30
Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa ketiga variabel penelitian memiliki nilai r-
hitung
reliabilitas lebih besar dari 0.6, sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-3 variabel penelitian adalah reliable.
5.3. Uji Hipotesis 5.3.1.
Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Sadari
Hubungan pengetahuan dengan tindakan Sadari dapat dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi chi-square dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 5.7 Hasil Uji Korelasi Antara Pengetahuan dengan Tindakan Sadari
Correlations Pengetahuan
Tindakan Sadari
Pengetahuan Pearson Correlation
1 .691
Sig. 2-tailed .000
N 143
143 Tindakan Sadari
Pearson Correlation .691
1 Sig. 2-tailed
.000 N
143 143
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil uji tabulasi silang antara pengetahuan dengan tindakan sadari pada Tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0.691 dan
nilai signifikansi p-value adalah sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan
tindakan sadari. Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat kekuatan korelasi antara variabel
bebas pengetahuan dengan variabel terikat tindakan sadari maka nilai koefisien korelasi diperbandingkan dengan tabel konfirmasi uji korelasi berikut:
31
Tabel 5.8 Interpretasi Koefisien Korelasi
No Interval Koefisien
Tingkat Kekuatan Korelasi
1 0.00-0.19
Sangat rendah 2
0.20-0.39 Rendah
3 0.40-0.59
Sedang 4
0.60-0.79 Kuat
5 0.80-1.00
Sangat kuat Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa berdasarkan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.691 yang terletak antara 0.60-0.79 dapat disimpulkan bahwa variabel bebas pengetahuan memiliki hubungan korelasi kuat dengan variabel
terikat tindakan sadari.
5.4. Pembahasan
Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang sadari yakni sebanyak 62 orang
43.4 dan mayoritas responden melakukan tindakan SADARI yakni sebanyak 56 orang 76.0. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan linier antara
pengetahuan dengan tindakan Sadari. Dengan kata lain, semakin baik pengetahuan seseorang, semakin cenderung melakukan tindakan sadari karena semakin
menyadari pentingnya melakukan tindakan sadari tersebut untuk kesehatan payudara mereka. Hal ini juga dikonfirmasikan oleh hasil uji korelasi dimana
pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan sadari. Meskipun mayoritas responden sudah memiliki pengetahuan yang baik
tentang tindakan sadari, namun berdasarkan hasil analisis deskriptif terbukti bahwa masih ada responden yang menjawab salah khususnya terhadap pertanyaan
ke-8 tentang struktur payudara akan berubah setiap bulannya dimana mayoritas responden 51.0 menjawab salah. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya
responden masih kurang memahami tentang tujuan melakukan tindakan Sadari yaitu untuk mengetahui kemungkinan infeksi payudara. Hal ini berarti bahwa
masih ada hal-hal yang kurang dipahmi oleh responden terutama tentang tujuan melakukan tindakan sadari.
32
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri Lenggogeni, 2011, Pogram Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas dengan judul Faktor – Faktor Yang Berhubungan
Dini Kanker Payudara dan dengan menggunakan uji chi-square membuktikan bahwa pengetahuan adalah salah satu faktor yang memiliki hubungan signifikan
dengan tindakan sadari. Semakin baik pengetahuan responden, semakin cenderung melakukan tindakan sadari.
Pentingnya tindakan sadari adalah karena pemeriksaan payudara sendiri SADARI merupakan salah satu langkah awal deteksi dini untuk menemukan
kanker payudara stadium awal yang akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin, sebab 85 kelainan di payudara justru pertama kali dikenali oleh
penderita Rasjidi, 2010.Prognosis kanker payudara tergantung pada tingkatan pertumbuhan, pada tumor ukuran kecil tindakan preventif diharapkan. Oleh sebab
itu, penanggulangan kanker payudara di titik beratkan pada deteksi tumor stadium dini yang biasanya berukuran kecil.
Menurut Bloom 1908 yang dikutip oleh Notoatmodjo 2010 pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indra yang dimilikinya. Hal yang sama juga dijelaskan bahwa pengaruh pengetahuan perhadap praktik dapat bersifat langsung maupun melalui
perantara sikap. Suatu sikap belum terwujud dalam bentuk praktik overt behavior. Agar terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan yang nyata
praktik diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan. Sedangkan antara teori Fishbein-ajzen 1975 dalam Ancok 1989, menyatakan
bahwa keikutsertaan seseorang di dalam suatu aktifitas tertentu sangat erat hubungannya dengan pengetahuan, sikap, niat dan perilakunya.
Hal yang sama juga dikemukakan Notoatmodjo 2007 bahwa pengetahuan merupakan dominan yang paling penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang overt behaviour dan pengetahuan dapat diukur dengan wawancara, perilaku yang didasari dengan pengetahuan dan kesadaran akan lebih
bertahan lama dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
33
Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang maka makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap
masalah yang dihadapi Azwar, 2009.
34
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang hubungan pengetahuan tentang tindakan Sadari dengan tindakan SADARI di
Fakultas Kedokteran USu Medan, dapat disimpulkan bahwa : 1.
Pada umumnya sampel penelitian sudah memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang tentang Sadari. Hal ini terbukti dari mayoritas responden
memiliki pengetahuan yang cukup tentang sadari yakni sebanyak 62 orang 43.4
2. Pada umumnya sampel penelitian sudah menyadari pentingnya melakukan
tindakan Sadari. Hal ini terbukti dari jawaban responden dimana mayoritas responden melakukan tindakan sadari yakni sebanyak 56 orang
76.0. 3.
Pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan sadari p0.05
6.2. Saran
Mengingat pentingnya masalah pengetahuan tentang Sadari maka dengan ini disampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada Fakultas Kedokteran USU Medan disarankan untuk terus
meningkatkan pengetahuan mahasiswa khususnya pengetahuan tentang Sadari
2. Kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU disarankan untuk
mempelajari pentingnya melakukan tindakan sadari untuk kesehatan payudara secara rutin dan berkesinambungan