Uji X-Ray DifractionXRD Uji Mikroskop Optik

2.7.3. N-N Dimethyl Acetamide DMAC

DMAC adalah pelarut industri yang kuat dan serbaguna yang memiliki kelarutan terhadap bahan organik dan anorganik yang tinggi, titik didih tinggi, titik beku yang rendah, dan stabilitas yang baik. Selain itu DMAC tidak reaktif dalam reaksi kimia. DMAC larut dalam air, eter, ester, keton dan senyawa aromatik. DMAC umumnya larut dalam senyawa alifatik tidak jenuh dan kestabilannya bagus.

2.8 Pencampuran Mixing

Pencampuran mixing yaitu suatu proses pencampuran bahan sehingga dapat bergabung menjadi suatu homogen. Ada dua macam pencampuran yaitu pencampuran basah wet mixing dan pencampuran kering dry mixing. Pencampuran basah wet mixing yaitu proses pencampuaran dimana serbuk matrik dan filler dicampur terlebih dahulu dengan pelarut. Sedangkan pencampuran kering dry mixing yaitu proses pencampuran yang dilakukan tanpa menggunakan pelarut. Faktor penentu kehomogenandistribusi partikel, antara lain kecepatan pencampuran, lamanya waktu pencampuran dan ukuran partikel.

2.9 Karakterisasi dan Pengujian

Pengujian karakteristik serbuk LiFePO 4 dilakukan dn yaituengan alat uji X-Ray DifractionXRD dan lembaran katoda LiFePO 4 dengan mikroskop optik dan Scanning Electron MicroscopySEM untuk melihat struktur morfologi lembaran katoda LiFePO 4 serta pengujian kapasitas discharge baterai dengan chargedischarge.

2.9.1 Uji X-Ray DifractionXRD

Difraksi sinar – X digunakan untuk mengidentifikasi struktur kristal suatu padatan dengan membandingkan nilai jarak d bidang kristal dan intensitas puncak difraksi dengan data standar. Sinar-X pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Rontgen pada tahun 1895. Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang λ ≈ 0,1 nm yang lebih pende k dibanding gelombang cahaya λ=400- Universitas Sumatera Utara 800nm Smallman, 2000. Panjang gelombang sinar-X ini merupakan dasar digunakannya teknik difraksi sinar-X X-Ray Difraction untuk mengetahui struktur mikroskopis suatu bahan. Teknik X-Ray Diffraction XRD berperan penting dalam proses analisis padatan kristalin. XRD adalah metode karakterisasi yang digunakan untuk mengetahui ciri utama kristal, seperti parameter kisi dan tipe struktur. Selain itu, juga dimanfaatkan untuk mengetahui rincian lain seperti susunan berbagai jenis atom dalam kristal, kehadiran cacat, orientasi, dan cacat kristal Smallman, 2000. Sinar-X dihasilkan dari penembakan target logam anoda oleh elektron berenergi tinggi yang berasal dari hasil pemanasan filamen dari tabung sinar-X Rontgen. Tabung sinar-X tersebut terdiri atas empat komponen utama, yakni filamen katoda yang berperan sebagai sumber elektron, ruang vakum sebagai pembebas hambatan, target sebagai anoda dan sumber tegangan listrik. Peralatan X-Ray Diffractometer XRD dapat digunakan untuk identifikasi mineralogi material, termasuk batuan piroklastika secara cepat dan akurat.Data semikuantitatif hasil uji XRD adalah jenis dan jumlah mineral pembentuk Kristal yang dijumpai di dalam suatu percontohan batuan Klug, 1974. Pada penelitian ini pengujian XRD dilakukan untuk melihat struktur kristal pada serbuk LiFePO 4 yang dipakai pada percobaan. Dan menganalisis nilai chi 2 nilai perbandingan antara intensitas observasi dan intensitas referensi dan wrp Residu Weight Persent yang ideal berdasarkan standart ICDD.

2.9.2 Uji Mikroskop Optik

Pengujian mikrroskop optik bertujuan untuk melihat morfologi dari lembaran katoda LiFePO 4. Lensa objektif adalah sebuah kaca pembesar bertenaga sangat tinggi dengan panjang fokus yang sangat pendek. Lensa ini diletakkan sangat dekat dengan spesimen yang akan diteliti sehingga cahaya dari spesimen jatuh ke fokus Mikroskop optik adalah salah satu jenis mikroskop yang menggunakan cahaya tampak dan sebuah sistem lensa untuk memperbesar gambar spesimen yang kecil. Prinsip penting dari mikroskop adalah bahwa lensa objektif dengan panjang fokus yang sangat pendek sering hanya beberapa mm saja digunakan untuk membentuk perbesaran bayangan nyata dari objek. Universitas Sumatera Utara sekitar 160 mm di dalam tabung mikroskop sehingga menciptakan perbesaran sebuah gambar dari subjek. Gambar yang dihasilkan terbalik dan dapat dilihat dengan menghapus lensa okuler dan menempatkan secarik kertas kalkir di ujung tabung. Di kebanyakan mikroskop, lensa okuler merupakan lensa majemuk, dengan satu lensa komponen di dekat bagian depan dan satu di dekat bagian belakang tabung lensa okuler. Dalam beberapa desain, gambar virtual menuju ke sebuah fokus antara dua lensa okuler. Lensa pertama membawa gambar nyata dan lensa kedua memungkinkan matauntuk fokus pada gambar virtual.Untuk pengujian mikroskop optik ini diperlukan permukaan spesimen yang rata dan halus Kahn, 2002.

2.9.3 Uji Scanning Electron Microscope SEM