commit to user 45
Bahwa tindaakan yang dilakukan oleh Termohon selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebgaimana yang telah disebutkan diatas adalah
bertentangan dengan ketentuan Hukum dan Peraturan Perundang- undangan khususnya yang diatur dalam Pasal 77 ayat 2 huruf d, pasal 77
ayat 3 Undang-undang Republik Indonesia No.41 Tahun 1999 tentang kehiutanan, Pasal 8 ayat 1, Pasal 75 ayat 1 huruf f dan huruf g kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana; Bahwa berdasarkan uraian diatas telah terbukti jelas dan nyata bahwa
tindakan Termohon yang melakukan penyitaan terhadap dokumen asli kepemilikan kayu olehan milik Pemohon adalah sangat bertentangan
dengan ketenhtuan hukum karena tidak sesuai dengan prosedur hukum serta bertentangan dengan Undang-undang yang berlaku;
Bahwa oleh karena penyitaan yang dilakukan Termohon terhadap kayu olahan berikut dokumen asli kepemilikan kayu olahan milik
Pemohon tersebut bertentangan dengan ketentuan hukum maupun bertentangan dengan Undang-undang yang berlaku, karena tidak sesuai
dengan prosedur hukum yang berlaku, maka penyitaan tersebut harus dinyatakan batal demi hukum karena tidak mempunyai kekuatan hukum;
Bahwa oleh karena penyitaan yang dilakukan Termohon tersebut tidak sah dan cacat hukum karena bertentangan dengan Undang-undang,
maka kayu olehan serta dokumen asli kepemilikan kayu olehan milik Pemohon yang telah disita oleh Termohon secara melawan hukum tersebut
harus segera dikembalikan kepada pemohon sebagai pemilik yang sah, secara utuh sesuai dengan data yang tersurat dalam dokumen asli kayu
olahan tersebut;
5. Isi Permohonan
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon Praperadilan mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara supaya memberikan
putusan sebagai berikut : a.
Mengabulkan permohonan pra peradilan yang dimohonkan Pemohon untuk seluruhnya;
commit to user 46
b. Menyatakan penyitaan yang dilakukan oleh Termohon tersebut tidak
sah dan cacat hukum, oleh karena itu penyitaan yang dilakukan Termohon batal demi hukum;
c. Memerintahkan kepada Termohon agar segera dan seketika
mengembalikan kayu olahan serta dokumen asli kepemilikan kayu olahan kepada Pemohon;
d. Menghukum termohon untuk membayar biaya perkara Pra Peradilan
ini;
6. Amar Putusan Pengadilan Jakarta Utara
Mambaca putusan
Pengadilan Negeri
Jakarta Utara
No.02Pra.PerPen.Pid2005PN.JKT.Ut tanggal 25 Juli 2005 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
- Menyatakan permohonan Pra Peradilan yang dimohonkan Pemohon
Ashari tidak dapat diterima; -
Membebankan biaya permohonan Pra Peradilan kepada Pemohon yang hingga saat ini nihil;
7. Alasan Pengajuan Kasasi
a. Bahwa majelis Hakim Pengadilan Negeri jelas-jelas mengetahui bahwa
Termohon dalam keteranggannya dipersidangan telah mengatakan bahwa termohon tidak melakukan penyitaan terhadap kayu olahan
milik Pemohon, kemudian Pemohon mengajukan bukti-bukti bahwa Termohon telah melakukan penyitaan terhadap kayu olahan milik
Pemohon, Termohon telah melakukan kebohongan publik karena tidak mengakui melakukan penyitaan terhadap kayu olahan milik Pemohon,
dengan demikian Termohon telah terbukti melakukan Penahanan dan Penyitaan tanpa melalui prosedur hukum yang berlaku;
b. Bahwa Putusan Majelis Hukum Pengadilan Negeri sangat bertentangan
dengan apa yang telah dibuktikan dalam persidangan karena mengandung pertimbangan-pertimbangan yang kontradiksi, oleh
karena:
commit to user 47
- Majelis Hakim memberikan putusan dalam perkara apa yang tidak
dimintakan, yaitu Majelis Hakim menyatakan Penyitaan tidaklah termasuk wewenang Pra Peradilan padahal Termohon tidak pernah
menolak atau meminta hal tersebut dalam jawabannya; -
Majelis hakim dalam memberikan pertimbangan terkesan ragu- ragu dan tidak konsekuen dalam putusannya, karena disatu pihak
mengakui bahwa permohonan Pemohon termasuk dalam ruang lingkup yang diatur KUHAP sebgaimana Majelis menyebutkan
pasal 82 KUHAP, akan tetapi dilain pihak menyangkalnya; -
Majelis hakim dalam memutuskan perkara Aquo dengan tidak memeprtimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon baik,
bukti-bukti surat maupun bukti saksi-saksi adalah putusan dengan pertimbangan hukum yang keliru, karena bukti-bukti dan saksi-
saksi adalah fakta-fakta hukum yang harus digunakan Hakim sebagai pertimbangan hukum dalam memberikan keputusan.
8. Pembahasan