Implikasi pada kasus bifid mandibular canal

BAB 4 IMPLIKASI, KOMPLIKASI ATAS KASUS BIFID MANDIBULAR CANAL DAN BIFID MANDIBULAR CANAL PALSU

4.1 Implikasi pada kasus bifid mandibular canal

Terdapat banyak implikasi klinis pada kasus bifid mandibular canal yang harus diperhatikan oleh dokter gigi sewaktu menangani pasien, diantaranya prosedur anestesi, implan, pembedahan dan ektraksi molar tiga, pembuatan prothesa, fraktur mandibular, split ramus osteotomy dan lain-lain. Hal ini untuk menghindari komplikasi-komplikasi pada pasien. Anestesi nervus alveolaris inferior dengan teknik blok mandibular sering dipraktekkan oleh dokter gigi. Anestesi yang tidak adekuat sering terjadi pada pasien yang mempunyai bifid mandibular canal, terutama pada bifid mandibular canal tipe III, klasifikasi Nortje atau tipe IV, klasifikasi Langlais, dimana bifid mandibular canal berasal dari dua foramen yang berbeda, sehingga pasien masih mengalami kesakitan sepanjang prosedur walaupun telah diberi anestesi. Pada kasus variasi anatomis bifid mandibular canal, apabila pasien diberi anestesi blok mandibular, pasien hanya akan mengalami anestesi pada jaringan lunak bibir dan dagu, tetapi tidak pada giginya. Untuk mengatasi masalah ini, dokter gigi dapat menggunakan teknik anestesi lain seperti Gow-Gates mandibular conduction block atau Vazirani- Akinosi closed mouth mandibular block untuk menggantikan teknik blok mandibular Universitas Sumatera Utara yang biasa. 1,3,5,9,12,17 Pada prosedur implan, kehadiran bifid mandibular canal dapat mengganggu penanaman implan. Apabila tidak diperhatikan lokasi bifid mandibular canal, akan terjadi trauma pada nervus alveolaris inferior. Oleh sebab itu sewaktu perancangan perawatan implan, kehadiran bifid mandibular canal harus diperhatikan dan perawatan dimodifikasi sesuai keadaan pasien dengan bantuan CT scan. 6,10,12 Dokter gigi juga harus berhati-hati semasa pembedahan molar tiga apabila pasiennya mempunyai bifid mandibular canal, terutama tipe I dan III klasifikasi Langlais. Ini karena kanalnya mungkin berada sangat dekat di sekitar molar tiga. Jika bifid mandibular canal tidak terdeteksi, kemungkinan besar akan terjadi komplikasi traumatik pada kanal supplemen yang mengandung bendel neurovaskular. 3,5,10 Kadang-kadang tulang alveolar yang berdekatan dengan foramen mandibularis mengalami resorpsi, maka pasien akan merasa kurang nyaman apabila memakai prothesa bawah disebabkan penekanan prothesa pada bendel neurovaskular. Ini juga terjadi pada daerah molar tiga atau retromolar pad dimana terdapatnya bifid mandibular canal, terutama tipe I dan III klasifikasi Langlais. Dengan mengetahui adanya bifid mandibular canal, modifikasi pada prothesa dapat dilakukan untuk menghindari rasa tidak nyaman pada pasien. 3,5,10 Pada prosedur pembedahan lain seperti osteotomi mandibula, pembedahan menjadi lebih rumit dengan kehadiran bendel neurovaskular yang kedua. Epker menekankan bahwa amat penting untuk melindungi suplai vaskular sepanjang pembedahan osteotomi mandibula. Selain itu dalam kasus trauma, semua fraktur mandibula harus ditangani dengan hati-hati untuk memastikan bendel neurovaskular Universitas Sumatera Utara disusun dengan tepat. Namun, penyusunan menjadi lebih sulit bila terdapat bendel neurovaskular kedua yang berlokasi pada bidang yang berbeda. Ini terjadi pada kasus tipe I dan II klasifikasi Langlais dimana dekat dengan daerah molar tiga atau retromolar pad. 3,5

4.2 Komplikasi