Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan Mengenai SADARI Pada Mahasiswa FK USU setambuk 2014

(1)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Amelia Stina a/p Dass

Tempat, tanggal lahir : Perak, 12 Disember 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Malaysia

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Dr mansyur Gg sehat No.29, Medan

Riwayat pendidikan :

1. Sekolah Marian Convent, Ipoh tahun 2001-2006

2. Sekolah Menengah Main Convent, Ipoh tahun 2007-2011 3. Berlin Malaysia Science Foundation 2011-2012

4. S1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2012 -sekarang

Riwayat organisasi :


(2)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya yang bernama Amelia Stina A/P Dass /NIM 120100540 adalah mahasiswa Fakultas Kedokterean Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang

mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Mengenai SADARI pada Mahasiswa FK USU 2014. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada blok Community Research Programme.

Tindakan SADARI adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh wanita dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya bejolan yang tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan tindakan mengenai SADARI pada mahasiswa FK USU setambuk 2014. Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa pekasaan. Identitas pribadi ibu sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini ibu tidak dikenakan biaya apa pun. Bila ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama : Amelia Stina a/p Dass

Alamat : Jl. Dr. Mansyur Gg. Sehat No.29, Medan.


(3)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORM CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Penelitian “Hubungan

Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan Mengenai SADARI Pada Mahasiswa FK

USU 2014” maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan

bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan,...2015


(4)

LAMPIRAN 4

Lembar Kuesioner Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan Mengenai SADARI Pada Mahasiswa FK USU 2014

Nama : Umur : Pendidikan :

Jenis Kelamin : (P/L) Agama :

Alamat :

A. Soal 1-12

Pertanyaan Berikut Ini Adalah Pengetahuan tentang SADARI

No Pertanyaan Benar Salah Tidak Tahu

1. Salah satu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)

2. SADARI dapat dilakukan oleh semua orang, tanpa membutuhkan alat apapun

3. SADARI dilakukan sebagai pengobatan pada kanker payudara.

4. SADARI dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit infeksi pada payudara

5. Wanita dapat melaksanakan SADARI mulai dari umur 18 tahun

6. SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan, yaitu 1 minggu dari hari pertama haid terakhir.


(5)

7. Pada wanita yang telah menopause (berhenti masa haid) tidak dapat dilakukan SADARI lagi.

8. Struktur payudara akan berubah setiap bulannya.

9. SADARI dapat dilakukan dengan posisi berdiri tegak menghadap cermin.

10. SADARI dapat dilakukan dengan posisi berbaring

11. Pada saat melaksanakan SADARI posisi berbaring, satu tangan berada dibelakang dan sebuah bantal berada dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang satunya melakukan pemeriksaan.

12. SADARI dapat dilakukan dengan jari tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis dari tangan yang lainnya.

B. Pertanyaan Berikut ini Untuk Mengetahui Tindakan SADARI

I. Mohon diisi dengan memberikan tanda (X) pada kolon alternative Jawaban YA, bila pernah melakukan, dan pada kolom TIDAK, Bila tidak pernah melakukan yang tersedia pada setiap pertanyaan.

NO PERNYATAAN Ya Tidak

1 Apakah anda melakukan SADARI?

2 Setelah mengetahui kepentingan SADARI, apakah anda akan melakukan SADARI.


(6)

II. Mohon diisi dengan memberikan tanda check list (√) pada salah satu kotak

alternative jawaban yang tersedia.

1. Saya melakukan SADARI biasanya…..

Setiap 1 bulan sesudah mentruasi

Setiap 1 bulan sebelum mentruasi

Setiap 1 bulan saat menstruasi

Tidak Tertentu


(7)

LAMPIRAN 5

MASTER DATA PENELITIAN Sampel Umur PENGETAHUAN Total Persen Ktg TINDAKAN Ktg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Ada/

Tidak Frekuensi Total

1 18 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4 33.33% kurang 1 3 4 Melakukan

2 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100.00% Baik 1 4 5 Melakukan

3 18 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6 50.00% kurang 1 1 2 Tidak

4 19 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

5 19 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4 33.33% kurang 0 0 0 Tidak

6 18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 4 5 Melakukan

7 19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 91.67% Baik 1 4 5 Melakukan

8 18 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 25.00% kurang 0 0 0 Tidak

9 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100.00% Baik 1 3 4 Melakukan

10 19 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 41.67% kurang 1 3 4 Melakukan

11 23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 91.67% Baik 1 4 5 Melakukan

12 19 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 2 3 Melakukan

13 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00% kurang 0 0 0 Tidak

14 19 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan

15 18 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7 58.33% Cukup 1 4 5 Melakukan

16 22 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 3 4 Melakukan

17 20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 91.67% Baik 1 3 4 Melakukan

18 19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan

19 18 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 6 50.00% kurang 0 0 0 Tidak


(8)

21 22 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 7 58.33% Cukup 1 3 4 Melakukan

22 19 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 2 3 Melakukan

23 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8.33% kurang 0 0 0 Tidak

24 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 91.67% Baik 1 2 3 Melakukan

25 20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 83.33% Baik 1 2 3 Melakukan

26 18 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 3 4 TM

27 22 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 6 50.00% kurang 1 4 5 Melakukan

28 21 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 5 41.67% kurang 1 2 3 TM

29 18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

30 19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

31 23 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4 33.33% kurang 1 3 4 TM

32 18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan

33 19 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 1 2 Melakukan

34 18 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4 33.33% kurang 1 3 4 Melakukan

35 19 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 16.67% kurang 0 0 0 TM

36 23 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 16.67% kurang 1 1 2 TM

37 18 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

38 21 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 83.33% Baik 1 1 2 Melakukan

39 20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 66.67% Cukup 1 4 5 Melakukan

40 24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 4 5 Melakukan

41 18 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8.33% kurang 0 0 0 TM

42 18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 3 4 Melakukan

43 20 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 58.33% Cukup 1 1 2 Melakukan

44 19 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 2 3 Melakukan

45 18 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 16.67% kurang 0 0 0 TM

46 18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 91.67% Baik 1 1 2 Melakukan

47 22 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 8 66.67% Cukup 1 4 5 Melakukan

48 19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan


(9)

50 22 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 7 58.33% Cukup 1 2 3 Melakukan

51 20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 91.67% Baik 1 4 5 Melakukan

52 18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9 75.00% Cukup 1 4 5 Melakukan

53 21 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4 33.33% kurang 1 2 3 Melakukan

54 23 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 7 58.33% Cukup 1 3 4 Melakukan

55 21 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

56 19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10 83.33% Baik 1 2 3 Melakukan

57 19 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 7 58.33% Cukup 1 2 3 Melakukan

58 24 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4 33.33% kurang 1 3 4 Melakukan

59 19 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 3 4 Melakukan

60 18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 3 4 Melakukan

61 19 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8.33% kurang 0 0 0 Tidak

62 19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 8 66.67% Cukup 1 2 3 Melakukan

63 22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

64 19 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 7 58.33% Cukup 1 3 4 Melakukan

65 20 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 5 41.67% kurang 1 3 4 Melakukan

66 19 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 25.00% kurang 0 0 0 Tidak

67 22 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 3 4 Melakukan

68 18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 4 5 Melakukan

69 20 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 7 58.33% Cukup 1 1 2 Melakukan

70 23 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

71 18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 3 4 Melakukan

72 21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8.33% kurang 0 0 0 Tidak

73 23 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 7 58.33% Cukup 1 4 5 Melakukan

74 18 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4 33.33% kurang 1 3 4 Melakukan 75 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100.00% Baik 1 4 5 Melakukan

76 18 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6 50.00% kurang 1 1 2 Tidak

77 24 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan


(10)

79 18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 4 5 Melakukan

80 19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 91.67% Baik 1 4 5 Melakukan

81 18 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 25.00% kurang 0 0 0 Tidak

82 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100.00% Baik 1 3 4 Melakukan

83 19 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 58.33% Cukup 1 3 4 Melakukan

84 24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 91.67% Baik 1 4 5 Melakukan

85 22 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 2 3 Melakukan

86 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00% kurang 0 0 0 Tidak

87 19 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan

88 18 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7 58.33% Cukup 1 4 5 Melakukan

89 18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 3 4 Melakukan

90 20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 91.67% Baik 1 3 4 Melakukan

91 24 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan

92 18 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 7 58.33% Cukup 0 0 0 Tidak

93 18 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5 41.67% kurang 1 3 4 Melakukan

94 24 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 7 58.33% Cukup 1 3 4 Melakukan

95 19 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 2 3 Melakukan

96 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8.33% kurang 0 0 0 Tidak

97 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 91.67% Baik 1 2 3 Melakukan

98 20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 83.33% Baik 1 2 3 Melakukan

99 18 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 5 41.67% kurang 1 3 4 TM

100 23 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 7 58.33% Cukup 1 4 5 Melakukan

101 23 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 5 41.67% kurang 1 2 3 TM

102 18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan 103 19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan

104 24 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4 33.33% kurang 1 3 4 TM

105 18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan 106 19 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 1 2 Melakukan 107 18 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4 33.33% kurang 1 3 4 Melakukan


(11)

108 21 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 16.67% kurang 0 0 0 TM

109 19 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 16.67% kurang 1 1 2 TM

110 22 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan 111 19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 83.33% Baik 1 1 2 Melakukan 112 20 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 58.33% Cukup 1 4 5 Melakukan 113 20 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 4 5 Melakukan

114 18 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8.33% kurang 0 0 0 TM

115 18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 3 4 Melakukan 116 22 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 58.33% Cukup 1 1 2 Melakukan 117 21 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 66.67% Cukup 1 2 3 Melakukan

118 18 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 16.67% kurang 0 0 0 TM

119 18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 91.67% Baik 1 1 2 Melakukan 120 21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 8 66.67% Cukup 1 4 5 Melakukan 121 19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 4 5 Melakukan

122 19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10 83.33% Baik 1 0 1 TM

123 19 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 7 58.33% Cukup 1 2 3 Melakukan 124 23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 91.67% Baik 1 4 5 Melakukan 125 18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9 75.00% Cukup 1 4 5 Melakukan 126 22 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4 33.33% kurang 1 2 3 Melakukan 127 23 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 7 58.33% Cukup 1 3 4 Melakukan 128 18 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan 129 19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10 83.33% Baik 1 2 3 Melakukan 130 19 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 7 58.33% Cukup 1 2 3 Melakukan 131 18 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4 33.33% kurang 1 3 4 Melakukan 132 19 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 3 4 Melakukan 133 18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 3 4 Melakukan

134 19 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8.33% kurang 0 0 0 Tidak

135 21 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 6 50.00% kurang 1 2 3 Melakukan 136 18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan


(12)

137 19 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 7 58.33% Cukup 1 3 4 Melakukan 138 24 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 5 41.67% kurang 1 3 4 Melakukan

139 19 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 25.00% kurang 0 0 0 Tidak

140 18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 83.33% Baik 1 3 4 Melakukan 141 18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9 75.00% Cukup 1 4 5 Melakukan 142 20 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 7 58.33% Cukup 1 1 2 Melakukan 143 19 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75.00% Cukup 1 2 3 Melakukan


(13)

LAMPIRAN 6

HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequencies Table

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18-19 tahun 86 60.1 60.1 60.1

20-21 tahun 25 17.5 17.5 77.6

22-24 tahun 32 22.4 22.4 100.0

Total 143 100.0 100.0

Frequency Table PENGETAHUAN

SADARI dapat dilakukan oleh semua orang, tanpa membutuhkan alat apapun

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 67 46.9 46.9 46.9

Salah/Tidak tahu 76 53.1 53.1 100.0

Total 143 100.0 100.0

SADARI dilakukan sebagai pengobatan pada kanker payudara.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 93 65.0 65.0 65.0

Salah/Tidak tahu 50 35.0 35.0 100.0

Total 143 100.0 100.0

SADARI dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit infeksi pada payudara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 91 63.6 63.6 63.6

Salah/Tidak tahu 52 36.4 36.4 100.0

Total 143 100.0 100.0

Wanita dapat melaksanakan SADARI mulai dari umur 18 tahun

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 109 76.2 76.2 76.2

Salah/Tidak tahu 34 23.8 23.8 100.0


(14)

SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan, yaitu 1 minggu dari hari pertama haid terakhir.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 65 45.5 45.5 45.5

Salah/Tidak tahu 78 54.5 54.5 100.0

Total 143 100.0 100.0

Pada wanita yang telah menopause (berhenti masa haid) tidak dapat dilakukan SADARI lagi.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 113 79.0 79.0 79.0

Salah/Tidak tahu 30 21.0 21.0 100.0

Total 143 100.0 100.0

Struktur payudara akan berubah setiap bulannya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 77 53.8 53.8 53.8

Salah/Tidak tahu 66 46.2 46.2 100.0

Total 143 100.0 100.0

SADARI dapat dilakukan dengan posisi berdiri tegak menghadap cermin.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 63 44.1 44.1 44.1

Salah/Tidak tahu 80 55.9 55.9 100.0

Total 143 100.0 100.0

SADARI dapat dilakukan dengan posisi berbaring

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 85 59.4 59.4 59.4

Salah/Tidak tahu 58 40.6 40.6 100.0


(15)

Pada saat melaksanakan SADARI posisi berbaring, satu tangan berada dibelakang dan sebuah bantal berada dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang

satunya melakukan pemeriksaan.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 100 69.9 69.9 69.9

Salah/Tidak tahu 43 30.1 30.1 100.0

Total 143 100.0 100.0

SADARI dapat dilakukan dengan jari tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis dari tangan yang lainnya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar 64 44.8 44.8 44.8

Salah/Tidak tahu 79 55.2 55.2 100.0

Total 143 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 38 26.6 26.6 26.6

Cukup 62 43.4 43.4 69.9

Kurang 43 30.1 30.1 100.0

Total 143 100.0 100.0

Y_TIndakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 122 85.3 85.3 85.3

Tidak 21 14.7 14.7 100.0

Total 143 100.0 100.0

Frekuensi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tiap bulan setelah

menstruasi 33 23.1 23.1 23.1

Tiap bulan sebelum

menstruasi 37 25.9 25.9 49.0

Tiap bulan saat menstruasi 36 25.2 25.2 74.1

Tidak tentu 14 9.8 9.8 83.9

Tidak penah 23 16.1 16.1 100.0


(16)

Tindakan Sadari

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Melakukan 110 76.9 76.9 76.9

Tidak melakukan 33 23.1 23.1 100.0

Total 143 100.0 100.0

Reliability

Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.882 12

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Peng1 11.8000 31.959 .480 .880

Peng2 11.7333 32.271 .557 .874

Peng3 11.7333 31.720 .629 .870

Peng4 11.8333 31.592 .611 .871

Peng5 11.8333 30.213 .738 .863

Peng6 11.8000 31.545 .642 .869

Peng7 12.0333 31.757 .566 .874

Peng8 11.8000 33.062 .387 .885

Peng9 11.7000 31.803 .602 .872

Peng10 11.7333 32.754 .496 .877

Peng11 11.7333 31.720 .629 .870


(17)

Correlations

Correlations

X_Peng Tindakan Sadari X_Peng Pearson Correlation 1 .691**

Sig. (2-tailed) .000

N 143 143

Tindakan Sadari Pearson Correlation .691** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 143 143


(18)

(19)

(20)

35

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta.

Burroughs, A, 1997, Maternity Nursing An Introductory Text, Philadelphia: W.B Sauders Company.

Carpenito, 2000, Diagnosa Keperawatan, Jakarta : EGC.

Gale, D & Charette, J, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, Jakarta: EGC.

Gondhowihardjo, S, 2004, Breast Cancer Treatment: The Role of Surgery and Irradiation,Symposium The Mulridisiplinary Cancer Management of Solid Tumor : Breast, Colorectal & the Sarcomas Today and Tomorrow, Jakarta: FK-UI.

Handayania, S, 2001, Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Wanita Usia Subur Terhadap Pengetahuan Tentang SADARI sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara, Skripsi, Tidak diterbitkan Yogykarta: FK UGM.

Hasan, I, 2004, Penelitian dengan Statistik, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Health Policy, 27,3 Proquest Med cal Library hlm 282. Notoatmodjo, S, 2007, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta.

Heri D.J Maulana, s.sos, M.kes, 2009. Promosi Keshatan. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta.

Ircham, Machfoedz 2008. Ilmu Pengetahuan dan Aplikasinya dalam Masyarakat. Yogykarta : Fitranya.

Kearner, A, J, & Murray, M, 2006, Evidence Against Breast Si of Examination is not Conclusive: What Polymakers dan Health Profesionals Need to know, Journal of Public

Notoatmodjo, S, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi . Jakarta: Rineka


(21)

36

Nugraheni, A. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang SADARI dengan Perilaku SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara pada Mahasiswi DIV Kebidanan FK UNS Solo: Jurnal, FK UNS Vol 10, No.2 hal 80 Nursalam, 2003, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Surabaya: Salemba

Medika.

Otto, S, 2005, Buku Saku Keperawatan Onkologi, Jakarta: EGC.

Prof. DR. Soekidjo Notoatmodjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar) cetakan ke-2.PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Purnama, S, G, 2006, Membedah Konsep Belum dan Peradigma Sehat, diunduh tanggal 6 Januari 2010, dari http://www,doctor,com/doctor/657931/04- Membedah-Konsep-Blum-dan- Paradigma-Sehat.

Rahman, A, Yousif, S, H, Ahmed, M, A, 2006, Self Examination of the Breast for early detection of breast cancer. The role of Medical Student in the Faculty of Medicine- Unicersity of Gezira- Sudan, Sudan. J. Public Health 2006; 1 (1): 36-42, Tanggal akses 4 Januari 2010.

Rasjidi, I. (2010). Epidemiologi Kanker Pada Wanita . Jakarta: Sagung Seto Reeder, J, S, Martin, L, L, & Griffin, D, K, 1997, Maternity Nursing Family

Newborn and Women’s Health Care, Philadelphia: alppicot-Raven publisher.

Saebani, Metode Penelitian, 2008, Bandung : CV Pustaka Setia. Smeltzer, 1996, Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: EGD.

Suddart & Brunner, 2003, Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, Jakarta : EGC.

Sugiyono, 2000, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: alfabeta.

Udin, 2001, Model Pembelajaran Simulasi, diunduh tanggal 4 Mei 2010 dari http://kukuhsilautama.wordpress.com/2010/01/04/model-pembelajar untuk- perilaku/

Yazan, 2009, About Simulasi, diunduh tanggal 4 Mei 2010 dari http://blog.its.ac.id/novia/2009/08/29/about-perilaku/

YKPJ, 2005, Deteksi Dini Kanker Payudara, Situs Resmi Yayasan Kanker Payudara Jakarta, diunduh tanggal 4 Januari 2010, dari http://www.pitapink.com/id/tanya-jawab.html.


(22)

37

https://indokeperawatan.wordpress.com/2011/02/15/SADARI-pemeriksaan payudara-sendiri/

https://putrawijayaa.wordpress.com/2013/02/26/deteksi-awal-kanker-payudara-dengan-SADARI/

https://creasoft.wordpress.com/2009/04/19/periksa-payudara-sendiri-SADARIsarari/


(23)

18

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel

Variabel yang diamati terdiri dari variabel bebas/independen dan variabel terikat/ dependen.

Variabel bebas/ independen :Tingkat Pengetahuan SADARI Variabel terikat/ dependen : Tindakan SADARI

Tingkat Pengetahuan tentang SADARI


(24)

19

3.2.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

3.3 Hipotesis

3.3.1 Hipostesis Nol (Ho)

Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan SADARI dengan tindakan SADARI.

3.3.2 Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat hubungan antara pengetahuan SADARI dan tindakan SADARI. Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

pengukuran SADARI: Suatu

pemeriksaan atau perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya benjolan abnormal pada payudara

Kanker Payudara: Segolongan penyakit sebagai tidak normal dari sel- sel jaringan tubuh pada payudara yang bila tidak cepat ditangani atau diobati akan

menyebabkan kematian.

Kuesioner Kuesioner, dengan pertanyaan 20soalan : Mahasiswa yang menjawab

‘Benar’

diberi skor 1.

Mahasiswa yang menjawab dengan

‘Salah’ dan

‘Tidak Tahu’ diberi skor 0.

Pengetahuan :

Baik (76-100%) Cukup(56-75%) Kurang (<56%)

Perilaku : Melakukan / Tidak Melakukan


(25)

20

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional yaitu variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara bersamaan. Pada penelitian analitik, peneliti mencoba mencari hubungan antara variabel. Secara sederhana dapat dilakukan dengan cara melihat skor atau nilai rata- rata dari variabel yang lain. Koefisien korelasi yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk menguji hipotesis penelitian yang dikemukan terhadap masalah tersebut, dengan membuktikan apakah ada hubungan kedua variabel tersebut dan sejauh mana hubungan antara keduanya. (Notoatmodjo, 2002).

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kampus USU, Medan. Waktu penelitan direncanakan pada bulan September – Oktober 2015.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2002) populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti. Obyek tersebut berupa manusia atau yang lain termasuk gejala yang ada di masyarakat (Notoatmodjo, 2002).Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa perempuan FK setambok 2014 di USU.


(26)

21

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu yang diambil harus betul – betul representative (Sugiyono, 2000)

Sampel adalah sebagian wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002). Sampel penelitian ini menggunakan total sampling dimana semua populasi digunakan sebagai sampel.

Kriteria inklusi dan ekslusi

1. Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target dan terjangka yang akan diteliti (Nursalam, 2003).

a. Mahasiswa perempuan FK setambuk 2014 di USU. b. Bersedia mengikuti penelitian

2. Kriteria Ekslusi dalam penelitian ini adalah : a. Pernah mendapatkan penyuluhan SADARI

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer, yaitu kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tindakan mengenai mahasiswa terhadap SADARI untuk menghindari Kanker Payudara.

Adapun prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan dengan langkah– langkah berikut :

1. Mengajukan prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan pada instansi pendidikan.

2. Setelah mendapatkan izin pelaksanaan penelitian pada instansi permohonan izin kepada mahasiswa FK setambuk 2014 di Universitas Sumatera Utara.


(27)

22

3. Memilih mahasiswa yang memenuhi syarat atau kriteria sampel yaitu mahasiswa setambok 2014 dan menjelaskan tujuan penelitian kepada responden.

4. Setelah mendapatkan izin maka meminta persetujuan responden menjadi responden secara sukarela, setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).

5. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya mempersilakan responden untuk megisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan. Penelitian mendapingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pentanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner, lembar, kuesioner diisi oleh masing-masing mahasiswa Fakultas Kedokteran, kemudian setelah selesai dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelekngkannya, apabila ada yang tidak lengkap diselesaikan pada saat itu juga.

4.5 Teknik Pengolahan Dan Analisa Data 4.5.1 Pengolahan Data

Langkah–langkah dalam menganalisa data dalam penelitian ini adalah : 1. Editing

Peneliti memeriksa data awal yang telah ada. Bertujuan untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada.

2. Koding

Memberikan kode pada masing- masing variable penelitian untu memudahkan dalam analisis data.

3. Entry

Memasukkan data dalam program computer untuk dilakukan pengolahan data sesuai dengan variabel yang sudah ada.

4. Tabulation

Pengelompokan data sesuai tujuan penelitian kemudian menyusunnya ke dalam table untuk mempermudah dalam pembacaan hasil penelitian.


(28)

23

4.5.2 Analisis data

Data dari setiap responden akan diperiksa oleh peneliti. Setiap ketidaklengkapan informasi diperbaiki sebelum meninggalkan lokasi penelitian. Data yang lengkap dari kuesioner tersebut dimasukkan ke dalam komputer. Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS versi 22 yang dianalisa secara statistic analitik dan disajikan bentuk table distribusi frekuensi.


(29)

24

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Stambuk 2014 Medan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan SADARI tahun 2015 yang meliputi 143 sampel penelitian.

5.1.2. Karakteristik Responden

Karaktristik responden yang diamati dalam penelitian ini hanya meliputi faktor umur

5.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur dalam penelitian ini diklasifikasikan kedalam 3 kelompok yakni dibawah 18-19 tahun, 20-21 tahun dan 22-24 tahun dengan distribusi frekuensi sebagai berikut;

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi (n) Persentase (%)

1 18-19 tahun 86 60.1

2 20-21 tahun 25 17.5

3 22-24 tahun 32 22.4

Total 143 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 143 responden penelitian, 86 orang (60.1%) berumur antara 18-19 tahun, 25 orang (17.5%) berumur antara 20-21 tahun dan 32 orang (22.4%) berumur antara 22-24 tahun, Dengan demikian, mayoritas responden berumur antara 18-19 tahun yakni sebanyak 86 orang (60.1%). Berikut ini adalah grafik pie komposisi responden penelitian berdasarkan umur :


(30)

25

Gambar 5.1.

Grafik Pie Komposisi Responden Berdasarkan Umur

5.2. Variabel Penelitian 5.2.1. Pengetahuan

Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap ke-12 item pertanyaan pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 5.2

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Responden

No Pertanyaan Jawaban

Benar Salah / Tidak tahu

1 Salah satu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)

120 (83.9%)

23 (16.1%) 2 SADARI dapat dilakukan oleh semua orang,

tanpa membutuhkan alat apapun

65 (45.5%)

78 (54.5%) 3 SADARI dilakukan sebagai pengobatan pada

kanker payudara.

91 (63.6%)

52 (36.4%)

4 SADARI dapat dilakukan untuk mendeteksi

penyakit infeksi pada payudara

88 (61.5%)

55 (38.5%) 5 Wanita dapat melaksanakan SADARI mulai dari

umur 18 tahun

108 (75.5%)

35 (24.5%)

Komposisi Responden Berdasarkan Umur

61% 17% 22% 18-19 tahun 20-21 tahun 22-24 tahun


(31)

26

Tabel 5.2 (Lanjutan)

No Pertanyaan Jawaban

Benar Salah / Tidak tahu

6 SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan, yaitu 1 minggu dari hari pertama haid terakhir.

62 (43.4%)

81 (56.6%) 7 Pada wanita yang telah menopause (berhenti

masa haid) tidak dapat dilakukan SADARI lagi.

109 (76.2%)

34 (23.8%) 8 Struktur payudara akan berubah setiap bulannya. 76

(53.1%)

67 (46.9%) 9 SADARI dapat dilakukan dengan posisi berdiri

tegak menghadap cermin.

58 (40.6%)

85 (59.4%) 10 SADARI dapat dilakukan dengan posisi

berbaring

78 (54.5%)

65 (45.5%) 11 Pada saat melaksanakan SADARI posisi

berbaring, satu tangan berada dibelakang dan sebuah bantal berada dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang satunya melakukan pemeriksaan.

100 (69.9%)

43 ( 30.1%)

12 SADARI dapat dilakukan dengan jari tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis dari tangan yang lainnya.

64 (44.8%)

79 (55.2%) Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa skor tertinggi pernyataan positif (jawaban benar) diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan ke-1 yakni Salah satu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dimana mayoritas responden (83.9%) menjawab benar. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden memiliki pengetahuan yang baik.

Sebaliknya, skor tertinggi pernyataan negatif (jawaban salah/tidak tahu) diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan ke-9 yakni tentang SADARI dapat dilakukan dengan posisi berdiri tegak menghadap cermin (59.4%) menjawab salah. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden masih kurang memahami tentang tujuan melakukan tindakan Sadari yaitu untuk mengetahui kemungkinan infeksi payudara. Hal ini berarti bahwa masih ada hal-hal yang kurang dipahmi oleh responden terutama tentang tujuan melakukan tindakan sadari.


(32)

27

Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban terhadap ke-12 pertanyaan tersebut di atas, selanjutnya pengetahuan dapat dikategorikan kedalam 2 kategori yakni baik dan buruk dengan distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 5.3

Kategori Pengetahuan Responden

No Kategori

Pengetahuan Tentang Sadari

Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Baik 38 26.6

2 Cukup 62 43.4

3 Kurang 43 30.1

Total 143 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)

Tabel 5.menunjukkan bahwa dari 143 responden penelitian, 38 orang (26.6%) memiliki pengetahuan yang baik tentang Sadari, 62 orang (43.4%) memiliki pengetahuan cukup dan 43 orang (30.1%) memiliki pengetahuan kurang tentang Sadari. Dengan demikian, mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang sadari yakni sebanyak 62 orang (43.4%). Berikut ini adalah gambar histogram pengetahuan responden tentang Sadari

Gambar 5.2

Grafik Histogram Pengetahuan Responden Tentang Tindakan Sadari 0

10 20 30 40 50 60 70

Baik Cukup Kurang


(33)

28

5.2.2 Tindakan SADARI

Distribusi frekuensi jawaban responden tentang tindakan sadari dapat dilihat pada tabel berikut ;

Tabel 5.4

Kategori Tindakan SADARI

No Kategori

Tindakan SADARI

Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Melakukan 110 76.0

2 Tidak melakukan 33 23.1

Total 143 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 143 responden penelitian, 110 orang (76.0%) melakukan tindakan Sadari dan 33 orang (23.1%) tidak melakukan tindakan Sadari. Dengan demikian, mayoritas responden melakukan tindakan SADARI yakni sebanyak 56 orang (76.0%). Berikut ini adalah gambar histogram tindakan SADARI

Gambar 5.3

Grafik Histogram Pengetahuan Responden Pengetahuan tentang Sadari 0

20 40 60 80 100 120

Melakukan Tidak melakukan Kategori Tindakan Sadari


(34)

29

5.2.3. Uji Validitas

Hasil uji validitas terhadap ke-12 item pernyataan penelitian dapat dirangkum pada tabel berikut :

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Item pertanyaan r-hitung

validitas

r-tabel Kesimpulan Pengetahuan

Peng1 .480 0.36 Valid

Peng2 .557 0.36 Valid

Peng3 .629 0.36 Valid

Peng4 .611 0.36 Valid

Peng5 .1438 0.36 Valid

Peng6 .642 0.36 Valid

Peng7 .566 0.36 Valid

Peng8 .387 0.36 Valid

Peng9 .602 0.36 Valid

Peng10 .496 0.36 Valid

Peng11 .629 0.36 Valid

Peng12 .657 0.36 Valid

Sumber : Hasil penelitian 2015 (data diolah)

Tabel 5.5 memperlihatkan bahwa nilai r-hitung validitas ke-12 item

pertanyaan adalah lebih besar dari r-tabel (0.36) sehingga dapat disimpulkan bahwa

ke-12 item pertanyaan adalah valid.

5.2.4. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas terhadap k variabel penelitian memperlihatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel r-hitung

reliabilitas

r-tabel Kesimpulan

1 Pengetahuan 0.882 0.6 Reliabel


(35)

30

Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa ketiga variabel penelitian memiliki nilai

r-hitung reliabilitas lebih besar dari 0.6, sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-3

variabel penelitian adalah reliable.

5.3. Uji Hipotesis

5.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Sadari

Hubungan pengetahuan dengan tindakan Sadari dapat dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi chi-square dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 5.7

Hasil Uji Korelasi Antara Pengetahuan dengan Tindakan Sadari Correlations

Pengetahuan Tindakan Sadari

Pengetahuan Pearson Correlation 1 .691**

Sig. (2-tailed) .000

N 143 143

Tindakan Sadari Pearson Correlation .691** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 143 143

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil uji tabulasi silang antara pengetahuan dengan tindakan sadari pada Tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0.691 dan nilai signifikansi (p-value) adalah sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan sadari.

Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat kekuatan korelasi antara variabel bebas pengetahuan dengan variabel terikat (tindakan sadari) maka nilai koefisien korelasi diperbandingkan dengan tabel konfirmasi uji korelasi berikut:


(36)

31

Tabel 5.8

Interpretasi Koefisien Korelasi

No Interval Koefisien Tingkat Kekuatan Korelasi

1 0.00-0.19 Sangat rendah

2 0.20-0.39 Rendah

3 0.40-0.59 Sedang

4 0.60-0.79 Kuat

5 0.80-1.00 Sangat kuat

Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.691 yang terletak antara 0.60-0.79 dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (pengetahuan) memiliki hubungan korelasi kuat dengan variabel terikat (tindakan sadari).

5.4. Pembahasan

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang sadari yakni sebanyak 62 orang (43.4%) dan mayoritas responden melakukan tindakan SADARI yakni sebanyak 56 orang (76.0%). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan linier antara pengetahuan dengan tindakan Sadari. Dengan kata lain, semakin baik pengetahuan seseorang, semakin cenderung melakukan tindakan sadari karena semakin menyadari pentingnya melakukan tindakan sadari tersebut untuk kesehatan payudara mereka. Hal ini juga dikonfirmasikan oleh hasil uji korelasi dimana pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan sadari.

Meskipun mayoritas responden sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang tindakan sadari, namun berdasarkan hasil analisis deskriptif terbukti bahwa masih ada responden yang menjawab salah khususnya terhadap pertanyaan ke-8 tentang struktur payudara akan berubah setiap bulannya dimana mayoritas responden (51.0%) menjawab salah. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden masih kurang memahami tentang tujuan melakukan tindakan Sadari yaitu untuk mengetahui kemungkinan infeksi payudara. Hal ini berarti bahwa masih ada hal-hal yang kurang dipahmi oleh responden terutama tentang tujuan melakukan tindakan sadari.


(37)

32

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri Lenggogeni, 2011, Pogram Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan judul Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dini Kanker Payudara dan dengan menggunakan uji chi-square membuktikan bahwa pengetahuan adalah salah satu faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan tindakan sadari. Semakin baik pengetahuan responden, semakin cenderung melakukan tindakan sadari.

Pentingnya tindakan sadari adalah karena pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu langkah awal deteksi dini untuk menemukan kanker payudara stadium awal yang akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin, sebab 85% kelainan di payudara justru pertama kali dikenali oleh penderita (Rasjidi, 2010).Prognosis kanker payudara tergantung pada tingkatan pertumbuhan, pada tumor ukuran kecil tindakan preventif diharapkan. Oleh sebab itu, penanggulangan kanker payudara di titik beratkan pada deteksi tumor stadium dini yang biasanya berukuran kecil.

Menurut Bloom (1908) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010) pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Hal yang sama juga dijelaskan bahwa pengaruh pengetahuan perhadap praktik dapat bersifat langsung maupun melalui perantara sikap. Suatu sikap belum terwujud dalam bentuk praktik (overt behavior). Agar terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan yang nyata (praktik) diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan. Sedangkan antara teori Fishbein-ajzen (1975) dalam Ancok (1989), menyatakan bahwa keikutsertaan seseorang di dalam suatu aktifitas tertentu sangat erat hubungannya dengan pengetahuan, sikap, niat dan perilakunya.

Hal yang sama juga dikemukakan Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan merupakan dominan yang paling penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour) dan pengetahuan dapat diukur dengan wawancara, perilaku yang didasari dengan pengetahuan dan kesadaran akan lebih bertahan lama dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran


(38)

33

Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang maka makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi (Azwar, 2009).


(39)

34

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang hubungan pengetahuan tentang tindakan Sadari dengan tindakan SADARI di Fakultas Kedokteran USu Medan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada umumnya sampel penelitian sudah memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang tentang Sadari. Hal ini terbukti dari mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang sadari yakni sebanyak 62 orang (43.4%)

2. Pada umumnya sampel penelitian sudah menyadari pentingnya melakukan tindakan Sadari. Hal ini terbukti dari jawaban responden dimana mayoritas responden melakukan tindakan sadari yakni sebanyak 56 orang (76.0%).

3. Pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan sadari (p<0.05)

6.2. Saran

Mengingat pentingnya masalah pengetahuan tentang Sadari maka dengan ini disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada Fakultas Kedokteran USU Medan disarankan untuk terus meningkatkan pengetahuan mahasiswa khususnya pengetahuan tentang Sadari

2. Kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU disarankan untuk mempelajari pentingnya melakukan tindakan sadari untuk kesehatan payudara secara rutin dan berkesinambungan


(40)

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan dan Tindakan 2.1.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap sutau objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra manusia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan tentang kanker payudara meliputi pengertian,etiologi, faktor resiko, tanda gejala, tingkatan klinik pencegahan serta deteksi dini kanker payudara. Pengetahuan mengenai kanker payudara pada Mahasiswa perempuan diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya dari khuliah, buku dan literatur, internet dan berbagai sumber lain yang berisi informasi mengenai kanker payudara.

Tingkatan pengetahuan meliputi : 1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkat ini adalah mengingatkan kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kasta kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secar benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan menyebutkan terhadap objek yang dipelajari.


(41)

6

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan materi yang telah dipelajari pada situasi ini. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum- hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dengan menggunakan rumus statistik dalam perhitungan- perhitungan hasil penelitian, dapta menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah dari kasus kesehatan yang diberikan. 4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen- komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria – kriteria yang sudah ada. Penelitian yang dilakukan oleh Rahman et al (2006) dengan judul Self Examination of the breast for early detection of breast : The role of medical Student in the Faculty of Medicine – University of Gezira – Sudan Menunjukkan bahwa pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas GeziraTerhadap deteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI secara Rutin (Sudan, J. Public Health 2006)

Ircham (2005) membagi pengetahuan responden menjadi 3 tingkatan, yaitu: 1. Pengetahuan baik : 76 – 100%

2. Pegetahuan cukup : 56-75% 3. Pengetahuan kurang : <56%


(42)

7

2.1.2 Tindakan

2.1.2.1 Definisi Tindakan

Tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, berkerja, khuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan tindakan manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,2003)

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) merumuskan bahwa tindakan merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.

2.1.2.2 Determinan Tindakan

Teori Lawrence Green (1980) mencoba menganalisis tindakan manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor diluar perilaku (non behavior causes).

Faktor tindakan ditentukan atau dibentuk oleh :

1. Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai – niali dan sebagainya. 2. Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan

fisik, tersedia atau tidak tidak tersedianya fasilitas – fasilitas atau sarana- sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat- obatan, alat- alat steril dan sebagainya.

3. Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari tindakan masyarakat.


(43)

8

2.2 SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) 2.2.1 Definisi SADARI

SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri secara manual. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk membantu wanita melakukan deteksi dini adanya kelainan pada payudara (Suddarth & Brunner, 2003).

2.2.2 Tujuan SADARI

Menurut Becker (1979) ada tiga klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health related behavior) yaitu: perilaku hidup sehat (health behavior), perilaku sakit (illness behavior), dan perilaku peran sakit (the sick role behavior). (Maulana, 2009)

Sementara menurut teori Lawrence Green terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu perilaku yaitu: faktor perdisposisi/ predisposing (yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, pendidikan, tingkat sosial, ekonomi, dan sebagainya). Faktor pemungkin/enabling (mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan). Faktor penguat/reinforcing (meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, patugas kesehatan). Dari teori- teori yang tersebut di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan memiliki peranan penting dalam terbentuknya perilaku pada seseorang. Karena seseorang baru akan berperilaku (berperilaku baru) setelah dia mendapatkan pemahaman tentang apa yang akan dilakukannya (Notaotmodjo, 2003).

Adapun tujuan pemeriksaan payudara sendiri SADARI dilakukan adalah untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara sejak dini, sehingga diharapkan kelainan-kelainan tersebut tidak ditemukan pada stadium lanjut yang pada akhirya akan membutuhkan pengobatan rumit dengan biaya mahal. Selain itu, adanya perubahan yang diakibatkan gangguan pada payudara dapat mempengaruhi gambaran diri penderita (Hidrah, 2008).

Pentingnya pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan terbukti dari kenyataan bahwa kanker payudara ditemukan sendiri secara kebetulan atau waktu memeriksa diri sendiri. Wanita-wanita yang sudah berpengalaman dalam


(44)

9

memeriksa diri sendiri dapat meraba benjolan-benjolan kecil dengan garis tengah yang kurang dari satu sentimeter. Dengan demikian bila benjolan ini ternyata ganas dapat diobati dalam stadium dini. Dan kemungkinan sembuh juga lebih besar (Gani, 1995).

SADARI adalah suatu prosedur untuk megetahui kelainan-kelainan pada payudara dengan melakukan inspeksi secara berkala, misalnya sebelum melakukan SADARI terlebih dahulu harus mencuci tangan agar tidak terjadi infeksi pada payudara, serta penggantian bra merupakan salah satu dari penanggulangan untuk pencegahan infeksi pada payudara. Tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada payudara baik struktur, bentuk ataupun tekstur (Long, 1996)

2.2.3 Target dan Waktu Pelaksanaan

SADARI dianjurkan untuk melakukan secara intensif pada wanita mulai usia 20 tahun, segera ketika mulai pertumbuhan payudara sebagai gejala pubertas. Pada wanita muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka masih berserabut (fibrous), sehingga dianjurkan sebaiknya mulai melakukan SADARI pada usia 20 tahun karena pada umumnya pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna. Wanita sebaiknya melakukan SADARI sekali dalam satu bulan. Jika wanita menjadi familiar terhadap payudaranya dengan melakukan SADARI secara rutin maka dia akan lebih mudah mendeteksi keabnormalan pada payudaranya sejak awal atau mengetahui bahwa penemuanya adalah normal atau tidak berubah selama bertahun- tahun. Wanita yang belum menopouse sebaiknya melakukan SADARI setelah menstruasi sebab perubahan hormonal meningkatkan kelembutan dan pembengkakan pada payudara sebelum menstruasi. SADARI sebaiknya dilakukan sekitar satu minggu setelah menstruasi. Setelah menopause SADARI sebaiknya dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan sehingga aktifitas rutin dalam kehidupan wanita tersebut (Burrounghs, 1997).


(45)

10

2.2.4 Pedoman Melakukan SADARI

Berikut ini langkah-langkah melakukan SADARI menurut Smeltzer (1996) :

Gambar 2.1. Langkah 1 SADARI

Pertama- tama, perhatikan kedua payudara. Berdirilah di depan cermin payudara dengan tangan di sisi tubuh dan lihat apakah ada perubahan pada payudara. Lihat perubahan dalam hal ukuran bentuk atau warna kulit, atau jika ada kerutan, lekukan seperti lesung pipi pada kulit.


(46)

11

Gambar 2.2. Langkah 2 SADARI

Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengankat kedua tangan di atas kepala, dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan agar otot dada berkontraksi. Bungkukkan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung seimbang.

Dengan lembut tekan masing-masing putting dengan ibu jari dan jari telunjuk untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.


(47)

12

Gambar 2.3. Langkah 3 SADARI

Kemudian, dilakukan perabaan payudara. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil berdiri atau berbaring. Jika memeriksa payudara sambil berbaring, diletakkan sebuah bantal di bawah pundak sisi payudara yang akan diperiksa.

Gambar 2.4. Langkah 4 SADARI

Angkat lengan kiri ke atas kepala. Gunakan lengan kanan untuk menekan payudara kiri dengan ketiga jari tengah ( telunjuk, tengah, manis). Mulailah dari daerah putting susu dan gerakan ketiga jari tersebut dengan gerakan memutar di seluruh permukaan payudara.


(48)

13

Gambar 2.5. Langkah 5 SADARI

Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk memeriksa daerah yang berada di antara payudara, di bawah lengan dan di bawah tulang selangka.

Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri. Jika payudara biasanya memiliki benjolan, harus diketahui berapa banyak benjolan yang teraba beserta lokasinya. Bulan berikutnya, harus diperhatikan apakah terdapat perubahan ukuran maupun bentuk benjolan tersebut dibandingkandengan bulan sebelumnya.

Jika ada cairan dari putting yang tampak seperti darah atau nanah, pada ibu yang tidak menyusui, maka harus segera menemui petugas kesehatan untuk memeriksakan diri lebih lanjut.

Dengan menggunakan teknik yang samam setiap bulan, akan membantu untuk mengetahui lebih awal apabila kelainan pada payudara.


(49)

14

2.3 Kanker Payudara

2.3.1 Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali (Mardiana, 2009).

2.3.2 Etiologi

Kanker payudara adalah penyebab kematian paling besar bagi perempuan berusia antara 18 – 54 tahun dan penyebab kematian paling besar bagi perempuan berusia antara 45 – 50 tahun (Lee, 2008). Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui namun data epidemologik mengisyaratkan bahwa faktor genetik, endokrin dan lingkungan mungkin sangat berperan inisiasi atau promosi pertumbuhan kanker payudara (Suddarth dan Brunner, 2003).

2.3.3 Faktor Resiko

Menurut (Hawari, 2004), menemukan beberapa faktor resiko kanker pada payudara yang sudah diterima secara luas oleh kalangan pakar kalangan pakar kanker di dunia adalah :

1. Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mendapat kanker payudara dan resiko ini akan bertambah sampain umur 50 tahun dan setelah menopause.

2. Wanita yang tidak kahwin resikonya 2-4 kali lebih tinggi dari pada wanita yang kahwin dan mempunyai anak.

3. Wanita yang melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun resikonya 2 kali lebih besar.

4. Wanita yang mengalami menstruasi pertama (menarche) yang usianya kurang dari 12 tahun resikonya, 1.7 – 3.4 kali lebih tinggi daripada wanita dengan menarche yang datang pada usia normal atau lebuh dari 12 tahun 5. Wanita yang mengalami masa menopause terlambat lebih dari 55 tahun,


(50)

15

6. Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma atau tumor jinak payudara, resikonya 3-9 kali lebih besar.

7. Wanita dengan kanker pada payudara kontra lateral, resikonya 3-9 kali lebih besar.

8. Wanita yag pernah mengalami operasi tumor ovarium resikonya 3-4 kali lebih tinggi.

9. Wanita yang mengalami penyinaran (radiation) di dinding dada resikonya 2-3 kali lebih tinggi.

10.Wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perempuan, adik / kakak, resikonya 2-3 kali lebih tinggi. 11.Wanita yang memakai kontrasepsi oral penderita tumor payudara jinak

akan meningkat resiko untuk mendapatkan kanker payudara 11 kali lebih tinggi.

12.Faktor hormonal yang diduga memegang peranan dalam proses kejadian tumor ini adalah faktor estrogen. Namun bagaimana mekanisme kejadiannya belum elas diketahui.

13.Wanita berkerja pada malam hari, pusat pernelitian kanker fired Hutchison cancer Seatle, Amerika Syarikat, menyebutkan bahwa wanita yang bekerja malam hari mempunyai peluang 60% terkena kanker payudara. 14.Wanita terlalu banyak mengkonsumsi alkohol. (Purwoastuti, 2008).

15.Pola makan, di negara yang penduduknya mengkonsumsi lebih banyak lemak, angka kanker payudara lebih tinggi, namun ini belum merupakan korelasi yang bersifat langsung (Lee, 2008)0 Obesitas (William, 2001).

2.3.4 Tanda dan Gejala

Fase awal kanker payudara asimtomatik (tanpa ada tanda dan gejala).Tanda dan gejala yang paling umum adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara, sedangkan tanda dan gejala lanjut kanker payudara meliputi kulit cekung, retraksi atau deviasi puting susu dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah dari putting. Kulit tebal dengan pori- pori menonjol sama dengan kulit jeruk atau ulserasi pada payudara merupakan tanda lanjut dari


(51)

16

penyakit. Jika ada keterlibatan nodul, mungkin menjadi keras, pembesaran nodul limfa aksilaris membesar atau nodus supraklavikula teraba pada daerah leher. Tanda dan gejala dari metastase yang luas meliputi nyeri pada bahu, pinggang, punggung bagian bawah atau pelvis, batu menetap, anoreksi atau berat badan menurun, gangguan pencernaan, pusing, penglihatan kabur dan sakit kepala (Gale dan Charette, 1999).

2.3.5 Tingkatan Klinik Kanker Payudara

1. Stadium I

Tumor kurang dari 2 cm, terbatas pada payudara, tidak ada nodul limfa positif dam belum ada penyebaran.

2. Stadium II

Tumor kurang dari 2 cm dengan adanya nodul limfa positif, tidak ada penyebaran atau tumor 2-5 cm dengan atau tanpa nodul limpa positif, tidak ada penyebaran atau tumor lebih besar dari 5 cm dengan nodul limfa negative, tidak ada penyebaran yang nyata.

3. Stadium III

Tumor lebih besar dari 5 cm dengan nodul limfa positif dan belum ada penyebaran atau tumor menyebar ke dinding dada atau kulit, terdapat nodul positif pada payudara tanpa ada penyebaran yang nyata.

4. Stadium IV

Beberapa metastase jauh ke otak, paru- paru, hati atau tulang dengan atau tanpa nodul limfa positif.

2.3.6 Pencegahan Penapisan Dan Deteksi Dini

1. Hindari makanan berkadar lemak tinggi, dari hasil penelitian, konsumsi makanan berkadar lemak tingi berkorelasi dengan peningkatan kanker payudara.

2. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar.

3. Berikan air susu ibu (ASI) pada anak selama mungkin, hal ini dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara.


(52)

17

4. Beberapa cara yang dipakai untuk skrining kanker payudara adalah:

a. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), merupaka pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan sendiri tiap bulan setelah menstruasi pada wanita yang telah berusia 20 tahun.

b. Pemeriksaan klinis payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan misalnya dokter spesialis bedah, dokter umum atau perawat terlatih. c. Pemeriksaan imaging, seperti mamografii dan ultrasonografi.

mamografi merupakan pemeriksaan radiodiagnostik khusus dengan menggunakan teknik foto “soft tissue” pada payudara.

d. Pemeriksaan ini digunakan pada program skrining karena mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi sekitar 80 – 90% (Purwoastuti, 2008).


(53)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Kanker merupakan masalah kesehatan yang sangat serius karena jumlah penderitanya sekitar 20% per tahun. Menurut data WHO tahun 2000, 22% dari seluruh kasus kanker adalah kanker payudara. Jumlah penyakit kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian pada wanita akibat penyakit kanker setelah kanker setelah kanker servik (YKPJ, 2005)

Data yang diperoleh dari registrasi RSUP Kariyadi Semarang kanker payudara pada tahun 2007 menduduki peringkat pertama dari seluruh penyakit keganasan dengan angka kejadian 634 kasus kanker payudara, sekitar 9.1% di antaranya terjadi pada perempuan berusia di bawah 30 tahun, bahkan ada yang berusia 21 tahun. Kanker payudara tidak hanya dialami oleh wanita yang berusia di atas 30 tahun tetapi dapat juga terjadi pada wanita di bawah usia 30 tahun, hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup, konsumsi makanan berkadar lemak tinggi diduga menjadi pemicu (Gondhowiadjo, 2004).

Sebagian besar penderita kanker payudara datang ke pelayanan medis pada stadium lanjut, sehingga penderitaan yang dialami semakin berat, biaya pengobatan yang dibutuhkan mahal dan angka kematian tinggi. Menurut statistik hampir 85% dari seluruh kejadian kanker payudara ditemukan oleh penderita itu sendiri (bukan oleh dokter). Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan primer (deteksi dini) dan dikembangkanlah metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) (Otto, S, 2005).

SADARI sangat potensial untuk identifikasi dan pengobatan kanker payudara. Sangat penting untuk mempercayakan metode skrining kanker payudara tidak hanya dengan satu metode tetapi dengan beberapa metode. Diharapkan dengan adanya pemeriksaan klinik, mamografi setiap tahun dilengkapi dengan


(54)

2

SADARI tidak hanya meningkatkan kefamiliaran terhadap payudara tetapi juga berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Rekomendasi dari American Cancer Society (2003) menganjurkan wanita yang berusia 20 tahun keatas untuk melakukan pemeriksaan klinik payudara sekurang-sekurang tiga tahun sekali dan mendapat informasi tentang keuntungan dan keterbatasan SADARI, sehingga wanita yang memilih melakukan SADARI dapat melakukan SADARI dengan tepat sesuai dengan pedoman teknik SADARI. Wanita usia 40 tahun mulai melakukan mamografi secara rutin dan melakukan permeriksaan klinik setiap tahun, wanita yang beresiko terkena kanker payudara (riwayat keluarga, tendensi genetik dan riwayat pernah menderita kanker payudara) melakukan mamografi sedini mungkin, mengikuti additional test (breat ultrasound atau MRI), serta meningkatkan frekuensi pemeriksaan payudara.

Deteksi dini kanker belum popular di Indonesia karena selain ketidaktahuan, ketidakpedulian dak ketidakmampuan finansial, banyak anggota masyarakat yang takut menghadapi kenyataan. Penelitian yang dilakukan oleh (Handayani, 2001) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan wanita terhadap pengetahuanya tentang SADARI.

Beberapa peneliti juga memperlihatkan adanya indikasi hubungan yang kuat antara pengetahuan dan perilaku. Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebaiknya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2007).

Perilaku seseorang untuk melakukan SADARI pada dasarnya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang SADARI.

Pengetahuan remaja perempuan dikalangan mahasiswa perempuan FK (Fakultas Kedokteran) USU (Universitas Sumatera Utara) Setambuk 2014 tentang SADARI kemungkinan akan mempengaruhi mereka dalam melakukan SADARI untuk mendeteksi adanya benjolan yang tidak normal atau kanker payudara.

Dengan pertimbangan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Mengenai


(55)

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas merumuskan masalah penelitian ini iaitu apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswa FK USU setambuk 2014.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan tindakan mengenai SADARI pada mahasiswa FK USU setambuk 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa tentang SADARI di FK USU 2014.

2. Mengidentifikasi tindakan mengeani SADARI pada mahasiswa perempuan di FK USU 2014.

3. Menganalisis hubungan pegetahuan mahasiswa perempuan tentang SADARI dengan tindakan mengenai SADARI di FK USU setambuk 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Dari penelitian ini penulis dapat mengetahui tingkat pegetahuan mahasiswa perempuan tentang SADARI dan tindakan mengenai SADARI di FK USU 2014.

2. Bagi Mahasiswa

Dengan melakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pada mahasiswa khususnya perempuan akan pentingnya

pemeriksaan dini payudara dan cara SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.


(56)

4

3. Bagi Fakultas

Terbinanya kerjasama di kalangan mahasiswa untuk meningkatkan pegetahuan dalam pengembangan kesehatan.


(57)

ii

ABSTRAK

SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) adalah suatu prosedur untuk megetahui kelainan-kelainan pada payudara dengan melakukan inspeksi secara berkala. Perilaku SADARI dikalangan wanita memiliki hubungan erat dengan pengetahuan. Pengetahuan mahasiswi Fakultas Kedokteran USU (Universitas Sumatera Utara) Stambuk 2014 tentang SADARI sangat bermanfaat dalam mendeteksi adanya benjolan yang tidak normal atau kanker payudara.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional yaitu variabel sebab dan akibat yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Stambuk 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Stambuk 2014 yang berjumlah 276 orang dan penentuan sampel menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh 73 orang sampel. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang tentang SADARI. Hal ini diindikasikan oleh mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang SADARI (84.9%). Pada umumnya responden melakukan tindakan SADARI (76.7%). Pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan SADARI (p<0.05)

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan responden semakin cenderung melakukan tindakan SADARI karena menyadari pentingnya melakukan tindakan SADARI untuk engidentifikasi dan pengobatan kanker payudara secara dini.


(58)

iii

ABSTRACT

SADARI (self-breast examination) is a procedure of finding abnormality in a breast by conducting a periodic inspection. Aware behavior of those women has a a close relationship with knowledge. Similarly, the knowledge of USU Medical Faculty students of North Sumatra) of 2014 level of SADARI is significantly useful for detecting and identifying any abnormal lumps or cancer of breast.

The present study is non-experimental quantitative one using a correlational and cross-sectional approach of cause and effect aimed to determine the relationship between knowledge and behavior of self-breast examination of the USU Medical Faculty students of 2014 level. The study population was all students of the Faculty of Medicine of 2014 of 276 persons, and the sampling method used Slovin formula by which there were 73 samples. The data collection method used a questionnaire and the collected data were than analyzed using chi-square test.

The result shown that majority of the respondents has a good knowledge if self breast-examination. It was indicated by the majority of respondents has a good knowledge (84.9%). They generally took the self-breast examination (76.7%). Knowledge has a significant relationship with action of self-breast examination (p <0.05)

It can be concluded as a whole that the better is knowledge of the respondents, the increasingly tend is to take a self-breast examination for identification and treatment of breast cancer early.


(59)

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN MENGENAI SADARI PADA MAHASISWA FAKULTAS

KEDOKTERAN USU 2014

Oleh :

AMELIA STINA A/P DASS 120100540

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(60)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN MENGENAI SADARI PADA MAHASISWA FAKULTAS

KEDOKTERAN USU 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

AMELIA STINA A/P DASS 120100540

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 201


(61)

i


(62)

ii

ABSTRAK

SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) adalah suatu prosedur untuk megetahui kelainan-kelainan pada payudara dengan melakukan inspeksi secara berkala. Perilaku SADARI dikalangan wanita memiliki hubungan erat dengan pengetahuan. Pengetahuan mahasiswi Fakultas Kedokteran USU (Universitas Sumatera Utara) Stambuk 2014 tentang SADARI sangat bermanfaat dalam mendeteksi adanya benjolan yang tidak normal atau kanker payudara.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional yaitu variabel sebab dan akibat yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Stambuk 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Stambuk 2014 yang berjumlah 276 orang dan penentuan sampel menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh 73 orang sampel. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang tentang SADARI. Hal ini diindikasikan oleh mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang SADARI (84.9%). Pada umumnya responden melakukan tindakan SADARI (76.7%). Pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan SADARI (p<0.05)

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan responden semakin cenderung melakukan tindakan SADARI karena menyadari pentingnya melakukan tindakan SADARI untuk engidentifikasi dan pengobatan kanker payudara secara dini.


(63)

iii

ABSTRACT

SADARI (self-breast examination) is a procedure of finding abnormality in a breast by conducting a periodic inspection. Aware behavior of those women has a a close relationship with knowledge. Similarly, the knowledge of USU Medical Faculty students of North Sumatra) of 2014 level of SADARI is significantly useful for detecting and identifying any abnormal lumps or cancer of breast.

The present study is non-experimental quantitative one using a correlational and cross-sectional approach of cause and effect aimed to determine the relationship between knowledge and behavior of self-breast examination of the USU Medical Faculty students of 2014 level. The study population was all students of the Faculty of Medicine of 2014 of 276 persons, and the sampling method used Slovin formula by which there were 73 samples. The data collection method used a questionnaire and the collected data were than analyzed using chi-square test.

The result shown that majority of the respondents has a good knowledge if self breast-examination. It was indicated by the majority of respondents has a good knowledge (84.9%). They generally took the self-breast examination (76.7%). Knowledge has a significant relationship with action of self-breast examination (p <0.05)

It can be concluded as a whole that the better is knowledge of the respondents, the increasingly tend is to take a self-breast examination for identification and treatment of breast cancer early.


(1)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengetahuan & Perilaku ... 5

2.1.1 Pengetahuan ... 5

2.1.2 Perilaku... 7

2.1.2.1 Definisi ... 7

2.1.2.2 Determinan Perilaku ... 7

2.2 SADARI ... 8

2.2.1 Definisi SADARI ... 8

2.2.2 Tujuan SADARI ... 8

2.2.3 Target dan Waktu Pelaksanaan ... 9


(2)

vii

2.3 Kanker Payudara ... 14

2.3.1 DefInisi Kanker Payudara ... 14

2.3.2 Etiologi ... 14

2.3.3 Faktor Resiko ... 14

2.3.4 Tanda dan Gejala ... 15

2.3.5 Tingkatan Klinik Kanker Payudara ... 16

2.3.6 Pencegahan dan Deteksi Dini ... 16

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 18

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 18

3.2 Variabel dan Definisi Operasional ... 18

3.2.1 Variabel ... 18

3.2.2 Definisi Operasional ... 19

3.3 Hipotesis ... 19

3.3.1 Hipotesis Nol ... 19

3.3.2 Hipotesis Alternatif ... 19

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 20

4.1 Rancangan Penelitian ... 20

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 20

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

4.3.1 Populasi ... 20

4.3.2 Sampel ... 21

4.4 Metode Pengumpulan Data ... 21

4.5 Pengolahan dan Analisis Data ... 22

4.5.1 Pengolahan Data ... 22

4.5.2 Analisis Data ... 23

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24


(3)

viii

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 24

5.1.2. Karakteristik Responden ... 24

5.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .. 24

5.2. Variabel Penelitian ... 25

5.2.1. Pengetahuan ... 25

5.2.2 Tindakan SADARI ... 28

5.2.3. Uji Validitas ... 29

5.2.4. Uji Reliabilitas... 29

5.3. Uji Hipotesis ... 30

5.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan SADARI ... 30

5.4. Pembahasan ... 31

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

6.1. Kesimpulan ... 34

6.2. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35 LAMPIRAN


(4)

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ... 19

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 24

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Responden ... 25

Tabel 5.3 Kategori Pengetahuan Responden ... 27

Tabel 5.4 Kategori Tindakan SADARI ... 28

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas ... 29

Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 29

Tabel 5.7 Hasil Uji Korelasi Chi Square Antara Pengetahuan dengan Tindakan SADARI ... 30


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Langkan 1 SADARI ... 10

Gambar 2.2 Langkah 2 SADARI ... 11

Gambar 2.3 Langkah 3 SADARI ... 12

Gambar 2.4 Langkah 4 SADARI ... 12

Gambar 2.5 Langkah 5 SADARI ... 13

Gambar 3.2 Kerangka Konsep ... 18

Gambar 5.1 Grafik Pie Komposisi Responden Berdasarkan Umur ... 25

Gambar 5.2 Grafik Histogram Pengetahuan Responden Tentang Tindakan SADARI ... 27

Gambar 5.3 Grafik Histogram Pengetahuan Responden Tentang Tindakan SADARI ... 28


(6)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Lembar Penjelasan Lampiran 3 Informed Consent Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Master Data Lampiran 6 Hasil Olah Data Lampiran 7 Izin Penelitian Lampiran 8 Komisi Etik