Kemajuan dalam industri minyak kelapa sawit mendorong industri pembuatan alat Lovibond-Tintometer, sehingga lama-kelamaan timbul pembuatan gelas-galas merah dan
kuning dari alat Lovibond yang menyimpang sedikit demi sedikit dari warna semula.Untuk menertibkan hal ini maka The Americans Oil Chemists Society A.O.C.S,
menyesuaikan warna gelas dari Lovibond-Tintorneter dengan warna yang di ukur oleh alat spektrofotometer.
2.2. Komposisi Kimia Minyak Inti Sawit
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 perikarp dan 20 buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40. Minyak kelapa
sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang mantap. Beberapa komposisi kimia minyak inti sawit adalah sebagai berikut:
1. Karoten;
Karoten dikenal juga sebagai pigmen warna jingga. Kandungannya dalam minyak sawit mencapai 0,005-0,18. Dari setiap 1 ton minyak mengandung
kurang lebih 240 gram karoten. Berdasarkan hasil penelitian, karoten dapat dimanfaatkan sebagai obat kangker, paru-paru dan payudara, karoten juga
merupakan sumber provitamin A yang cukup potensial. Karoten terdiri dari 36 alfakaroten dan 54 betakaroten dan tersimpan dalam daging buah
kelapa sawit. Untuk menghasilkan betakaroten dilakukan proses fraksinasi dan ekstraksi betakaroten sehingga terpisah dari minyak sawit.
2. Tokoferol
Unsur ini dikenal sebagai antioksidan alam dan juga sebagi sumber vitamin E. Kandungan tokoferol dalam CPO berkisar 600-1.000 ppm, dalam olein 800-
Universitas Sumatera Utara
1.000 ppm, dan dalam stearin hanya 250-530 ppm. Minyak sawit yang bermutu baik mengandung tokoferol berkisar antara 500-800 ppm.
3. Asam lemak
Asam lemak minyak sawit dihasilkan dari proses hidrolisis, baik secara kimiawi maupun enzimatik. Proses hidrolisis menggunakan enzim lipase dari
jamur Aspergillus niger dinilai lebih menghemat energy karena dapat berlangsung pada suhu 10-25
o
Tabel 2.4. Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit C. Selain itu, proses ini juga dapat dilakukan
pada fase padat. Namun, hidrolisis enzimatik mempunyai kekurangan pada kelambatan yang berlangsung 2-3 hari. Asam lemak yang dihasilkan
dihidrogenasi, lalu didestilasi dan selanjutnya difraksinasi sehingga dihasilkan asam-asam lemak murni.
Asam lemak Minyak Sawit
Minyak Inti Sawit Asam lemak jenuh
Oktanoat -
2 - 4 Dekanoat
- 3 - 7
Laurat 1
41 - 55 Miristat
1 - 2 14 - 19
Palmitat 32 - 4
6 - 10 Stearat
74 - 10 1 - 4
Asam lemak tak jenuh
Oleat 38 - 50
10 - 20 Linoleat
5 - 14 1 - 5
Linolenat 1
1 - 5 Sumber: Sasaran No.4, Th.I,1986
Universitas Sumatera Utara
4. Asam Laurat
Asam laurat atau asam dodekanoat adalah asam lemak jenuh berantai sedang middle-chained fatty acid, MCFA yang tersusun dari 12 atom karbon.
Sumber utama asam lemak ini adalah minyak kelapa yang dapat mengandung 50 asam laurat, serta minyak biji kelapa sawit palm kernel oil sumber lain
adalah susu sapi. Asam laurat memiliki titik lebur 44
o
C dan titik didih 225
o
C sehingga pada suhu ruang berwujud padatan berwarna putih, dan mudah mencair jika
dipanaskan, asam laurat memiliki tegangan muka sebesar 28,1 poise pada temperatur 50
o
C. asam laurat yang telah siap diproses berwarna putih yang cair dan berbentuk padat pada suhu kamar. Rumus kimia: CH
3
CH
2 10
COOH, berat molekul 200,3 g.mol
-1
Asam laurat ini larut dalam pelarut polar, misalnya air, juga larut dalam lemak karena gugus hidrokarbon metil di satu ujung dan gugus karboksil di ujung
yang lain. Perilaku ini di manfaatkan oleh industry pencuci, misalnya pada sampo, Natrium laurilsulfat adalah turunan yang paling sering dipakai dalam
industry sabun dan sampo. .
2.3. Proses Pengolahan Minyak Inti Sawit