15 ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bila mana dianggap
bahwa pasar efisien benar-benar ada, artinya, suatu peristiwa event dapat dimanfaatkan untuk memperoleh return.
2.1.4. The day of the week effect
The day of the week effect adalah suatu fenomena yang merupakan bentuk anomali dari teori pasar modal yang efisien,
menurut fenomena ini, return harian rata-rata tidak sama untuk semua hari dalam satu minggu, sementara menurut teori pasar yang
efisien, return saham akan tidak berbeda berdasar perbedaan hari perdagangan.
Damodaran 1996 dalam Iramani dan Mahdi 2006 “The day of the week effect merupakan perbedaan return antara hari
Senin dengan hari-hari lainnya dalam seminggu secara signifikan”. Anomali the day of the week efeect dijumpai hampir di semua
pasar modal di dunia. Fenomena ini merupakan bagian dari pengujian prediktabilitas return
memakai pola musiman seasonality yang memperlihatkan adanya return saham yang
lebih tinggi atau lebih rendah pada periode tertentu.
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji adanya pengaruh hari perdagangan terhadap return saham di pasar modal. Prasetyo 2005
yang melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return, Abnormal Return, Dan Volatilitas Return Saham”
Universitas Sumatera Utara
16 menyimpulkan bahwa secara parsial tidak satupun hari perdagangan saham
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dan abnormal return perusahaan LQ 45 selama tahun 2005 dan hari perdagangan Jumat
berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return saham. Penelitian yang dilakukan Iramani dan Ansyori 2006 tentang “Studi
Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ” menunjukkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap
return saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, membuktikan bahwa terjadi fenomena the day of week effect di Bursa Efek Jakarta,
dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi
Monday Effect pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. Fenomena week four effect juga berhasil ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun
2005, dimana return negatif signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan, namun penelitian ini tidak berhasil
menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski Effect pada bulan April di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.
Chukwuogor 2007 yang melakukan penelitian tentang “Day of the Week Effect and Volatility in Stock Returns: Evidence from East Asian
Financial Markets”, yang menemukan bahwa di negara Taiwan, Thailand, Srilanka, dan Pakistan tidak ditemukan efek hari perdagangan yang
signifikan terhadap return saham di masing-masing negara tersebut tidak berbeda baik hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis maupun Jumat. Penelitian
Universitas Sumatera Utara
17 yang dilakukan Widodo 2008 tentang “Studi Tentang Pengaruh Hari
Perdagangan Terhadap Return IHSG Periode Januari 1997 Sampai Dengan Mei 2008” menyimpulkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan
terhadap return saham harian IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode Januari 1995 sampai dengan Mei 2008, dimana return terendah terjadi pada hari
Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat, namun penelitian ini tidak mampu untuk melihat adanya fenomena week four effect dan Rogalski
Effect. Rita 2009 dalam penelitiannya tentang “ Pengaruh Hari Perdagangan
Terhadap Return Saham: Pengujian Day Of The Week Effect, Week-Four Effect Dan Rogalski Effect Di BEI, menyimpulkan bahwa Hari perdagangan
memiliki pengaruh terhadap return saham harian, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return selama 5 hari
perdagangan di bursa, ditemukan juga adanya Monday effect, yaitu rata-rata return hari Senin negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya.
Suryaningsih 2010 dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Hari
Perdagangan dan Terhadap Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta
menyimpulkan bahwa hari perdagangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham harian dan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada return saham harian di Bursa Efek Jakarta. Maria 2013 dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return
Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia” bahwa Hari perdagangan Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at berpengaruh signifikan terhadap return saham
Universitas Sumatera Utara
18 LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dan hari Senin minggu keempat dan kelima
tidak berpengaruh terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti, Tahun, Judul
Penelitian Hasil Penelitian
1. Prasetyo 2005,
“Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap
Return, Abnormal Return, Dan Volatilitas Return
Saham” Secara parsial tidak satupun hari perdagangan
saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dan abnormal return
perusahaan LQ 45 selama tahun 2005 dan hari perdagangan Jumat berpengaruh signifikan
terhadap volatilitas return saham.
2. Iramani dan Ansyori 2006,
“Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap
Return Saham pada BEJ” hari perdagangan berpengaruh signifikan
terhadap return saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, membuktikan bahwa terjadi
fenomena the day of week effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari
Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini juga memberikan bukti
bahwa terjadi Monday Effect pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. Fenomena week four
effect juga berhasil ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005, dimana return negatif
signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan. Namun
penelitian ini tidak berhasil menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski Effect pada bulan
April di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.
3. Chukwuogor Ndu 2007,
“Day of the Week Effect and Volatility in Stock Returns:
Evidence from East Asian Financial Markets”
Negara Taiwan, Thailand, Srilanka, dan Pakistan tidak ditemukan efek hari perdagangan yang
signifikan terhadap Return saham di masing- masing negara tersebut tidak berbeda baik hari
Senin, Selasa, Rabu, Kamis maupun Jumat.
4. Purwanto 2008,
“Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap
Return IHSG Periode Januari 1997 Sampai
Dengan Mei 2008” hari perdagangan berpengaruh signifikan
terhadap return saham harian IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode Januari 1995 sampai
dengan Mei 2008, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada
hari Jumat. Namun penelitian ini tidak mampu untuk melihat adanya fenomena week four effect
dan Rogalski Effect.
Universitas Sumatera Utara
19 No
Nama Peneliti, Tahun, Judul Penelitian
Hasil Penelitian 5.
Rita 2009, “Pengaruh Hari
Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian
Day Of The Week Effect, Week-Four Effect Dan
Rogalski Effect Di BEI” Hari perdagangan memiliki pengaruh terhadap
return saham harian, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-
rata return selama 5 hari perdagangan di bursa. Ditemukan juga adanya Monday effect, yaitu
rata-rata return hari Senin negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya.
6. Suryaningsih 2010,
“Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap
Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Jakarta”
Hari perdagangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham harian
dan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham harian di Bursa Efek Jakarta.
7. Maria 2013,
“Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap
Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia”
Hari perdagangan Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at berpengaruh signifikan terhadap return
saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dan hari Senin minggu keempat dan kelima tidak
berpengaruh terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek
Indonesia
2.3
Kerangka Konseptual
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Hari Perdagangan X yang terdiri dari hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat yang
mempengaruhi variabel dependen yaitu Return Saham Y. Return saham akan dianalisis setiap hari untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hari
perdagangan Senin-Jumat terhadap return saham LQ-45 dan apakah terdapat perbedaan return saham setiap hari perdagangan.
Untuk memudahkan dalam memahami konseptual dalam penelitian ini, maka digambarkan dalam kerangka konseptual yang dapat menguraikan
secara sistematis permasalahan yang akan diteliti. Kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
20 Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Keterangan:
X = Hari perdagangan X
1
= Senin X
2
= Selasa X
3
= Rabu X
4
= Kammis X
5
= Jumat Y = Return Saham
2.4 Hipotesis Penelitian