b b Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia

44 dengan menggunakan histogram data telah terdistribusi normal karena secara keseluruhan data telah normal maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan uji Park, yaitu melihat signifikansinya, jika sig 0,05 maka terjadi heteroskedstisitas dan jika sig 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedstisitas dengan kata lain variansnya tetap atau Homoskedastisitas. Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas Coefficients

a,b

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 DSEN ,065 ,321 ,015 ,202 ,840 DSEL -,231 ,346 -,050 -,669 ,504 DRAB ,159 ,317 ,038 ,501 ,617 DKAM -,068 ,317 -,016 -,214 ,831 DJUM ,032 ,321 ,007 ,098 ,922 a. Dependent Variable: Lnei2 b. Linear Regression through the Origin Berdasarkan pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas terlihat dari koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang siginifikan. Nilai siginifikansi D sen adalah sebesar 0,840, D sel sebesar 0,504, D rab sebesar 0,617, D kam sebesar 0,831 dan Djum sebesar 0,922. Universitas Sumatera Utara 45 Nilai siginifikan untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,05 Sig 0,005 maka dapat dikatakan bahwa data Homoskedastisitas

3. Uji Multikolonieritas

Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, jika nilai tolerance 0,1 dan VIF 10 menunjukkan multikolinaritas signifikan. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Tabel 4.5 Uji Multikolonieritas Coefficients

a,b

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 DSEN -6,839 ,279 -,429 -24,544 ,000 1,000 1,000 DSEL -7,195 ,300 -,420 -24,012 ,000 1,000 1,000 DRAB -6,954 ,275 -,442 -25,289 ,000 1,000 1,000 DKAM -7,093 ,275 -,451 -25,798 ,000 1,000 1,000 DJUM -6,900 ,279 -,433 -24,760 ,000 1,000 1,000 a. Dependent Variable: LnRETURN b. Linear Regression through the Origin Berdasarkan pada Tabel 4.5 hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance dan VIF. Universitas Sumatera Utara 46 Nilai tolerance setiap variabel lebih besar dari 0,1 Tolerance0,1 yaitu nilai tolerance setiap variabel independen adalah sebesar 1. Nilai VIF dari setiap variabel independen juga leih kecil dari 10 VIF10 yaitu VIF setiap variabel independen adalah 1.

4. Uji Autokolerasi

Uji Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada kolerasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik, tidak terjadi autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson. Untuk uji Durbin Watson memiliki ketentuan sebagai berikut: - Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. - Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. - Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif. Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.6 Uji Autokolerasi Model Summary