang membentuk senyawa kompleks dengan ion logam berat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 16

2.7 Surfaktan