Latar belakang Indetifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Minyak kelapa sawit merupakan komoditi primadona, karena tanaman ini dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi pihak pengusaha perkebunan maupun pedagang. Proses pengolahan pada dasarnya merupakan pemisahan fisik dan mekanik secara bertahap atas bahan–bahan yang terkandung di dalam buah kelapa sawit dengan bantuan steam sebagai media pemanas. Dari proses tersebut akan dihasilkan minyak kasar crude palm oil kelapa sawit akan terpisah dari air dan kotoran–kotoran berdasrkan perbedaan berat jenis sedangkan bijinya akan diolah lagi menjadi inti sawit. Kernel sawit adalah bagian dari buah yang dipisahkan dari mesocarpnya dari tanaman Eluesis Guideensis Jacqs serta telah dibersihkan dan dikeringkan. Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit palm kernel oil dan sebagai hasil sampingan ialah bungkil inti kelapa sawit palm kernel meal atau pellet Spesifikasi mutu inti sawit dapat dipengaruhi oleh kadar air, kadar asam lemak bebas ALB, kadar inti pecah, inti jamuran atau berubah warna dan kadar kotoran. Turunnya mutu inti sawit dapat terjadi baik karena proses hidrolisa, oksidasi maupun pengaruh temperatur dan lamanya pengeringan selama proses pengolah biji atau inti sawit. Minyak sawit dan inti sawit yang diproduksi oleh pabrik kelapa sawit PKS masih mendapatkan perlakuan pada industri selanjutnya. Universitas Sumatera Utara Mutu inti sawit dan minyak sawit yang rendah akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pengolahan lanjutan dan perusahan tidak mengalami kehilangan minyak yang cukup signifikan. Perbaikan mutu inti sawit bukanlah untuk sekedar mencari premi dan harga yang lebih tinggi, akan tetapi untuk mempertahankan daya saing yang dapat menjamin keberlangsungan pemasaran produksi inti sawit.

1.2. Indetifikasi Masalah

Untuk menghasilkan inti sawit yang bermutu tinggi dan layak untuk diproduksi lebih lanjut, maka perlu di perhatikan mulai dari proses pengolahan dimana dalam setiap stasiun proses pengolahan akan mengalami kehilangan inti sawit yang tentu saja mempengaruhi mutu dan juga kuantitas dari inti sawit itu sendiri. Keberhasilan untuk memperoleh mutu produksi inti sawit sangat tergantung pada perlakuan selama proses pengolahan. Permasalahan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini adalah “Pengaruh Kehilangan Inti Sawit Terhadap Mutu Minyak Inti Sawit di PTPN III PKS Kebun Rambutan–Tebing Tinggi” kehilangan inti sawit yang melebihi standart pada PKO yang dihasilkan merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan mutu produksi inti sawit di PTPN III PKS Kebun Rambutan – Tebing Tinggi.

1.3. Tujuan