xl
e. Terbatas akses terhadap sumber-sumber ekonomi dan pelayanan-pelayanan sosial
f. Tidak memiliki keterampilan atau keahliankejuruan kerja
g. Minimnya kepemilikan pribadi seperti rumahtempat tinggal, peralatan rumahtangga,
kendaraan dan sumber daya lainnya.
2.2.2 Pemulung
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup bersama dalam kurun waktu tertentu. Di dalam kehidupan masyarakat membutuhkan orang lain sehingga menimbulkan suatu
hal yang disebut interaksi sosial. Kelompok sosial terjadi karena adanya interaksi dan persamaan ciri dalam kelompok itu.
Setiap manusia menginginkan kehidupan yang sejahtera karena dengan kehidupan yang sejahtera dapat menghindari manusia dari penyakit sosial, seperti kemiskinan, tuna wisma serta
menghindari manusia dari keinginkan untuk berbuat kejahatan, seperti pencurian, perampokkan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pencapaian kehidupan yang sejahtera
tersebut setiap manusia akan berusaha dengan bekerja dengan keras agar dapat menambah perekonomian keluarga, walaupun hanya bekerja sebagai pengumpul barang-barang bekas dan
mengais barang bekas dari tumpukan-tumpukan sampah serta berkeliling ke rumah-rumah warga, tetap dilakukan demi memenuhi perekonomian keluarganya. Pekerjaan mengumpulkan
barang-barang bekas dan mengais barang bekas dari tumpukan sampah lebih sering disebut dengan istilah pemulung.
Berdasarkan teori di dalam masyarakat, salah satunya adalah teori Gemein Schaft Of Place paguyuban berdasarkan tempat tinggal, di mana kelompok sosial terbentuk ketika
masing-masing individu di dalamnya memiliki rasa persamaan karena berada di satu tempat
Universitas Sumatera Utara
xli
tinggal yang sama. Berdasarkan teori Gemeinschaft terdiri suatu kelompok masyarakat terutama masyarakat miskin terbentuk atas pekerjaan dan tingkat sosial yang sama. Seperti yang terjadi
pada kelompok pemulung. Pada umumnya dapat dikatakan pemulung adalah orang yang bekerja memungut barang-barang bekas atau sampah-sampah tertentu yang dapat didaur ulang.
http:ekatasia.blogspot.com200906bab-i-pendahuluan.html diakses pada tanggal 17 January
2014 pukul 11.50 WIB Keberadaan pemulung tentu menimbulkan berbagai asumsi tentang pemulung itu sendiri,
masyarakat cenderung apatis dengan kehadiran pemulung. Banyak diantara warga masyarakat beranggapan bahwa pemulung adalah kelompok pekerja yang kurang mengerti dan tidak
menanamkan budi pekerti dalam dirinya. Masyarakat beranggapan bahwa pemulung itu panjang tangan, pemulung sangat kumuh, dan sebagainya. Padahal kalau dicermati, pemulung merupakan
komponen masyarakat yang mempunyai peranan besar dalam masalah penyelamatan lingkungan. Mereka memilah-milah sampah, sehingga benda-benda yang dianggap sampah oleh masyarakat
dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang sampah. Oleh karena itu, volume sampah yang menggunung di lingkungan sekitar merupakan permasalahan yang tidak kunjung berakhir
dapat diminimalisasikan oleh pemulung. Pemulung adalah orang-orang yang bekerja mencari dan
mengumpulkan sampah yang
kemudian sampah-sampah tersebut akan dijual kembali, berikut beberapa definisi pemulung:
1 Pemulung adalah orang-orang yang pekerjaannya memilih, memungut, dan
mengumpulkan sampah atau barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan atau barang yang dapat di olah kembali untuk di jual
Universitas Sumatera Utara
xlii
2 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemulung berasal dari kata pe dan pulung. Jadi
memulung artinya mengumpulkan barang-barang bekas limbah yang terbuang sebagai sampah untuk dimanfaatkan kembali. Sedangkan pemulung adalah orang yang
pekerjaannya memulung, yaitu orang yang mencari nafkah dengan jalan mencari dan memungut serta memanfaatkan barang-barang bekas untuk kemudian menjualnya kepada
pengusaha yang akan mengelolahnya kembali menjadi barang komoditi baru atau lain 3
Menurut Jhones, pemulung adalah orang yang pekerjaannya memungut dan mengumpulkan barang-barang bekas dari tempat sampah kota. Barang-barang yang
dikumpulkan berupa plastik, kertas, kardus, kaleng, pecahan kaca, besi tua, dan barang bekas lainnya
http:www.scribd.com
Ada dua jenis pemulung: pemulung lepas, yang bekerja sebagai wirausaha, dan pemulung yang tergantung pada seorang
bandar yang meminjamkan uang ke mereka dan memotong uang
pinjaman tersebut saat membeli barang dari pemulung. Pemulung berbandar hanya boleh menjual barangnya ke bandar. Tidak jarang bandar memberi pemondokan kepada pemulung,
biasanya di atas tanah yang didiami bandar, atau di mana terletak tempat penampungan barangnya. Pemulung merupakan mata rantai pertama dari industri
daur ulang .
Berdasarkan penjelasan di atas, keluarga pemulung adalah hubungan suami istri atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya atau keluarga sedarah
dalam garis lurus keatas atau kebawah sampai derajat ketiga pekerjaannya memungut dan mengumpulkan barang-barang bekas dari tempat sampah.
2.3 Perkembangan Anak 2.3.1 Perkembangan Anak