Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap sedia untuk pembayaran kewajiban lancar.
Adapun fungsi kas pada perusahaan adalah sebagai berikut: a.
Membiayai kegiatan operasional perusahaan, b.
Sebagai alat tukar pembayaran, c.
Alat yang diterima sebagai net bank sebesar nilai nominal, d.
Sebagai investasi baru dalam aktiva tetap.
B. Pengertian dan Fungsi Pengawasan
Pengawasan erat hubungannya dengan perencanaan, dimana tanpa adanya perencanaan sebagai pedoman, maka pengawasan akan sangat sulit dilaksanakan.
Begitu juga sebaliknya, perencanaan tanpa pengawasan akan cenderung menimbulkan penyimpangan-penyimpangan sehingga hal ini selalu mendapat
perhatian khusus dalam setiap kegiatan agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai atau setidaknya mendekati sasaran yang diinginkan.
“Pengawasan intern merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.”
Warren, Reeve, Fees, 2005; 289 Jadi dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah proses pemberian
pengaruh terhadap aktivitas suatu objek atau sistem. Pengawasan dapat membantu perusahaan mengontrol kegiatan-kegiatannya dalam rangka mencapai tujuannya.
Pengawasan internal merupakan alat pengawasan yang sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan penting
bagi suatu perusahaan. Pimpinan dapat menilai seluruh aktivitas perusahaan dengan pengawasan internal. Pengawasan internal kas bertujuan untuk mencegah
dan menghindari terjadinya kecurangan, kesilapan dan penyelewengan. Pada awalnya pengawasan internal dipandang sebagai permasalahan
pengecekan internal atau internal check yang hanya menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan
maupun pelaksanaannya dan jika ditemui maka dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan.
“Pengawasan intern adalah sistem yang dapat mengawasi dan mengendalikan semua tingkat kegiatan didalam suatu perusahaan, berusaha untuk
mengikuti perubahan yang ada dalam dunia usaha yang semakin lama semakin banyak dan kompleks.” Yasin, 2000 : 29
Melihat dari definisi diatas dapat didefinisikan bahwa pengawasan internal adalah kegiatan perusahaan dalam mengadakan pengawasan terhadap struktur
organisasi, prosedur-prosedur keuangan, dan pencatatan-pencatatan guna mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data akuntansi, tindakan yang efisien
dan efektif serta dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Berdasarkan pengertian pengawasan internal yang diuraikan diatas maka dapat diketahui bahwa pengawasan internal merupakan pengawasan yang
ditekankan pada penggunaan cara dan prosedur yang berfungsi: a.
Menjaga aktiva atau harta kekayaan catatan perusahaan, b.
Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
c. Menentukan efisiensi dan efeitivitas dalam operasi,
d. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari
kebijkasanaan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
C. Sumber Penerimaan Kas Perusahaan