BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dirancang untuk pengajaran peserta didik atau murid di bawah pembinaan pendidik yang disebut guru. Sekolah
juga diartikan sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan melalui proses belajar mengajar yang diadakan dengan didukung berbagai fasilitas berupa sarana dan
prasarana belajar mengajar. Selain itu sekolah juga kemudian mengeluarkan lulusan- lulusan berupa tenaga terdidik pada tiap tahunnya.
Namun untuk menghasilkan lulusan-lulusan berupa tenaga terdidik yang berkualitas dan berkompeten, sekolah perlu didukung dengan fasilitas teknis maupun
non-teknis yang memadai guna menyelenggarakan pendidikan yang efektif. Tetapi kenyataannya tidak semua sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan yang efektif
dengan ketersediaan fasilitas yang dimilikinya. Untuk mengetahui sejauh mana keefektifan pendidikan yang sedang berjalan serta ketersediaan fasilitas belajar
mengajar pada sebuah sekolah telah memadai, maka perlu adanya sebuah nilai yang dapat mewakili pencapaian keberhasilan dari sekolah tersebut dalam
menyelenggarakan pendidikan didalamnya. Nilai tersebut dapat saja diperoleh melalui sebuah penilaian yang dilakukan terhadap sekolah tersebut. Sebut saja berupa
penilaian performance atau kinerja dari sekolah. Jadi tingkat performance yang dimiliki sekolah disini akan mencerminkan keberhasilan yang dicapai sekolah tersebut
dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan penilaian data-data tertentu dari sekolah tersebut yang kemudian dibandingkan terhadap standar nilai threshold
tertentu yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Namun bukan hal mudah dalam menentukan performance sekolah dengan cara-cara yang manual. Hal ini dikarenakan banyaknya data yang digunakan sebagai
variabel kriteria dalam menentukan tingkat performance sekolah. Untuk itu dirancang sebuah sistem pendukung keputusan SPK terkomputerisasi yang dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat performance sekolah berdasarkan data survei di lapangan guna mengukur
keberhasilan sekolah tersebut dalam menyelenggarakan pendidikan yang efektif.
Sistem pendukung keputusan yang sering digunakan saat ini biasanya menggunakan data yang bersifat kuantitatif sehingga dapat menangani masalah yang
terstruktur dengan data-data yang bersifat pasti. Namun pada kenyataan di lapangan, tidak jarang juga ditemukan data-data yang bersifat ketidakpastian. Data-data
ketidakpastian seperti ini kurang tepat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Maka untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan konsep logika fuzzy.
Hal ini disebabkan pada konsep logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat atau tidak pasti. Selain itu, dalam logika fuzzy data yang diperoleh di
lapangan dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk data yang kualitatif.
Konsep fuzzy sendiri telah banyak digunakan sebagai model untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan, salah satunya yaitu fuzzy multi
criteria decision making MCDM. Dalam penelitian Cahyo 2009 menyatakan bahwa menurut Wang, MCDM merupakan sebuah metode yang mengacu pada proses
screening, prioritizing, ranking, atau memilih himpunan alternatif. MCDM sangat tepat untuk diimplementasikan pada kasus multikriteria dengan semua alternatif
memiliki bobot kriteria dalam bentuk nominal. Namun untuk permasalahan proses seleksi penerima beasiswa dalam penelitiannya, akan ditemukan tidak semua alternatif
memiliki kriteria berbobot nominal, contohnya kemampuan ekonomi keluarga. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, digunakan konsep fuzzy untuk MCDM dan
disebut fuzzy MCDM yang dianggap sangat tepat untuk permasalahan bobot kriteria yang bersifat fuzzy kabur dalam penelitiannya.
Berdasarkan hal-hal di atas, dalam skripsi ini penulis akan menggunakan metode fuzzy MCDM sebagai model yang diterapkan guna memperoleh nilai prioritas
Universitas Sumatera Utara
dalam perancangan sistem pendukung keputusan untuk menentukan performance sekolah. Selain itu metode fuzzy MCDM akan mengatasi masalah multikriteria pada
proses penentuan performance sekolah serta mengatasi kemungkinan adanya data-data yang bersifat ketidakpastian.
1.2 Rumusan Masalah