Analisa Beban Pendingin ANALISA DIMENSI DAN BEBAN PENDINGIN

4.2 Analisa Beban Pendingin

Sebelum dilakukan perhitungan terhadap beban pendingin, terlebih dahulu dilakukan percobaan terlebih dahulu untuk memperoleh sejumlah data. Data temperatur pada dinding pendingin dan pada buah dan sayur dapat diperoleh dari data akusisi alat termokopel. Sedangkan besar nilai temperatur lingkungan dan kelembaban udara dapat diperoleh dari alat HOBO. Misalkan perhitungan beban pendingin mesin pendingin pada tanggal 13 Januari jam 01.00. Melalui percobaan diperoleh data sebagai berikut. - T 1 = Temperatur dinding belakang jam 01.00 = 25.06 °C - T 2 = Temperatur dinding kanan jam 01.00 = 24,90°C - T 3 = Temperatur dinding kiri jam 01.00 = 25,3°C - T ∞1 = Temperatur buah jam 01.00 = 25,3°C - T ∞2 = Temperatur sayur jam 01.00 = 24,9°C - T o = Temperatur ruangan drybulb jam 01.00 = 30.1 °C - T 0 rata- rata = Temperatur rata- rata = 304.62 K - RH = Rasio Humiditas rata- rata = 98,2 Melalui data diatas , dihitung terlebih dahulu panas sensibel dan laten akibat infiltrasi kebocoran udara. Asumsi : - N = Banyak pembukaan lemari pendingin = 1 kali jam - μ = Standar kebocoran udara = 2,8 m 3 - P atm = Tekanan atmosfer = 101325 Pa - w 1 = 0,0104 kg uap kg udara Pertama- tama dihitung terlebih dahulu besar tekanan uap saturasi P ws , dengan rumus : ln p ws = C 1 T + C 2 + C 3 T + C 4 T 2 + C 5 T 3 + C 6 lnT ....................... 4-4 Universitas Sumatera Utara Dimana :  p ws = tekanan uap saturasi Pa  C 1 = konstanta sebesar -5,8002206 x 10 3  C 2 = konstanta sebesar 1,3914993  C 3 = konstanta sebesar 4,8640239 x 10 -2  C 4 = konstanta sebesar 4,1764768 x 10 -5  C 5 = konstanta sebesar -1,4452093 x 10 -8  C 6 = konstanta sebesar 6,5459673  T = T o rata- rata = Temperatur rata- rata K Sehingga diperoleh : Selanjutnya dihitung besar tekanan parsial uap air p w dengan rumus : p w = RH ´ p ws .............................................. 4-5 Dimana :  p w = tekanan parsial uap air Pa  RH = kelembaban udara  p ws = tekanan uap saturasi Pa Sehingga diperoleh : Pa p p p RH p w w ws w 2 4619,91294 132052 . 4655 2 , 98      Dengan adanya nilai tekanan parsial uap udara, didapat hitung besar kelembaban udara ruangan yaitu dengan rumus : Pa Universitas Sumatera Utara          w ATM w p p p w 62198 , .................................. 4-5 Dimana :  w o = kelembaban udara ruangan kg uap kg udara  p w = tekanan parsial uap air Pa  p atm = tekanan atmosfer Pa Sehingga diperoleh : 3 0,02915406 245228 , 3533 101325 245228 , 3533 62198 , 62198 ,                    w w p p p w w ATM w Laju aliran udara luar yang masuk ke dalam ruangan pendingin dihitung dengan rumus : Q = N ´ m ´ 1000 3600 ........................................... 4-6 Dimana :  Q = laju aliran udara luar yang masuk ke dalam ruangan pendingin  N = Banyak pembukaan lemari pendingin  μ = Standar kebocoran udara Sehingga diperoleh : watt Q Q N Q 777777778 , 3600 1000 8 , 2 1 3600 1000         Universitas Sumatera Utara Setelah diperoleh semua perhitungan diatas, dapat dihitung panas sensible Q s dan laten Q l dengan persamaan 2-1 dan 2-2. Sehingga diperoleh : watt Q Q T T Q Q s s s 0124235333 , 7 205 , 24 536 , 31 7778 , 23 , 1 23 , 1 1          Dan watt 02 28,2623457 0104 , 022472323 , 7778 , 3010 3010 1          l l l Q Q w w Q Q Setelah menghitung besar beban pendingin akibat infiltrasi, maka selajutnya dihitung pula besar beban pendingin total. Besar beban pendingin total berasal dari konveksi, konduksi dan radiasi. 4.2.1 Beban Pendingin Akibat Terjadinya Konveksi Konveksi yang terjadi pada mesin pendingin ini adalah konveksi alamiah. Besar kecilnya konveksi ini bergantung pula pada banyak hal, seperti temperatur pendingin dan koefisien konveksi. Konveksi terjadi pula pada sisi depan, belakang, kiri, kanan dan atas daripada tangki aluminium dan pipa tembaga,goni dan kayu. Diketahui : - T ∞ = Temperatur dalam mesin pendingin = 25,1°C - T s = Temperatur rata- rata dinding pendingin = 25,06°C - T f = Temperatur antara dinding pendingin dengan dalam pendingin = 298,8 K - T Al = Temperatur Air dalam Tangki = 24,45 C - T cop = Temperatur Permukaan Pipa Tembaga = 24,9 dan 25,3 °C - Properti udara pada T f = 300 K : [21]  ρ = 1,1614 kgm 3  c p = 1.007 kJkg . K Universitas Sumatera Utara  v = 0,00001589 m 2 s  k = 0,0263 Wm. K  α= 0,0000225 m 2 s  β = 0,003333333 K -1  P r = 0,707 - Properti air pada Tf = 300 K [21]  U f = 113,24kJkg  v f = 1,0034 x 10 -3 m3kg  h f = 113,25 kJkg - g = Gravitasi bumi = 9,8 ms 2 - p = panjang lemari pendingin = 0,47 m - l = lebar lemari pendingin = 0,52 m - t = tinggi lemari pendingin = 1,5 m - t triplek = tebal triplek = 0,01 m Melalui data di atas dapat dihitung besar Bilangan Rayleigh Rayleigh Number R al . Perhitungan dihitung dengan persamaan 2-6. Besar angka Rayleigh berbeda- beda pada tiap sisi akibat perbedaan luas permukaan. Oleh karena itu dilakukan perhitungan secara terpisah. Besar Rayleigh Number untuk dinding depan dan belakang adalah :   8 152622613, 00001589 , 0000225 , 5 , 1 1 , 25 1 06 , 25 00333 , 8 , 9 1 3 1         al al R R Besar Rayleigh Number untuk dinding atas adalah :   6 9169987,05 00001589 , 0000225 , 47 , 1 , 25 1 06 , 25 00333 , 8 , 9 1 2 3 1 2         al al R R dan Universitas Sumatera Utara   1 12418958,6 00001589 , 0000225 , 52 , 1 , 25 1 25 00333 , 8 , 9 2 2 3 2 2         al al R R Besar Rayleigh Number untuk dinding kiri dan kanan adalah :   8 152622613, 00001589 , 0000225 , 5 , 1 1 , 25 1 06 , 25 00333 , 8 , 9 3 3 3         al al R R Jika nilai R al berada di antara 10 4 dan 10 9 , maka ini merupakan aliran laminar. Sedangkan jika nilai R al berada di antara 10 9 dan 10 12 , maka aliran yang terjadi adalah aliran tubulen. Karena nilai R al di atas diantara 10 4 sampai 10 9 maka termasuk aliran laminar, sehingga perhitungan bilangan Nussel menggunakan persamaan 2-7. Sehingga diperoleh : 5 57,8105604 707 , 492 , 1 8 152622613, 387 , 825 , 1 2 27 8 16 9 6 1 1                            uL uL N N 9 28,9649843 707 , 492 , 1 097 , 4628383 387 , 825 , 1 2 2 27 8 16 9 6 1 1 2                            uL uL N N Universitas Sumatera Utara 4 31,1930104 707 , 492 , 1 95 , 15620792 387 , 825 , 2 2 2 27 8 16 9 6 1 2 2                            uL uL N N 5 57,8105604 707 , 492 , 1 8 152622613, 387 , 825 , 3 2 27 8 16 9 6 1 3                            uL uL N N Setelah diperoleh nilai bilangan Nusselt, didapat menghitung besar koefisien konveksi dan besar konveksi dengan persamaan 2-9 dan 2-5. kJkg. 1,267 5 , 1 0263 , 8105604 , 57 1 1    h h kJkg. 1,62 47 , 0263 , 8105604 , 57 1 2 1 2    h h kJkg. 1,57 52 , 0263 , 8105604 , 57 2 2 2 2    h h kJkg. 1,266 5 , 1 0263 , 8105604 , 57 3 3    h h watt 4 0,91634520 4135 , 24 1 205 , 24 2 , 1 4 , 205971263 , 1 2 1 1         konv konv Q Q Universitas Sumatera Utara watt 6 0,01020872 4135 , 24 1 205 , 24 01 , 4 , 205971263 , 1 1 2 1 2        konv konv Q Q watt 9 0,01472772 4135 , 24 1 205 , 24 01 , 6 , 205971263 , 1 2 2 2 2        konv konv Q Q watt 3 1,26710478 4135 , 24 1 205 , 24 6 , 4 , 205971263 , 1 2 3 3         konv konv Q Q 4.2.2 Beban Pendingin Akibat Terjadinya Konduksi Dalam perhitungan konduksi, terlebih dahulu perlu diketahui konduktivitas termal suatu barang atau material. Dalam hal ini, konduktivitas termal yang akan diperlukan adalah kayu jati dan kain goni. Berikut ini adalah beberapa data yang telah diketahui sebelumnya, yaitu : - k kayu = konduktivitas termal kayu surian = 0,09 Wm. K pada suhu 300K - k goni = konduktivitas termal kain goni = 0,06 Wm. K pada suhu 300K - k aluminium =konduktivitas termal aluminium = 205 Jm. o C - k tembaga = konduktivitas termal tembaga =109 Jm. o C - p kayu = panjang kayu lemari = 0,47 m - l kayu = lebar kayu lemari = 0,52 m - t kayu = tinggi kayu lemari = 1,5m - L kayu = tebal kayu lemari = 0,025 m - p triplek = panjang kayu triplek = 0,45 m - l triplek = lebar kayu triplek = 0,5 m - t triplek = tinggi kayu triplek = 0,01 m - p goni = panjang goni = 0,45 m - l goni = lebar goni = 0,52 m - t goni = tinggi goni = 1,7 m - L goni = tebal goni = 0,001 m Universitas Sumatera Utara Melalui data di atas, dapat dihitung besar konduksi dari tiap sisi lemari yang terjadi pada kayu lemari dan goni. Perhitungan konduksi dihitung dengan rumus pada persamaan 2-4. - Besar konduksi kayu pada sisi kiri dan kanan dinding lemari       watt 4,42 035 , 205 , 24 536 , 31 5 , 1 5 , 5 , 1 52 , 09 , 2 1 1         kondkayu kondkayu Q Q - Besar konduksi goni pada sisi kiri dan kanan dinding lemari   watt 384,6528 001 , 205 , 24 53 , 31 5 , 1 5 , 06 , 2 1 1        kondgoni kondgoni Q Q - Besar konduksi kayu pada sisi depan dan belakang dinding lemari       watt 11,5711522 035 , 205 , 24 536 , 31 5 , 1 47 , 47 , 52 , 09 , 2 3 3         kondkayu kondkayu Q Q - Besar konduksi goni pada sisi depan dan belakang dinding lemari   watt 420,2026 001 , 205 , 24 536 , 31 5 , 1 47 , 06 , 2 3 3        kondgoni kondgoni Q Q - Besar konduksi kayu pada sisi atas lemari pendingin   watt 6 0,02246093 035 , 205 , 24 536 , 31 01 , 6 , 12 , 2 1 2 1 2        kondkayu kondkayu Q Q   watt 1,6538736 035 , 205 , 24 536 , 31 2 , 1 47 , 12 , 2 2 2 2 2        kondkayu kondkayu Q Q - Besar konduksi aluminium pada sisi atas lemari pendingin   watt 586,50064 003 , 205 , 24 536 , 31 5 , 47 , 74 , 2 1 2 1 2 min        kondgoni ium alu Q Q Universitas Sumatera Utara   watt 232,2656 1 003 , 205 , 24 536 , 31 5 , 1 47 , 74 , 2 2 2 2 2        kondgoni kondgoni Q Q 4.2.3 Beban Pendingin Akibat Terjadinya Radiasi Perhitungan radiasi dapat dilakukan dengan menggunakan data- data sebagai berikut. - ε goni = emisivitas goni = 0,77 - ε kayu = emisivitas kayu = 0,82 - σ = konstanta Stefan- Boltzman = 5,67 x 10 -8 Wm 2 . K 4 - p kayu = panjang kayu lemari = 0,47 m - l kayu = lebar kayu lemari = 0,52 m - t kayu = tinggi kayu lemari = 1,5 m - L kayu = tebal kayu lemari = 0,035 m - p triplek = panjang kayu triplek = 0,45 m - l triplek = lebar kayu triplek = 0,5 m - t triplek = tinggi kayu triplek = 0,01 m - p goni = panjang goni = 0,45 m - l goni = lebar goni = 0,53 m - t goni = tinggi goni = 1,7 m - L goni = tebal goni = 0,001 m Perhitungan besar radiasi yang terjadi pada lemari pendingin diitung dengan persamaan 2-10. - Besar radiasi kayu pada sisi kiri dan kanan dinding lemari       watt Q Q radkayu radkayu 001493625 , 4135 , 24 205 , 25 5 , 1 53 , 5 , 1 52 , 10 67 , 5 82 , 2 1 4 4 8 1             - Besar radiasi goni pada sisi kiri dan kanan dinding lemari   watt Q Q radgoni radgoni 00359686 , 4135 , 24 205 , 25 5 , 1 53 , 10 67 , 5 77 , 2 1 4 4 8 1           - Besar radiasi kayu pada sisi depan dan belakang dinding lemari Universitas Sumatera Utara       watt Q Q radkayu radkayu 0003011341 , 4135 , 24 205 , 25 5 . 1 53 , 5 . 1 52 , 10 67 , 5 82 , 2 3 4 4 8 3             - Besar radiasi goni pada sisi depan dan belakang dinding lemari   watt Q Q radgoni radgoni 002714614 , 4135 , 24 205 , 25 5 , 1 4 , 10 67 , 5 77 , 2 3 4 4 8 3           - Besar radiasi kayu pada sisi atas lemari pendingin   watt Q Q radkayu radkayu 5 1 2 4 4 8 1 2 10 6979 , 2 4135 , 24 205 , 25 01 , 52 , 10 67 , 5 82 , 2               watt Q Q radkayu radkayu 5 2 2 4 4 8 2 2 10 1134 , 2 4135 , 24 205 , 25 01 , 47 , 10 67 , 5 82 , 2             - Besar radiasi goni pada sisi atas lemari pendingin   watt Q Q gki gki 5 1 2 tan 4 4 8 1 2 tan 10 x 1,65257 4135 , 24 205 , 25 5 . 1 53 , 10 67 , 5 77 , 2              watt Q Q radgoni radgoni 5 2 2 4 4 8 2 2 10 381516 , 1 4135 , 24 205 , 25 5 , 1 4 , 10 67 , 5 77 , 2             4.2.4 Analisa Performansi di luar Ruangan Data yang diperlukan untuk menganalisa performansi lemari pendingin pada saat pengujian di luar ruangan yaitu temperatur lingkungan,kelembaban relatif udara dan intensitas radiasi yang diperoleh dari Data HOBO dan temperatur dalam lemari pendingin yang diperoleh dari Data Termokopel Cole-Parmer 18200-40. Tabel 4.2 Tabel Performansi Lemari Pendingin di Luar Ruangan TANGGAL EFISIENSI TEMPERATUR LINGKUNGAN C KELEMBABAN RELATIF RADIASI INTENSITAS Wm 2 KALOR DALAM LEMARI Watt 12 Januari 4,22 32,37405556 83,10 208,57 1106,34 13 Januari 4,25 30,66819444 89,69 155,53 1045,59 14 Januari 4,94 30,06825342 90,26 144,49 956,62 15 Januari 4,51 31,25628796 86,64 165,83 954,05 16 Januari 3,94 32,76208796 82,48 228,63 1013,81 Universitas Sumatera Utara 4.2.5 Analisa Performansi di dalam Ruangan Data yang diperlukan untuk menganalisa performansi lemari pendingin pada saat pengujian di dalam ruangan yaitu temperatur ruangan,dan temperatur dalam lemari pendingin yang semuanya diperoleh dari Data Termokopel Cole-Parmer Tabel 4.3 Tabel Performansi Lemari Pendingin di dalam Ruangan

4.3 Total Beban Pendingin dan Efisiensi

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Kompresor Dan Pipa Kapiler Untuk Mesin Pengering Pakaian Sistem Pompa Kalor Dengan Daya 1PK

3 66 103

Rancang Bangun Kondensor Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Dengan Pasangan Refrijeran – Absorben Amonia - Air

6 49 101

Rancang Bangun Mesin Pendingin Tanpa Listrik Untuk Mendinginkan Sayur- Sayuran Dan Buah- Buahan Dengan Menggunakan Air Melalui Pipa Kapiler Sebagai Refrijeran

1 1 21

Rancang Bangun Mesin Pendingin Tanpa Listrik Untuk Mendinginkan Sayur- Sayuran Dan Buah- Buahan Dengan Menggunakan Air Melalui Pipa Kapiler Sebagai Refrijeran

0 0 2

Rancang Bangun Mesin Pendingin Tanpa Listrik Untuk Mendinginkan Sayur- Sayuran Dan Buah- Buahan Dengan Menggunakan Air Melalui Pipa Kapiler Sebagai Refrijeran

0 0 4

Rancang Bangun Mesin Pendingin Tanpa Listrik Untuk Mendinginkan Sayur- Sayuran Dan Buah- Buahan Dengan Menggunakan Air Melalui Pipa Kapiler Sebagai Refrijeran

0 0 37

Rancang Bangun Mesin Pendingin Tanpa Listrik Untuk Mendinginkan Sayur- Sayuran Dan Buah- Buahan Dengan Menggunakan Air Melalui Pipa Kapiler Sebagai Refrijeran

0 0 2

Rancang Bangun Mesin Pendingin Tanpa Listrik Untuk Mendinginkan Sayur- Sayuran Dan Buah- Buahan Dengan Menggunakan Air Melalui Pipa Kapiler Sebagai Refrijeran

0 0 1

Rancang Bangun Kondensor Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Dengan Pasangan Refrijeran – Absorben Amonia - Air

0 0 20

Rancang Bangun Absorber Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorbsi Dengan Pasangan Refrijeran-Absorbent Amonia-Air

1 2 19