47
4.5 Penentuan Kinetika Desorpsi
Data kinetika desorpsi logam Cd II pada pasir putih pada kumulatif pore volume pada tiap 4 pore volume dapat dilihat pada Tabel A.5 Lampiran A dan
Gambar 4.8.
Gambar 4.9 Data kinetika Removal Efisiensi pada setiap 4 pore volume
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa kenaikan removal efisiensi yang signifikan terjadi 4 pore volume awal sampai 12 pore volume kemudian menurun pada 16
pore volume dan kemudian mencapai konstan. Hal ini disebabkan oleh adanya channeling effect yang lebih dominan terjadi setelah 12 pore volume, sehingga
menurunkan interaksi antara misel dengan ion logam CdII pada pasir dan menyebabkan tidak ada lagi logam yang terdesorpsi. Channeling effect pada aliran
larutan pencuci menyebabkan rendahnya area kontak antara larutan pencuci dan permukaan pasir.
Misel surfaktan yang semakin lama semakin kaku membuat misel lebih sulit terdispersi di pasir dan berinteraksi dengan ion logam. Hal ini akan menghasilkan
aliran channeling effect yang menyebabkan rendahnya area kontak antara larutan pencuci dengan permukaan pasir [25]. Sistem kolom biasanya lebih kompleks
karena transportasi kimia meliputi proses fisik dan kimia secara bersamaan [30].
Universitas Sumatera Utara
BABBV KESIMPULANBDANBSARAN
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh antara lain sebagai berikut : 1. Dari hasil analisa diperoleh hasil removal logam terbesar terdapat pada
saat konsentrasi SDS 2 cmc sebesar 11,27. Hasil removal logam terkecil terdapat pada saat konsentrasi SDS 0,5 cmc sebesar 5,64.
Konsentrasi surfaktan merupakan faktor penting yang mempengaruhi efisiensi desorpsi ion logam cadmium.
2. Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa persen removal emisiesi terbesar terdapat pada saat loading time terbesar yaitu 37s dengan nilai 11,27.
Semakin besar loading time maka waktu kontak antara ion Cd II dan SDS berinteraksi akan semakin lama.
3. Pada konsenterasi SDS 0,5 cmc memiliki persen removal terkecil yaitu 5,6 dengan loading time 19s. Adanya channeling emmect yang dominan
pada laju alir larutan SDS tertentu akan menghasilkan loading time yang juga fluktuatif. Channeling emmect pada aliran larutan pencuci pada kolom
pencuci menyebabkan rendahnya area kontak antara larutan pencuci dan permukaan pasir.
5.2
SARAN
Adapun saran yang perlu dilakukan penelitian lanjutan seperti: 1. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut menggunakan busa moam untuk
mendapatkan efisiensi removal yang lebih baik pada proses remediasi pencucian.
2. Disarankan untuk terlebih dahulu melakukan studi eksperimental tentang RTD Residence Time Distribution agar tidak terjadi channeling emmect
pada aliran. 3. Disarankan untuk menggunakan jenis surfaktan yang lain untuk
membandingkan efisiensi pencucian dan interaksinya dengan logam kontaminan .
48
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Logam Berat