Proses Pengolahan Minyak Inti Sawit

4. Asam Laurat Asam laurat atau asam dodekanoat adalah asam lemak jenuh berantai sedang middle-chained fatty acid, MCFA yang tersusun dari 12 atom karbon. Sumber utama asam lemak ini adalah minyak kelapa yang dapat mengandung 50 asam laurat, serta minyak biji kelapa sawit palm kernel oil sumber lain adalah susu sapi. Asam laurat memiliki titik lebur 44 o C dan titik didih 225 o C sehingga pada suhu ruang berwujud padatan berwarna putih, dan mudah mencair jika dipanaskan, asam laurat memiliki tegangan muka sebesar 28,1 poise pada temperatur 50 o C. asam laurat yang telah siap diproses berwarna putih yang cair dan berbentuk padat pada suhu kamar. Rumus kimia: CH 3 CH 2 10 COOH, berat molekul 200,3 g.mol -1 Asam laurat ini larut dalam pelarut polar, misalnya air, juga larut dalam lemak karena gugus hidrokarbon metil di satu ujung dan gugus karboksil di ujung yang lain. Perilaku ini di manfaatkan oleh industry pencuci, misalnya pada sampo, Natrium laurilsulfat adalah turunan yang paling sering dipakai dalam industry sabun dan sampo. .

2.3. Proses Pengolahan Minyak Inti Sawit

Di dalam membahas proses pengolahan inti sawit ini, harus terlebih dahulu kita mengetahui tujuan dari pengolahan inti sawit tersebut, yaitu: 1. Untuk mendapatkan minyak yang terkandung dalam inti sawit sebanyak mungkin dengan mutu dan standart yang di inginkan. 2. Memperkecil jumlah kehilangan minyak selama proses pengolahan inti sawit. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5. Norma atau standar kehilangan di PKS No Uraian THD contoh THD TBS 1 - Serabutfiber Kehilangan Minyak - Drab buangan - Tandan kosong - Brondolan dalam tankos - Biji Notten 3,85 0,49 2,55 0,50 0,77 0,55 0,35 0,56 0,11 0,08 Jumlah 8,16 1,65 2 - Serabut Kehilangan Inti - LTDS I - LTDS II - Hydrocycloneclaybath - Tandan kosong 2,0 2,0 2,0 4,0 0,2 0,28 0,06 0,01 0,21 0,04 Jumlah 10,2 0,60 Catatan: cangkang gabungan Terhadap contoh : 3,73 Terhadap TBS : 0,28 Untuk mencapai tujuan tersebut maka sebelum proses pengolahan, perlu diperhatikan pemeriksaan inti kelapa sawit yang masuk dan juga keahlian para pekerja serta ketelitian peralatan. Untuk menghasilkan kualitas atau mutu inti sawit yang tinggi. Adapun tahapan atau proses dari pengolahan inti kelapa sawit di PTPN III PKS Rambutan-Tebing Tinggi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Konveyor Pemecah Ampas dan Biji Cake Break CoveyorCBC Benda padat yang jatuh ke CBC berfungsi untuk memecahkan ampas yang bercampur biji. Ampas kempa yang masih berupa gumpalan dipecah dan dibawa untuk dipisahkan antara ampas dan biji. Cake Break Conveyor merupakan conveyor berbentuk uliran yaitu uliran terbuka untuk menghantarkan ampas kempa ke alat pemolis biji polishing drum, sambil bongkahan ampasnya di pecah-pecah dan dikeringkan sepanjang uliran. Uliran berputar digerakkan oleh elektromotor. Pemecahan ampas dilakukan sambil memberikan pemanasan dengan menggunakan uap yang dimasukkan sehingga temperatur mencapai 60-70 o C. Alat ini berfungsi untuk memecahkan ampas kempa yang berbongkah sehingga biji terpisah dan serabutnya terurai. Pembersihan Biji Depericarper Konveyor pemecah ampas dan biji menuju depericarper yang berfungsi untuk memisahkan biji dan ampas serta membersihkan biji dan sisa-sisa serabut yang masih melekat pada biji menurut berat jenisnya masing-masing yang dibantu dengan alat yang disebut fibre cyclone yang berfungsi untuk menghisap atau mentransfer ampas ke shell conveyor yang merupakan alat bantu tempat penempatan ampas yang ditransfer kembali ke distributing conveyor dan membagi ke ecess full conveyor yang merupakan sisa bahan bakar, serat yang terdapat dikulit biji dapat mengganggu jalannya proses pemecahan biji pada nut cracker. Yang daya pentalnya berkurang yang berakibat pada proses pemecahan biji lebih lama, yang sekaligus mengurangi kapasitas olah unit. Selanjutnya ke areal pembakaran sampah pabrik, dimana berfungsi untuk membagikan ampas ke ruang bahan bakar boiler yang kemudian ke turbin uap. Universitas Sumatera Utara Pemisahan Biji Nut Polishing Drum NPD Biji masuk ke NPD yang akan membersihkan ampas yang masih melekat pada biji menghantarkan biji ke nut conveyor sebagai alat bantu untuk penghantar ke biji elevator yang selanjutnya ke nut silo sebagai penampungan sementara sebelum diproses lebih lanjut yang berdasarkan FIFO First In First Out yaitu bahan yang masuk pertama keluar juga pertama dengan alat bantu saking grade fungsinya pengaturan atau pengeluaran biji. Nut polishing drum berfungsi sebagai pemisahan antara biji dengan serabut atau kotoran lain. Biji yang telah dipisahkan dari ampasnya masuk ke polishing drum karena putaran drum tersebut biji akan dipolis untuk melepaskan serat yang masih tertinggal pada biji oleh plat-plat yang terdapat pada bagian dalam dinding dan penggesekkan antar biji. Pada polishing drum, biji yang besar akan keluar ke polishing drum. Biji yang besar umumnya jenis Dura dan ukuran kecil biasanya Tenera. Penampungan Biji Sementara Nut Silo Nut silo berfungsi sebagai tempat pemeraman atau penampungan biji sementara sebelum di proses lanjut untuk mengurangi kadar air menjadi 10 – 16 . Nut silo dilengkapi dengan 3 unit pemanasan yang disusun bertingkat dan dilengkapi dengan shacking grac pengguncangan untuk mengeluarkan atau pengaturan biji kering. Temperatur masing-masing bagian diatur sedemikian rupa dengan menghembuskan udara pemanas. Temperatur biji pada bagian atas, tengah dan bawah berturut – turut 80 o C, 60 o C, 50 o C. Pengaturan temperatur dimasukkan agar biji cukup kering dan mudah dipecah. Lama pengeringan berkisar 24 jam. Universitas Sumatera Utara Pemisahan Biji Nut Grading Drum Konveyor biji membawa biji ke elevator biji untuk umpan menuju ke nut grading drum yang berfungsi untuk pemisahan biji menurut diameter biji menuju ke pemecah biji Ripple Mill. Alat ini merupakan suatu drum silinder yang berputar dari dinding silinder terdapat lubang-lubang tempat keluar biji. Biji berbagai macam ukuran dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu berukuran kecil 7 – 12,5 mm, sedang 13,5 – 18,5 mm dan besar 19,5 – 33 mm. Pemecah Biji Ripple Mill Ripple mill berfungsi sebagai alat pemecah biji dengan sistem pemulas sehingga terpecah menjadi cangkang dan inti yang kemudian masuk LTDS I Light Tenera Dust Seperator. Ripple mill memecah biji dengan gaya sentrifugal. Biji yang masuk akan terdampar ke dinding sehingga biji terpecah dan cangkang terlepas dari inti. PKS Rambutan memiliki 3 buah Ripple mill dengan model 1618 biji kapasitasnya 600 kg. LTDS Light Tenera Dust Seperator LTDS berfungsi untuk memisahkan antara cangkang dan inti. Cangkang akan dihisap oleh blower dan masuk ke dalam penampungan cangkang Shell Hopper sebagai bahan bakar boiler. Sedangkan inti akan terhisap menuju kernel drum yang akan masuk ke recycling nut yaitu sebagai pengantar biji yang utuh untuk diproses selanjutnya ke biji elevator dan menuju ke kernel drum yang akan diproses menuju hydrocyclone pemisah biji dan cangkang. Universitas Sumatera Utara Pemisah Biji Dan Cangkang Hydrocyclone Setelah inti masuk ke kernel drum di proses ke hydrocyclone untuk mengutip kembali inti yang masih terikut atau tercampur dengan cangkang yang mengurangi kehilangan inti pada cangkang dan kadar kotoran menurut berat jenis yang kemudian akan masuk ke kernel silo. Penyimpanan Inti Kernel Silo Kernel Silo digunakan untuk mengeringkan inti yang hingga air sekitar 7 . Penurunan kadar air yang terkandung dalam inti dengan pemanasan uap menggunakan blower. Pengeringan ini dilakukan dengan meniupkan udara panas dari alat pemanas yang disusun bertingkat pada silo dengan temperatur bagian atas 70 o C, bagian tengah 60 o C, dan bagian bawah 50 o C dengan lama pengeringan 12 jam. Dari kernel silo ini kemudian ke kernel transport yang selanjutnya akan ke kernel storage atau penyimpanan inti. Penyimpanan Inti Kernel Storage Kernel storage berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan inti sementara yang akan menuju gedung inti yang akan dikirim kepada pelanggan dengan menggunakan truk yang disediakan oleh pihak kedua atau luar.

2.4. Mutu Inti Sawit