Definisi Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri

BAB II Pengelolaan Kasus

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri

1. Definisi

Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik danatau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seorang individu. Nyeri merupakan fenomena yang multidimensi, karena itulah sulit untuk memberikan batasan yang pasti terhadap nyeri. Sensasi nyeri yang dilaporkan tiap individu berbeda-beda, hal inilah yang menyebabkan pengertian nyeri dari masing-masing individu berbeda pula. Menurut McCaffery 1980: nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Empat atribut pasti untuk pengalaman nyeri, yaitu: bersifat individu, tidak menyenangkan, merupakan suatu kekuatan yang mendominasi, dan bersifat tidak berkesudahan. Nyeri melelahkan dan menuntut energi seseorang. Nyeri dapat menggangu hubungan personal dan mempengaruhi makna kehidupan. Nyeri tidak dapat diukur secara objektif, seperti dengan menggunakan sinar-X atau pemeriksaan darah. Walaupun tipe nyeri tertentu menimbulkan tanda dan gejala yang dapat diprediksi, seringkali perawat hanya mengkaji nyeri dengan mengacu pada kata-kata dan perilaku. Hanya klien yang mengetahui apakah terdapat nyeri dan seperti apa nyeri tersebut. Untuk membantu seorang klien dalam upaya menghilangkan nyeri, maka perawat harus yakin dahulu bahwa nyeri tersebut memang ada. Universitas Sumatera Utara Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindungi diri. Apabila seseorang merasakan nyeri, maka perilakunya akan berubah. Misalnya, seseorang yang kakinya terkilir menghindari aktivitas mengangkat barang yang memberi beban penuh pada kakinya untuk mencegah cedera lebih lanjut. Seorang klien yang memiliki riwayat nyeri dada, belajar untuk menghentikan semua aktivitas saat timbul nyeri. Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang harus menjadi pertimbangan utama keperawatan saat mengkaji nyeri. Gunakan teknik pemeriksaan yang cermat dalam mengkaji adanya cedera, seperti pada kasus tangan terbakar atau dinding dada memar. Klien yang tidak mampu merasakan sensasi, misalnya setelah mengalami cedera pada medula spinalis atau mengalami stroke, tidak menyadari adanya cedera yang menimbulkan nyeri. Pada kasus ini, perawat harus mengantisipasi sumber-sumber nyeri yang mungkin klien miliki dan upayakan belajar untuk memantau perubahan fisiologis dengan cermat, seperti perubahan tanda-tanda vital. Nyeri mengarah pada penyebab ketidakmampuan. Seiring dengan peningkatan usia harapan hidup, lebih banyak orang mengalami penyakit kronik, dengan nyeri merupakan suatu gejala yang umum. Kemajuan di bidang medis telah menghasilkan upaya-upaya terapeutik dan diagnostik yang seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Perawat setiap hari memberi asuhan keperawatan kepada klien yang mengalami nyeri. Salah satu ketakutan yang paling dini dirasakan setiap klien yang didiagnosis suatu penyakit ialah kekhawatiran nyeri yang akan mereka rasakan. PotterPerry, 2005.

2. Fisiologi Nyeri a. Stimulus