UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS 4 DI SD MUHAMMADIYAH KARANGTENGAH

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS 4 DI SD MUHAMMADIYAH KARANGTENGAH

SKRIPSI

Oleh :

ARINTIA RAHMAWATI NPM: 20120720177

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

i

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS 4 DI SD MUHAMMADIYAH KARANGTENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) strata Satu

pada Prodi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

Arintia Rahmawati NPM : 20120720177

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

ii

NOTA DINAS

Lamp. : 3 (tiga) eks. Skripsi Yogyakarta, 26 Desember 2016 Hal : Persetujuan

Kepada Yth. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama : Arintia Rahmawati NIM : 20120720177

Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA DI SD MUHAMMADIYAH KARANGTENGAH

telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan.

Atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum wr.wb

Pembimbing

Dr.H.Abd.Madjid,M.Ag NIK.19610304198812112006


(4)

iii

PENGESAHAN

Judul Skripsi

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOLABORASI PADA SISWA KELAS 4 DI SD MUHAMMADIYAH KARANGTENGAH

Yang dipersiapkan dan disusun oleh: Nama : Arintia Rahmawati NIM : 20120720177

telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Jurusan Pendidikan Agama Islam pada tanggal 30 Desember 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Sidang Dewan Munaqasyah

Ketua Sidang : Sadam Fajar S.,M.Pd.I ( ………...)

Pembimbing : Dr. H.Abd.Madjid,M.Ag ( ………...… )

Penguji : Naufal Ahmad RA,S.Pd.I.,M.A ( ………...… )

Yogyakarta, 30 Desember 2016 Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,

Dr.Mahli Zainuddin Tago,M.Si. NIK 19660717199203113014


(5)

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : Arintia Rahmawati

NPM : 20120720177

Progam Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Wonosari, 20 Desember 2016 Yang membuat pernyataan


(6)

v MOTTO

ءا ْسأب ينو بْنأ اقف ة ئا ْل ى ع ْم ضرع ّمث ا ّ ك ءا ْسأ دآ مّ ع

نيقداص ْمتْنك ْ ءا ه

(Al-Baqarah: 31)

Artinya : “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!" (Qur’an Surat Al-Baqarah : 31)


(7)

vi

PERSEMBAHAN

Sebuah karya tulis ini, melalui perjalanan panjang dan melalui proses belajarku, ku persembahkan untuk orang tercinta :

1. Ayah dan Ibu, yang setiap saat, setiap waktu tak pernah lelah memberikan doa dan semangat untuk anaknya,yang selalu mendampingi anaknya dalam keadaan apapun. Dan juga senantiasa bersabar dalam mendidik anaknya agar bisa meraih kesuksesan yang ia impikan.

2. Suamiku Eko Budi Wibowo yang selalu setia memberi dukungan dan motivasi kepadaku, selalu menemaniku dalam keadaan susah maupun senang.

3. Anakku Khoirunisa Putri Wibowo, terima kasih telah memberikan warna dalam kehidupanku, dengan senyumannya yang manis sudah mengobati rasa lelahku.

4. Almamaterku terima kasih telah menjadi media dalam menambah wawasan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi modalku untuk menjalani segala proses hidup dunia dan akhirat.


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Rasa syukur yang sangat mendalam kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya.

Atas limpahan berkat dan karunia Allah SWT, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ““Upaya Meningkatkan Prestasi Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kolaborasi Pada Siswa Kelas 4 Di SD Muhammadiyah Karangtengah”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tiada terhingga atas bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak terutama kepada :

1. Bapak Dr. H. Abd. Madjid, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi hingga skripsi ini selesai, dengan pengarahannya dan juga motivasinya kepada penulis.

2. Seluruh dosen, staf karyawan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan kepada penulis atas adanya sarana prasarana dalam kelancaran menyelesaikan skripsi.

3. Bpk. Ngajiran, S.Pd.I, selaku guru Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah Karangtengah dan staf karyawan yang telah membantu dalam pengumpulan data.


(9)

viii

Skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik, tak lepas dari banyaknya pihak-pihak yang turut membantu. Olehnya itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan banyak terima kasih. Namun, penulis pun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari para pembaca senantiasa penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini kedepannya.

Semoga skripsi dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan agama bagi kita semua.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Wonosari, 30 Desember 2016 Penulis


(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN NOTA DINAS ... HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... HALAMAN MOTTO ... HALAMAN PERSEMBAHAN ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... ABSTRAK ... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Sistematika Pembahasan ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka ... B. Kerangka Teori ... C. Hipotesis ... BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... B. Penentuan Subyek ... C. Teknik Pengumpulan Data ... D. Metode Analisis Data ... BAB IV GAMBARAN UMUM SD MUHAMMADIYAH

KARANGTENGAH

A. Letak Geografis ... B. Sejarah Pendirian ...

i ii iii iv v vi vii ix xi 1 3 4 4 5 7 10 22 23 23 23 25 28 28


(11)

x

C. Profil Sekolah ... D. Struktur Organisasi Sekolah ... E. Keadaan Siswa ... F. Keadaan Guru ... G. Keadaan Karyawan ... H. Sarana Prasarana dan Fasilitas ... I. Kurikulum SD Muhammadiyah Karangtengah ... J. Target Kualifikasi Lulusan ... K. Progam Unggulan ... L. Pengembangan Potensi dan Kecakapan Hidup Siswa atau Ekstra Kurikuler ... M. Prestasi Sekolah Tahun Ajaran 2014 dan 2015 ... N. Prestasi Yang Pernah Dicapai ... O. Komite Sekolah ... P. Visi, Misi, Moto dan Tujuan SD Muhammadiyah

Karangtengah ... BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Diterapkannya Pembelajaran Kolaborasi Di Sekolah ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ... BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ... B. Saran ... C. Kata Penutup ... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 31 33 34 38 39 39 40 40 40 41 41 41 42 43 45 54 58 61 62


(12)

PENGESAHAN

Skripsi Beljudul

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDI KAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJ ARAN

KOLABORASI PADA SIS'VA KELAS 4 DI SD MUHAMMADIY AH KARANGTENGAH

Yang dipersiapkan dan di susun oleh: Nama : Arintia Rahmawati

niセ@ : 20120720177

Telah dimunaqasyahkan di depan sidang Munaqasyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) pada tanggal 30 Desembcr 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Sidang Dewan Munaqasyah

Ketua Sidang : Sadam Fajar S.,M.Pd.I

H セ

. ..

) Pembimbing : Dr. H.Abd. Madjid,M.Ag ( ... ... .-:":"... ... ) Penguji : Naufal Ahmad Rijalul Alam ,S.Pd.I.,M.A ( ...

セhAス

... .. )

Yogyakarta, 2 J anuari 2017 Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,

din Tago,M.Si:. 199203113014


(13)

xi ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep pada unsur-unsur pendidikan agama Islam. Latar belakang penelitian ini adalah pendidikan agama Islam di lingkugan pendidikan formal saat ini belum bisa mencapai apa yang menjadi tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Hal ini disebabkan karena proses pendidikan yang dilaksanakan belum sepenuhnya menerapkan kosep pendidikan Islam. Seperti kompetensi seorang guru, metode pengajaran yang diterapakan, kurikulum yang disusun, dan tujuan pendidikan. Unsur-unsur tersebut dalam prakteknya kurang sejalan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang melandasi pendidikan Islam. Sehingga akan berpengaruh dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama Islam.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengaruh model pembelajaran kolaborasi dengan menggunakan metode kualitatif, dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 4 di SD Muhammadiyah Karangtengah, mendapatkan respon yang baik pada guru dan siswa, karena model pembelajaran kolaborasi ini dinilai efektif untuk pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Agama Islam. Selain itu, metode kolaborasi digunakan untuk meningkatkan kecepatan respon orangtua dan masyarakat.

Hasilnya menunjukkan bahwa, peningkatan prestasi Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan model pembelajaran kolaborasi yang di terapkan pada siswa kelas 4 di SD Muhammadiyah Karangtengah, mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Hasil uji menunjukkan: (1) Model pembelajaran kolaborasi yang digunakan dalam upaya peningkatan prestasi pendidikan agama Islam, di rasa cukup efektif jika di gunakan dalam pembelajaran. (2) Pengaruh lingkungan di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat, dapat mempengaruhi mental ataupun fisik anak. (3) Pendekatan dari orang tua atau guru sangat penting bagi anak, karena anak akan termotivasi untuk belajar lebih giat, hasilnya prestasi belajarnya akan meningkat.


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang dikerjakan. Jadi prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya prestasi belajar di sekolah berbentuk pemberian nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan. Pada pembelajaran biasanya guru Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah Karangtengah menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi. Mungkin siswa merasa kurang tertarik dengan metode tersebut, sehingga pembelajaran terlihat membosankan dan prestasi belajar siswa juga kurang maksimal. Dalam pembelajaran siswa membutuhkan sesuatu yang dapat menarik minat belajar mereka supaya prestasi belajarnya meningkat. Oleh karena itu guru membutuhkan variasi metode dalam teknik penyajian, supaya kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih menarik dan tidak membosankan.

Sejalan dengan inovasi pembelajaran akhir-akhir ini termasuk di Sekolah Dasar, ada pengembangan model pembelajaran kolaborasi. Interaksi belajar mengajar dengan model ini, menuntut anak didik untuk aktif, kreatif dan senang yang melibatkan secara optimal mental dan fisik mereka.


(15)

2

Tentunya hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, guru, anggota masyarakat dan orangtua. Untuk mencapai keberhasilan ini perlu dukungan dan partisipasi aktif yang bersifat terus menerus dari semua pihak. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.

Model pembelajaran dengan kolaborasi jika di terapkan di Sekolah Dasar ternyata berpengaruh positif pada siswa, karena siswa akan lebih aktif dan mudah menerima pelajaran. Sehubungan dengan peningkatan prestasi belajar siswa SD Muhammadiyah Karangtengah, beberapa siswa sudah mampu menerapkan tentang Pendidikan Agama Islam di lingkungan sekolahnya. Dilihat dari hasil pengamatan dan juga wawancara yang telah dilakukan kepada Bpk. Ngajiran, S.Pd.I. Sehingga dapat disimpulkan bahwa presentase keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam SD Muhammadiyah Karangtengah sangat memuaskan. Dengan keadaan tersebut maka pihak sekolah mengkondisikan siswa secara terus menerus dengan perhatian khusus, membiasakan siswa untuk aktif, tidak takut untuk bertanya, lebih mendalami pelajaran terutama dalam pelajaran PAI. Hal ini terbukti efektif dari segi antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

Belajar tentang Pendidikan Agama Islam sangatlah penting karena banyak pelajaran yang dapat di ambil, khususnya kita sebagai manusia


(16)

3

haruslah menyadari tentang tugas yang telah Allah amanahkan kepada kita agar selalu rendah diri, tidak boleh melakukan perbuatan yang tercela dan selalu taat pada perintah Allah SWT. Sebab tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah. Penelitian ini mengacu pada kurikulum yang dipakai SD Muhammadiyah Karangtengah, yaitu buku ISMUBA tahun 2012 dari PWM DIY.

Mengacu pada pemikiran dan realita yang ada, peneliti tertarik untuk meneliti pembelajaran Agama Islam di SD. Sebagai salah satu lembaga pendidikan Sekolah Dasar, SD Muhammadiyah Karangtengah mengupayakan penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam dengan model pembelajaran Kolaborasi. Dengan penelitian ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi mereka yang belum mampu mempelajari Pendidikan Agama Islam.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan model pembelajaran pada siswa di SD Muhammadiyah Karangtengah, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:


(17)

4

1. Bagaimanakah upaya untuk meningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya model pengajaran kolaborasi pada siswa kelas 4 (empat) ?

2. Apa faktor penghambat dan pendukung model pengajaran kolaborasi terhadap prestasi belajar PendidikanAgama Islam pada siswa kelas 4 (empat) ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama

Islam setelah diterapkannya model pengajaran kolaborasi pada siswa kelas 4 (empat).

2. Mengetahui faktor penghambat dan pendukung prestasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkan model pengajaran kolaborasi pada siswa kelas 4 (empat).

D. Kegunaan Penelitian

Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis, siswa dan masyarakat tentang peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam.


(18)

5

2. Sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

4. Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

E. Sistematika Pembahasan Skripsi

Sistematika pembahasan skripsi ini merupakan uraian secara garis besar dari keseluruhan skripsi. Adapun sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut : Bab I berisi tentang pendahuluan yang berisikan: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. Bab II berisi tentang: Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori dan Hipotesis. BAB III berisi tentang: Jenis Penelitian,Penentuan Subyek, Teknik Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data. BAB IV berisi tentang : Letak Geografis,Sejarah Pendirian, Profil Sekolah, Struktur Organisasi Sekolah, Keadaan Siswa, Keadaan Guru, Keadaan Karyawan, Sarana Prasarana dan Fasilitas, Kurikulum SD Muhammadiyah Karangtengah, Target Kualifikasi Lulusan, Progam Unggulan, Pengembangan Potensi dan Kecakapan Hidup Siswa atau Ekstrakurikuler, Prestasi Sekolah Tahun Ajaran 2014 dan 2015, Prestasi Yang Dicapai, Komite Sekolah, dan Visi , Misi serta Tujuan SD Muhammadiyah Karangtengah. BAB V berisi tentang : Data diterapkannya Pembelajaran


(19)

6

Kolaborasi Di Sekolah dan Pembahasan Hasil Penelitian. BAB VI berisi tentang : Kesimpulan, Saran dan Kata Penutup.


(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Sebagai salah satu upaya penelitian, perlu dilampirkan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan model pembelajaran kolaborasi pada siswa. Adapun penelitian yang telah dilakukan dan sejauh ini telah peneliti ketahui adalah sebagai berikut :

Penelitian skripsi Nur Azizah dari Universitas Islam Negeri Malang pada tahun 2009 yang berjudul :”Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu”. Berdasarkan analisis data maka hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :

a. Masalah Individu dalam pengelolaan kelas yang terjadi di SMP Negeri 4 Batu adalah masalah tingkah laku siswa, diantaranya ; siswa mengganggu temannya (usil), siswa yang belum percaya diri dalam mengeksipresikan dirinya di kelas, siswa yang suka izin keluar kelas pada saat pelajaran. SMP Negeri 4 Batu sebagai sekolah umum dituntut profesional dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan.

Manajemen administrasi kelas yang dibuat oleh kurikulum dan dilaksanakan dengan baik oleh guru, OSIS, dan perangkat kelas.

b. Manajemen operatif kelas telah dilaksanakan dengan baik meskipun masih ada kendala dari sarana dan kurang maksimalnya dukungan guru-guru lain dalam pelaksanaan program keagamaan di sekolah.


(21)

8

c. Pengelolaan perilaku siswa dilakukan dengan membentuk sikap dan perilaku siswa, melalui penerapan tata tertib sekolah, dan mengimplementasikan norma masyarakat di sekolah. Penerapan strategi pembelajaran agama Islam yang dipilih berhasil membuat kelas tidak tegang dan santai, pelaksanaannya sesuai dengan komponen-komponen penerapan suatu strategi pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang sering dilaksanakan di ruang, multimedia adalah learning community.

Penelitian skripsi Bayu Umbara dari Universitas Islam Negeri Jakarta pada tahun 2008 yang berjudul : Pengaruh Bimbingan Dan Konseling Terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SMPN 13 Depok”.Berdasarkan analisis data maka hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan-pelayanan BK yang ada di SMPN 13 Depok termasuk cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari hasil data primer (angket) dan hasil data sekunder (wawancara).

b. Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berada pada kategori sedang atau cukup. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata variabel Y adalah 69,76, nilai tertinggi 79 dan nilai terendah 60.

c. Ada korelasi yang signifikan antara pengaruh bimbingan dan konseling terhadap peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam tergolong kuat atau tinggi.

Penelitian skripsi Triyono, yang berjudul “Hubungan Keaktifan Mengikuti

Taman Pendidikan Al- Qur’an dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di

SD Al Mujahidin Wonosari”. Berdasarkan analisis data, maka hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :


(22)

9

a. Keaktifan mengikuti Taman Pendidikan Al-Qur’an di kalangan siswa SD Al Mujahidin Wonosari tergolong baik, ini ditandai siswa merasa mendapatkan manfaat dari kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an tersebut, sehingga berdampak positif terhadap dirinya.

b. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD Al Mujahidin Wonosari khususnya kelas 4,5 dan 6 tergolong lebih dari cukup, hal ini didasarkan pada standar nilai yang terdapat dalam raport siswa yakni 70 sedangkan rata-rata nilai siswa adalah 72,26.

c. Keaktifan siswa dalam mengikuti Taman Pendidikan Al-Qur’an tidak berhubungan langsung dan signifkan dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

d. Dampak langsung strategi pengelolaan kelas terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui observasi penguasaan materi dan praktik.

Tinjauan pustaka 1 (pertama) terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Dalam tinjauan pustaka tersebut membahas tentang strategi yang digunakan dalam upaya meningkatkan prestasi dalam Pendidikan Agama Islam,yang berfokus pada cara pengelolaan kelas. Terdapat hambatan-hambatan yang menyebabkan pengelolaan kelas tidak berjalan dengan baik seperti yang diharapkan, sehingga perlu adanya metode yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut. Didalam tinjauan yang pertama menggunakan metode tanya jawab dan ceramah, dengan membawa siswa untuk menemukan sendiri apa yang ia pelajari, namun terkadang terjadi ketidaktepatan dalam siklus pembelajaran. Strategi yang digunakan sesuai dengan beban materi dan waktu.


(23)

10

Tinjauan pustaka 2 (kedua) menggunakan metode yang berbeda dengan penulis, yaitu menekankan pada metode bimbingan konseling dalam meningkatkan prestasi belajar siswa,

Tinjauan pustaka 3 (tiga), menekankan keaktifan siswa dalam mengikuti Taman Pendidikan Al-Qur’an tidak berhubungan langsung dan signifkan dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

Sedangkan, dalam penelitian ini penulis menekankan pada upaya peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan model pengajaran kolaborasi yang diterapkan di SD Muhammadiyah Karangtengah, dimana di SD ini sudah dibiasakan dengan penanaman akhlak dan aqidah pada siswa-siswanya.

B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Belajar

Menurut Djaali bahwa belajar merupakan proses terjadi refleks atau respons bersyarat melalui stimulus pengganti. Belajar juga merupakan proses perubahan yang terjadi karena syarat-syarat (condition) yang kemudian menimbulkan reaksi. (Djaali, 2007 : 86)

2. Prestasi Belajar

Merupakan usaha guru dalam mencerdaskan anak didik, dengan cara memberikan ilmu yang bermanfaaat. Berhasil tidaknya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta ketrampilan siswa.


(24)

11

Dalam pembelajaran, prestasi belajar dapat diketahui melalaui evaluasi belajar yang dilakukan pendidik kepada peserta didik melalui berbagai macam-macam evaluasi. Evaluasi pun menjadi tolak ukur agar peserta didik mampu mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara lebih rinci, menurut Slameto (2003), yaitu:

1) Faktor Intern :

Terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian,bakat, minat, motivasi,kematangan, kesiapan dan kelelahan.

a) Intelegensi

Setiap orang memiliki tingkat IQ yang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki IQ 110 - 140 dapat digolongkan cerdas, dan yang memiliki IQ 140 ke atas tergolong jenius. Seseorang yang memiliki IQ kurang dari 90 tergolong lemah mental, mereka inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar.

b) Perhatian

Perhatian dari guru, orang tua, maupun lingkungan sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar. Sebab perhatian dan dorongan dari orang terdekat atau lingkungan sekitar, akan membuat anak menjadi semangat untuk belajar.


(25)

12

Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan dan mudah putus asa. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak suka berbuat gaduh, tidak mau pelajaran, sehingga nilainya rendah.

d) Minat

Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya, tidak sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada diri anak. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran. e) Motivasi

Motivasi sabagai faktor dalam (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran. Akibatnya mereka banyak mengalami kesulitan belajar.

e) Kematangan

Tahap pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan. Kematangan dapat berarti matangnya suatu sifat atau potensi fisik.


(26)

13

Kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Sebagai sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu. g) Kelelahan

Kelelahan merupakan hasil dari tekanan emosional yang konstan dan berulang, yang diasosiasikan dengan keterlibatan yang intensif dalam hubungan antar personal untuk jangka waktu yang lama.

2) Faktor Eksternal

Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, faktor ini meliputi :

a) Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Yang termasuk faktor ini antara lain :

b) Perhatian orang tua

Dalam lingkungan keluarga setiap individu atau siswa memerlukan perhatian orang tua dalam mencapai prestasi belajar.

c) Keadaan ekonomi orang tua

Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar siswa, kadang kala siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan ekonomi keluarganya.

d) Hubungan antara anggota keluarga

Adanya hubungan yang harmonis antara anggota keluarga akan mendapat kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Hal ini dapat


(27)

14

menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik pula.

e) Lingkungan sekolah

Yang dimaksud sekolah, antara lain guru, faktor alat, dan kondisi gedung.

3) Faktor media massa dan lingkungan sosial (masyarakat)

a) Faktor media massa meliputi ; bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku-buku komik. Hal-hal itu yang akan menghambat belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan, hingga lupa tugas belajar.

b) Lingkungan sosial

(1) Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak. Maka kewajiban orang tua adalah mengawasi dan memberi pengertian untuk mengurangi pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif bagi anak tersebut.

(2) Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak untuk belajar apabila terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan tetangga adalah orang yang tidak sekolah, menganggur, akan sangat berpengaruh bagi anak.

(3) Aktivitas dalam masyarakat juga dapat berpengaruh dalam belajar anak. Peran orang tua disini adalah memberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.


(28)

15

Jadi, dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar seseorang atau hasil akhir yang dicapai seseorang melalui kegiatan belajar dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu pengaruh dari dalam diri seseorang (internal) dan pengaruh dari luar diri seseorang (eksternal). Adapun yang menjadi faktor internal dalam penelitian ini adalah religiusitas dan konsep diri, sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah dukungan sosial.

4. Model Pembelajaran Kolaborasi a. Pengertian Kolaborasi

Kolaborasi adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. (Sudirman,1992 :118).

Pembelajaran Kolaborasi dapat menyediakan peluang untuk menuju kepada kesuksesan praktek pembelajaran. Pembelajaran kolaborasi melibatkan partisipasi aktif para siswa dan meminimalisasi perbedaan antar individu. Kelebihan model pembelajaran ini adalah :

1) Pertanyaan menarik dan dapat memusatkan perhatian siswa. 2) Merangsang siswa untuk berimajinasi.

3) Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa.

4) Dapat menjadikan pendorong bagi siswa dalam mengembangkan pemikirannya.

Adapun kekurangan model pembelajaran ini adalah :

1) Siswa sering merasa takut untuk bertanya atau mengembangkan gagasannya. 2) Waktu sering banyak terbuang.


(29)

16

3) Guru masih mendominasi proses belajar-mengajar.

4) Apabila siswanya puluhan, tidak akan cukup waktu untuk seorang guru memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. (Sudirman,1992 : 119)

b. Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif

Ada banyak macam pembelajaran kolaboratif yang pernah dikembangkan oleh para ahli maupun praktisi pendidikan, terjemahan oleh para ahli Student Team

Learning pada John Hopkins University. Tetapi hanya sekitar sepuluh macam yang

mendapatkan perhatian secara luas, yaitu:

1) Learning Together. Dalam metode ini kelompok-kelompok sekelas

beranggotakan siswa-siswa yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.

2) Teams-Games-Tournament (TGT). Setelah belajar bersama kelompoknya

sendiri, para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh kelompok.

3) Group Investigation (GI). Semua anggota kelompok dituntut untuk

merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasarkan pada proses dan hasil kerja kelompok.


(30)

17

4) Academic-Constructive Controversy (AC). Setiap anggota kelompok dituntut

kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.

5) Jigsaw Proscedure (JP). Dalam bentuk pembelajaran ini, anggota suatu

kelompok diberi tugas yang berbeda-beda tentang suatu pokok bahasan. Agar setiap anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasarkan pada rata-rata skor tes kelompok.

6) Student Team Achievement Divisions (STAD). Para siswa dalam suatu kelas

dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok saling belajar dan membelajarkan sesamanya. Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan individu siswa. Penilaian didasarkan pada pencapaian hasil belajar individual maupun kelompok.

7) Complex Instruction (CI). Metode pembelajaran ini menekankan pelaksanaan

suatu proyek yang berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika dan pengetahuan sosial. Fokusnya adalah menumbuhkembangkan


(31)

18

ketertarikan semua anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat bilingual

(menggunakan dua bahasa) dan di antara para siswa yang sangat heterogen. Penilaian didasarkan pada proses dan hasil kerja kelompok.

8) Team Accelerated Instruction (TAI). Bentuk pembelajaran ini merupakan

kombinasi antara pembelajaran kooperatif/ kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan benar, setiap siswa mengerjakan soal-soal tahap berikutnya. Namun jika seorang siswa belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasarkan pada hasil belajar individual maupun kelompok.

9) Cooperative Learning Stuctures (CLS). Dalam pembelajaran ini setiap

kelompok dibentuk dengan anggota dua siswa (berpasangan). Seorang siswa bertindak sebagai tutor dan yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee. Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua siswa yang saling berpasangan itu berganti peran.

10) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Model


(32)

19

menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para siswa saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.

Johnsons (1974) juga menambahkan dalam pendapatnya bahwa terdapat lima unsur dasar agar dalam suatu kelompok terjadi pembelajaran kooperatif/ kolaboratif, yaitu:

1. Saling ketergantungan positif. Dalam pembelajaran ini setiap siswa harus merasa bahwa ia bergantung secara positif dan terikat dengan antarsesama anggota kelompoknya dengan tanggung jawab: (1) menguasai bahan pelajaran; dan (2) memastikan bahwa semua anggota kelompoknya pun menguasainya. Mereka merasa tidak akan sukses bila siswa lain juga tidak sukses.

2. Interaksi langsung antarsiswa. Hasil belajar yang terbaik dapat diperoleh dengan adanya komunikasi verbal antarsiswa yang didukung oleh saling ketergantungan positif. Siswa harus saling berhadapan dan saling membantu dalam pencapaian tujuan belajar.

3. Pertanggungajawaban individu. Agar dalam suatu kelompok siswa dapat menyumbang, mendukung dan membantu satu sama lain, setiap siswa dituntut harus menguasai materi yang dijadikan pokok bahasan. Dengan demikian setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari pokok bahasan dan bertanggung jawab pula terhadap hasil belajar kelompok.

4. Keterampilan berkolaborasi. Keterampilan sosial siswa sangat penting dalam pembelajaran. Siswa dituntut mempunyai keterampilan berkolaborasi, sehingga


(33)

20

dalam kelompok tercipta interaksi yang dinamis untuk saling belajar dan membelajarkan sebagai bagian dari proses belajar kolaboratif.

5. Keefektifan proses kelompok. Siswa memproses keefektifan kelompok belajarnya dengan cara menjelaskan tindakan mana yang dapat menyumbang belajar dan mana yang tidak serta membuat keputusan-keputusan tindakan yang dapat dilanjutkan atau yang perlu diubah.

c. Tujuan Pembelajaran Kolaborasi

Pembelajaran Kolaborasi bertujuan untuk menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi yang kelak dapat mengembangkan potensi dan bakatnya sesuai apa yang dimiliki dan dapat bermanfaat untuk banyak orang.

Dalam rangka mencapai tujuan ini, Pembelajaran Kolaborasi merumuskan target-target operasionalnya. Jadi, diharapakan pembelajaran kolaboratif mampu memudahkan para siswa belajar dan bekerja bersama, saling menyumbangkan pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara kelompok maupun individu.

Berbeda dengan pembelajaran konvensional/klasikal, tekanan utama pembelajaran kolaboratif maupun kooperatif adalah “belajar bersama”. Tetapi, dalam perspektif ini

tidak semua “belajar bersama” dapat digolongkan sebagai belajar kooperatif, apalagi

kolaboratif. Bila para siswa di dalam suatu kelompok tidak saling menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara kelompok maupun individu, kelompok itu tak dapat digolongkan sebagai kelompok pembelajaran kolaboratif. Kelompok itu mungkin merupakan kelompok pembelajaran kooperatif atau bahkan sekadar belajar bersama-sama.


(34)

21

Inti pembelajaran kolaboratif adalah bahwa para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Antaranggota kelompok-kelompok saling belajar dan membelajarkan untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilan kelompok adalah keberhasilan individu dan demikian pula sebaliknya. Kerja kolaborasi adalah suatu proses kerja sama yang dilakukan oleh baik antar individu maupun antar kelompok, yang saling penuh perhatian dan penghargaan sesama anggota untuk mencapai tujuan bersama (penulis) Pembelajaran kolaborasi menurut Gerlach (1994) yang berkata bahwa, Collaborative learning is an educational approach to teaching and learning that involves groups of students working

together to solve a problem, complete a task, or create a product, yang berarti

pembelajaran kolaboratif adalah sebuah pendekatan pendidikan untuk belajar mengajar yangmana melibatkan kelompok siswa untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah, menyelesaikan tugas, atau membuat suatu produk

Tinzmann, dkk. (1990) memberikan batasan tentang pembelajaran kolaborasi

sebagai berikut, “Collaborative learning affords students enormous advantages not

available from more traditional instruction because a group--whether it be the whole class or a learning group within the class--can accomplish meaningful learning and solve

problems better than any individual can alone” yang berarti pembelajaran kolaboratif

memberi siswa keuntungan besar yang tidak tersedia dari instruksi tradisional karena kelompok - apakah itu seluruh kelas atau kelompok belajar dalam kelas - bisa mencapai pembelajaran yang bermakna dan memecahkan masalah lebih baik dapat saja dari setiap individu. Berdasarkan batasan ini, pembelajaran kolaborasi menekankan pentingnya pengembangan belajar secara bermakna dan pemecahan masalah secara intelektual serta pengembangan aspek sosial.


(35)

22 C. Hipotesis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Model pengajaran kolaborasi dapat meningkatkan prestasi pembelajaran PAI.

2. Pembelajaran model kolaborasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.

3. Model pengajaran kolaborasi dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan. 4. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu

mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.

5. Penerapan pembelajaran model kolaborasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.


(36)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara kepada beberapa guru. Disamping itu penulis juga menggunakan pendekatan kualitatif sebagai sumber data utama adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. (Lexy Moleong, 2012 : 3)

B. Penentuan Subyek

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah staf, siswa, karyawan dan guru di SD Muhammadiyah Karangtengah. Dengan karakteristik sebagai berikut, dari guru ada guru senior (tetap dan tidak tetap) Musyif dan Mujanib beserta staf dan karyawan. Sumber data penelitian ini diambil dari observasi, angket dan wawancara.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode yaitu :


(37)

24

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. ( Lexy Moleong, 2012 : 186).

Dalam penelitian ini metode wawancara digunakan untuk mencari informasi yang terkait dengan bagaimana strategi untuk pembinaan keagamaan sumber daya manusia di SD Muhammadiyah Karangtengah, proses wawancara dilakukan mahasiswa kepada kepala sekolah, guru Agama Islam, Musyif dan Mujanib beserta staf dan karyawan.

2. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Dengan metode ini, maka penulisakan lebih mudah mencari data yang ada hubungannya dengan penelitian ini seperti data tentang struktur organisasi, jumlah siswa, keadaan guru serta fasilitas lainnya.

3. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang diamati atau diteliti. Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan dengan mencatat kemampuan siswa saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan penerapan metode pembiasaan. Dalam penelitian ini menggunakan jenis observasi participant yaitu observasi yang dilakukan apabila observer ikut serta


(38)

25

dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan oleh observer. Dalam penelitian ini peneliti selalu mengamati keadaan kelas saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana prestasi yang diraih oleh siswa kelas IV dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam yang ada di SD Muhammadiyah Karangtengah.

4. Angket

Menurut Sugiyono (2008:199) “Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Metode ini merupakan cara yang cukup efektif untuk mendapatkan data dalam waktu singkat, banyak dan akurat lebih dari wawancara. Namun, angket tidak mampu menhasilkan data yang mendalam, rinci dan bersifat pribadi daripada wawancara.

Penggunaan metode angket dalam pelaksanaan kegiatan ini dirasa cukup menguntungkan karena data dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus membuang waktu terlalu lama, hanya beberapa menit setelah kegiatan pembelajaran dan data akan lebih mudah dan cepat untuk dioalah dan dianalisis lebih lanjut.

D. Metode Analisis Data

Yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif yaitu dengan cara menghimpun fakta dan mendeskripsikannya. Analisis ini


(39)

26

dilakukan pada seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokmen. Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah :

1. Pengumpulan Data

Dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi ini, maka peneliti akan mengolah data untuk dijadikan kesimpulan.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data merupakan langkah kedua dalam analisis data kualitatif. Tanpa klasifikasi data, tidak ada jalan untuk mengetahui apa yang kita analisis. Selain itu kita bisa membuat perbandingan yang bermakna antara setiap bagian dari data. Jadi, klasifikasi data merupakan bagian integral dari analisis. Selanjutnya, landasan konseptual didalam makna interpretasi dan penjelasan didasarkan pada hal itu. ( Lexy Moleong, 2007 : 290)

Data akan diperoleh kemudian diolah dan dianalisis agar bisa memberikan kesimpulan. Pengelolaan data akan dilakukan secara statistik dan non statistik. Analisis statistik akan digunakan untuk menganalisa data yang sifatnya kuantitatif artinya tiap-tiap faktor dinilai dengan angka. Sedangkan cara non statistik digunakan untuk menganalisa yang sifatnya kualitatif.

Adapun rumus sttatistik korelasi product moment yang digunakan adalah sebagai berikut :


(40)

27 Dari rumus di atas dapat diketahui: X = (A+B) : 2

A (rerata ydp A) B (rerata ydp B) Y = Rerata tugas T = UTS

S = Ujian Semester

Kemudian untuk menghitung korelasi antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (variable X) dengan model pembelajaran kolaborasi ( variable Y), dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menjumlah skor dari variable X b. Menjumlah skor dari variable Y c. Menjumlah skor dari variable T d. Menjumlah skor dari variable S

e. Setelah diketahui hasil dari masing-masing variable, kemudian di bagi 4


(41)

28 BAB IV

GAMBARAN UMUM SD MUHAMMADIYAH KARANGTENGAH

A. Letak Geografis

Sekolah Dasar Muhammadiyah Karangtengah didirikan pada tahun 1965 dengan letak geografis di Jalan Gading-Goa Pindul kira-kira dari Perempatan Lampu Merah Gading 6 km, tepatnya Dusun Sidorejo RT 01 RW 05 Desa Karangtengah Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul.

B. Sejarah Pendirian

Pada awalnya sebelum di bangunnya sekolah SD Muhammadiyah Karangtengah, kegiatan pembelajaran menggunakan rumah warga dari rumah ke rumah yang lain. Adapun rumah warga yang pernah menjadi tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar ( kbm ) secara berpindah - pindah sesuai dengan data singkat yang calon dapatkan adalah :

1. Rumah Bapak Seno ( 1965 ) beralamatkan di Dusun Sidorejo RT 02 RW 05.

2. Rumah Bapak Ngatmo Sumbar ( 1973 ) beralamatkan di Dusun Sidorejo RT 01 RW 05.

3. Rumah Bapak Pargiyo ( 1973 ) beralamatkan di Dusun Karangtengah I RT 02 RW 05 ini dijadikan tempat filial karena mendekat dengan para siswa, langkah ini di lakukan karena besarnya siswa yang bersekolah di SD Muhammadiyah Karangtengah.


(42)

29

4. Rumah Sastro Sukaryo ( 1975 ) beralamatkan di Dusun Sidorejo RT 02 RW 05.

5. Rumah Bapak Tumino ( 1980 ) beralamatkan di Dusun Sidorejo RT 04 RW 05.

6. Membangun di tanah milik Kas Desa Karangtengah yang beralamatkan di Sidorejo RT 02 RW 05 dengan status tanah hak pakai yaitu mulai pada tahun 1982. Tetapi perlu diketahui yang sekolah filial masih tetap beroperasi, barulah mulai pada tahun 1990, SD Muhammadiyah Karangtengah, menetap dan menempat di satu tempat yaitu di mana pertama sekolah tersebut dibangun yaitu di tanah milik kas desa hingga sekarang.

Untuk dapat membangun di tanah kas desa tersebut memang diperlukan kerja keras dan swadaya masyarakat yang besar, pada awalnya peran pemerintah masih kecil namun berkat kegigihan para stoke holder maka dapatlah bangunan tersebut. Sedikit demi sedikit mengalami peningkatan, walaupun dengan cara bertahap baik melalui usulan ke dinas, melalui jalur persyarikatan, pihak swata, donator, maupun alumni dan lain sebagainya, meskipun belum juga dikatakan standart / ideal / memenuhi syarat. Pada tahun 2009 dengan berbekal kemauan tekat bulat, tidak takut bayangan di

mulailah membangun Mushola yang di beri nama “ An Nur “ di bangun

dengan di awali dana bantuan stimulan dari salah satu Yayasan Islam di Tanah Arab yang mempunyai pengurus di Kecamatan Karangmojo, serta swadaya sekolah, masyarakat, bantuan alumni, maupun dari yang lain yang


(43)

30

bersifat tidak mengikat. Pada tahun 2011 mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berupa Gedung Perpustakaan. Untuk melengkapi isi dari gedung perpustakaan tersebut maka sekolah mencari bantuan ke pemerintah kabupaten, persyarikatan, tetapi karena bantuan yang didapatkan sangatlah minim sehingga sampai saat ini kelengkapan perpustakaan sangat jauh masih belum seperti apa yang diharapkan.

Peserta didik SD Muhammadiyah Karangtengah berasal dari masyarakat Dusun Sidorejo dan Dusun Duwetrejo Desa Karangtengah Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul serta dari Dusun Grogol II Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul. Sebagian besar mata pencaharian orang tua siswa adalah sebagai petani dan buruh. Hal ini akan mempengaruhi kondisi peserta didik dalam memenuhi kebutuhan pribadi untuk keperluan sekolah. Di samping itu perhatian dan kepedulian orang tua terhadap pembelajaran putra - putrinya juga kurang maksimal.

SD Muhamadiyah Karangtengah pada Tahun Pelajaran 2015/2016 memiliki 6 rombongan belajar. Dengan jumlah peserta didik 104 orang, tenaga pengajar berjumlah 9 guru (termasuk kepala sekolah) dan penjaga (pesuruh) 1 orang. Pengelolaan pendidikan berjalan secara maksimal serta berusaha memanfaatkan sarana prasarana yang sudah ada. Fasilitas yang disediakan untuk kegiatan peserta didik berolahraga masih sangatlah minim, di antaranya adalah lapangan bola volly, bulu tangkis, kegiatan olahraga yang lain ( mempergunakan halaman depan sekolah ) sedangkan sepak bola serta yang memerlukan tempat yang luas mempergunakan Lapangan Desa


(44)

31

Karangtengah yang terletak kira – kira hanya 100 m selatan sekolah. Bidang seni sekolah memiliki marching band. Semua itu tidak lain adalah untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minatnya untuk mencapai prestasi yang diharapkan.

Sekolah berusaha untuk membina dan membekali peserta didiknya dengan ilmu pengetahuan serta berbagai keterampilan untuk mempersiapkan peserta didik melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Selain mata pelajaran yang wajib ditempuh , sekolah mengadakan kegiatan ektrakurikuler yaitu TPA, HW (Hisbul Wathon) semacam Pramuka, marching band. Pembinaan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan juga terus dikembangkan dalam rangka mewujudkan tenaga yang profesional. Pada setiap hari Senin, setelah upacara sebelum jam pelajaran di mulai dan setiap hari sekolah di sela-sela jam istirahat serta setelah KBM berakhir ( 30 - 45 menit ) guru-guru bersama kepala sekolah SD Muhammadiyah Karangtengah mengadakan pertemuan tingkat sekolah untuk membahas temuan-temuan tentang kemajuan maupun permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran selama sepekan. Selain itu juga digunakan untuk membahas kelengkapan administrasi guru dan peningkatan kemampuan di bidang TIK melalui pendampingan teman sejawat.

C. Profil sekolah

Nama Sekolah : SD Muhammadiyah Karangtengah Nomor Statistik : 102040301043


(45)

32 Otonomi Daerah : Gunung Kidul

Kecamatan : Wonosari

Desa/Kelurahan : Karatengah Jalan dan Nomor : -

Kode Pos : 55831

Telepon : -

Faxcimile/fax : -

Daerah : Pedesaan

Status Sekolah : Swasta Kelompok Sekolah : -

Akreditasi : B

Surat Keputusan/SK : 19.01./BAP/TU/XII/2007 Tanggal 19 Des 2007 Penerbit SK : Ketua BAP Prov DIY

Tahun berdiri : 1965 Tahun perubahan : - Kegiatan belajar : Pagi

Bangunan Sekolah : Milik sendiri Lokasi Sekolah : Pedesaan Jarak ke pusat kecamatan : 6 km Jarak ke pusat otoda : 6km Terletak pada lintasan : Desa Jumlah keanggota rayon : Sekolah Organisasi penyelenggara: Organisasi


(46)

33 D. Struktur Organisasi Sekolah

Sumber :

SD Muhammadiyah Karangtengah Tahun ajaran 2015/2016

Kepala Sekolah Paidi, S.Pd Dewan Komite Sudardi T U Sudaryati, S.P Unit Perpustakaan Widiyati F,SE

Guru Kelas I

Tut W H, S.Pd

Guru Kelas IV

Widiyati F,S,Pd

Guru Kelas VI

Amzah D P, S.Pd Guru Kelas II

Erwin D L, S.Pd.I

Guru Kelas III

Sulasmi

Guru Kelas V

Sudaryati, S.Pd.I Guru PAI Ngajiran, S.Pd.I Penjaskes

Muchtar B S, S.Pd KTSP Sulasmi UKS Sudaryati, S.Pd.I Lingkungan Hidup Iswadi Kasir

Amzah D P, S.Pd HW Widiyawati, S.Pd Siswa Masyarakat


(47)

34 E. Keadaan Siswa

Jumlah siswa di SD Muhammadiyah Karangtengah sampai tahun 2016 berjumlah 391 siswa, dari 6 kelas yang ada. Adapun perinciannya:

Tabel 1 Jumlah Siswa

Tahun Pelajaran L P Jumlah Keterangan

2012/2013 48 47 95

2013/2014 50 42 92

2014/2015 54 46 100

2015/2016 48 56 104

Jumlah 200 191 391

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah siswa dari tahun 2012-2016, baik siswa laki-laki atau perempuan mengalami peningkatan di tiap tahunnya.

Tabel 2

Data Rombongan Belajar Tahun 2015/2016

No Kelas Jumlah Siswa Tiap Kelas

L P JML

1 I 8 11 19

2 II 11 11 22

3 III 11 4 15

4 IV 8 8 16

5 V 5 11 16

6 VI 5 11 16


(48)

35

Dari tabel diatas diketahui rombongan belajar tahun 2015-2016, masing-masing kelas berbeda-beda jumlah siswanya. Dari kelas 1-3 data rombongan belajar mengalami peningkatan, sedangkan kelas 4-6 mengalami penurunan.

Tabel 3

Jumlah siswa putus sekolah kelas 1-6 tahun 2010-2016 NO Kelas Tahun

2010/2011 2011/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016

1 I - - - - -

2 II - - - - -

3 III - - - - -

4 1V - - - - -

5 V - - - - -

6 VI - - - - -

Dari tabel diatas siswa sekolah kelas 1-6 tahun 2010-2016, hampir tidak ada siswa yang putus sekolah, hal ini dikarenakan perjuangan para guru yang ingin siswa siswinya tidak ada yang gagal. Hal ini juga tidak lepas dari dukungan orang tua dan masyarakat untuk tercapainya keberhasilan tersebut.

Tabel 4

Rasio jumlah peserta ujian dengan jumlah kelulusan siswa dan siswa yang melanjutkan

Tahun Peserta

Ujian

Kelulusan (%)

Melanjutkan (%)

2009/2010 25 100 100

2010/2011 17 100 100

2011/2012 19 100 100


(49)

36

Dari tabel diatas rasio jumlah peserta ujian dengan jumlah kelulusan siswa dan siswa yang melanjutkan, dari tahun 2009-2013 dengan jumlah peserta ditiap tahunnya,kelulusan dan yang melanjutkan selalu mengalami keberhasilan. Kenaikan kelulusan dan siswa yang melanjutkan meningkat hampir mencapai 100%. Tentunya para guru dan juga seluruh karyawan di sekolah bangga dengan hasil yang dicapai.

Tabel 5

Jumlah siswa tinggal kelas

Kelas Tahun

2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014

I 2 2 - 2

II - 1 - -

III - - - -

IV - - - -

V - - - -

VI - - - -

Dari tabel diatas jumlah siswa dari kelas 1-6 tahun 2010-2014, yang mengalami tinggal kelas, terjadi pada kelas 1 tahun 2010-2012dan tahun 2013-2014, siswa yang tinggal kelas masing-masing tahun hanya dua siswa, kelas 2 terjadi pada tahun 2012-2013 hanya satu siswa yang tinggal kelas, seterusnya dari kelas 3-6 di tiap tahunnya tidak ada siswa yang tinggal kelas.


(50)

37 Tabel 6

Rata-rata presentase kehadiran siswa tiap bulan

Kelas Tahun

2013/2014

Keterangan

Juli Agustus September Oktober

I 81% 98% 90% 89% -

II 90% 95% 93% 95% -

III 90% 95% 93% 89% -

IV 93% 95% 92% 91% -

V 91% 90% 89% 95% -

VI 100% 96% 100% 98% -

Dari table diatas rata-rata presentase kehadiran siswa tiap bulan yaitu lebih dari 80%.

Tabel 7

Peningkatan hasil belajar berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar / ujian akhir

No Mata pelajaran Nilai rata-rata hasil ujian dalam tahun pelajaran

2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014

1 Matematika 75 7.29 74 -

2 Bahasa Indonesia 8.00 8.00 79 -

3 IPA 8.25 8.33 8.00 -

4 Agama 7.5 7.34 - -


(51)

38

Dari table diatas peningkatan hasil belajar berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar/ujian akhir, dari masing-masing mata pelajaran di tiap tahunnya, hasil rata-rata nilainya ada yang mengalami peningkatan ada juga yang menurun. Ini yang harus menjadi perhatian oleh guru terutama siswa agar berusaha untuk lebih giat belajar, guru harus bisa memacu semangat siswa agar mau belajar bersungguh-sungguh.

F. Keadaan Guru

Jenis Guru Jumlah Keterangan

Guru PNS 1 -

Guru Honorer 8 -

Penjaga/Pesuruh 1 -

No Nama Jabatan

Pang-kat/ Gol Ijazah terakhir Thn lulus Masa Kerja (th)

1. Paidi, M.Pd Kepsek

Pembi na tk.I IV a S2 2015 24 Tahun

2. Sulasmi Guru Kelas

III -

SPG 1976

32 Tahun 3. Ngajiran, S.Pd.I Guru

ISMUBA -

S1 2010

11 Tahun

4. Azmah Desy

Pratiwi, S.Pd Guru Kelas -

S1 2011

10 Tahun


(52)

39

5. Sudaryati,S.Pd.I Guru Kelas - S.1 2012 10 Tahun 6. Widiyati Fathonah, SE, S.Pd

Guru Kelas - S.1

2013

8 Tahun

7. Tutwuri

Handayani, S.Pd Guru Kelas -

S.1 1999

5 Tahun 8. Erwin Dwi

Lestari, S.Pd.I Guru Kelas -

S.1 2014

1 Tahun 9. Muchtar Budi

Sulistyo, S.Pd Guru PJOK -

S.1 2014

1 Tahun 10. Iswadi,

A.Ma.Pust

Penjaga/

Pesuruh -

D2 2014

4 Tahun

G. Keadaan Karyawan

Keberadaan karyawan di SD Muhammadiyah Karangtengah diperlukan untuk membantu terlaksananya pendidikan serta kelancaran seluruh operasional kegiatan di sekolah. SD Muhammadiyah Karangtengah mempunyai 1 penjaga sekolah.

H. Keadaan Sarana dan Fasilitas

Jenis Jml Luas(m²) Kondisi

Baik Rusak Ruang Kepala Sekolah,

Ruang Guru, Ruang Tamu (1 ruang)

1 42 1


(53)

40 Ruang Perpustakaan dan

UKS (1 ruang) 1 56 1

Mushola(sarana ibadah) 1 37,5 1

Ruang WC (2 untuk guru,2

untuk siswa) 4 25 4

Ruang Dapur 1 18 1

Kantin Sekolah 1 42 1

Gudang 1 7,5 1

Jumlah 16 456 14 2

I. Kurikulum SD Muhammadiyah Karangtengah, Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA)

J. Target Kualifikasi Lulusan

Tahun Pelajaran

Jumlah Lulusan

Siswa yang melanjutkan

SMP MTs

Kejar Paket B

2012/2013 20 20 - -

2013/2014 15 14 1 -

2014/2015 14 14 - -

K. Progam Unggulan

1. Pantauan kektifan siswa dalam menghafalkan surat-surat pendek dan doa sehari-hari.


(54)

41

L. Pengembangan Potensi Dan Kecakapan Hidup Siswa atau Ekstrakurikuler

Drum band, TPA,HW dan Olah raga.

M. Prestasi Sekolah Tahun Pelajaran 2014 sampai 2015

Juara III lomba hafalan surat-surat pendek dan doa tingkat kecamatan.

N. Prestasi yang pernah dicapai

No Jenis Lomba Tingkat Tahun

Hasil Kejuaraan

1 Sepak bola mini Kecamatan 2013 1


(55)

42 O. Komite Sekolah

Bagan Struktur Organisasi Komite Sekolah

Sekretaris II Herdhalena N S Sekretaris I Suhariyanto Ketua Sudardi Bidang-bidang Bendahara II Sakiran Bendahara I Tumino Bidang Penggalian Sumberdaya Sekolah Emedi Bidang Pengelolaan Sumberdaya Sekolah Subardi Bidang Pengendalian kualitas Pelayanan Sekolah Jarwo Wiyono Bidang Kerjasama sistem informasi Sabarno Bidang Sarana dan Prasarana Sekolah Tris Sukarjo Bid.Usaha Sariman Kepala Sekolah Paidi,M.Pd


(56)

43

P. Visi Misi, Moto, dan Tujuan SD Muhammadiyah Karangtengah 1. Visi Sekolah

”Terwujudnya manusia muslim berakhlak mulia, unggul dalam prestasi, dan handal di bidang iptek”. Indikator :

a. Menunjukkan sikap dan perilaku muslim yang kaffah b. Giat beribadah

c. Hormat pada orangtua, guru,dan sesama d. Output lulusan di terima di SMP favorit e. Meraih prestasi dalam kompetisi akademik

f. Mampu menggunakan media teknologi informasi 2. Misi

a. Melaksanakan pembelajaran keagamaan yang optimal sebagai nilai plus.

b. Membiasakan budaya keagamaan dalam kehidupan sekolah

c. Mengadakan kegiatan pengembangan diri dan kegiatan ekstra kurikuler bidang keagamaan.

d. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan dan metode bervariasi.

e. Mengembangkan bakat khusus akademik siswa. f. Mengembangkan pembelajaran berwawasan iptek. 3. Moto


(57)

44 4. Tujuan

Menciptakan insan yang berakhlak mulia, bertaqwa, cakap, percaya diri, displin, tanggung jawab, cinta tanah air, beramal, berilmu, mempunyai ketrampilan menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.


(58)

45 BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Diterapkannya Pembelajaran Kolaborasi Di Sekolah 1. Proses Pembelajaran Kolaborasi

Belajar Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan model pembelajaran kolaborasi, mengacu pada kurikulum yang telah ditentukan oleh ISMUBA tahun 2012 dari PWM DIY. Pelaksanaan pengajaran di SD Muhammadiyah Karangtengah telah berjalan dengan cukup efektif.

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan model pembelajaran kolaborasi adalah dengan cara :

a. Guru memberikan arahan dan motivasi kepada siswa agar rajin belajar terutama mendalami agama Islam.

b. Lebih ditingkatkan lagi pemilihan metode dalam pengajaran yang lebih tepat dan efektif serta menarik perhatian, bisa juga menggunakan model pembelajaran kolaborasi dalam proses belajar agar siswa siswi tidak bosan.

Materi pelajaran yang digunakan adalah Agama Islam, menggunakan Al-Qur’an dan buku paket Pendidikan Agama Islam, biasanya diawali dengan guru menjelaskan materi yang yang akan di bahas, kemudian siswa di berikan beberapa pertanyaan, setelah itu di bahas bersama-sama.


(59)

46 2. Penerapan Pembelajaran Kolaborasi

a. Membuka kegiatan pembelajaran dengan memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa.

b. Menjelaskan secara ringkas materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point materi Pendidikan Agama Islam. c. Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4 atau 5 orang siswa. d. Memberikan soal atau tugas yang mendorong eksplorasi dalam bentuk

lembar kerja siswa (LKS)

e. Guru mendorong aktifitas diskusi antara sesama siswa dalam satu kelompok, maupun antara kelompok dalam satu kelas. Guru membantu siswa untuk menghubungkan antara pendapat sendiri dengan pendapat temannya, dan dengan menghubungkan pendapat yang berkembang selama diskusi dengan materi pembelajaran.

f. Guru memperhatikan dan mendekati siswa yang kurang mampu berinteraksi dengan siswa lain, atau yang tidak dapat mengikuti pembelajaran karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman.

g. Memberikan penghargaan bagi kelompok dengan kinerja yang baik. Berdasarkan tata laksana pembelajaran diatas, maka secara garis besar metode kolaborasi yang digunakan adalah perpaduan antara 3 jenis metode kolaborasi secara langsung, yakni jenis STAD, TAI dan CIRC.

Bukti kegiatan dengan menggunakan metode STAD (Student Team


(60)

47

dalam 4-5 kelompok kecil dan memberikan penghargaan bagi kelompok yang terbaik. Tentu, hal tersebut bersesuaian dengan pengertian STAD itu sendiri, yakni keberhasilan kelompok ditentukan oleh kelompok dan setiap anggota dalam kelompok itu sendiri. Sehingga berkat keberhasilan tersebut, kelompok bisa diberikan hadiah berupa penghargaan seperti tambahan nilai dan/atau semacamnya.

Kedua, bukti kegiatan dengan menggunakan metode TAI (Team

Accelerated Instruction ) terlihat dengan jelas melalui kegiatan ketika

guru membagikan tugas – tugas kepada siswa dalam bentuk LKS ( Lembar Kerja Siswa ). Gurupun memberikan bimbingan kepada siswa / kelompok yang kurang mampu untuk menyelesaikan permasalahan pada tahap awal hingga siswa / kelompok tersebut mengerti dan mampu memahami tugas yang diberikan sebelum mengerjakan tugas yang lain. Hal itu secara langsung menegaskan bahwa aktivitas diatas menunjukan kesesuaian dengan pengertian metode TAI itu sendiri.

Terakhir, bukti kegiatan dengan menggunakan metode CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) terlihat pada bagian

ketika guru meminta setiap kelompok untuk memperhatikan secara seksama materi yang disampaikan dan membacanya. Selain itu siswapun diminta untuk membaca LKSnya sebelum mengerjakan. Ini berarti, aktivitas tersebut sudah memperlihatkan aktivitas membaca yang merupakan salah satu bagian dari metode CIRC


(61)

48 3. Prestasi Siswa

Juara III lomba hafalan surat-surat pendek dan doa tingkat kecamatan. 4. Penggunaan Pembelajaran Kolaborasi di Kelas

Secara umum, penggunaan pembelajaran kolaborasi di kelas memililki kegiatan sebagai berikut :

a. Para siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendiri-sendiri.

b. Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis. c. Kelompok kolaboratif bekerja secara bersinergi mengidentifikasi,

mendemontrasikan, meneliti, menganalisis, dan memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah dalam LKS atau masalah yang ditemukan sendiri.

d. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah, masingmasing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap. e. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak (selanjutnya

diupayakan agar semua kelompok dapat giliran ke depan) untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas, siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut, dan menanggapi. Kegitan ini dilakukan selama lebih kurang 20-30 menit. 6. Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi (bila diperlukan) terhadap laporan yang akan dikumpulan.


(62)

49

f. Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif.

g. Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan didiskusikan.

Namun, urutan diatas tidak selalu menjadi patokan dalam melaksanakan sistem pembelajran kolabosrasi. Hal tersbut dapat disesuaikan dengan kondisi dan strategi yang digunakan. Salah satu contoh strategi pembelajaran kolaboratif adalah card sort. Strategi ini digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang obyek, atau mengulangi informasi. Strategi ini menguras banyak energi, sehingga tidak disarankan digunakan ketika siswa dalam kondisi letih. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Berilah siswa kartu indeks yang memberikan informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.

b. Mintalah siswa untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.

c. Biarkan siswa yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada yang lainnya.

d. Selagi masing-masing katagori dipresentasikan, buatlah point dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.


(63)

50

Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kolaboratif, guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan.Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :

Dalam implimentasinya memerlukan tahapan kegiatan. Berikut dipaparkan tahap-tahap dimaksud. Pengajaran kolaboratif mempunyai 6 langkah utama (Joyce & Weil, 1996) yaitu:

a. Penyampaian tujuan dan memotivasi siswa.

b. Penyajian informasi dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan.

c. Pengorganisasian mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

e. Asesmen tentang apa yang sudah dipelajari sehingga masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

f. Memberikan penghargaan baik secara kelompok maupun individu. 6. Pelaksanaan Pembelajaran Kolaboratif di SD Muhammadiyah

Karangtengah

Pelaksanaan praktik pembelajaran di sekolah dasar yang menerapkan kurikulum 2013 adalah suatu bentuk implementasi kurikulum 2013. Praktik pembelajaran di SD merupakan salah satu media bagi mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh di Perguruan Tinggi.


(64)

51

Praktik pembelajaran merupakan salah satu mata kuliah wajib pada Program Studi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mata kuliah ini mengharuskan mahasiswa untuk melakukan praktik pembelajaran secara langsung di lapangan atau di Sekolah Dasar (SD). Mahasiswa terjun secara langsung ke lapangan untuk mengetahui karakteristik peserta didik, permasalahan-permasalahan di kelas, menemukan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut, melakukan praktek pembelajaran dengan menerapkan beberapa strategi atau metode pembelajaran yang telah dipelajari, serta menerapkan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip kurikulum 2013.

Lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan praktik pembelajaran adalah Sekolah Dasar yang berada di wilayah Karangtengah pada pelaksanaan program praktik pembelajaran di SD Muhammadiyah Karangtengah yang beralamat di Dusun Sidorejo, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan praktik ini adalah menerapkan semua ilmu yang didapatkan selama perkuliahan, menerapkannya dalam praktik pembelajaran, mendapatkan pengalaman langsung sehingga mampu memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas serta dapat mengelola pembelajaran di kelas yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.


(65)

52

Sebelum praktek di SD Muhammadiyah Karangtengah, dilakukan beberapa persiapan untuk menganalisis kebutuhan selama praktek pembelajaran. Persiapan pelaksanaan praktek pembelajaran yang dilakukan antara lain melakukan observasi kelas dan wawancara dengan guru kelas tentang pembelajaran di SD Muhammadiyah Karangtengah, Pembuatan RPP serta pembuatan media pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan ditemukan indikasi masalah pada siswa kelas 4 di SD Muhammadiyah Karangtengah yaitu siswa masih suka memilih-milih teman dan terdapat anak yang ada dikucilkan / dijauhi temannya.

Berdasarkan hal diatas, praktikan memutuskan untuk menggunakan pembelajaran kolaboratif dalam melaksanakan praktik pembelajaran di SDMuhammadiyah Karangtengah. Pelaksanaan pembelajaran di kelas 4 dilaksanakan pada tanggal 9 April 2015 pada tema 4 subtema 1 berisi materi : pekerjaan sehari-hari, kegiatan yang dilakukan adalah menceritakan kegiatan di dalam masjid seperti praktek shalat, wudhu, hafalan surat-surat pendek dan doa-doa sehari-hari. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukan, dapat dilihat bahwa siswa kelas 4 dapat berkolaborasi dengan teman-temannya. Siswa yang biasa dihindari telah menjadi bagian dari kelompok dan ikut melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa yang lain juga sudah mau bekerjasama dalam kelompok dengan anak tersebut.


(66)

53

7. Evaluasi Pembelajaran Kolaboratif

Guru dapat melakukan evaluasi proses pembelajaran secara kolaboratif. Kolaborasi dapat dilakukan dengan rekan guru atau siswa. Dalam evaluasi proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan juga adalah mendokumentasikan berbagai hal yang menyangkut proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu didokumentasikan adalah:

a. Dokumen silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

b. Dokumen hasil diskusi, kliping, laporan hasil analis terhadap suatu

masalah yang menunjukkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Dokumen pemanfaatan berbagai fasilitas yang menunjukkan di

fungsikannya sumber-sumber belajar

Dokumen pemanfaatan lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas seperti Mushola untuk praktek shalat, wudhu dan sebagainya yang menunjukkan adanya pengalaman belajar untuk memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

Dokumen kegiatan pekan bahasa, seni dan budaya, pentas seni, , latihan tari, latihan musik, ketrampilan membuat barang seni, karya teknologi tepat guna dan lain sebagainya yang menunjukkan adanya pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

Selain itu, guru juga dapat melakukan evaluasi langsung secara lisan kepada muridnya saat pembelajaran dianggap selesai. Guru dapat


(67)

54

memberikan penilaian, pujian dan beberapa kritik dan saran yang disampaikan secara lugas, perlahan dan ringan di depan kelas. Sehingga, para murid pun memiliki pengetahuan yang lebih terkontrol lagi dan mudah memahami atas apa yang disampaikan oleh gurunya tersebut saat kegiatan pembelajaran kolaborasi sebelumnya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisa yang peneliti lakukan diperoleh hasil bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti belajar Pendidikan Agama Islam secara langsung berpengaruh pada hasil yang dicapai, jika ada siswa yang tidak mengikuti pembelajaran atau siswa yang nilainya kurang akan mempengaruhi pada prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

Nilai prestasi Pendidikan Agama Islam siswa di SD Muhammadiyah Karangtengah menunjukkan hasil yang lebih dari cukup. Dari hasil observasi siswa menunjukkan sikap positif terhadap materi Pendidikan Agama Islam yang diajarkan, mereka mulai menerapkan ilmu yang mereka dapat dalam kehidupan sehari-hari, seperti selalu berdoa saat berpergian, makan, ke kamar kecil, dan lain sebagainya.

Sehubungan dengan peningkatan prestasi belajar siswa SD Muhammadiyah Karangtengah, beberapa siswa sudah mampu menerapkan tentang Pendidikan Agama Islam di lingkungan sekolahnya. Dilihat dari hasil pengamatan dan juga wawancara yang telah dilakukan kepada Bpk.Ngajiran,


(68)

55

S.Pd.I pada tanggal 9 April 2015. Sehingga dapat disimpulkan bahwa presentase keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam SD Muhammadiyah Karangtengah sangat memuaskan. Dengan keadaan tersebut maka pihak sekolah mengkondisikan siswa secara terus menerus dengan perhatian khusus, membiasakan siswa untuk aktif, tidak takut untuk bertanya, lebih mendalami pelajaran terutama dalam pelajaran PAI.

Hambatan yang terjadi dalam penerapan metode kolaborasi ini terbagi atas 2 sisi yang berbeda, yakni dari sisi guru dan murid. Dari sisi guru, beberapa guru terkadang masih kesulitan dalam melakukan inovasi – inovasi dalam kegiatan pembelajarnnya. Ada yang berpendapat bahwa menggunakan metode ini terkadang tidak cocok dilakukan untuk beberapa sub-bab materi yang disampaikan dan harus menggunakan cara klasikal, yakni dijelaskan-mendengarkan dan menghafal. Sehingga guru tersebut cenderung untuk tidak menggunakan metode kolaborasi tersebut.

Lalu, Ada juga yang sudah mencoba untuk menerapkan metode kolaborasi dalam sistem pembelajarnnya. Hasilnya pun bervariatif, ada yang berhasil ada pula yang belum berhasil dalam menerapkan sistem ini kepada siswa. Bagi yang berhasil, dampak yang sangat kentara terlihat pada kondisi pembelajaran kelas yang mudah sekali dikendalikan sesuai dengan aturan permaian dalam metode kolaborasi yang digunakan. Para siswapun terlihat kondusif dan secara lancar mampu mengikuti pemebelajaran secara aktif. Namun, bagi yang belum berhasil tampak jelas guru terlihat kebingungan dalam


(69)

56

mencari bahan yang akan disampaikan kepada siswa. Bahkan, guru juga terpaksa memutus proses pembelajaran dengan metode kolaborasi dan mengembalikannya pada metode semula, yakni metode klasikal.

Selanjutnya, dari pihak siswa, kendala yang cukup menonjol dan dominan dirasakan adalah ketertiban dan antusiasme siswa itu sendiri. Secara umum, siswa ada yang terlihat aktif mengikuti kegiatan pemebelajaran menggunakan metode kolaborasi tersebut. Mereka sering bertanya, berpendapat, mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh gurunya secara tertib. Selain itu, ada juga yang sifatnya hanya ikut-ikutan temannya, sehingga siswa tersebut justru merasa bingung dan tertinggal terhadap materi apa yang telah disampikan. Terakhir, ada juga siswa yang sulit diatur dan sering membuat kegaduhan dikelas. Hal tersebut tentunya berdampak dengan tingkat pemahaman siswa tersebut terhjadap materi. Selain itu, tingkah siswa tadi juga bisa mengganggu proses pembelajaran dengan metode kolaborasi itu sendiri. Sehingga mau tidak mau sang guru mesti menghentikan proses kegiatan belajar sejenak dan melerai anak tersebut yang bisa membuat informasi dan daya tarik anak terputus saat itu.

Faktor pendukung yang bisa dirasakan secara langsung dalam penerapan metode ini adalah kesiapan guru dan fasilitasnya. Di SD Muhamadiyah Karangtengah, fasilitas pendukung metode pembelajaran yang diterapkan sudah cukup memadai. Selain itu, guru yang menyampaikan sistem pembelajaran tersebut sudah mengetahui apa itu metode kolaborasi dalam belajar. Sehingga


(70)

57

dirasa cukup untuk bisa melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode kolaborasi yang dimaksud.


(1)

8. Bagaimana sikap siswa saat diberi pertanyaan oleh Bapak/Ibu guru? a. Langsung menjawab

b. Takut menjawab c. Diam saja

9. Dalam mengajar Agama Islam apakah sudah sesuai dengan kaidah Islam? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

10.Apakah semua murid memiliki pegangan buku Pendidikan Agama Islam? a. Ya

b. Ada beberapa anak yang tidak mempunyai c. Banyak yang tidak punya


(2)

ANGKET SISWA

I. PETUNJUK PENGISIAN

1. Awali dengan berdoa membaca “Basmalah”.

2. Sebelum mengerjakan bacalah dengan teliti setiap butir soal.

3. Berilah tanda silang pada huruf didepan jawan yang dianggap tepat.

4. Apabila terjadi kesalahan dalam menjawab,maka lingkarilah tanda silang itu, kemudian gantilah pada jawaban yang lain.

II. IDENTITAS SISWA

1. Nama : ……….

2. Jenis Kelamin : ……….

3. Umur : ……….

4. Sekolah SD : ……….

5. Kelas : ……….

III. DAFTAR PERTANYAAN

Pilihlah a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Arti al-Qadr adalah ….

a. kemuliaan c. keunikan b. keistimewaan d. kehendak 2. Malaikat diciptakan Allah dari ....

a. tanah c. cahaya b. api d. angin


(3)

3. Melakukan amal ibadah dan perbuatan baik hanya karena Allah dinamakan .... a. ikhlas c. taat

b. tabah d. amanah

4. Hukum shalat Jum’at bagi muslim yang sudah baligh adalah ….

a. haram c. sunah b. wajib d. makhruh

5. Nabi Adam diciptakan dari ….

a. tanah c. cahaya b. air d. api

6. Berdasarkan Q.S al-Alaq ayat 3, Allah menciptakan manusia dari …. a. air c. segumpal darah

b. tulang rusuk d. tanah gembur

7. Kitab Allah yang diturunkan Allah ada ….

a. 1 c. 4 b. 3 d. 5 8. Salah satu sifat tercela adalah ….

a. tolong menolong

b. menghina dan mengejek teman c. sabar dalam menuntut ilmu d. menyantuni anak yatim

9. Memohon diturunkan hujan dianjurkan dengan shalat ….


(4)

b. dhuha d. istikharah

10. Nabi Muhammad diajak berdagang oleh pamannya ke negeri ….

a. Syam c. Mekah b. Yastrib d. Palestina


(5)

TABEL

NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

No NIS Nama Kelas Nilai PAI

1 1725 Muh.Alvin Dwi Saputra IV 79

2 1733 Kamal Muzaka IV 89

3 1735 Aisyah Novita Aryani IV 95

4 1736 Amanda Widhi Mahsita IV 94

5 1738 Aurin Azalia Widya IV 94

6 1739 Dani Candra Dwi .S IV 83

7 1740 Dinda Avisina Visabli IV 87

8 1741 Giska Deswinta Maharani IV 93

9 1742 Jesi Stevi Khoirunnisa IV 87

10 1743 Kirana Ajeng Nurwada IV 96

11 1744 Mahendra Andreas IV 85

12 1745 Rahmadani Edwin . T IV 85

13 1746 Tri Setya Wahyuningtyas IV 79

14 1747 Yaswa Riski Pratama IV 75


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini :

1. Nama Lengkap : ARINTIA RAHMAWATI

2. NIM : 20120720177

3. Tempat tanggal lahir : Tangerang, 25 Febuari 1993 4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Bangsa : Indonesia

6. Agama : Islam

7. Alamat rumah : Ngelorejo, Gari, Wonosari, GK 8. Nama orang tua

a. Ayah : Subarno

b. Ibu : Suparmi

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. TK ABA AL MUJAHIDIN Wonosari lulus tahun 1999 2. SD Karangtengah II Wonosari lulus tahun 2007 3. SMP Muhammadiyah 1 Wonosari lulus tahun 2009 4. SMA Muhammadiyah Wonosari lulus tahun 2012 5. FAI UMY lulus tahun 2016


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam pada siswa SD islam An-Nizomiyah

1 6 98

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

1 6 22

STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN Strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran pendidikan agama islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa (studi kasus smp muhammadiyah 1 kartasura kelas vii-c

0 1 17

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM DENGAN AKHLAK SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM DENGAN AKHLAK SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 5 13

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI).

0 0 13

Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa SD Kelas III

0 1 20

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntasi dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Demontrasi

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI JATIRUNGGO 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

1 2 93

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAWENGEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20072008

0 0 98

Model Kolaborasi Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas V (Lima) di SDN Bangah Tahun Pelajaran 2014-2015

0 0 41