2. Analisa Data No
Data Masalah keperawatan
1 Data subjektif:
- P: klien menyatakan dua hari
yang lalu mengalami kecelakaaan bermotor yang mengakibatkan
luka kedua tangannya. -
Q: klien menyatakan nyeri terasa panas dan tertusuk-tusuk
- R: klien menyatakan nyeri
dirasakan pada lengan kanan bawah dan telapak tangan kiri.
- S: klien menyatakan derajat nyeri
pada angka 5 -
T: klien menyatakan nyeri dirasakan sepanjang hari, semakin
terasa saat digerakkan. -
Klien menyatakan nyeri terasa ringan apabila daerah sekitar luka
digosok. Data Objektif
- RR: 24xmenit
- TD: 13080 mmHg
- Suhu: 37
C -
HR: 80xmenit -
Klien terlihat meringis kesakitan terutama saat dilakukan
perawatan luka -
Ekspresi wajah klien pucat -
Terlihat luka robek panjang +- 15cm, lebar 3cm, dalam 3cm
pada lengan kanan bawah dan Nyeri Akut
Universitas Sumatera Utara
luka abrasi pada telapak tangan kiri
3. Rumusan Masalah
Penegakan rumusan masalah yang akurat akan dapat dilaksanakan
apabila data dan analisa pengkajian yang dilakukan cermat dan akurat.
Keberadaan nyeri pada klien dapat mencetuskan masalah keperawatan lainnya. Sebagai contoh nyeri arthiritis yang dialami klien
menyebabkan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik, atau nyeri yang dialami klien menyebabkan klien tidak bisa melakukan aktivitas
sehari-harinya secara mandiri, sehingga menimbulkan masalah keperawatan lainnya defisit perawatan diri
4. Perencanaan
Perencanaan keperawatan yang dibuat untuk klien nyeri diharapakan beriorentasi untuk memenuhi hal-hal berikut:
1. Klien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri.
2. Klien melaporkan adanya peningkatan rasa nyaman.
3. Klien mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis
yang dimiliki.
4. Klien mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab nyeri.
5. Klien mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk
mengurangi rasa nyeri saat dirumah. Upaya Mengatasi Ketidaknyamanan Nyeri
Metode dan teknik yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mengatasi nyeri antara lain sebagai berikut:
a. Distraksi
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Teknik distraksi yang dapat dilakukan di antaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Bernapas lambat dan berirama secara teratur.
2. Menyanyi berirama dan menghitung ketukannya.
3. Mendengarkan musik.
4. Mendorong untuk mengkhayal guided imagery yaitu melakukan
bimbingan yang baik kepada klien untuk mengkhayal. Tekniknya sebagai berikut:
a. Atur posisi yang nyaman pada klien.
b. Dengan suara yang lembut, mintakan klien untuk memikirkan hal-
hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra.
c. Mintakan klien untuk tetap berfokus pada bayangan yang
menyenangkan sambil merelaksasikan tubuhnya. d.
Bila klien tampak relaks, perawattidak perlu bicara lagi. e.
Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah, atau tidak nyaman, perawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi
ketika klien siap. 5.
Massage pijatan. Ada beberapa teknik massage yang dapat dilakukan untuk distraksi seperti yang tergambar berikut ini,
a. Remasan. Usap otot bahu yang dikerjakan secara bersama
b. Selang seling tangan. Memijat punggung dengan tekanan pendek,
cepat, dan bergantian tangan. c.
Gesekan. Memijat punggung dengan ibu jari, gerakannya memutar sepanjang tulang punggung dari sakrum ke bahu
d. Eflurasi. Memijat punggung dengan kedua tangan, tekanan lebih
halus dengan gerakan ke atas untuk membantu aliran balik vena. e.
Petriasi. Menekan pungggung secara horizontal. Pindah tangan anada, dengan arah yang berlawanan, menggunakan gerakan
meremas. f.
Tekanan menyikat. Secara halus, tekan punggung dengan ujung- ujung jari untuk mengakhiri pijatan.
b. Teknik relaksasi
Universitas Sumatera Utara
Teknik ini didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespons pada ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi
penyakitnya. Teknik relaksasi dapat menurunkan ketegangan fisiologis. Teknik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang dalam posisi berbaring
atau duduk di kursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik relaksasi adalah klien dengan posisi yang nyaman, klien dengan pikiran
yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang. Teknik relaksasi banyak jenisnya, salah satunya adalah relaksasi
autogenik. Relaksasi ini mudah dilakukan dan tidak berisiko. Prinsipnya klien harus mampu berkonsentrasi sambil membaca mantradoadzikir
dalam hati seiring dengan ekspirasi udara paru. Langkah-langkah latihan relaksasi autogenik:
1. Persiapan sebelumnya memulai latihan
a. Tubuh berbaring, kepala disanggah dengan bantal, dan mata
terpejam. b.
Atur napas hingga napas menjadi lebih teratur. c.
Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-lahan sambil katakan dalam hati “saya damai dan tenang”.
2. Langkah 1: merasakan berat
a. Fokuskan perhatian pada lengan dan bayangkan kedua lengan
terasa berat. Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa kendur, ringan hingga terasa sangat ringan sekali
sambil katakan “saya meras damai dan tenang sepenuhnya”. b.
Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher, dan kaki. 3.
Langkah 2: merasakan kehangatan a.
Bayangkan darah mengalir ke seluruh tubuh dan rasakan hawa hangatnya aliran darah, seperti merasakan minuman yang hangat,
sambil mengatakan dalam diri “saya merasa senang dan hangat”. b.
Ulangi enam kali. c.
Katakan dalam hati “saya merasa damai, tenang”. 4.
Langkah 3: merasakan denyut jantung a.
Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut.
Universitas Sumatera Utara
b. Bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan
tenang. Sambil katakan “jantungnya berdenyut dengan teratur dan tenang”.
c. Ulangi enam kali.
d. Katakan dalam hati “saya merasa damai dan tenang”.
5. Langkah 4: latihan pernapasan
a. Posisi kedua tangan tidak berubah.
b. Katakan dalam diri “napasku longgar dan tenang”.
c. Ulangi enam kali.
d. Katakan dalam hati “saya merasa damai dan tenang”.
6. Latihan 5: latihan abdomen
a. Posisi kedua tangan tidak berubah.
Rasakan pembuluh darah dalam perut mengalir dengan teratur dan terasa hangat.
b. Katakan dalam diri”darah yang mengalir dalam perutku terasa
hangat” c.
Ulangi enam kali. d.
Katakan dalam hati “saya merasa damai dan tenang”. 7.
Langkah 6: latihan kepala a.
Kedua tangan kembali pada posisi awal. b.
Katakan dalam hati “kepala saya terasa benar-benar dingin”. Ulangi enam kali.
c. Katakan dalam hati “saya merasa damai dan tenang”
8. Langkah 7: akhir latihan
Mengakhiri latihan relaksasi autogenik dengan melekatkan mengepalkan lengan bersamaan dengan napas dalam, lalu buang
napas pelan-pelan sambil membuka mata. c.
Hipnotis Hipnotis adalah suatu teknik yang menghasilkan suatu keadaan tidak sadar
diri yang dicapai melalui gagasan-gagasan yang disampaikan oleh penghipnotis.
d. Obat Analgesik
Universitas Sumatera Utara
Obat analgesik mengurangi persepsi seseorang tentang rasa nyeri, terutama lewat daya kerjanya atas sistem saraf sentral dan mengubah respons
seseorang terhadap rasa sakit.
Universitas Sumatera Utara
B. Asuhan Keperawatan Kasus dengan Masalah Nyeri 1. Pengkajian
BIODATA
Nama : An. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
♂ Umur
: 9 tahun Status Perkawinan
: Belum menikah Agama
: Islam Pendidikan
: Sekolah Dasar SD Pekerjaan
: Pelajar Alamat
: jalan AR.hakim, Gang Amalia, No.16 A, Medan Tanggal Masuk RS : 16 Juni 2013
No. Register : 00.88.60.28
Ruangankamar : Asoka 9bedah anak
Golongan darah : B
Tanggal Pengkajian : 17 Juni 2013 Tanggal Operasi
: 16 Juni 2013 Diagnosa Medis
: Hypospadia uretroplasty
I. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri pasca operasi
II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocativepalliative
Universitas Sumatera Utara