Pengukuran Kualitas Hidup Kualitas hidup .1 Defenisi kualitas hidup.

25 terjadi. Termasuk program pendidikan formal, atau pembelajaran orang dewasa atau aktivitas di waktu luang, baik dalam kelompok atau sendiri WHO, 2004. f. Patisipasi dalam kesempatan berekreasi dan waktu luang Aspek ini mengeksplor kemampuan individu, kesempatan dan keinginan untuk berpartisipasi dalam waktu luang, hiburan dan relaksasi WHO, 2004. g. Lingkungan fisik polusi keributan kemacetan iklim Aspek ini menguji pandangan individu pada lingkungannya. Hal ini mencakup kebisingan, polusi, iklim dan estetika lingkungan dimana pelayanan ini dapat meningkatkan atau memperburuk kualitas hidup WHO, 2004. h. Transportasi Aspek ini menguji pandangan individu pada seberapa mudah untuk menemukan dan menggunakan pelayanan transportasi WHO, 2004.

2.3.3 Pengukuran Kualitas Hidup

Pengukuran kualitas hidup meliputi empat domain kualitas hidup yaitu domain fisik, domain psikologis, domain hubungan sosial dan domain lingkungan. Pengukuran kualitas hidup yaitu semakin tinggi nilainya semakin baik kualitas hidupnya dan nilai mean dari keempat domain menunjukan persepsi individu pada kualitas hidup masing-masing. Pengukuran kualitas hidup tersebut dibuat dalam bentuk kuisioner yang diadopsi dari The World Health Organization Quality of Life WHOQOL - BREF WHO, 2004. Universitas Sumatera Utara 26

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini bertujuan untuk memperlihatkan hubungan spiritualitas hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan alam dengan kualitas hidup domain fisik, domain psikologis, domain hubungan sosial, dan domain lingkungan lansia. Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta Hamid, 2009. Menurut Mickley et al 1992, spiritualitas sebagai suatu yang multidimensi yaitu dimensi eksistensial dan dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama lebih berfokus pada hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Spiritualitas sebagai konsep dua dimensi, dimensi vertikal sebagai hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal adalah hubungan dengan diri sendiri, dengan orang lain dan lingkungan. Terdapat hubungan terus-menerus antara dua dimensi tersebut Stoll, 1989; dikutip dari Kozier, Erb, Blais Wilkinson, 1995. Perubahan spiritualitas merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi kualitas hidup lansia WHO, 2004. Kualitas hidup mendeskripsikan istilah yang merujuk pada emosional, sosial dan kesejahteraan fisik seseorang, juga kemampuan mereka untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari Donald, 2001. Kualitas hidup merupakan persepsi individu dari posisi laki-lakiwanita dalam hidup ditinjau dari konteks budaya dan Universitas Sumatera Utara