Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

(1)

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK DI DESA TAPIAN NAULI LINGKUNGAN IX KELURAHAN SUNGGAL

KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

I. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Sebelum Anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan.

2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua soal dapat dijawab. Dan sebelumnya tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.

II. IDENTITAS 1. Nama : 2. Umur : 3. Sekolah : 4. Kelas :

III. PERTANYAAN A. Pekerjaan orang tua

1. Berapa jumlah pendapatan orang tua Anda dalam satu bulan? a. > Rp. 1.000.000

b. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 c. < Rp. 500.000

2. Bagaimana status tempat tinggal keluarga Anda? a. Milik pribadi


(2)

cxxxix b. Milik Orang tua/ keluarga c. Sewa

3. Bagaimana keadaan rumah yang Anda tempati? a. Permanen

b. Semi permanen c. Triplek

4. Apa pendidikan terakhir orang tua Anda? a. SMA

b. SMP c. SD

5. Berapa jumlah anggota keluarga di tempat tinggal Anda? a. < 5 orang

b. 5 - 7 orang c. > 8 orang

6. Apakah orang tua Anda mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggal? a. Sering

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

7. Apakah orang tua Anda mengikuti kegiatan keagamaan (seperti: Wirid, kebaktian, dll) di lingkungan sekitar?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak

8. Apakah di lingkungan sekitar ada kegiatan-kegiatan program pemerintah? a. Ya

b. Tidak

Bila ada sebutkan :

9. Apakah dari program tersebut orang tua Anda mengikutinya? a. Ya


(3)

c. Tidak

10. Apakah orang tua Anda dapat menabung dari sebagian penghasilannya? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

11. Apakah keluarga Anda ada yang memiliki penyakit? a. Penyakit berat (Jantung, paru-paru, ginjal dll) b. Penyakit ringan (Diare, demam dll)

c. Tidak ada

12. Apakah keluarga Anda dapat membawa anggota keluarga berobat ke puskesmas (fasilitas berobat yang disediakan pemerintah) di lingkungan terdekat?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

13. Apakah orang tua Anda mendapatkan bantuan dari program pemerintah? a. Dapat

b. Kadang-kadang c. Tidak dapat

14. Apakah keluarga Anda selalu mengkonsumsi program 4 sehat 5 sempurna? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

15. Apakah keluarga Anda dapat membawa anggota keluarga berobat ke rumah sakit hingga semubuh total?

a. Dapat

b. Kadang-kadang c. Tidak dapat

16. Apakah orang tua Anda memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan yang dilakukan?

a. Memiliki b. Kadang-kadang


(4)

cxli c. Tidak memiliki

17. Bagaimana pemenuhan kebutuhan sandang keluarga? a. Selalu ( 6 bulan sekali)

b. Kadang (sekali setahun) c. Tidak

18. Apakah Anda dapat rekreasi bersama keluarga? a. Ya (3 bulan sekali)

b. Kadang-kadang ( 6 bulan sekali saat liburan sekolah) c. Tidak pernah

Bila tidak pernah berikan alasan:

B. Perkembangan Anak

19. Apakah Anda dapat berkomunikasi dengan orang tua setiap hari? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

20. Apakah orang tua Anda ada waktu untuk tempat bercerita dengan Anda? a. Sering

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

21. Apakah orang tua meminta Anda untuk ikut membantu mengerjakan pekerjaannya di luar jam sekolah Anda?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

22. Apakah Anda lebih senang bersosialisasi dengan teman-teman daripada membantu orang tua di rumah?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak


(5)

23. Apakah Anda lebih memilih mengerjakan tugas yang diberikan orang tua daripada melakukan hal-hal yang menurut Anda tidak berguna?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak

24. Apakah Anda memiliki kamar/ruang sendiri di rumah? a. Sendiri

b. Bersama saudara sejenis c. Bersama keluarga

25. Siapa teman sepermainan Anda? a. Lebih banyak lawan jenis b. Sama

c. Lebih banyak sejenis

26. Apakah Anda sudah memiliki hubungan special dengan lawan jenis? a. Memiliki

b. Pernah memiliki c. Tidak pernah memiliki

27. Apakah Anda mengikuti kegiatan organisasi baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal?

a. Mengikuti b. Kadang-kadang c. Tidak mengikuti

28. Apakah Anda dapat menyalurkan hobby Anda? a. Dapat

b. Kadang-kadang c. Tidak dapat

29. Apakah Anda sering menghabiskan waktu bermain-main dengan teman-teman sebaya Anda?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah


(6)

cxliii

30. Apakah teman-teman Anda memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama?

a. Tidak sama b. Sebagian sama c. Sama

31. Apakah Anda sering mengikuti gaya trend yang berkembang? a. Sering

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

32. Apakah Anda bangga dengan diri Anda sendiri? a. Bangga

b. Kadang-kadang c. Tidak bangga

33. Apakah Anda suka mendapatkan tugas pekerjaan di rumah? a. Suka

b. Kadang-kadang c. Tidak suka

34. Bagaimana reaksi Anda bila ada teman yang mengejek pekerjaan orang tua Anda? a. Sabar

b. Biasa saja c. Marah

35. Apakah yang Anda lakukan bila keinginan Anda tidak dipenuhi orang tua? a. Sangat menerima

b. Biasa saja c. Tidak menerima

36. Apakah Anda pernah meraih prestasi di dalam maupun di luar sekolah? a. Pernah

b. Pernah tapi tidak juara c. Tidak pernah


(7)

Lampiran I

Jawaban Responden terhadap Variabel X No.

Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 5 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 3 1 1 1 1 2 1 6 2 1 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 7 3 1 2 2 1 2 3 2 1 1 2 3 1 1 2 1 2 2 8 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 9 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 10 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 2 1 11 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 12 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 1 1 1 2 1 13 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 15 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 16 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 22 2 1 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 1 2 2 23 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 24 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1


(8)

cxlv

Jawaban Responden terhadap Variabel Y No.

Responden

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 3 3 3 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 4 3 3 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 5 3 3 3 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 6 3 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 7 3 3 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 1 8 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 10 2 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 1 1 11 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 12 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 13 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 14 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 15 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 17 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 19 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 20 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 3 3 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 23 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 24 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 3 3 1 3 2 1 2 2


(9)

Kalkulasi Harga X dan Y No.

Responden

X Y XY

1 33 38 1089 1444 1254

2 33 41 1089 1681 1353

3 44 37 1936 1369 1628

4 44 40 1936 1600 1760

5 32 40 1024 1600 1280

6 37 36 1369 1296 1332

7 32 33 1024 1089 1056

8 37 37 1369 1369 1369

9 33 33 1089 1089 1089

10 33 31 1089 961 1023

11 37 33 1369 1089 1221

12 32 35 1024 1225 1120

13 35 33 1225 1089 1155

14 37 28 1369 784 1036

15 36 29 1296 841 1044

16 35 35 1225 1225 1125

17 35 35 1225 1225 1125

18 35 35 1225 1225 1125

19 34 33 1156 1089 1122

20 35 34 1225 1156 1190

21 34 34 1156 1156 1156

22 40 34 1600 1156 1360

23 28 27 784 729 756

24 28 35 784 1225 980


(10)

cxxxvi

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriati. 2009. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja, Bandung: PT Reflika Aditama Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta

Alwisol. 2011. Edisi Revisi: Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press

Anwas, Oos M. 2013, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global, Bandung: Alfabeta

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial bagi Anak, Yogyakarta: Katahati

Faisal, Sanapiah. 2003. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama

Huaerah, Abu. 2012. Kekerasan Terhadap Anak, Bandung: Nuansa Cendikia Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Erlangga Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana

Khairani, Nimrah. 2007, Kehidupan Sosial Ekonomi Pemulung (Desa Namo Bintang) Fisip USU Kartono, Kartini. 2006, Psikologi Wanita 1 Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa,

Bandung: CV Mandar Maju

Khairuddin H.SS. 1997. Sosiologi Keluarga, Yogyakarta: Liberty

Prints, Darwin. 1997. Hukum Anak Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: PT Grasindo Monoratama 2012. Kemiskinan dan Solusi, Medan: PT Grasindo Monoratama Su’adah. 2005. Sosiologi Keluarga, Malang: UMM Press

Suyanto, Bagong. 2013. Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencana

Stiglitz, Joseph E., Amartya Sen, Jen Paul Fitoussi. 2011. Mengukur Kesejahteraan Mengapa Prosuk Domestik Bruto Bukan Tolak Ukur yang Tepat untuk Menilai Kemajuan?, Jakarta: Marjin Kiri

Tirtaraharja, Umar.2000. Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Sumber Lain:


(11)

Departemen Sosial RI, 2009, Buku Panduan Pelatihan Pekerjaan Sosial, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)

Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak Undang-Undang RI. No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Undang-Undang RI. No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 1999 tentang. Ratifikasi Konvensi ILO Undang-Undang RI. No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang RI. No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

pukul 08.23 WIB

diakses pada 7

Desember 2013 pada pukul 08.25 WIB

Desember 2013 pukul 10.00

2014 pukul 11.50 WIB


(12)

lxxi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis (Siagian, 2011: 53). Objek telaahan penelitian eksplanatif adalah untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Hipotesis ini menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel; untuk mengetahui suau variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya: atau apakah suatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh variabel lain (Faisal, 2003: 21).

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Medan Sumatera Utara.

Alasan peneliti memilih lokasi ini karena lingkungan ini mayoritas penduduknya bekerja sebagai pemulung. Di lingkungan ini anak-anak yang masih bersekolah hanya terpaku pada lingkungan sekitar. Mereka jarang bersosialisasi dengan teman-teman lain. Teman sekolah juga terpaku pada teman yang memiliki lingkungan rumah yang sama.

3.3 Populasi dan Sampel

Secara sederhana populasi dapat diartikan sekumpulan objek, benda, peristiwa atau individu yang akan dikaju dalam suatu penelitian. Berdasarkan pengertian ini dapat dipahami bahwa mengenal populasi termasuk langkah awal dan penting dalam proses penelitian. Secara


(13)

umum populasi merujuk pada sekumpulan individu atau objek yang memiliki ciri atau sifat yang sama. Tidak harus seragam namun diantara mereka harus ada persamaan (Siagian, 2011: 155).

Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak dengan rentang usia 13-18 tahun. Di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal terdapat 49 Kepala Keluarga yang memiliki anak. Penelitian ini menggunakan sampel bertujuan (purposive sampling) sejumlah 10 kepala keluarga yang memiliki anak dengan rentang usia 13-18 tahun sejumlah 2-3 anak tiap keluarga. Purposive

sampling artinya penetapan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah

dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan penelitian dalam hal ini peneltian yang dilakukan pada anak dengan retang usian 13-18 tahun dan masih berstatus bersekolah.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari data melalui buku-buku, dokumentasi dan sumber referensi

2. Penelitian Lapangan yaitu mengadakan penelitian ke lokasi untuk mendapatkan data yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian lapangan ini digunakan beberapa metode, yakni:

a) Observasi yaitu mengumpulkan data tentang gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar dan mencatat kejadian yang menjadi sasaran penelitian.


(14)

lxxiii

b) Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh

c) Kuesioner yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tambahan dan data yang relevan dari informasi yang telah penulis dapatkan dari wawancara, hal ini dilakukan melalui daftar pertanyaan yang akan diajukan.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Korelasi Product Moment yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara data-data interval atau juga data rasio (Siagian, 2011: 230). Taraf korelasinya disimbolkan dengan r, yang dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Keterangan:

��� = Koefisien korelasi product moment

N = Jumlah sampel

X = Skor distribusi variabel X


(15)

Nilai r dari hasil perhitungan korelasi Product Moment berada diantara -1 sampai dengan 1, dengan ketentuan bahwa:

1. Apabila nilai r = -1, maka korelasi variabel x dengan variabel y negatif sempurna

2. Apabila nilai r = 0, maka tidak terdapat korelasi antara variabel x dengan variabel y

3. Apabila nilai r = 1, maka korelasi variabel x dengan variabel y positif sempurna

Untuk menggambarkan jenis hubungan digunakan ketentuan dari Guilfrod yaitu sebagai berikut:

1. +0,70 – ke atas : Hubungan positif yang kuat

2. +0,59 - +0,69 : Hubungan positif yang mantap

3. +0,30 - +0,49 : Hubungan positif yang sedang

4. +0,10 - +0,29 : Hubungan positif yang rendah

5. +0,01 - +0,09 : Hubungan positif yang tak berarti


(16)

lxxv

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Sunggal

Kelurahan Sunggal merupakan bagian dari Kecamatan Medan Sunggal. Kelurahan sunggal terdiri dari 14 lingkungan yang tersebar di beberapa wilayah. Kelurahan Sunggal berbatasan dengan:

Sebelah Utara: Kelurahan Lalang Kecamatan Medang Sunggal

Sebelah Selatan: Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang

Sebelah Timur: Kelurahan Sei Kambing/ Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

Sebelah Barat: Kelurahan Sei Belawan Kecamatan Sunggal Deli Serdang

Kelurahan Sunggal memiliki luas wilayah 10,6 ha/m² dengan spesifikasi sebagai berikut:

Luas permukiman: 50,6 ha/m²

Luas persawahan: 30 ha/m²

Luas kuburan: 0,50 ha/m²

Luas perkarangan: 10,11 ha/m²

Luas taman: 0,23 ha/m²


(17)

Luas prasarana umum lainnya: 8 ha/m²

4.1.1 Komposisi Penduduk

Menurut data kelurahan tahun 2012/2013, Kelurahan Sunggal memiliki 6.431 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 36.321 jiwa dengan komposisi 18.048 jiwa laki-laki dan 18.246 jiwa perempuan. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel I

Data Jumlah Penduduk Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 18.048

2 Perempuan 18.264

Jumlah 36.312

Sumber : Data Kelurahan, 2013

Berdasarkan data pada Tabel I dapat kita lihat komposisi perbandingan jenis kelami penduduk di Kelurahan Sunggal yaitu laki-laki sebanyak 18.048 jiwa dan perempuan sebanyak 18.264 jiwa. Keadaan ini menunjukan bahwa perempuan lebih banyak daripada laki-laki dengan selisih sebesar 216 jiwa.

Tabel II menggambarkan komposisi penduduk dengan usia anak sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dimana berusia sampai 18 tahun. Berdasarkan data pada Tabel II dapat diketahui bahwa banyak dari anak-anak Kelurahan Sunggal yang berusia wajib sekolah tidak dapat mengenyam bangku sekolahan. Keadaan ini sebagian


(18)

lxxvii

besar diakibatkan dari faktor ekonomi yang dialami masyarakat Kelurahan sunggal. Komposisi penduduk berdasarkan usia anak dan status bersekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel II

Data Anak-Anak di Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Usia Laki-laki Perempuan

1 Usia 3-6 tahun belum TK/PlayGroup

876 986

2 Usia 3-6 tahun bersekolah 934 902 3 Usia 7-18 tahun tidak

bersekolah

285 315

4 Usia 7-18 tahun bersekolah 1253 1137

Jumlah 3348 3340

Sumber : Data Kelurahan, 2014

Penduduk Kelurahan Sunggal mayoritas menganut agama Islam. Berdasarkan Tabel II diketahui bahwa penduduk Kelurahan Sunggal pada umumnya beragama Islam yakni sebanyak 12.532 jiwa. Tabel III juga menggambarkan bahwa penyebaran agama di Kelurahan Sunggal terbilang merata. Hampir semua agama ada disini dengan jumlah penganut yang hanya berselisih sedikit.


(19)

Tabel III

Data Agama Penduduk Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Agama Laki-laki Perempuan

1 Islam 6.942 5.590

2 Kristen 2.431 4.315

3 Katolik 2.670 2.670

4 Hindu 3.452 3.344

5 Budha 2.553 2.345

Jumlah 18.048 18.264

Sumber: Data Kelurahan, 2013

Struktur Perangkat Lurah Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Seretaris Sekretaris

KASI Ketentraman dan Ketertiban Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat

Sekretaris Lurah Lurah

KASI Pemerintaha n

Staff KASI

Pembangunan

Staff

Kepala Lingkungan I - XIV


(20)

lxxix

4.2 Gambaran Umum Lingkungan IX

Lingkungan IX merupakan bagian dari Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal. Lingkungan IX terdiri dari 3 (tiga) wilayah yaitu sebagian Pasar 2, keseluruhan Pasar 3 dan sebagian Pasar 4. Desa Tapian Nauli merupakan bagian dari Pasar 4. Wlayah Desa Tapian Nauli diawali dari belakang Perumahan Taman Setia Budi II dan berakhir di SMA Negeri 15 Medan.

Desa Tapian Nauli memiliki luas wilayah 8.000 m². Desa Tapian Nauli memiliki 114 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 587 jiwa.

Tabel IV

Data Jumlah Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 283

2 Perempuan 304

Jumlah 587

Sumber: Data Kepala Lingkungan IX, 2013

Berdasarkan data pada Tabel IV, penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 304 jiwa sedangkan laki-laki sebanyak 283 jiwa.


(21)

Tabel V

Data Pekerjaan Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Pemulung 411

2 Swasta 117

3 Pegawai 59

Jumlah 587

Sumber : Data Kepala Lingkungan IX, 2013

Dilihat dari data pada Tabel V, penduduk Desa Tapian Nauli Kelurahan IX Kecamatan Medan Sunggal mayoritas berprofesi sebagai pemulung. Penduduk lainnya berprofesi sebagai swasta seperti berdagang, narik becak, supir angkot dan lainnya sedangkan sebagian lagi sebagai pegawai. Perempuan di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX khususnya Ibu juga memiliki tugas untuk membantu perekonomian keluarga. Hampir sebagian besar ibu rumah tangga memiliki pekerjaan sampingan sebagai pemulung. Tak jarang pekerjaan ini melibatkan anak-anak mereka.


(22)

lxxxi

BAB V

ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik penyebaran angket/kuesioner dan wawancara kepada responden, ternyata semua kuesioner telah diisi dan memenuhi syarat untuk dianalisis. Data kuesioner yang telah terkumpul sebanyak 24 kuesioner dari 24 responden.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai data yang telah terkumpul, dapat dilihat pada tabel-tabel distibusi data yang telah dianalisis sesuai dengan kemampuan penulis sebagai berikut:

5.1 Pekerjaan Orang Tua (Variabel X)

Tabel VI

Distribusi Data Pendapatan Orang Tua per Bulan Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Pendapatan Jumlah

1 > Rp. 1.000.000 3

2 Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 21

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel VI, diketahui bahwa rata-rata pendapatan pemulung di Desa Tapian Nauli berkisar pada Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 berjumlah. Pendapatan yang terbilang


(23)

rendah ini harus mampu mencukupi segala kebutuhan baik itu pandang, sandang dan juga papan. Pendapatan yang diperoleh juga harus mencukupi kebutuhan pendidikan yang sebagian besar anak-anak mereka bersekolah di sekolah swasta.

Perbedaan pendapatan yang dialami oleh setiap keluarga sebagian besar disebabkan oleh etos kerja yang berbeda. Sebanyak 3 orang anak mengakui bahwa orang tua mereka memiliki penghasilan diatas Rp. 1.000.000 per bulan. Penghasilan yang diatas rata-rata masyarakat Desa Tapian Nauli ini tidak hanya berasal dari mengumpulkan barang-barang bekas. Mereka memiliki becak dayung yang dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan pada siang dan malam hari saat yang lain memilih untuk beristirahat setelah pagi dan sore hari memulung.

Berdasarkan observasi, keluarga yang memiliki penghasilan diatas Rp. 1.000.000 per bulan memiliki 2 orang tulang punggung keluarga. Bukan hanya bapak, ibu juga membantu mengumpulkan barang-barang demi terpenuhinya kebutuhan hidup. Keluarga yang memiliki penghasilan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 hanya bapak yang bekerja. Etos kerja merekapun hanya pagi dan sore hari, sedangkan siang dan malam hari mereka memilih diam di rumah.


(24)

lxxxiii Tabel VII

Distribusi Data Status Tempat Tinggal Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Status Jumlah

1 Milik Pribadi 2

2 Milik Orang tua/ Keluarga 7

3 Sewa 15

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel VII, sebagian besar masyarakat Desa Tapian Nauli memiliki tempat tinggal dengan status “sewa” berjumlah 15. Pekerjaan sebagai pemulung membuat mereka berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lainnya. Perpindahan itu membuat mereka menyewa rumah dengan alasan karena lingkungan yang sebagian besar memiliki pekerjaan yang sama membuat mereka merasa diterima dan juga dihargai. Penghasilan yang tidak tetap juga membuat mereka kesulitan dalam memiliki rumah pribadi, walaupun menyewa tempat tinggal membuat pengeluaran bertambah.

Sebagian yang berstatus tempat tinggal adalah milik orang tua/keluarga berjumlah 7, dimana rumah yang ditempati sebagian besar adalah milik orang tua. Mereka tidak tinggal sendiri di rumah tersebut namun juga bersama orang tua, ada juga yang bersama saudara yang lain. Menurut mereka, tinggal di rumah orang tua meringankan beban keuangan, bukan hanya untuk biaya menyewa rumah namun juga biaya sehari-hari. Tinggal bersama-sama membuat mereka bisa melakukan beberapa pengeluaran bersama seperti biaya masak sehari-hari, bayar


(25)

listrik dan bayar air. Sedangkan untuk status pribadi berjumlah 2, dimana rumah yang mereka tinggali sebenarnya milik keluarga mereka namun kemudian mereka beli dengan cara mengangsur. Pembelian dengan cara seperti ini memberikan keringanan kepada mereka.

Berdasarkan observasi, lingkungan tempat tinggal mereka dianggap sudah mengerti dengan keadaan mereka, lebih dapat memahami kegiatan yang mereka lakukan dan dampak yang ditimbulkan karena kegiatan mereka sehari-hari tersebut, seperti kebersihan yang kurang terjaga dan juga bau yang menyebar dari sampah yang ditimbun.

Tabel VIII

Distribusi Data Keadaan Tempat Tinggal Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Keadaan Rumah Jumlah

1 Permanen 2

2 Semi Permanen 17

3 Triplek 5

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat dari data pada Tabel VIII, keadaan tempat tinggal penduduk Desa Tapian Nauli sebagian besar semi permanen yaitu berjumlah 17. Tempat tinggal mereka terbuat dari batu batako yang harganya lebih murah jika dibandingkan dengan batu bata. Melengkapi batu batako, masyarakat Desa Tapian Nauli juga membangun tempat tinggal dari kayu-kayu yang mereka dapat dari memulung, sehingga rumah mereka yang semi permanen terdiri dari batu batako dan


(26)

lxxxv

kayu-kayu. Rumah ini tidak beralaskan ubin namun beralaskan tanah yang bila hujan turun langsung becek.

Keadaan tempat tinggal dengan status permanen terdiri dari batu batako secara keseluruhan. Tempat tinggal yang berstatus permanen berjumlah 2. Rumah permanen ini dimiliki oleh rumah yang berstatus milik pribadi sehingga mereka dengan leluasa memperbaiki dan mengganti hal-hal yang dianggap sudah tidak layak di rumah mereka. Tak jauh berbeda dengan rumah semi permanen, rumah permanen juga belum beralaskan ubin namun mereka sudah beralaskan semen yang halus sehingga bila hujan tidak becek.

Rumah dengan berstatus triplek berjumlah 5. Rumah triplek ini dimiliki oleh rumah yang berstatus menyewa. Hanya berdindingkan triplek membuat harga sewa rumah ini lebih murah. Tak jarang dibeberapa rumah, triplek yang seharusnya menutupi setiap ruangan ada yang sudah bolong-bolong sehingga beberapa hewan bisa masuk seperti kucing dan anjing kecil. Rumh triplek juga masih beralaskan tanah.

Berdasarkan observasi, keadaan rumah baik yang permanen, semi permanen maupun yg triplek tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Hal ini mungkin dikarenakan oleh sampah-sampah yang berserakan di depan rumah mereka sehingga semua rumah terlihat sama. Isi dalam rumah juga tidak jauh berbeda. Beberapa barang-barang elektronik dapat mereka miliki. Barang-barang tersebut sebagian besar mereka beli dari penjual-penjual rongsokan.


(27)

Tabel IX

Distribusi Data Pendidikan Terakhir Orang Tua Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Jenjang Pendidikan Jumlah

1 SMP 18

2 SMA 6

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Keadaan orang tua yang sebagian besar hanya lulusan SMP membuat mereka tidak memiliki keahlian khusus untuk memenuhi kebutuhan hidup berjumlah 18, sedangkan lulusan SMA berjumlah 6. Keadaan orang tua yang hanya lulusan diakibatkan oleh kemiskinan yang membelenggu secara turun temurun. Orang tua yang lulusan SMA merupakan penduduk yang sudah sejak lahir tingga di Desa Tapian Nauli sehingga mereka dapat mengenyam pendidikan yang lebih baik, sedangkan orang tua yang lulusan SMP merupakan penduduk yang baru tinggal sejak menikah atau sejak lulus SMP di Desa Tapian Nauli.

Sebagian besar penduduk Desa Tapian Nauli merupakan warga pindahan yang berasal dari luar kota baik itu kota-kota kecil di sekitar Medan maupun dari luar Provinsi Sumatera Utara dan Pulau Jawa, sehingga beberapa dari mereka berdarah Jawa namun lahir di Medan karena sudah turun temurun tinggal ditempat tersebut. Perpindahan yang dilakukan masyarakat Desa Tapian Nauli lebih dikarenakan tidak adanya lapangan pekerjaan yang tersedia di daerah asal. Urbanisasi menjadi pilihan yang diharapkan dapat membantu mereka merubah nasib. Ketidakadaan keterampilan yang mereka miliki justru membawa masalah yang lebih besar di


(28)

lxxxvii

kota, namun karena telah terlanjur pindah mereka memilih bertahan dengan segala keadaan yang ada.

Telah memiliki keluarga juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka lebih memilih bertahan tinggal di kota dengan segala keterbatasan. Jika mereka membawa serta keluarga untuk kembali ke kampung halaman tentu tidak juga dapat membantu memperbaiki keadaan bahkan bisa saja menjadikannya lebih buruk. Di daerah asal mereka tidak dapat melakukan apapun bahkan sekedar untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Berdasarkan wawancara, keterampilan bukan hanya menjadi kekurangan yang mereka miliki. Pemikiran tetang bahwa kemiskinan yang mereka alami adalah hal yang harus diterima justru menjadikan mereka berada dalam posisi nyaman dengan keadaan mereka saat ini. Mereka tidak melihat bahwa masalah yang mereka hadapi harus diselesaikan. Hal ini kemungkinan besar berasal dari pola pikir mereka yang pendek yang disebabkan oleh tinggat pendidikan yang rendah.


(29)

Tabel X

Distribusi Data Jumlah Anggota Keluarga Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Jumlah Anggota Keluarga Jumlah

1 > 8 Orang 2

2 5-7 Orang 7

3 < 5 Orang 15

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel X, jumlah anggota keluarga Desa Tapian Nauli terbilang sedikit. Sebagian dari mereka memiliki anggota keluarga lebih dari 5 orang, namun sebagian besar memiliki anggota keluarga kurang dari 5 orang berjumlah 15. Memiliki jumlah anak sedikit menjadi pilihan warga Desa Tapian Nauli. Dengan memiliki anak sedikit maka kebutuhan yang dikeluarkan juga sedikit.

Bagi keluarga yang berjumlah lebih dari 8 orang yaitu berjumlah 2 tidak hanya terdiri dari anak-anak dan orang tua. Mereka juga terdiri dari keluarga yang tinggal bersama mereka. Mereka yang masih lajang dan merantau dari kampung halaman terkadang memilih tinggal di rumah saudara untuk sementara waktu. Mereka yang ditumpangi juga tidak merasa keberatan karena dapat membantu sebagian pekerjaan dan sedikit meringankan beban pengeluaran. Mereka yang menumpang biasanya memberikan sedikit penghasilan mereka kepada saudara yang mereka tumpangi. Sebagian dari mereka juga ada yang masih merawat orang tua mereka yang sudah renta.


(30)

lxxxix

Bagi keluarga yang berjumlah 5-7 orang yaitu berjumlah 7. Mereka terdiri dari anak-anak dan orang tua. Sebagian dari mereka telah memiliki anak yang sudah lulus SMA, namun sayang banyak dari anak-anak mereka justru ikut menjadi pemulung setelah lulus sekolah. Tak jarang memiliki anak banyak untuk kemudian dipekerjakan menjadi seperti mereka menjadi alasan paling banyak dikemukakan oleh masyarakat Desa Tapian Nauli. Beberapa dari mereka berpikir dengan banyak anak maka orang yang membantu pekerjaan mereka akan semakin banyak pula.

Tabel XI

Distribusi Data Keikutsertaan Kegiatan di Lingkungan Tempat Tinggal Desa Tapian NauliLingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Keikutsertaan Jumlah

1 Sering 2

2 Kadang-kadang 21

3 Tidak Pernah 1

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XI, tingkat keikutsertaan masyarakat Desa Tapian Nauli terbilang rendah. Dari 24 responden yang diambil data, hanya 2 orang anak yang mengakui bahwa orang tua mereka sering mengikuti kegiatan di lingkungan mereka. Sebanyak 21 anak mengaku bahwa orang tua mereka hanya kadang-kadang mengikuti kegiatan sedangkan 1 orang anak mengatakan bahwa orang tua mereka tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggal mereka.


(31)

Sebagian besar anak yang mengaku bahwa orang tua mereka sering mengikuti kegiatan di lingkungan mereka yang diadakan seminggu 1 kali diikuti oleh orang tua mereka sebanyak 3-4 kali dalam sebulan berjumlah 2. Mereka selalu mengusahakan untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh kepala lingkungan, biasanya berupa pertemuan-pertemuan. Mereka yang sering mengikuti kegiatan adalah masyarakat yang dekat dengan kepala lingkungan mereka sehingga seolah-olah memang diwajibkan untuk datang.

Sebagian yang mengaku kadang-kadang berjumlah 21. Mereka mengikuti kegiatan sebanyak 1-2 kali dalam sebulan. Mereka mengikuti kegiatan apabila mereka merasa perlu mengikutinya. Sebagian alasan mereka mengikuti karena hal itu berdampak pada kehidupan mereka seperti pertemuan-pertemuan untuk membagikan bantuan-bantuan dari berbagai pihak. Sedangkan yang tidak pernah mengikuti kegiatan berjumlah 1. Hal ini dikarenakan waktu yang tidak bisa dibagi dan merasa bahwa kegiatan terebut tidak mengubah hidupnya sama sekali.

Tabel XII

Distribusi Data Keikutsertaan Kegiatan Keagamaan di Lingkungan Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Keikutsertaan Jumlah

1 Sering 5

2 Kadang-kadang 19

Jumlah 24


(32)

xci

Berdasarkan data pada Tabel XII, frekuensi keikutsertaan masyarakat Desa Tapian Nauli dalam kegiatan keagamaan masih relatif rendah. Hanya 5 orang anak yang mengaku orang tuanya mengikuti kegiatan keagamaan secara rutin, sedangkan yang lainnya yaitu sebanyak 19 anak mengaku orang tua mereka kadang-kadang mengikuti kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan perlu untuk membangun mental para orang tua agar nantinya bisa menerapkannya kepada anak-anak mereka.

Sebagian besar anak mengaku bahwa orang tua mereka kadang-kadang mengikuti kegiatan keagamaan berjumlah 19. Kegiatan keagaman dilakukan sebanyak 1 minggu sekali. Mereka hanya mengikuti 1-2 kali dalam satu bulan. Hal ini dikarenakan waktu kegiatan yang dilakukan pada sore hari dimana mereka melakukan pekerjaan mereka memulung sehingga mereka memilih tidak mengikuti kegiatan keagamaan. Mereka akan mengikuti kegiatan keagamaan kalau yang kebagian untuk mengadakan kegiatan saudara mereka atau bertempat tinggal di dekat rumah mereka. Sebagian yang menyatakan sering mengikuti kegiatan keagamaan berjumlah 5. Mereka mengikuti kegiatan yang diadakan seminggu sekali itu dengan frekuensi 3-4 kali dalam sebulan. Mereka mengakui bahwa bagi mereka kegiatan keagamaan itu penting dan tak bisa digantikan walau dalam hal mencari rezeki.

Berdasarkan observasi dan wawancara, kegiatan keagamaan sering dilupakan karena mereka terlalu fokus pekerjaan mereka yang banyak menyita waktu. Pada pagi hari mereka sibuk mengumpulkan sampah-sampah di rumah-rumah warga, setelah siang harinya mereka kembali ke rumah dan beristirahat. Pada sore hari mereka kembali mengelilingi rumah-rumah warga untuk mengumpulkan sampah-sampah dan kembali ke rumah ketika matahari sudah tenggelam. Bagi mereka semakin lama mereka bekerja maka semakin banyak uang yang dapat mereka


(33)

kumpulkan. Mereka seolah-olah dikejar-kejar oleh waktu karena bila terlambat keluar rumah untuk memulung maka sampah akan diambil oleh pemulung lain dam mereka tidak kebagian.

Tabel XIII

Distribusi Data Keikutsertaan Kegiatan Program Pemerintah Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Keikutsertaan Jumlah

1 Sering 2

2 Kadang-kadang 13

3 Tidak Pernah 9

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XIII, masyarakat Desa Tapian Nauli terkadang mengikuti kegiatan program pemerintah. Sebanyak 13 anak yang mengaku orang tuanya hanya kadang-kadang mengikuti program pemerintah, sedangkan 9 anak mengaku orang tua mereka tidak pernah mengikuti program pemerintah dan 2 anak mengakui orang tua mereka sering mengikuti program pemerintah.

Sebagian besar mengakui bahwa orang tua mereka sering mengikuti program pemerintah berjumlah 2. Mereka mengakui mengikuti program pemerintah karena dekat dengan kepala lingkungan mereka sehingga seolah-olah mereka diwajibkan mengikuti setiapprogram yang diadakan pemerintah melalui kepala lingkungan. Sedangkan mereka yang mengaku kadang-kadang mengikuti kegiatan berjumlah 13. Mereka akan mengikuti kegiatan yang menurut mereka


(34)

xciii

memberikan keuntungan bagi kehidupan keluarga mereka. Mereka akan mengikuti program yang memberikan bantuan kepada mereka.

Sebagian yang menyatakan tidak pernah mengikuti program pemerintah berjumlah 9. Mereka mengakui bahwa ketidakikutsertaan mereka pada program pemerintah disebabkan mereka merasa tidak ada perubahan yang berarti atas apa yang terjadi atas kehidupan mereka. Mereka tidak percaya bahwa bantuan dari pemerintah dapat meringankan beban mereka. Sulitnya proses mendapatkan dan lambatnya pencairan bantuan pemerintah menjadi salah satu alasan mereka enggan mengambil bantuan pemerintah.

Tabel XIV

Data Distribusi Kesempatan Menabung Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Kesempatan Menabung Jumlah

1 Ada 1

2 Kadang-kadang 13

3 Tidak Ada 10

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XIV, anak-anak Desa Tapian Nauli mayoritas mengaku hanya terkadang orang tua mereka memiliki kesempatan menabung dari hasil pendapatan mereka berjumlah 13. Sebanyak 10 anak mengaku orang tua mereka tidak dapat menabung sedangkan


(35)

sebanyak 1 orang anak mengaku orang tuanya mampu menyisihkan penghasilan mereka untuk ditabung.

Sebagian besar dari mereka menyatakan orang tua kadang-kadang dapat menabung berjumlah 13. Ketika mereka mendapatkan penghasilan lebih dari biasanya, mereka bisa menyisihkannya untuk menabung namun ketika mereka tidak menghasilkan uang maka uang yang ditabung mereka gunakan sehingga uang tabungan hanya berputar pada memenuhi kebutuhan juga, tak bisa digunakan untuk hal lain. Sedangkan yang mampu menabung berjumlah 1. Hal ini dikarenakan mereka mampu meminimalisir pengeluaran dan hanya memiliki anak 1 orang. Bagi yang tidak mampu menabung berjumlah 10. Semua penghasilan yang didapatkan habis untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan biaya-biaya lain sehingga mereka tidak mampu menyisihkan penghasilan mereka.

Berdasarkan wawancara, pendapatan yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tentu membuat mereka memiliki sedikit kemungkinan untuk menabung. Bagi mereka menabung adalah hal yang paling berat dilakukan karena berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari. Menabung membuat perhitungan pengeluaran menjadi lebih besar karena pendapatan tidak langsung dapat dikonsumsi. Penghasilan yang didapat terhitung sehari, karena itu lebih sulit disisihkan dibandingkan bila didapat langsung dalam jangka waktu seminggu atau sebulan.


(36)

xcv Tabel XV

Data Distribusi Penyakit yang Diidap Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Jenis Penyakit Jumlah

1 Penyakit Berat 2

2 Penyakit Ringan 15

3 Tidak Ada 7

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XV, masyarakat Desa Tapian sering mengalami penyakit ringan. Sebanyak 15 anak mengaku keluarga mereka sering terkena penyakit ringan seperti diare, demam, batuk, flu dan lain sebagainnya sedangkan ada 2 orang anak yang mengaku keluarga mereka terkena penyakit berat yaitu jantung dan paru-paru. Sebanyak 7 orang anak menyatakan bahwa keluarga mereka tidak ada yang terkena penyakit baik itu penyakit ringan maupun penyakit berat.

Sebagian besar masyarakat Desa Tapian Nauli sering terkena penyakit ringan berjumlah 15. Mereka mengaku sering terkena demam, batuk, flu, diare dan penyakit-penyakit ringan lainnya yang biasa dialami oleh orang-orang dengan berbagai keadaan lingkungan baik itu lingkungan bersih maupun kotor. Sedangkan yang memiliki penyakit berat berjumlah 2. Mereka mengaku bahwa orang tua mereka mengalami sakit jantung yang dialami secara turun-temurun.


(37)

Berdasarkan observasi, keadaan kesehatan yang terbilang baik. Masyarakat Desa Tapian Nauli termasuk masyarakat yang menjaga kesehatan walau tinggal di lingkungan yang terbilang kumuh dan kotor. Sampah yang bertebaran hampir di setiap halaman tempat tinggal mereka yang ditimbun dari hasil kerja keras mereka tidak memberikan dampak yang berarti pada kesehatan diri mereka.

Tabel XVI

Data Distribusi Frekuensi Berobat Ke Puskesmas Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Berobat Jumlah

1 Selalu 10

2 Kadang-kadang 14

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XVI, frekuensi berobat ke Puskesmas masyarakat Desa Tapian Nauli terbilang sering. Sebanyak 10 anak mengaku keluarga mereka selalu membawa anggota keluarga yang sakit untuk berobat ke puskesmas sedangkan sebanyak 14 anak mengaku hanya terkadang keluarga mereka membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas.

Sebagian dari mereka mengaku selalu membawa keluarga yang sakit ke puskesmas berjumlah 10. Mereka memilih pergi ke puskesmas karena mereka tidak dapat menggunakan obat yang dibeli di warung. Hal ini disebabkan oleh penyakit yang diderita tidak bisa diobati dengan obat-obat warung, sedangkan ada yang mengaku bahwa mereka kadang-kadnag ke


(38)

xcvii

puskesmas berjumlah 14. Mereka terkadang mengkonsumsi obat-obatan warung untuk mengobati penyakit yang diderita.

Berdasarkan wawancara, mereka memilih membeli obat di warung untuk mengobati anggota keluarga yang sakit. Keadaan ini merupakan akibat dari keadaan ekonomi yang mereka alami. Keyakinan bahwa obat yang didapat dari puskesmas sama dengan obat yang mereka beli di warung. Harga yang relatif sama dan juga khasiat yang dipercaya tak jauh antara obat-obat warung dan puskesmas.

Tabel XVII

Data Distribusi Status Penerimaan Bantuan Program Pemerintah Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Status Penerimaan Bantuan Jumlah

1 Dapat 5

2 Kadang-Kadang 11

3 Tidak Dapat 8

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XVII, status penerimaan bantuan program pemerintah masyarakat Desa Tapian Nauli mayoritas hanya terkadang mendapatkan bantuan program pemerintah. Sebanyak 11 orang anak mengaku orang tua mereka hanya terkadang mendapatkan bantuan pemerintah sedangkan 8 orang anak mengaku bahwa orang tua mereka tidak


(39)

mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebanyak 5 orang anak menyatakan bahwa orang tua mereka mendapatkan bantuan program pemerintah.

Sebagian besar mereka mengaku bahwa kadang-kadang menerima bantuan program pemerintah. Mereka mengakui bahwa terkadang menerima bantuan program pemerintah karena kurangnya sosialisasi dari pihak yang berwenang. Sedangkan yang tidak dapat bantuan berjumlah 8. Mereka mengakui bahwa mereka tidak terdaftar dan memang kurangnya sosialisasi. Mereka yang dapat bantuan berjumlah 5. Diantara mereka memang banyak yang dekat dengan kepala lingkungan sehingga selalu terdaftar menjadi penerima bantuan.

Berdasarkan wawancara, bantuan pemerintah yang didapatkan oleh masyarakat Desa Tapian Nauli berupa Raskin (beras miskin), BLT ( Bantuan Langsung Tunai), Balsem (Bantuan Langsung Sementara), Askeskin (Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin) dan masih banyak lagi. Anak-anak mereka juga mendapatkan bantuan pendidikan berupa Dana Bos (Bantuan Operational Sekolah) dan Balsem-Pendidikan (Bantuan Langsung Sementara bidang Pendidikan) yang diberikan untuk anak-anak yang kurang mampu baik itu yang bersekolah di swasta maupun negeri. Bantuan yang diberikan pemerintah baik disadari maupun tidak memberikan keringanan bagi pemenuhan kebutuhan setiap keluarga.


(40)

xcix Tabel XVIII

Data Distribusi Frekuensi Konsumsi Program 4 Sehat 5 Sempurna Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Konsumsi Jumlah

1 Selalu 1

2 Kadang-kadang 16

3 Tidak Pernah 7

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XVIII, masyarakat Desa Tapian Nauli mayoritas terkadang mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Sebanyak 16 orang anak menyatakan bahwa keluarga mereka kadang-kadang mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna sedangkan 1 orang anak mengaku keluarganya selalu mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna. Sebanyak 7 orang anak mengaku keluarga mereka tidak pernah mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna.

Sebagian besar mereka menyatakan bahwa kadang-kadang mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna. Dikarenakan mereka hanya mengkonsumsi gizi yang baik apabila ada rezeki lebih atau ada acara yang besar. Bila hari biasa mereka hanya akan mengkonsumsi makanan tanpa melihat gizi yang terkandung. Sedangkan yang tidak pernah mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna berjumlah 7. Mereka mengatakan bahwa bagi mereka yang penting bisa makan, tidak peduli gizi yang dikandung. Bagi yang selalu mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna berjumlah 1. Dia menyatakan bahwa keluarga mereka selalu berusaha untuk mengkonsumsi gizi yang cukup untuk semua anggota keluarga.


(41)

Tabel XIX

Data Distribusi Status Berobat ke Rumah Sakit Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Status Berobat Jumlah

1 Dapat 2

2 Kadang-kadang 16

3 Tidak Dapat 6

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XIX, masyarakat Desa Tapian Nauli hanya terkadang membawa anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit. Sebanyak 2 orang anak mengaku keluarga mereka dapat membawa anggota keluarga yang sakit untuk berobat ke rumah sakit sedangkan 6 orang anak mengaku keluarga mereka tidak dapat membawa anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit. Mayoritas dari mereka yaitu sebanyak 16 orang anak mengaku keluarga mereka hanya terkadang membawa anggota keluarga mereka yang sakit. Pemilihan rumah sakit sebagai tempat berobat merupakan alternatif setelah meminum obat warung maupun obat puskesmas tidak mampu memberikan pengobatan yang baik.

Sebagian besar dari mereka menyatakan hanya terkadang membawa anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit berjumlah 16. Mereka menyatakan bahwa mereka hanya akan menbawa anggota keluarga yang sakit apabila sudah tidak juga sembuh dengan mengkonsumsi obat-obatan warung maupun obat dari puskesmas. Mereka yang tidak dapat membawa anggota keluarga yang sakit berjumlah 6. Bagi mereka membawa anggota keluarga sakit ke rumah sakit


(42)

ci

hanya akan menambah biaya karena mereka juga tidak mempunyai bantuan kesehatan dari pemerintah. Mengobati di rumah dengan obat warung atau obat puskesmas menjadi prioritas utama. Sedangkan mereka yang menyatakan dapat membawa anggota keluarga yang sakit berjumlah 2. Mereka membawa anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit, namun itupun dilakukan apabila penyakit yang diderita tidak sembuh dengan obat warung dan obat puskesmas.

Tabel XX

Data Distribusi Pekerjaan Sampingan Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Pekerjaan Sampingan Jumlah

1 Memiliki 1

2 Kadang-kadang 12

3 Tidak memiliki 11

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XX, masyarakat Desa Tapian Nauli banyak yang tidak memiliki pekerjaan sampingan. Sebanyak 12 orang anak mengatakan orang tua mereka hanya terkadang melakukan pekerjaan sampingan di luar pekerjaan mereka sebagai pemulung. Masyarakat Desa Tapian Nauli sebanyak 11 orang anak mengaku orang tua mereka tidak memiliki pekerjaan sampingan di luar pekerjaan mereka sebagai pemulung sedangkan sebanyak 1 orang anak mengaku memiliki pekerjaan sampingan di luar pekerjaan mereka.


(43)

Sebagian besar mereka mengakui bahwa orang tua mereka memiliki pekerjaan sampingan berjumlah 12. Ibu mereka yang hanya memulung pagi hari setelah itu mengurusi ladang orang lain apabila memang sedang masa tanam atau masa panen. Beberapa dari mereka memiliki becak barang yang juga digunakan untuk membawa barang-barang hasil memulung dan juga disewakan kepada siapa saja yang membutuhkan. Sedangkan mereka yang memiliki pekerjaan sampingan berjumlah 1. Orang tuanya memiliki warung kecil di rumah yang dijaga oleh anak-anak apabila orang tua bekerja. Bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan sampingan berjumlah 11. Mereka tidak mempunyai keterampilan apapun sehingga hanya mengandalkan kegiatan memulung. Mereka juga tidak punya barang yang bisa dijadikan alat mencari uang.

Berdasarkan wawancara, memiliki pekerjaan sampingan dapat membantu menambah pendapatan keluarga di Desa Tapian Nauli namun nyatanya hanya sedikit yang memiliki pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan yang dimiliki juga tidak jauh beda dengan penghasilan yang didapatkan dari memulung, namun dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang terjadi di luar kebutuhan biasa. Terkadang pekerjaan sampingan yang dimiliki orang tua mereka lebih memberikan kontribusi bagi kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.


(44)

ciii Tabel XXI

Data Distribusi Pemenuhan Sandang Keluarga Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Pemenuhan Sandang Jumlah

1 6 Bulan sekali 1

2 Setahun Sekali 21

3 Tidak 2

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XXI, masyarakat Desa Tapian Nauli hanya setahun sekali mampu memenuhi kebutuhan sandang keluarga. Mayoritas dari mereka yaitu 21 orang anak mengaku setahun sekali keluarga mereka mampu memenuhi kebutuhan sandang keluarga, sedangkan 2 orang anak mengatakan tidak dapat memenuhi kebutuhan sandang keluarga. Sebanyak 1 orang anak mengaku 6 bulan sekali keluarga mereka mampu memenuhi sandang keluarga mereka.

Sebagian besar dari masyarakat Desa Tapian Nauli dalam memenuhi sandang keluarga setahun sekali berjumlah 21. Mereka memenuhi kebutuhan sandang hanya dalam waktu setahun sekali yaitu setiap hari raya baik itu Lebaran maupun Natal. Bagi mereka saat-saat itulah mereka dituntut untuk tampil serapi mungkin, terutama untuk anak-anak untuk memakai baju baru. Bagi yang tidak pernah memenuhi sandang berjumlah 2. Mereka lebih mementingkan memenuhi kebutuhan pangan karena untuk memenuhi kebutuhan pangan saja sudah sulit. Jadi, kebutuhan sandang tidak penting bagi mereka. Sedangkan yang mampu memenuhi kebutuhan sandang 6


(45)

bulan sekali berjumlah 1. Dia mengaku keluargannya mampu membelikan pakaian setiap liburan sekolah. Bagi keluarga tersebut penampilan adalah hal yang utama.

Berdasarkan wawancara, pemenuhan sandang berupa pakaian biasanya dipenuhi keluarga di hari-hari penting seperti Lebaran untuk umat Muslim dan Natal untuk umat Nasrani, oleh karenanya pemenuhan sandang diperoleh oleh mayoritas keluarga satu tahun sekali. Pembelian pakaian terutama yang baru dianggap tidak terlalu penting. Mereka lebih memikirkan pemenuhan kebutuhan pangan terutama makanan agar dapat terpenuhi dengan baik sehingga hal-hal yang masih bisa dikesampingkan tidak mereka fokuskan. Tak jarang mereka membeli baju bekas pakai yang dijual di pasar-pasar tradisional. Bahan yang bagus menjadi salah satu alasan pemilihan baju bekas disamping harga yang juga lebih murah. Penghematan yang dilakukan bertujuan untuk tetap memenuhi kebutuhan sandang nanum kebutuhan dasar mereka tidak terganggu untuk terpenuhi juga.

Tabel XXII

Data Distribusi Frekuensi Rekreasi Bersama Keluarga Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal No Frekuensi Rekreasi Keluarga Jumlah

1 6 Bulan Sekali 17

2 Tidak Pernah 7

Jumlah 24


(46)

cv

Dilihat pada Tabel XXII, masyarakat Desa Tapian Nauli memiliki frekuensi rekreasi yang cukup baik. Sebanyak 17 orang anak mengaku bahwa keluarga mereka melakukan rekreasi 6 bulan sekali, sedangkan sebanyak 7 orang anak menyatakan bahwa keluarga mereka tidak melakukan rekreasi. Pemenuhan rekreasi dianggap sesuatu yang dapat dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Bagi beberapa anak dari mereka, rekreasi cukup dengan pergi berenang ke salah satu kolam renang di dekat rumah mereka yang hanya memiliki biaya tiket Rp. 7.000,-. Beberapa yang lainnya menganggap berkumpul dengan keluarga, menyaksikan acara televisi sudah termasuk rekreasi.

Sebagian besar dari mereka mengakui bahwa keluarga mereka memenuhi rekreasi dalam jangka waktu 6 bulan sekali sebanyak 17. Pemenuhan rekreasi yang terbilang besar dilakukan oleh keluarga mereka saat anak-anak masuk masa libur sekolah sehingga waktu yang dimiliki lebih banyak. Bagi mereka pergi dalam bentuk apapun bersama keluarga lengkap merupakan rekreasi besar karena jarang sekali orang tua mereka dapat meninggalkan pekerjaannya walau sebentar. Bagi mereka yang tidak pernah melakukan rekreasi berjumlah 7. Waktu libur sekolah mereka dihabiskan dengan membantu orang tua. Mereka ikut memulung walau tak selama orang tua mereka. Waktu yang dihabiskan untuk anak-anak memulung kurang lebih 3-4 jam sehari dalam masa liburan.


(47)

5.2 Perkembangan Anak (Variabel Y)

Tabel XXIII

Data Distribusi Frekuensi Komunikasi dengan Orang Tua Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Komunikasi Jumlah

1 Selalu 9

2 Kadang-kadang 15

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XXIII, masyarakat Desa Tapian Nauli memiliki frekuensi komunikasi yang cukup baik antara orang tua dan anak. Sebanyak 9 orang anak mengakui bahwa mereka selalu melakukan komunikasi dengan orang tua. Meraka melakukan komunikasi sebisa mungkin saat bertemu dengan orang tua. Mereka membicarakan apa saja yang sedang dipikirkan, menceritakan apa yang dialami dan mengeluarkan semua perasaan yang sedang dirasakan. Sedangkan sebanyak 15 orang anak menyatakan bahwa mereka hanya terkadang melakukan komunikasi dengan orang tua. Komunikasi dilakukan apabila mereka merasa perlu melakukan komunikasi dengan orang tua. Bagi mereka, orang tua mereka tidak mengerti dan memahami apa yang mereka rasakan karena perbedaan usia dan zaman.

Berdasarkan wawancara dan observasi, komunikasi yang dilakukan oleh anak-anak dan orang tua biasanya dilakukan saat malam hari dimana aktivitas keduanya telah berakhir. Anak-anak yang pada malam hari membantu mensoltir hasil pekerjaan orang tuanya menceritakan


(48)

cvii

apapun yang mereka lakukan sepanjang hari, begitu juga dengan orang tua. Cara komunikasi yang santai dan terbuka membuat tidak ada yang ditakuti oleh anak untuk diceritakan kepada orang tua. Walaupun menggunakan komunikasi yang tidak menuruti kaidah sopan santun, namun tetap tersirat bahwa anak menghormati orang tua dan orang tua menyayangi anak-anaknya.

Tabel XXIV

Data Distribusi Keikutsertaan Anak dalam Pekerjaan Orang Tua Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Keikutsertaan Jumlah

1 Selalu 4

2 Kadang-kadang 19

3 Tidak Pernah 1

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XXIV, masyarakat Desa Tapian Nauli tidak selalu mengikutsertakan anak mereka dalam pekerjaan yang dilakukan. Sebanyak 19 orang anak mengakui hanya terkadang mengikuti pekerjaan orang tua mereka, sedangkan sebanyak 4 orang anak menyatakan bahwa mereka selalu ikut serta dalam pekerjaan orang tua mereka. Sisa dari mereka yaitu 1 orang anak mengakui bahwa dia tidak pernah ikut dalam pekerjaan orang tuanya.

Sebagian masyarakat Desa Tapian Nauli kadang-kadang mengakui bahwa anak-anak terkadang mengikuti pekerjaan orang tua mereka berjumlah 19. Mereka mengikuti pekerjaan


(49)

orang tua saat libur sekolah atau saat mereka sedang tidak ada pekerjaan lain. Tujuan mereka dari mengikuti pekerjaan orang tua adalah untuk meringankan pekerjaan orang tua mereka. Selain itu, dengan ikut memulung maka anak juga akan menambah penghasilan orang tua. Bagi yang tidak pernah mengikuti pekerjaan orang tua berjumlah 1. Orang tua mengatakan bahwa mereka tidak mau anaknya ikut memulung dan membiarkannya fokus pada tugas utama sebagai pelajar dan cukup dengan membantu pekerjaan rumah. Sedangkan untuk yang selalu mengikuti pekerjaan orang tua berjumlah 4. Mereka berpendapat bahwa semakin banyak yang bekerja maka uang yang dihasilkan akan semakin banyak juga. Walaupun dalam lubuk hati tidak ada orang tua yang tega membiarkan anaknya memulung.

Berdasarkan observasi, keikutsertaan anak dalam pekerjaan orang tua dalam bentuk membantu mensoltir barang-barang yang telah didapatkan orang tua. Hasil dari memulung orang tua dikumpulkan dirumah, kemudian dipilih (disoltir) yang kemudian dijadikan satu sesuai dengan jenisnya. Barang yang sudah digabungkan sesuai dengan jenisnya kemudian dijual. Proses-proses itulah biasanya orang tua biasanya melibatkan anak-anak mereka dalam pekerjaannya. Walau tak jarang juga orang tua dengan berat hati mengijinkan anaknya ikut memulung namun tidak setiap hari dan tidak menganggu aktivitasnya yang lain.


(50)

cix Tabel XXV

Data Distribusi Frekuensi Sosialisasi dengan Teman Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Sosialisasi Jumlah

1 Sering 2

2 Kadang-kadang 17

3 Tidak Pernah 5

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XXV, anak-anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal memiliki frekuensi sosialisasi dengan teman sebaya yang cukup baik. Sebanyak 17 orang anak mengaku bahwa mereka terkadang dapat bersosialisasi dengan teman sebaya, sedangkan 2 orang lainnya mengaku sering bersosialisasi dengan teman sebaya. Sisa dari mereka yaitu 5 orang anak menyatakan tidak pernah dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Sebagian besar dari mereka mengaku bahwa mereka hanya terkadang mampu bersosialisasi dengan teman sebaya berjumlah 17. Mereka beralasan bahwa lebih harus diutamakan mengerjakan tugas dirumah daripada hanya sekedar bermain atau menghabiskan waktu bercerita dengan teman-teman. Hal ini dikarenakan apabila mereka lalai dalam mengerjakan pekerjaan rumah maka pekerjaan itu akan menumpuk dan terbengkalai, sebab tidak ada yang mengerjakannya selain mereka. Bagi mereka yang mengaku tidak pernah dapat berssoosialisasi dengan teman sebaya berjumlah 5. Mereka menyatakan bahwa mereka


(51)

dibebankan semua pekerjaan rumah dan tugas mengurus adik sehingga waktu yang dimiliki seusai pulang sekolah dihabiskan untuk melakukan itu semua. Sedangkan mereka yang menyatakan sering bersosialisasi dengan teman sebaya berjumlah 2. Mereka mengakui bahwa sosialisasi itu penting sehingga bagaimanapun keadaannya mereka akan selalu berusaha untuk sosialisasi dengan teman-teman.

Berdasarkan observasi, anak-anak di Desa Tapian Nauli dalam proses sosialisasi mereka lebih banyak terkendala oleh kegiatan di rumah. Meski tidak menjadi alasan dalam hal ini membantu pekerjaan rumah orang tua dengan bersosialisasi, namun hal ini cukup menyita waktu mereka. Kesulitan bersosialisasi juga dikarenakan cara mereka berkomunikasi terkadang berbeda dengan teman-teman sebaya mereka yang bukan dari keluarga pemulung. Mereka lebih terkesan tidak sopan karena apa yang mereka ucapkan sangat spontan tanpa dipirkan apakah itu baik atau tidak dengan pengucapan yang kasar.

Tabel XXVI

Data Distribusi Frekuensi Mengerjakan Tugas Rumah Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal No Frekuensi Mengerjakan Jumlah

1 Selalu 4

2 Kadang-kadang 19

3 Tidak Pernah 1

Jumlah 24


(52)

cxi

Dilihat pada Tabel XXVI, anak-anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal cukup rajin membantu orang tua mereka di rumah. Sebanyak 19 orang anak mengaku bahwa mereka terkadang membantu orang tua di rumah melakukan tugas rumah sedangkan 1 orang anak menyatakan bahwa dia tidak pernah membantu orang tua di rumah. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 4 orang anak mengaku bahwa mereka selalu membantu orang tua mengerjakan tugas rumah.

Sebagian besar dari mereka mengaku terkadang membantu mengerjakan tugas rumah berjumlah 19. Mereka membantu pekerjaan rumah jika memang sudah tidak bisa lagi dipegang oleh ibu mereka. Sedangkan bagi yang selalu membantu pekerjaan rumah berjumlah 4. Bagi mereka tugas rumah merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Bagi yang tidak pernah membantu tugas rumah berjumlah 1. Dia mengatakan bahwa semua tugas rumah dikerjakan ibu dan kakak perempuannya sehingga dia tidak membantu pekerjaan rumah dan karena dia laki-laki maka pekerjaan rumah bukan tugasnya

Berdasarkan observasi, membantu mengerjakan tugas rumah merupakan salah satu kewajiban mereka terutama untuk anak perempuan. Tak jarang mereka menggantikan fungsi ibu dalam keluarga mereka. Anak perempuan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga seperti masak, mencuci pakaian dan piring serta membereskan rumah. Bagi anak-anak yang paling besar, mereka juga bertugas menjaga adik-adik mereka terutama yang masih balita. Mereka tak ubahnya menjadi ibu rumah tangga bagi keluarga.


(53)

Tabel XXVII

Data Distribusi Kepemilikan Kamar Pribadi Anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Status Kamar Jumlah

1 Sendiri 19

2 Bersama Saudara Sejenis 2

3 Bersama Keluarga 3

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XXVII, mayoritas anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki kamar pribadi di rumah. Sebanyak 19 orang anak mengaku bahwa mereka memiliki kamar pribadi, sedangkan sebanyak 3 orang anak mengaku bahwa mereka tidur bersama keluarga. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 2 orang anak menyatakan bahwa mereka memiliki kamar bersama dengan saudara sejenis.

Sebagian besar dari mereka memiliki kamar pribadi berjumlah 19. Mereka menyatakan dengan memiliki kamar pribadi maka hal-hal yang pribadi menjadi rahasia mereka sendiri. Di kamar pribadi mereka bisa melakukan apapun tanpa perlu takut diketahui orang lain. Bagi yang memiliki kamar dengan saudara sejenis berjumlah 2. Bagi mereka dengan sekamar dengan saudara sejenis mereka bisa melakukan berbagai kegiatan bersama. Mereka dengan leluasa menceritakan apapun yang terkadang bagi mereka sulit untuk diceritakan kepada orang tua. Sedangkan yang memiliki kamar bersama keluarga berjumlah 3. Di ruangan tersebut mereka


(54)

cxiii

bersama-sama melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Saat itulah mereka bercengkrama dan bercerita.

Berdasarkan observasi, mayoritas dari anak-anak di Desa Tapian Nauli memiliki kamar pribadi terutama bagi mereka yang hanya memiliki anggota keluarga sedikit. Mereka yang mengaku memiliki kamar bersama dengan saudara sejenis memiliki saudara sejenis yang lebih dari dua sehingga tidak memungkinkan untuk masing-masing dari mereka memiliki kamar pribadi, sedangkan bagi yang tidur bersama keluarga lebih karena tidak adanya ruangan yang memadai untuk menampung mereka. Biasanya rumah tersebut yang tidak memiliki kamar sehingga satu ruangan dijadikan multifungsi.

Tabel XXVIII

Data Distribusi Teman Sepermainan Anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Teman Sepermainan Jumlah

1 Lawan Jenis dan Sejenis 1

2 Sejenis 23

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XXVIII, anak-anak Desa Tapian lebih suka bermain dengan teman sejenis. Sebanyak 23 orang anak mengaku bahwa mereka hanya memiliki teman sejenis. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 1 orang anak menyatakan bahwa dia bermain dengan lawan jenis dan sejenis.


(55)

Sebagian besar dari mereka lebih memilih berkawan dengan teman sejenis berjumlah 23. Bagi mereka dengan berkawan dengan teman sejenis memiliki kenyamanan tersendiri. Mereka biasanya memiliki hobby yang sama. Mereka melakukan banyak kegiatan bersama-sama mulai dari kegiatan sekolah, kegiatan di lingkungan rumah maupun kegiatan-kegiatan lain yang merupakan kesukaan bersama. Mereka juga tak sungkan mengungkapkan masalah yang dihadapi karena merasa sama. Bagi yang berteman dengan lawan jenis dan sejenis berjumlah 1. Dia merasa nyaman bila dapat berkawan baik dengan lawan jenis maupun dengan sejenis. Dengan kawan sejenis dia bisa melakukan hal-hal yang memang biasa dia lakukan, namun dengan kawan lawan jenis dia bisa melakukan hal-hal di luar yang biasa dia lakukan dan dia menyukai itu.

Berdasarkan observasi, anak-anak lebih memilih kawan sepermainan sejenis kerena bagi mereka kawan sejenis lebih mengerti akan keadaan mereka. Tak jarang mereka memiliki masalah yang sama karena memiliki keadaan yang tak jauh berbeda. Kawan sejenis juga menjadi teman cerita mereka kala mereka dihadapkan pada kondisi yang tidak menguntungkan baik di rumah maupun di sekolah. Teman sejenis juga memiliki cara pandang yang sama akan suatu hal dan biasanya mereka memiliki hobby maupun kesukaan yang sama seperti idola.


(56)

cxv Tabel XXIX

Data Distribusi Status Hubungan Spesial dengan Lawan Jenis Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Status Hubungan Jumlah

1 Pernah Memiliki 5

2 Tidak Pernah Memiliki 19

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XXIX, mayoritas anak-anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis. Sebanyak 19 orang anak mengaku bahwa mereka tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 5 orang anak menyatakan pernah memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis namun saat ini tidak.

Sebagian besar dari mereka tidak pernah memiliki hubungan spesial denagn lawan jenis berjumlah 19. Bagi mereka memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis bukanlah suatu yang harus dilakukan. Mereka tidak mau hal ini justru menambah masalah baru dalam hidupnya. Selain itu, mereka juga malu dengan keadaan keluarga. Bagi mereka yang pernah memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis berjumlah 5. Mereka berhubungan dengan teman sekolah yang juga memiliki kondisi yang sama, sehingga mereka tidak perlu menerima tuntutan macam-macam dari teman spesialnya tersebut.


(57)

Berdasarkan wawancara, mereka yang tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis karena mereka tidak mampu bersosialisasi dengan baik kepada lawan jenis. Mereka juga terkadang malu dengan keadaan keluarga dan orang tua sehingga tidak bisa membuka pergaulan dengan orang luar. Bagi yang pernah memiliki, mayoritas dari mereka berhubungan spesial dengan teman sesama sekolah yang notabene memiliki keluarga yang tidak jauh berbeda dengan mereka.

Tabel XXX

Data Distribusi Frekuensi Mengikuti Kegiatan Organisasi Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Mengikuti Jumlah

1 Kadang-kadang 19

2 Tidak mengikuti 5

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XXX, mayoritas anak-anak Desa Tapian Nauli cukup rajin mengikuti kegiatan organisasi. Sebanyak 19 orang anak mengaku bahwa mereka terkadang mengikuti kegiatan organisasi baik itu di lingkungan tempat tinggal maupun di sekolah. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 5 orang anak mengaku tidak mengikuti organisasi baik itu di lingkungan tempat tinggal maupun di sekolah.

Beberapa dari mereka mengakui bahwa mereka jarang mengikuti kegiatan organisasi berjumlah 19. Karena tidak dapat membagi waktu antara kegiatan organisasi dengan kegiatan di


(58)

cxvii

rumah. Sebagian dari mereka menyatakan bahwa kegiatan organisasi dilakukan hanya apabila mereka sedang ingin melakukannya. Mereka tidak terlalu mementingkan kegunaan organisasi tersebut namun lebih melihat siapa yang berada dalam organisasi. Bagi anak-anak laki-laki kegiatan organisasi lebih dijadikan sebagai tempat tebar pesona bagi lawan jenis walaupun ujungnya mereka tidak berani menyatakannya. Bagi mereka yang tidak mengikuti kegiatan organisasi berjumlah 5. Bagi mereka kegiatan tersebut hanya akan membuang waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk bekerja di rumah. Mereka lebih memilih melakukan tugas-tugas rumah daripada melakukan hal-hal yang menurut mereka tidak jelas karena hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga

Tabel XXXI

Data Distribusi Kesempatan Menyalurkan Hobby Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Kesempatan Menyalurkan Jumlah

1 Dapat 1

2 Kadang-kadang 21

3 Tidak Dapat 2

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan data pada Tabel XXXI, anak-anak Desa Tapian mampu menyalurkan hobby mereka dengan cukup baik. Sebanyak 21 orang anak mengaku bahwa mereka terkadang mampu menyalurkan hobby yang mereka miliki sedangkan 2 orang anak lainnya menyatakan bahwa


(59)

mereka tidak dapat menyalurkan hobby yang dimiliki. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 1 orang anak menyatakan bahwa dia dapat menyalurkan hobby yang dimiliki dengan baik.

Sebagian besar mereka hanya terkadang dapat menyalurkan hobby mereka berjumlah 21. Mereka menyalurkan hobby hanya pada saat mereka mempunyai waktu senggang. Tak jarang mereka lebih memilih diam di rumah untuk beristirahat saat mereka memiliki waktu kosong daripada melakukan hal-hal yang justru menghabiskan tenaga mereka. Bagi yang selalu dapat menyalurkan hobby berjumlah 1. Dia dapat menyalurkan hobby bermain sepak bola dengan mengikuti ekstrakulikuler sepak bola di sekolah secara rutin ditambah bermain dengan teman-temannya di lingkungan rumah. Sedangkan untuk yang tidak dapat menyalurkan hobby berjumlah 2. Mereka tidak dapat menyalurkan hobby karena terkendala dengan waktu karena waktu mereka etelah pulang sekolah dihabiskan dengan melaksanakan tugas di rumah.

Berdasarkan observasi, penyaluran hobby yang dilakukan anak-anak Desa Tapian Nauli dilakukan di sela-sela kegiatan rutin mereka sehari-hari. Bagi anak-anak laki-laki, hobby yang mayoritas mereka miliki adalah bermain sepak bola. Permainan sepak bola yang mereka lakukan biasanya di lapangan sekolah. Apabila mereka bermain dengan kawan sesama di Desa Tapian Nauli, biasanya mereka manggunakan lapangan sebuah sekolah yang letaknya tak jauh dari permukiman mereka. Bagi anak-anak perempuan, mayoritas hobby yang mereka miliki adalah menari dan bernyanyi. Anak-anak yang beragama Kristen biasanya menyalurkan hobby mereka di gereja saat beribadah, sedangkan untuk yang beragama Islam mereka lebih banyak menyalurkan hobby di rumah masing-masing. Mereka yang tidak dapat menyalurkan hobby terbentur oleh ekonomi karena mereka terlalu menuntut orang tua untuk membelikan fasilitas yang terbaik padahal dengan keadaan yang seperti ini sedikit kemungkinan itu dapat terpenuhi.


(60)

cxix Tabel XXXII

Data Distribusi Frekuensi Bermain dengan Teman Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Bermain Jumlah

1 Sering 5

2 Kadang-kadang 18

3 Tidak Pernah 1

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XXXII, anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki frekuensi yang cukup baik dalam bermain dengan teman. Sebanyak 18 orang anak mengakui bahwa mereka terkadang bermain dengan teman, sedangkan sebanyak 1 orang anak mengaku bahwa dia tidak pernah memiliki waktu bermain dengan teman. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 5 orang anak mengakui bahwa mereka sering bermain dengan teman.

Sebagian besar dari mereka terkadang dapat bermain dengan teman berjumlah 18. Mereka mengakui bahwa mereka selalu meluangkan waktu bermain ditengah tugas yang harus mereka laksanakan. Tak jarang mereka bermain bersama saat sedang sama-sama melaksanakan tugas yang diberikan orang tua. Bagi mereka yang tak pernah bermain berjumlah 1. Dia merupakan anak perempuan paling besar sehingga dia diberikan tanggung jawab atas semua yang terjadi di rumah. Hal ini membuat dia tak ubahnya seorang ibu rumah tangga. Sedangkan bagi mereka yang sering bermain dengan teman sebaya berjumlah 5. Bagi mereka bermain


(61)

adalah hal yang penting. Mereka lebih suka bermain daripada melakukan tugas rumah. Tak jarang mereka menelantarkan tugas yang diberikan.

Berdasarkan observasi, mayoritas anak-anak Desa Tapian Nauli bermain sambil membantu orang tua bekerja. Orang tua mereka mengumpulkan barang-barang yang sudah disoltir ditempat yang sama sehingga mereka yang membantu orang tua bisa saling bertemu dan bermain-main. Tak jarang mereka yang memiliki hobby sama berkumpul untuk menyalurkan hobby tersebut. Bermain bagi mereka sama halnya dengan berkumpul dan bersenda gurau santai bersama.

Tabel XXXIII

Data Distribusi Latar Belakang Pekerjaan Orangtua Teman Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Latar Belakang Pekerjaan Jumlah

1 Sama 3

2 Sebagian Sama 16

3 Tidak Sama 5

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Berdasarkan dari data pada Tabel XXXIII, mayoritas anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang sama. Sebanyak 16 orang anak mengaku bahwa teman-teman mereka sebagian memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama, sedangkan sebanyak 5 orang anak mengaku bahwa mereka memiliki teman dengan


(62)

cxxi

latar belakang pekerjaan orang tua yang berbeda. Sisa dari mereka yaitu 3 orang anak menyatakan bahwa semua teman mereka memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama.

Sebagian besar dari mereka memiliki teman dengan status sebagian berlatar belakang pekerjaan orang tua yang sama berjumlah 16. Mereka mengakui bahwa kebanyakan teman-teman mereka berlatar belakang pekerjaan yang sama. Apabila berbedapun tetap memiliki keadaan yang tak jauh berbeda seperti tukang becak, supir angkot dan lain sebagainya. Bagi yang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda berjumlah 5. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah sehingga mereka jarang bergaul di lingkungan rumah, hal ini membuat mereka memiliki teman dengan keadaan yang beraneka ragam. Sedangkan untuk yang memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama berjumlah 3. Bagi mereka memiliki teman yang memiliki keadaan yang sama membuat mereka lebih merasa nyaman.

Berdasarkan wawancara dan observasi, mereka yang memiliki teman dengan latar pekerjaan orang tua yang sama karena memiliki keadaan yang sama sehingga membuat mereka tidak perlu bersusah payah beradaptasi terlalu keras bahkan mungkin berpura-pura menjadi orang lain. Mereka tidak perlu melakukan kebohongan akan keadaan orang tua dan keluarga mereka. Beruntung untuk anak-anak yang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang berbeda namun mereka bisa dengan nyaman menceritakan keadaan orang tua dan keluarga mereka karena teman-teman mereka tidak mepermasalahkan keadaan tersebut.


(63)

Tabel XXXIV

Data Distribusi Frekuensi Mengikuti Gaya Trend yang Berkembang Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Frekuensi Mengikuti Jumlah

1 Sering 1

2 Kadang-kadang 17

3 Tidak Pernah 6

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XXXIV, mayoritas anak-anak Desa Tapian Nauli terkadang mengikuti gaya trend yang berkembang terutama di kalangan remaja. Sebanyak 17 orang anak mengaku bahwa mereka terkadang mengikuti gaya trend yang berkembang, sedangkan sebanyak 6 orang anak menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengikuti gaya trend yang berkembang. Sisa dari mereka yaitu sebanyak 1 orang anak mengaku bahwa dia selalu mengikuti gaya trend yang berkembang di kalangan remaja.

Sebagian besar dari mereka hanya terkadang mengikuti gaya trend yang berkembang berjumlah 17. Mereka mengakui bahwa gaya trend merupakan suatu yang wajib diikuti, namun mereka tidak memaksakan apabila hal ini berbenturan dengan keadaan mereka seperti keadaan ekonomi, sopan santun dan adat yang berlaku. Mereka hanya mengikuti trend apabila mereka mau dan mereka sanggup untuk itu. Bagi mereka yang tidak pernah mengikuti gaya trend yang berkembang berjumlah 6. Mereka tidak menganggap gaya trend itu sesuatu hal yang perlu untuk diikuti, sehingga mereka tidak peduli gaya trend apa yang berkembang saat ini dengan alasan


(64)

cxxiii

bahwa semua tak akan pernah mengubah keadaan mereka saat ini. Sedangkan yang sering mengikuti gaya trend yang berkembang berjumlah 1. Baginya gaya trend yang berkembang wajib diikuti bila tidak ingin ketinggalan jaman. Suatu keharusan mengikuti apa yang sedang menjadi panutan anak-anak remaja mulai dari pakaian, gaya rambut sampai gaya bicara. Hal ini dilakukan biar dia merasa gaul, anak kota dan tidak kampungan.

Berdasarkan observasi, bagi anak-anak remaja Desa Tapian Nauli, mengikuti trend bukan suatu keharusan namun bisa menjadi sesuatu yang mungkin bisa diikuti. Mayoritas gaya trend yang diikuti berupa pakaian atau potongan rambut. Tak lupa gaya bicara anak-anak kota besar yang biasa mereka liat di televisi diadopsi menjadi gaya bicara mereka bersama teman-teman. Mereka juga memiliki teman-teman kelompok yang mempunyai gaya yang sama.

Tabel XXXV

Data Distribusi Penilaian terhadap Diri Sendiri Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

No Penilaian terhadap Diri Sendiri Jumlah

1 Bangga 9

2 Kadang-kadang 14

3 Tidak Bangga 1

Jumlah 24

Sumber : Kuesioner, 2014

Dilihat pada Tabel XXXV, anak-anak Desa Tapian memiliki rasa bangga terhadap diri sendiri yang cukup baik. Sebanyak 14 orang anak menyatakan bahwa mereka terkadang merasa


(1)

b. Perkembangan Anak ……… 30

2.3.2 Perkembangan Sosial Anak ………. 34

2.3.3 Perkembangan Kepribadian Anak ……… 39

a. Hal-hal yang mempengaruhi Kepribadian ……….. 40

2.4 Kesejahteraan Anak ……….. 45

2.4.1 Perlindungan Anak ……….. 46

2.5 Kerangka Pemikiran ……….. 48

2.6 Hipotesis ……… 50

2.7 Definisi Konsep dan Definisi Operasional ………. 50

2.7.1 Definisi Konsep ……….. 50

2.7.2 Definisi Operasional ………... 51

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian ……….. 54

3.2 Lokasi Penelitian ……….. 54

3.3 Populasi dan Sampel ……… 54

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……….. 55

3.5 Teknik Analisis Data ……… 56

BAB IV DESKRIPSI LOKASI 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Sunggal ………. 58

4.1.1 Komposisi Penduduk ……….. 59

4.2 Gambaran Umum Linkungan IX ………. 62

BAB V ANALISIS DATA 5.1 Pekerjaan Orang Tua (Variabel X) ……….. 64

5.2 Perkembangan Anak (Variabel Y) ……….. 86


(2)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ………. 114 6.2 Saran ……… 115

LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel I Data Jumlah Penduduk Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal……… 59

Tabel II Data Anak-Anak di Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal……… 60

Tabel III Data Agama Penduduk Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal………. 61

Tabel IV Data Jumlah Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ………. 62

Tabel V Data Pekerjaan Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal

Kecamatan Medan Sunggal ………. 63

Tabel VI Distribusi Data Pendapatan Orang Tua per Bulan Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 64

Tabel VII Distribusi Data Status Tempat Tinggal Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 65

Tabel VIII Distribusi Data Keadaan Tempat Tinggal Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 67

Tabel IX Distribusi Data Pendidikan Terakhir Orang Tua Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 68

Tabel X Distribusi Data Jumlah Anggota Keluarga Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ………... 70


(4)

Tabel XI Distribusi Data Keikutsertaan Kegiatan di Lingkungan Tempat Tinggal Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 71

Tabel XII Distribusi Data Keikutsertaan Kegiatan Keagamaan di Lingkungan Tempat Tinggal Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal …………. 72

Tabel XIII Distribusi Data Keikutsertaan Kegiatan Program Pemerintah Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 74

Tabel XIV Data Distribusi Kesempatan Menabung Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ………. 75

Tabel XV Data Distribusi Penyakit yang Diidap Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 76

Tabel XVI Data Distribusi Frekuensi Berobat Ke Puskesmas Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 77

Tabel XVII Data Distribusi Status Penerimaan Bantuan Program Pemerintah Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 79

Tabel XVIII Data Distribusi Frekuensi Konsumsi Program 4 Sehat 5 Sempurna Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 80

Tabel XIX Data Distribusi Status Berobat ke Rumah Sakit Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 81

Tabel XX Data Distribusi Pekerjaan Sampingan Penduduk Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 82


(5)

Tabel XXI Data Distribusi Pemenuhan Sandang Keluarga Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ………... 84

Tabel XXII Data Distribusi Frekuensi Rekreasi Bersama Keluarga Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 85

Tabel XXIII Data Distribusi Frekuensi Komunikasi dengan Orang Tua Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 86

Tabel XXIV Data Distribusi Keikutsertaan Anak dalam Pekerjaan Orang Tua Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 88

Tabel XXV Data Distribusi Frekuensi Sosialisasi dengan Teman Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 89

Tabel XXVI Data Distribusi Frekuensi Mengerjakan Tugas Rumah Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 91

Tabel XXVII Data Distribusi Kepemilikan Kamar Pribadi Anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 92

Tabel XXVIII Data Distribusi Teman Sepermainan Anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 93

Tabel XXIX Data Distribusi Status Hubungan Spesial dengan Lawan Jenis Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 95

Tabel XXX Data Distribusi Frekuensi Mengikuti Kegiatan Organisasi Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 96


(6)

Tabel XXXI Data Distribusi Kesempatan Menyalurkan Hobby Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 97

Tabel XXXII Data Distribusi Frekuensi Bermain dengan Teman Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 99

Tabel XXXIII Data Distribusi Latar Belakang Pekerjaan Orangtua Teman Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 100

Tabel XXXIV Data Distribusi Frekuensi Mengikuti Gaya Trend yang Berkembang Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 102 Tabel XXXV Data Distribusi Penilaian terhadap Diri Sendiri Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 103

Tabel XXXVI Data Distribusi Minat terhadap Tugas Pekerjaan Rumah Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 105

Tabel XXXVII Data Distribusi Reaksi terhadap Ejekan Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……… 106

Tabel XXXVIII Data Distribusi Reaksi Tidak Terpenuhi Keinginan Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ……….. 108

Tabel XXXIX Data Distribusi Peraihan Prestasi Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal ………. 109


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Pada Keluarga Pemulung Di Desa Tapian Nauli Lingkungan Ix Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

3 87 113

Tinjauan Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

0 5 102

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 14

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 2

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 11

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 45

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 2

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Pada Keluarga Pemulung Di Desa Tapian Nauli Lingkungan Ix Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 10

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Pada Keluarga Pemulung Di Desa Tapian Nauli Lingkungan Ix Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 1 10