Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Terminal 1. Tata Cara Pemungutan Retribusi Terminal Kendala yang Dihadapi Pemerintahan dalam Melaksanakan Retribusi Terminal.

68

BAB IV MEKANISME RETRIBUSI TERMINAL BERDASARKAN

PERDA NO. 2 TAHUN 2004

A. Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Terminal 1. Tata Cara Pemungutan Retribusi Terminal

Pengelolaan Retribusi Terminal merupakan wewenang dan tanggung jawab dari Dinas Perhubungan dan dilaksanakan sepenuhnya oleh SUB Dinas Perhubungan sebagai unsur koordinasi kegiatan Dinas Pendapatan Daerah di bidang pengelolaan terminal. Sistem pemungutan retribusi daerah adalah official assesment, yaitu pemungutan retribusi daerah berdasarkan penetapan Kepala Daerah dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD atau dokumen lainnya yang dipersamakan. Wajib Retribusi setelah penerimaas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan tinggal melakukan pembayaran menggunakan Surat Setoran Retribusi Daerah SSRD . Pemungutan retribusi terminal di Kota Medan didasarkan pada peraturan Daerah No. 5 tahun 1999, yaitu pemungutan secara langsung dengan menggunakan sistem pemungutan benda berharga berupa karcis atau disebut dengan sistem offical assessment, sebagai berikut : 1. Pemungutan retribusi diserahkan sepenuhnya kepada kepala terminal yang bertanggung jawab sepenuhnya atas ketertiban terminal. Universitas Sumatera Utara 2. Dalam melaksanakan pemungutan retribusi terminal, kepala terminal dibantu oleh beberapa petugas yang berpakaian seragam dan tanda pengenal. 3. Pelaksanaan pungutan retribusi terminal dilaksanakan setaiap hari. 4. Besarnya tarif retribusi terminal sesuai dengan besarnya tarif yang ditentuka dalam perda yang berlaku pada saat pemungutan retribusi terminal. 5. Setelah semua retribusi terminal terkumpul, kepala terminal menyerahkan uang hasil setoran ke kas daerah Dinas Perhubungan.

B. Kendala yang Dihadapi Pemerintahan dalam Melaksanakan Retribusi Terminal.

Suatu kebijakan publik akan menjadi efektif apabila dilaksanakan dan mempunyai manfaat positif bagi anggota-anggota masyarakat. Dengan kata lain, tindakan atau perbuatan manusia sebagai anggota masyarakat harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah atau negara. Sehingga apabila perilaku atau perbuatan mereka tidak sesuai dengan keinginan pemerintah atau negara, maka suatu kebijakan publik tidaklah efektif. Menurut James Anderson yang dikutip oleh Bambang Sunggono, faktor- faktor yang menyebabkan anggota masyarakat tidak mematuhi dan melaksanakan suatu kebijakan publik, yaitu : Universitas Sumatera Utara a Adanya konsep ketidakpatuhan selektif terhadap hukum, dimana terdapat beberapa peraturan perundang-undangan atau kebijakan publik yang bersifat kurang mengikat individu-individu; b Karena anggota masyarakat dalam suatu kelompok atau perkumpulan dimana mereka mempunyai gagasan atau pemikiran yang tidak sesuai atau bertentangan dengaan peraturan hukum dan keinginan pemerintah; c Adanya keinginan untuk mencari keuntungan dengan cepat diantara anggota masyarakat yang mencenderungkan orang bertindak dengan menipu atau dengan jalan melawan hukum; d Adanya ketidakpastian hukum atau ketidakjelasan “ukuran” kebijakan yang mungkin saling bertentangan satu sama lain, yang dapat menjadi sumber ketidakpatuhan orang pada hukum atau kebijakan publik; e Apabila suatu kebijakan ditentang secara tajam bertentangan dengan sistem nilai yang dianut masyarakat secara luas atau kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. 24 Dalam melaksanakan retribusi terminal pihak Dinas Perhubungan mengahadi kendala dari pihak supir angkutan kota dan menemukan beberapa hambatan mengakibatkan penmungutan kurang baik: a. Bis yang masuk ke terminal sudah banyak berkurang sehingga berkurang pula penerimaan pungutan retribusi. b. Banyak nya kendaraan pribadi sekarang ini. c. Cuaca buruk yang menyebabkan berjalannya retribusi terminal kurang baik. 24 Bambang Sunggono, Hukum dan Kebijaksanaan Publik, Jakarta: Sinar Grafika, 1994, hal. 144. Universitas Sumatera Utara d. Penggunaan pembayaran sewa kios, loket penjualan tiket oleh penyewa Kendala yang di hadapi dalam pemungutan retribusi terminal di lapangan adalah kurangnya kesadaran pengguna jasa terminal untuk membayar retribusi yang sudah ditetapkan oleh Dinas Perhubungan. Hambatan eksternal merupakan hambatan yang besumber dari luar institusi Dinas Perhubungan kota Medan, dengan kata lain hambatan eksternal muncul dari masyarakat sebagai pengguna retribusi terminal, yakni kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi terminal. Kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi pasar sangat berpengaruh dalam mengoptimalkan pemungutan retribusi terminal di kota Medan. Peningkatan retribusi pasar akan berdampak juga pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembangunan dan perkembangan daerah karena berkaitan erat dengan pembiayaanya. Dengan adanya otonomi daerah maka setiap daerah dituntut untuk membiayai segala urusan rumah tangganya sendiri, yang sangat memerlukan biaya besar. Oleh karena itu setiap daerah harus mampu untuk meningkatkan pendapatan daerahnya dari tahun ke tahun. Untuk dapat meningkatkan retribusi terminal guna memperoleh pendapatan daerah yang maksimal maka Dinas Perhubungan kota Medan melakukan upaya-upaya dalam mengoptimalkan pemungutan retribusi terminal. Dilihat dari hasil penelitian dalam mengoptimalkan pemungutan retribusi pasar antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Meningkatkan koordinasi dengan semua petugas pemungut untuk mempercepat pencapaian target; 2. Meningkatkan kualitas SDM pemungut retribusi melalui pimpinan SKPD; 3. Meningkatkan pemanfaatan sarana dan prasarana kerja untuk menyelesaikan tugas; 4. Mengupayakan untuk menambah petugas pemungut retribusi di setiap UPTD; 5. Membuat pedoman dan prosedur kerja yang jelas; 6. Peningkatan sosialisasi ataupenyuluhan-penyuluhan terhadap wajib retribusi terminal, baik melalui tatap muka maupun melalui media massa dan media lainya; 7. Meningkatkan pengawasan terhadap petugas dalam pelaksanaan pemungutan retribusi di setiap UPTD dan pada wajib retribusi pasa. Pengawasan terhadap petugas pemungut retribusi pasar di setiap UPTD terminal agar tidak terjadi penyimpangan terhadap ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan pengawasan terhadap wajib retribusi pasar ditujukan terhadap wajib retribusi yang kurang dan tidak melaksanakan kewajiban untuk membayar retribusi atau menunggak.

C. Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Hambatan yang Terjadi.