Analisa Data ANALISIS DATA DAN PERANCANGAN

71 variabel tersebut linier. Hasil pengujian linieritas variabel dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 19 dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 5.1 menunjukkan hubungan linier antara variabel endogen dan eksogen. Tabel 5.1 Hasil Pengujian Linieritas Hubungan Variabel Linearity Deviation from Linearity Keputusan X2 – Y1 0,000 0,059 Hubungan linier X3 – Y1 0,000 0,101 Hubungan linier X1 – Y2 0,000 0,214 Hubungan linier X2 – Y2 0,000 0,509 Hubungan linier X3 – Y2 0,000 0,562 Hubungan linier X4 – Y2 0,000 0,443 Hubungan linier X5 – Y2 0,001 0,057 Hubungan linier Y1 – Y2 0,000 0,959 Hubungan linier Sumber: Pengolahan Data 2012 Tabel 5.1 menunjukkan nilai signifikasi berdasarkan uji f. Nilai linearity untuk semua hubungan variabel lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai deviation from linearity untuk semua hubungan variabel lebih besar dari 0,05, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X2-Y1, X3-Y1, X1-Y2, X2-Y2, X3-Y2, X4-Y2, X5-Y2, dan X2-Y2. Hubungan linier antara masing- masing variabel telah memenuhi asumsi analisis jalur path analysis.

5.2 Analisa Data

5.2.1 Pengujian Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel endogen kepuasan kerja Y1 dan produktivitas tenaga kerja Y2 dengan masing- Universitas Sumatera Utara 72 masing variabel eksogen kompetensi X1, motivasi kerja X2, iklim kerja X3, metode kerja X4, peralatan kerja X5. Hasil pengujian korelasi menggunakan software SPSS versi 19 dapat dilihat pada Lampiran 6. Nilai korelasi masing-masing hubungan variabel dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1 Nilai Korelasi Hubungan Antar Variabel Sumber: Pengolahan Data 2012 Gambar 5.1 menunjukkan nilai koefisien korelasi antara variabel endogen dengan masing-masing variabel eksogen. Nilai koefisien korelasi menunjukkan kuat atau lemahnya hubungan atara variabel endogen dan eksogen serta arah dari hubungan tersebut. Variabel motivasi dan iklim kerja selain memiliki hubungan langsung terhadap produktivitas tenaga kerja juga memiliki hubungan tidak langsung yaitu melalui variabel kepuasan kerja. Berdasarkan tabel penilaian koefisien korelasi Tabel 4.4, variabel motivasi dan iklim kerja memiliki hubungan yang cukup kuat korelasi sedang terhadap variabel kepuasan kerja yaitu sebesar +0,500 dan +0,466. Universitas Sumatera Utara 73 Variabel motivasi memiliki hubungan yang kuat korelasi tinggi terhadap produktivitas tenaga kerja yaitu sebesar +0,714. Variabel iklim kerja dan kompetensi memiliki hubungan yang cukup kuat korelasi sedang terhadap produktivitas tenaga kerja yaitu sebesar 0,657 dan 0,621. Variabel lain yang juga memiliki hubungan yang cukup kuat dengan produktivitas tenaga kerja adalah kepuasan kerja yaitu sebesar 0.572 dan metode kerja 0,450. Variabel peralatan kerja memiliki hubungan yang rendah terhadap penurunan produktivitas tenaga kerja yaitu sebesar 0.377. Nilai koefisien korelasi masing-masing variabel eksogen kompetensi X1, motivasi kerja X2, iklim kerja X3, metode kerja X4, peralatan kerja X5 terhadap variabel endogen kepuasan kerja Y1 dan produktivitas tenaga kerja Y2 bernilai positif. Nilai tersebut menunjukkan hubungan searah antara variabel endogen dan eksogen. 5.2.2 Analisis Regresi Hubungan variabel–variabel pada penelitian ini membentuk model jalur sesuai dengan kerangka konseptual pada Gambar 4.3. Untuk mendapatkan koefisien dari masing-masing variabel endogen dan eksogen dilakukan pengujian regresi menggunakan bantuan software SPSS versi 19. Nilai koefisien dan yang membentuk persamaan jalur Y1 dan Y2 dapat dilihat pada Lampiran 6. 1. Hubungan Jalur Persamaan Y1 Jalur Y1 sesuai dengan persamaan 4.2 menunjukan hubungan antara variabel motivasi dan iklim kerja terhadap kepuasan kerja. Nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 74 jalur untuk persamaan Y1 diperoleh dari Standardized Coefficients Beta pada Lampiran 6 dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Nilai Koefisien Jalur Y1 Variabel Koefisien Signifikansi Motivasi_X2 0,348 0,007 Iklim Keja_X3 0,269 0,035 Sumber: Pengolahan Data 2012 Nilai signifikansi variabel X2 dan X3 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Pada Lampiran 6, nilai R square sebesar 0,300. Nilai tersebut mengandung arti bahwa 30 variasi dari kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi dan iklim kerja, sedangkan 70 disebabkan oleh faktor variabel lainnya. Nilai residual error variabel endogen e 1 diperoleh dari: = 1 − = 1 − 0,300 = 0,837 Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dibentuk persamaan jalur Y1 yaitu: = 0,348 2 + 0,269 3 + 0,837 Koefisien memiliki nilai yang positif, artinya variabel motivasi dan iklim kerja memiliki hubungan yang searah dengan kepuasan kerja. Variabel kepuasan kerja Y1 dipengaruhi oleh variabel motivasi sebesar 0,348 dan iklim kerja sebesar 0,269. Nilai koefisien jalur e 1 sebesar 0,837 menunjukkan besarnya koefisien residual variabel diluar model. Universitas Sumatera Utara 75 2. Hubungan Jalur Persamaaan Y2 Jalur Y2 sesuai dengan persamaan 4.3 menunjukan hubungan antara variabel kompetensi, motivasi, iklim, metode, peralatan dan kepuasan kerja terhadap variabel produktivitas. Nilai koefisien jalur untuk persamaan Y2 diperoleh dari Standardized Coefficients Beta Lampiran 6 dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Nilai Koefisien Jalur Y2 Iterasi 1 Variabel Koefisien Signifikansi Kompetensi_X1 0,210 0,020 Motivasi_X2 0,336 0,001 Iklim Keja_X3 0,216 0,028 Metode_X4 0,115 0,166 Peralatan_X5 0,099 0,201 Kepuasan_Y1 0,172 0,048 Sumber: Pengolahan Data 2012 Variabel X1, X2, X3, dan Y1 memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sedangkan variabel X4 dan X5 memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode kerja dan peralatan memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Variabel metode kerja dan peralatan tersebut dikeluarkan dari persamaan analisis jalur. Perhitungan dilakukan kembali untuk menentukan nilai koefisien jalur variabel X1, X2, X3, dan Y1. Hasil perhitungan iterasi 2 Universitas Sumatera Utara 76 dapat dilihat pada Lampiran 6. Nilai koefisien jalur setelah variabel X4 dan X5 dikeluarkan dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Nilai Koefisien Jalur Y2 Iterasi 2 Variabel Signifikansi Kompetensi_X1 0,255 0,004 Motivasi_X2 0,349 0,000 Iklim Keja_X3 0,271 0,004 Kepuasan_Y1 0,163 0,043 Sumber: Pengolahan Data 2012 Variabel X1, X2, X3, dan Y1 memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Pada Lampiran 6, nilai R square sebesar 0,679. Nilai tersebut mengandung arti bahwa 67,9 variasi dari produktivitas tenaga kerja dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi, motivasi, iklim kerja, dan kepuasan kerja, sedangkan 32,1 disebabkan oleh faktor variabel lainnya. Nilai residual error variabel endogen e 2 diperoleh dari: = 1 − = 1 − 0,679 = 0,567 Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dibentuk persamaan jalur Y2 yaitu: = 0,255 1 + 0,349 2 + 0,271 3 + 0,163 1 + 0,567 Koefisien memiliki nilai yang positif, artinya masing-masing variabel memiliki hubungan yang searah dengan produktivitas tenaga kerja. Variabel produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh variabel kompetensi Universitas Sumatera Utara 77 sebesar 0,255, motivasi 0,349, iklim kerja 0,271, dan kepuasan kerja sebesar 0,163. Nilai koefisien jalur e 2 sebesar 0,567 menunjukkan besarnya koefisien residual variabel diluar model. Koefisien residual menggambarkan besarnya variabel-variabel faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja namun tidak dibahas dalam penelitian ini. 5.2.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk memberikan jawaban atas dugaan sementara mengenai hubungan variabel eksogen kompetensi X1, motivasi kerja X2, iklim kerja X3, metode kerja X4, peralatan kerjaX5 dengan variabel endogen kepuasan kerja Y1 maupun produktivitas tenaga kerja Y2 secara parsial maupun simultan. Pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan antara variabel endogen dan eksogen secara parsial dilakukan dengan t-test sedangkan secara simultan dengan f-test pada tingkat kepercayaan 95 = 0.05 . Uji hipotesis yang dilakukan sesuai dengan pernyataan hipotesis pada Sub Bab 4.3.4. 1. Jalur Persamaan Y1 Pengujian hipotesis parsial untuk persamaan jalur yang pertama Y1 sesuai dengan pernyataan hipotesis nomor 1 dan 2 pada Sub Bab 4.3.4. Nilai t-hitung masing-masing variabel diperoleh dari Lampiran 6. Universitas Sumatera Utara 78 Pengujian hipotesis secara parsial dengan t-test untuk persamaan Y1 dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Uji Hipotesis Parsial Untuk Y1 Pernyataan Variabel Kepuasan Kerja Y1 Keputusan Hipotesis t-hitung t-tabel Hipotesis 1. Motivasi kerja X2 2,790 1.995 Ho ditolak 2. Iklim Kerja X3 2,154 1.995 Ho ditolak Sumber : Pengolahan Data 2012 Pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel. Nilai t-tabel diperoleh dari tabel distribusi t pada Lampiran 8 dengan derajat kebebasan 67 dk = 69-2 dan = 0,05. Keputusan yang diambil adalah menolak Ho karena nilai t-hitung masing- masing variabel eksogen terhadap variabel kepuasan kerja berada diluar daerah penerimaan hipotesis yaitu -1,995 sampai +1,995. Penolakan terhadap hipotesis nol null hypothesis pada pernyataan hipotesis 1 menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja X2 terhadap variabel kepuasan kerja Y1 secara parsial. Kesimpulan ini sesuai dengan pernyataan bahwa motivasi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan Salanova, A., dan Kirmanen, S., 2010. Penolakan terhadap hipotesis nol pada pernyataan hipotesis 2 menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara iklim kerja X3 terhadap variabel kepuasan kerja Y1 secara parsial. Kesimpulan ini Universitas Sumatera Utara 79 sesuai dengan pernyataan bahwa iklim kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Surachim, A., dan Firdaus, T., 2008. Nilai f-hitung diperoleh dari tabel ANOVA pada Lampiran 6. Pengujian hipotesis secara simultan sesuai dengan pernyataan hipotesis nomor 9 pada Sub Bab 4.3.4 dengan f-test dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 Uji Hipotesis Secara Simultan untuk Y1 Variabel Kepuasan Kerja Y1 Keputusan f-hitung f-tabel Motivasi kerja X2, iklim kerja X3 14,122 2,2393 Ho ditolak Sumber: Pengolahan Data 2012 Pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai f-hitung dan f-tabel. Nilai f-tabel diperoleh dari tabel distribusi t pada Lampiran 8 dengan derajat kebebasan 1 dk1 = 2, derajat kebebasan 2 dk2 = 68, dan = 0,05. Keputusan untuk menolak Ho dilakukan karena nilai f-hitung lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 14,122 2,2393. Penolakan terhadap hipotesis nol null hypothesis menunjukkan variabel motivasi kerja X2, iklim kerja X3 secara bersama-sama juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja Y. 2. Jalur Persamaan Y2 Pengujian hipotesis parsial untuk jalur persamaan kedua Y2 sesuai dengan pernyataan hipotesis nomor 3 sampai 8 pada Sub Bab 4.3.4. Universitas Sumatera Utara 80 Pernyataan hipotesis nomor 3 sampai 8 menunjukkan hubungan variabel eksogen X1, X2, X3, X4, X5 dan variabel endogen Y1 terhadap variabel endogen produktivitas tenaga kerja Y2. Nilai t-hitung masing-masing variabel diperoleh dari tabel coefficients pada Lampiran 6. Pengujian hipotesis secara parsial dengan t-test untuk persamaan Y2 dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Uji Hipotesis secara Parsial Untuk Y2 Iterasi 1 Pernyataan Variabel Produktivitas TK Y2 Keputusan Hipotesis t-hitung t-tabel Hipotesis 3. Kompetensi X1 2,382 1.995 Ho ditolak 4. Motivasi kerja X2 2,598 1.995 Ho ditolak 5. Iklim kerja X3 2,254 1.995 Ho ditolak 6. Metode kerja X4 1,403 1,995 Ho Diterima 7. Peralatan kerka X5 1,292 1,995 Ho Diterima 8. Kepuasan kerja Y1 2,020 1,995 Ho ditolak Sumber : Pengolahan Data 2012 Nilai t-tabel diperoleh dari tabel distribusi t pada Lampiran 8 dengan derajat kebebasan 67 dk = 6-2 dan = 0,05. Pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel. a. Keputusan untuk menolak Ho dilakukan pada pengujian hipotesis 3, 4, 5, dan 8. Penolakan Ho dilakukan karena nilai t-hitung masing- masing variabel berada diluar daerah penerimaan hipotesis -1,995 sampai +1,995. Penolakan terhadap hipotesis nol null hypothesis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi Universitas Sumatera Utara 81 X1, motivasi X2, iklim X3, dan kepuasan kerja Y1 terhadap produktivitas tenaga kerja Y2 secara parsial. b. Keputusan untuk menerima Ho dilakukan pada pengujian hipotesis 6 dan 7. Penerimaan Ho dilakukan karena nilai t-hitung masing-masing variabel eksogen berada pada daerah penerimaan hipotesis -1,995 sampai +1,995. Penerimaan terhadap hipotesis nol null hypothesis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara metode kerja X4 dan peralatan kerja X5 terhadap variabel produktivitas tenaga kerja Y2 secara parsial. Hubungan yang tidak signifikan antara metode kerja X4 dan peralatan kerja X5 terhadap produktivitas tenaga kerja Y2, menyebabkan variabel tersebut dikeluarkan dari model dan dilakukan kembali pengujian hipotesis terhadap nilai koefisien jalur. Pengujian hipotesis secara parsial dengan t-test untuk persamaan Y2 iterasi 2 dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8 Uji Hipotesis secara Parsial Untuk Y2 Iterasi 2 Pernyataan Variabel Produktivitas TK Y2 Keputusan Hipotesis t-hitung t-tabel Hipotesis 3. Kompetensi X1 2,973 1.995 Ho ditolak 4. Motivasi kerja X2 3,680 1.995 Ho ditolak 5. Iklim Kerja X3 3,015 1.995 Ho ditolak 8. Kepuasan Kerja Y1 2,395 1,995 Ho ditolak Sumber: Pengolahan Data 2012 Penolakan Ho dilakukan karena nilai t-hitung masing-masing variabel berada diluar daerah penerimaan hipotesis -1,995 sampai +1,995. Universitas Sumatera Utara 82 Penolakan terhadap hipotesis nol null hypothesis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi X1, motivasi X2, iklim X3, dan kepuasan kerja Y1 terhadap produktivitas tenaga kerja Y2 secara parsial. Kesimpulan tersebut sesuai dengan beberapa pernyataan yaitu motivasi dan iklim kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja Abast, R. M., 2011. Kompetensi dan motivasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja Subroto, 2005. Pernyataan lain yang sesuai dengan kesimpulan hipotesis yaitu karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki kinerja yang baik sehingga berdampak langsung terhadap produktivitas tenaga kerja Hasibuan, M. S. P., 2000. Nilai f-hitung diperoleh dari tabel ANOVA pada Lampiran 6. Pengujian hipotesis secara simultan sesuai dengan pernyataan hipotesis nomor 10 pada Sub Bab 4.3.4 dengan f-test dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5. 9. Uji Hipotesis secara Simultan untuk Y2 Variabel Produktivitas TK Y2 Keputusan f-hitung f-tabel Kompetensi X1, Motivasi X2, iklim X3, Kepuasan kerja Y1 33,847 2,2447 Ho ditolak Sumber: Pengolahan Data 2012 Pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai f-hitung dan f-tabel. Nilai f-tabel diperoleh dari tabel distribusi t dengan derajat kebebasan 1 dk1 = 6, derajat kebebasan 2 dk2 = 64, dan Universitas Sumatera Utara 83 = 0,05. Keputusan untuk menolak Ho dilakukan karena nilai f-hitung lebih besar dari nilai f-tabel yaitu 33,847 2,2447. Penolakan terhadap hipotesis nol menunjukkan variabel kompetensi X1, motivasi X2, iklim X3, dan kepuasan kerja Y1 secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja Y2. 5.2.4 Penentuan Variabel yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan analisis korelasi diperoleh kesimpulan bahwa variabel metode kerja X4 dan peralatan kerja X5 memiliki hubungan korelasi terhadap peroduktivitas tenaga kerja. Namun hasil pengujian hipotesis menyatakan hubungan antara variabel tersebut tidak signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja PT. XYZ. Variabel metode kerja X4 dan peralatan kerja X5 dikeluarkan dari model sehingga diperoleh konseptual akhir berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar 5.2 Variabel yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Sumber: Pengolahan Data, 2012 Universitas Sumatera Utara 84 Gambar 5.2 menunjukkan besarnya koefisien jalur variabel endogen dan eksogen. Faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas tenaga kerja adalah kompetensi X1, sedangkan variabel motivasi X2 dan iklim kerja X3 memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung melalui kepuasan kerja Y1 terhadap produktivitas tenaga kerja Y2. 5.2.5 Analisa Deskriptif Teknik statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa kualitas dari setiap variabel penelitian melalui frekuensi jawaban responden. Karakteristik responden sebagai sampel pada lini produksi 2 PT. XYZ seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Gambaran umum jawaban responden atas variabel penelitian, dimensi variabel, dan butir-butir pertanyaan indikator menunjukkan persepsi karyawan terhadap variabel tersebut. Analisis deskriptif mengenai jawaban responden terhadap indikator, dimensi, dan variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Penjelasan responden terhadap masing-masing variabel penelitian sebagai berikut: 1. Deskripsi variabel kompetensi X1 Berdasarkan jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan indikator pada variabel kompetensi diperoleh hasil 3,56 menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan masing-masing indikator, 32,28 menjawab tidak setuju, 55,99 menjawab netral, 7,64 menjawab setuju, dan 0,53 menjawab sangat setuju. Sedangkan persentase Universitas Sumatera Utara 85 jawaban responden terhadap masing-masing indikator dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil jawaban responden pada variabel kompetensi menunjukkan indikator kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat memiliki total nilai yang paling rendah yaitu 155 dengan rata-rata 2,25. Pada indikator tersebut sebanyak 15,9 menyatakan sangat tidak setuju dapat menyelesaikan masalah dengan cepat, 43,48 menjawab tidak setuju, dan 40,58 menjawab netral. 2. Deskripsi variabel motivasi kerja X2 Berdasarkan jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan indikator pada variabel motivasi diperoleh hasil 6,63 menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan masing-masing indikator, 35,40 menjawab tidak setuju, 50,52 menjawab netral, 7,04 menjawab setuju, dan tidak ada responden yang sangat setuju. Sedangkan persentase jawaban responden terhadap masing-masing indikator dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil jawaban responden pada variabel motivasi menunjukkan indikator kesesuaian gaji memiliki total nilai yang paling rendah yaitu 159 dengan rata-rata 2,30. Pada indikator tersebut sebanyak 14,5 menyatakan sangat tidak setuju, 44,93 menjawab tidak setuju, 36,23 menjawab Universitas Sumatera Utara 86 netral, dan 4,35 menjawab setuju terdapat kesesuaian gaji dengan beban kerja. 3. Deskripsi variabel iklim kerja X3 Berdasarkan jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan indikator pada variabel iklim kerja diperoleh hasil 6,12 menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan masing-masing indikator, 38,00 menjawab tidak setuju, 52,33 menjawab netral, 3,22 menjawab setuju, dan tidak ada responden yang sangat setuju. Sedangkan persentase jawaban responden terhadap masing-masing indikator dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil jawaban responden pada variabel iklim kerja menunjukkan indikator kesesuain hak dan keterbukaan terhadap keputusan promosi memiliki total nilai yang paling rendah yaitu 160 dengan rata-rata 2,32. Pada indikator kesesuaian hak sebanyak 13,04 menyatakan sangat tidak setuju, 42,03 menjawab tidak setuju, dan 44,93 menjawab netral. Sedangkan pada indikator kejelasan dalam promosi sebanyak 13,04 menyatakan sangat tidak setuju, 43,48 menjawab tidak setuju, 42,03 menjawab netral, dan 1,45 menjawab setuju. 4. Deskripsi variabel metode kerja X4 Berdasarkan jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan indikator pada variabel metode kerja diperoleh hasil 3,86 menjawab Universitas Sumatera Utara 87 sangat tidak setuju dengan pernyataan masing-masing indikator, 32,85 menjawab tidak setuju, 56,52 menjawab netral, 6,28 menjawab setuju, dan tidak ada responden yang sangat setuju. Sedangkan persentase jawaban responden terhadap masing-masing indikator dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil jawaban responden pada variabel metode kerja menunjukkan indikator kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan pekerja memiliki total nilai yang paling rendah yaitu 179 dengan rata-rata 2,59. Pada indikator tersebut sebanyak 2,90 menyatakan sangat tidak setuju, 37,68 menjawab tidak setuju, 56,52 menjawab netral, dan 2,90 menjawab setuju adanya kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan pekerja. 5. Deskripsi variabel peralatan kerjaX5 Berdasarkan jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan indikator pada variabel peralatan kerja diperoleh hasil 2,42 menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan masing-masing indikator, 24,40 menjawab tidak setuju, 61,84 menjawab netral, 10,39 menjawab setuju, dan 0,97 menjawab sangat setuju. Sedangkan persentase jawaban responden terhadap masing-masing indikator dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil jawaban responden pada variabel peralatan kerja menunjukkan indikator keamanan peralatan memiliki total nilai yang paling rendah Universitas Sumatera Utara 88 yaitu 191 dengan rata-rata 2,77. Pada indikator tersebut sebanyak 8,70 menyatakan sangat tidak setuju, 20,29 menjawab tidak setuju, 59,42 menjawab netral, 8,70 menjawab setuju, dan 2,90 menyatakan sangat setuju bahwa peralatan kerja memberikan keamanan dalam bekerja. 6. Deskripsi variabel kepuasan kerja Y1 Berdasarkan jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan indikator pada variabel kepuasan kerja diperoleh hasil 8,7 menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan masing-masing indikator, 7,50 menjawab tidak setuju, 53,30 menjawab netral, 7,83 menjawab setuju, dan tidak ada responden yang menjawab sangat setuju. Sedangkan persentase jawaban responden terhadap masing-masing indikator dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil jawaban responden pada variabel kepuasan kerja menunjukkan indikator kesempatan mengembangkan diri memiliki total nilai yang paling rendah yaitu 155 dengan rata-rata 2,25. Pada indikator tersebut sebanyak 20,29 menyatakan sangat tidak setuju, 37,68 menjawab tidak setuju, 39,13 menjawab netral, dan 2,90 menjawab setuju adanya kesempatan mengembangkan diri. 7. Deskripsi variabel produktivitas tenaga kerja Y2 Penilaian persepsi tenaga kerja terhadap produktivitas kerja mereka yaitu sebesar 14.78 menjawab sangat tidak setuju dengan pernyataan Universitas Sumatera Utara 89 indikator variabel produktivitas tenaga kerja, 52.46 menjawab tidak setuju, 32.17 menjawab netral, 0.58 menjawab setuju, dan tidak ada responden yang sangat setuju. Sedangkan persentase jawaban responden terhadap masing-masing indikator dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil jawaban responden pada variabel kepuasan kerja menunjukkan indikator waktu penyelesaian pekerjaan memiliki total nilai yang paling rendah yaitu 141 dengan rata-rata 2,04. Pada indikator tersebut sebanyak 20,29 menyatakan sangat tidak setuju bahwa mereka mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang lalu, 55,07 menjawab tidak setuju, dan 24,64 menjawab netral. 5.2.6 Analisis Faktor Penurunan Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada Sub Bab 5.2.3 diketahui variabel kompetensi, motivasi, iklim kerja, dan kepuasan kerja secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Analisa deskriptif menggambarkan indikator faktor yang memiliki kualitas rendah berdasarkan persepsi responden. Untuk mengetahui indikator yang memiliki persepsi yang rendah dari responden maka dilakukan klasifikasi terhadap total skor masing-masing indikator. Nilai maksimum dan minimum dari total skor adalah 209 dan 141. Dengan membagi kedalam 5 kelas sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi, Universitas Sumatera Utara 90 maka diperoleh panjang masing-masing kelas sebesar 209 – 141 5 = 13,6 ≈ 14. Klasifikasi nilai responden dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10 Klasifikasi Nilai Responden Kelas Range 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Cukup 4. Tinggi 5. Sangat tinggi 140 – 154 155 – 169 170 – 184 185 – 199 200 – 214 Sumber: Pengolahan data 2012 Penentuan kelas dilakukan dengan tujuan memudahkan untuk mengklasifikasikan jawaban responden. Sehingga faktor indikator dengan nilai yang lemahrendah dari variabel yang berhubungan signifikan akan menjadi fokus perbaikan atau proses perancangan. Total skor jawaban responden yang masuk pada kelas sangat rendah dan rendahlah range nilai 140-154 dan 155-169 yang akan diperbaiki pada proses perancangan. Berdasarkan klasifikasi tersebut maka terdapat beberapa indikator yang termasuk dalam kelas sangat rendah dan rendah yang akan menjadi fokus dalam perancangan strategi dapat dilihat pada Tabel 5.11. Variabel kompetensi, motivasi, iklim kerja, dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Dimensi pengetahuan, keterampilan, jaminan karir, reward, clarity, dan pengembangan diri memiliki nilai yang rendahlemah menurut persepsi responden. Universitas Sumatera Utara 91 Tabel 5.11 Faktor Indikator yang Lemah Berdasarkan Jawaban Responden Variabel Dimensi Indikator Kompetensi Pengetahuan Keterampilan Kemampuan menganalisis masalah Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat Motivasi Jaminan Karir Kesesuaian gaji Informasi peluang promosi Informasi tangga karir Iklim Kerja Reward Clarity Apresiasi terhadap prestasi kerja Kesesuaian hak Kejelasan dalam promosi Kepuasan Kerja Kesempatan mengembangkan diri Produktivitas Tenaga Kerja Peningkatan hasil kerja Peningkatan jumlah Kecepatan menyelesaikan pekerjaan Penggunaan metode kerja yang lebih baik Pencapaian sasaran mutu Sumber: Analisis Data 2012 Variabel produktivitas tenaga kerja memiliki nilai yang sangat rendahlemah berdasarkan persepsi responden. Hal ini sejalan dengan nilai produktivitas tenaga kerja yang cenderung mengalami penurunan seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 pada Bab 1. Faktorindikator yang terdapat pada Tabel 5.11 menyebabkan produktivitas tenaga kerja lini produksi 2 PT. XYZ cenderung mengalami penurunan. Perancangan strategi peningkatan produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut.

5.3 Perancangan Strategi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja