Karakteristik Simplisia HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Simplisia

Hasil determinasi tumbuhan dari UPT Materia Medica Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, diketahui bahwa sampel yang diteliti adalah Daun Jati Belanda Guazoma ulmifolia Lamk Suku : Sterculiaceae. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia daun Jati Belanda diperoleh kadar air 9,90 , kadar sari larut dalam air 25,29 , kadar sari larut dalam etanol 15,56 , kadar abu total 9,77 , kadar abu tidak larut dalam asam 0,37 ,. Hasil penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut dalam asam, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan kadar sari larut dalam etanol memenuhi persyaratan pada Materia Medika Indonesia edisi II, 1978, seperti tercantum dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1 Pemeriksaan Penetapan Kadar Simplisia Daun Jati Belanda Jenis Penetapan Hasil Pemerik saan Syarat MMI Ket Kadar air Kadar sari larut dalam air Kadar sari larut dalam etanol Kadar abu total Kadar abu tidak larut dalam asam 9,90 25,29 15,56 9,77 0,37 10,0 7,2 3,7 10,4 2,3 Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Persyaratan kadar air simplisia tidak lebih dari 10, bila lebih dari 10 akan menyebabkan tumbuhnya jamur yang akan menghasilkan toxin. Kadar sari larut dalam air dan larut dalam etanol bertujuan untuk mengetahui jumlah komponen aktif yang dapat larut dalam air atau etanol. Antara lain dipengaruhi oleh umur tanaman dan tempat tumbuh tanaman. Kadar abu total dan abu tidak Universitas Sumatera Utara larut dalam asam adalah untuk menjaga adanya kontaminasi dari logam-logam maupun pasir. Standarisasi bahan baku tanaman diperlukan untuk menjamin mutu simplisia yang memenuhi persyaratan. Hasil penyarian 500 g serbuk simplisia daun Jati Belanda dengan pelarut etanol 96 diperoleh ekstrak cair yang kemudian di pekatkan dengan menggunakan rotavapor kemudian dikeringkan dengan menggunakan freeze dryer diperoleh 74 g ekstrak rendemen 14,8 . Hasil pemeriksaan mikroskopik pada daun segar Jati Belanda yang dibuat dengan irisan tipis secara melintang terlihat susunan atanomi adanya rambut epidermis, rambut penutup berbentuk bintang, epidermis atas, jaringan palisade, jaringan bunga karang, epidermis bawah, stomata, berkas pembuluh, skelerenkim, kristal kalsium oksalat, sel lendir, jaringan parenkim dan kolenkim. Hasil pemeriksaan mikroskopik pada simplisia yang dibuat dengan cara menaburkan serbuk simplisia diatas kaca objek terlihat pembuluh kayu dengan penebalan tangga, epidermis atas, rambut kelenjar, rambut penutup bentuk bintang, epidermis bawah, hablir kalsium oksalat.

4.2 Uji Farmakologi