pendidikan kita dan pendidikan dapat mengajar baik buruk seseorang untuk bertingkah laku.
b. Pengaruh Faktor Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis, faktor ekonomi berpengaruh terhadap kehamilan usia muda di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2012 dengan nilai KMO
diatas 0.5 yaitu 0.725 dengan signifikan 0.001. Hal ini menjelaskan bahwa makin rendah ekonomi seseorang wanita akan mendorong wanita tersebut untuk hamil
diusia muda. Hasil penelitian ini sesuai menurut Romauli. dkk 2009 bahwa orang tua merasa bebas dari tanggung jawab atau dengan kata lain bebas dari beban ekonomi.
Dan menurut Aryani, R.2010 bahwa kemiskinan akan mendorong seorang wanita untuk melakukan hubungan seksual pra nikah. Menurut asumsi peneliti dengan anak
menikah dan selanjutnya hamil diusia muda maka akan memenuhi kehidupan keluarga dan mengurangi tanggung jawab orang tua untuk menafkahi karena
penghasilan orang tua mayoritas ≤Rp. 1000.000 yaitu 67.
82 dan pekerjaan wiraswasta 68.97 .
c. Pengaruh Faktor Adat Istiadat atau Pandangan Masyarakat
Berdasarkan hasil analisis faktor, adat istiadat berpengaruh terhadap kehamilan usia muda di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2012 dengan
nilai KMO diatas 0.5 yaitu 0.790 dengan signifikan 0.001. Hal ini menjelaskan bahwa di daerah tersebut masih ditemukan pandangan dan kepercayaan yang salah,
kedewasaan seseorang dinilai dari status perkawinan Romauli, S.2011. Menurut asumsi peneliti adat istiadat atau pandangan masyarakat terhadap kehamilan usia
Universitas Sumatera Utara
muda karena remaja yang belum menikah dianggap aib dalam keluarga, takut dikatakan perawan tua dan adanya anggapan yang penting sudah laku atau sudah
menikah. Dari kedua faktor yang terbentuk faktor internal yang paling mempengaruhi
kejadian kehamilan usia muda dengan mayoritas pada variabel kesempatan dengan nilai anti image matrics 0.895. Dan pada faktor eksternal mayoritas pada variabel
pendidikan Ydengan nilai anti image matrics 0.811, hal ini terlihat dari Tabel 4.10, 4.12 dan 4.13 Riyanto, A.2011. Dengan demikian ketujuh variabel yang terbentuk
pada kedua faktor mempunyai nilai anti image matrics yang berkorelasi positif maka semakin besar nilai korelasi positif maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap
kejadian kehamilan usia muda. Ketujuh Variabel tersebut berpengaruh secara tidak langsung untuk terjadinya
kehamilan usia muda seperti yang dikatakan Syafri Guricci Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia dalam jurnal Cicik Swi Antika, 2005 penyebab
kematian ibu secara langsung adalah gangguan persalinan, misalnya perdarahan 42, infeksi 15, dan penyebab lain seperti komplikasi keguguran. Penyebab
tidak langsung adalah usia ibu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering malahirkan, terlalu banyak anak, terlambat ditangani, menderita anemia, serta tingkat pendidikan
dan sosial budaya yang masih rendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis faktor terhadap faktor yang mempengaruhi kehamilan usia muda di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2012 maka dapat diambi
kesimpulan bahwa : a. Setelah dilakukan uji kelayakan III baru ditemukan nilai KMO di atas 0.5
dengan signifikan 0.001 P 0,05, ternyata kesembilan faktor yang mempengaruhi kehamilan usia muda di Kecamatan Binjai Kabupaten
Langkat menjadi tujuh faktor yang layak dimasukkan dalam analisis faktor.
b. Ketujuh faktor tersebut dengan proses factoring hanya bisa direduksi menjadi 2 dua faktor yaitu faktor 1 yang dinamakan faktor internal yang
terdiri atas dorongan biologis, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, kesempatan dan pandangan terhadap konsep cinta, sedangkan
faktor 2 dinamakan faktor eksternal, yaitu tingkat pendidikan, ekonomi, adat istiadat atau pandangan masyarakat.
6.2. Saran
a. Dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi kehamilan usia muda di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, maka diharapkan Dinas Kesehatan
Universitas Sumatera Utara