Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data Alat Pengumpulan Data

28

3. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penulisan ini, adalah dengan metode penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi yang dilakukan penulis dengan membaca buku, majalah, peraturan perundang-undangan dan sumber-sumber bacaan lain yang berkaitan dengan materi penelitian. Pengumpulan data sekunder dengan menelaah bahan kepustakaan tersebut meliputi : a. Bahan hukum primer yaitu merupakan bahan pustaka yang berisikan pengetahuan ilmiah maupun pengertian baru tentang fakta yang diketahui mengenai suatu gagasan ide, seperti : peraturan perundang-undangan dan berbagai ketentuan lainnya yang terkait dengan penyelesaian sengketa perbankan syari’ah di Kota Banda Aceh yang mencantumkan pilihan Pengadilan Negeri dalam penyelesaian sengketa. b. Bahan hukum sekunder yaitu merupakan bahan pustaka yang meliputi buku- buku hasil karya para sarjana, hasil penelitian dan penemuan ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang berfungsi memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder berupa bahan pustaka seperti kamus hukum dan kamus lainnya yang menyangkut penelitian ini. Di samping melakukan pengumpulan mengenai bahan hukum, juga dikumpulkan data primer yang dilakukan penulis dengan melakukan wawancara interview dengan narasumber. Wawancara dilakukan terhadap para pihak yang Universitas Sumatera Utara 29 terkait dalam penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah di Kota Banda Aceh baik lembaga litigasi seperti Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri maupun lembaga non litigasi seperti Badan Syari’ah Nasional Basyarnas.

4. Alat Pengumpulan Data

Berdasarkan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, maka alat pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Studi Dokumen yaitu dengan meneliti dokumen-dokumen yaitu tentang perikatan dalam Islam, bank syari’ah, pembiayaan syari’ah penyelesaianj sengketa syariah yang merupakan dokumen sebagai sumber informasi secara teori. b. Wawancara 34 dengan menggunakan pedoman wawancara interview quide 35 . Wawancara dilakukan terhadap responden dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara ini dilakukan dengan cara terarah maupun wawancara bebas dan mendalam depth interview. Wawancara dimaksud dilakukan dengan para pihak yang terkait dalam penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah di Kota Banda Aceh baik 34 Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, Buku Panduan Mahasiswa, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hlm. 71, yang menyatakan wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara interviewer, responden interview informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara interviewer, responden interview pedoman wawancara, dan situasi wawancara. 35 Ibid, hlm. 73. Menyatakan pedoman wawancara yang digunakan pewawancara, menguraikan masalah penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan. Isi pertanyaan yang peka dan tidak menghambat jalannya wawancara. Universitas Sumatera Utara 30 lembaga litigasi seperti Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri maupun lembaga non litigasi seperti Badan Syari’ah Nasional Basyarnas.

5. Analisis Data