Penelitian Terdahulu Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia

15 ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bila mana dianggap bahwa pasar efisien benar-benar ada, artinya, suatu peristiwa event dapat dimanfaatkan untuk memperoleh return.

2.1.4. The day of the week effect

The day of the week effect adalah suatu fenomena yang merupakan bentuk anomali dari teori pasar modal yang efisien, menurut fenomena ini, return harian rata-rata tidak sama untuk semua hari dalam satu minggu, sementara menurut teori pasar yang efisien, return saham akan tidak berbeda berdasar perbedaan hari perdagangan. Damodaran 1996 dalam Iramani dan Mahdi 2006 “The day of the week effect merupakan perbedaan return antara hari Senin dengan hari-hari lainnya dalam seminggu secara signifikan”. Anomali the day of the week efeect dijumpai hampir di semua pasar modal di dunia. Fenomena ini merupakan bagian dari pengujian prediktabilitas return memakai pola musiman seasonality yang memperlihatkan adanya return saham yang lebih tinggi atau lebih rendah pada periode tertentu.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji adanya pengaruh hari perdagangan terhadap return saham di pasar modal. Prasetyo 2005 yang melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return, Abnormal Return, Dan Volatilitas Return Saham” Universitas Sumatera Utara 16 menyimpulkan bahwa secara parsial tidak satupun hari perdagangan saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dan abnormal return perusahaan LQ 45 selama tahun 2005 dan hari perdagangan Jumat berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return saham. Penelitian yang dilakukan Iramani dan Ansyori 2006 tentang “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ” menunjukkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, membuktikan bahwa terjadi fenomena the day of week effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi Monday Effect pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. Fenomena week four effect juga berhasil ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005, dimana return negatif signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan, namun penelitian ini tidak berhasil menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski Effect pada bulan April di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. Chukwuogor 2007 yang melakukan penelitian tentang “Day of the Week Effect and Volatility in Stock Returns: Evidence from East Asian Financial Markets”, yang menemukan bahwa di negara Taiwan, Thailand, Srilanka, dan Pakistan tidak ditemukan efek hari perdagangan yang signifikan terhadap return saham di masing-masing negara tersebut tidak berbeda baik hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis maupun Jumat. Penelitian Universitas Sumatera Utara 17 yang dilakukan Widodo 2008 tentang “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return IHSG Periode Januari 1997 Sampai Dengan Mei 2008” menyimpulkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode Januari 1995 sampai dengan Mei 2008, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat, namun penelitian ini tidak mampu untuk melihat adanya fenomena week four effect dan Rogalski Effect. Rita 2009 dalam penelitiannya tentang “ Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian Day Of The Week Effect, Week-Four Effect Dan Rogalski Effect Di BEI, menyimpulkan bahwa Hari perdagangan memiliki pengaruh terhadap return saham harian, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return selama 5 hari perdagangan di bursa, ditemukan juga adanya Monday effect, yaitu rata-rata return hari Senin negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya. Suryaningsih 2010 dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Hari Perdagangan dan Terhadap Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta menyimpulkan bahwa hari perdagangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham harian dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham harian di Bursa Efek Jakarta. Maria 2013 dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia” bahwa Hari perdagangan Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at berpengaruh signifikan terhadap return saham Universitas Sumatera Utara 18 LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dan hari Senin minggu keempat dan kelima tidak berpengaruh terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti, Tahun, Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Prasetyo 2005, “Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return, Abnormal Return, Dan Volatilitas Return Saham” Secara parsial tidak satupun hari perdagangan saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dan abnormal return perusahaan LQ 45 selama tahun 2005 dan hari perdagangan Jumat berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return saham. 2. Iramani dan Ansyori 2006, “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ” hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, membuktikan bahwa terjadi fenomena the day of week effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi Monday Effect pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. Fenomena week four effect juga berhasil ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005, dimana return negatif signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan. Namun penelitian ini tidak berhasil menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski Effect pada bulan April di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. 3. Chukwuogor Ndu 2007, “Day of the Week Effect and Volatility in Stock Returns: Evidence from East Asian Financial Markets” Negara Taiwan, Thailand, Srilanka, dan Pakistan tidak ditemukan efek hari perdagangan yang signifikan terhadap Return saham di masing- masing negara tersebut tidak berbeda baik hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis maupun Jumat. 4. Purwanto 2008, “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return IHSG Periode Januari 1997 Sampai Dengan Mei 2008” hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode Januari 1995 sampai dengan Mei 2008, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat. Namun penelitian ini tidak mampu untuk melihat adanya fenomena week four effect dan Rogalski Effect. Universitas Sumatera Utara 19 No Nama Peneliti, Tahun, Judul Penelitian Hasil Penelitian 5. Rita 2009, “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian Day Of The Week Effect, Week-Four Effect Dan Rogalski Effect Di BEI” Hari perdagangan memiliki pengaruh terhadap return saham harian, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara rata- rata return selama 5 hari perdagangan di bursa. Ditemukan juga adanya Monday effect, yaitu rata-rata return hari Senin negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya. 6. Suryaningsih 2010, “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Jakarta” Hari perdagangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham harian dan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham harian di Bursa Efek Jakarta. 7. Maria 2013, “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia” Hari perdagangan Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dan hari Senin minggu keempat dan kelima tidak berpengaruh terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia 2.3 Kerangka Konseptual Variabel independen dalam penelitian ini adalah Hari Perdagangan X yang terdiri dari hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat yang mempengaruhi variabel dependen yaitu Return Saham Y. Return saham akan dianalisis setiap hari untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hari perdagangan Senin-Jumat terhadap return saham LQ-45 dan apakah terdapat perbedaan return saham setiap hari perdagangan. Untuk memudahkan dalam memahami konseptual dalam penelitian ini, maka digambarkan dalam kerangka konseptual yang dapat menguraikan secara sistematis permasalahan yang akan diteliti. Kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 20 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Keterangan: X = Hari perdagangan X 1 = Senin X 2 = Selasa X 3 = Rabu X 4 = Kammis X 5 = Jumat Y = Return Saham

2.4 Hipotesis Penelitian