Metode Pendekatan Dualisme Kewenangan Penyelesaian Sengketa Perbankan Syari’ah antara Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri di Kota Banda Aceh

26

G. Metode Penelitian 1

. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskripif analistis dengan melakukan inventarisasi hukum positif yang mengatur dan berkaitan masalah yang diteliti, analisis secara sistimatis sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Biasanya, penelitian deskriptif seperti ini menggunakan metode survei. 31 Dikatakan deskriptif, maksudnya dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh dan sistimatik mengenai pembiayaan pada bank syariah. Sedangkan analisis dilakukan terhadap berbagai aspek hukum yang mengatur tentang dualisme kewenangan penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah antara Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri.

2. Metode Pendekatan

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau penelitian dokumen yang ditujukan atau dilakukan hanya pada peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti atau dengan perkataan lain juga melihat hukum dari aspek normatif. Namun demikian, juga tidak terlepas dari pendekatan yuridis empiris karena juga diupayakan untuk dengan melakukan inventarisasi hukum positif yang mengatur dan berkaitan dengan kewenangan penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah. Hal ini dilakukan karena melalui penelitian ini diharapkan akan diperoleh gambaran 31 Irawan Soehartono, Metode Peneltian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial Lainnya, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1999, hlm. 63. Universitas Sumatera Utara 27 yang menyeluruh dan sistematis mengenai proses kewenangan penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah sehingga tidak menimbulkan adanya dualisme kewenangan. Dalam metode penelitian yuridis normatif tersebut akan menelaah secara mendalam terhadap asas-asas hukum, peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan pendapat ahli hukum serta memandang hukum secara komprehensif. Artinya hukum bukan saja sebagai seperangkat kaidah yang bersifat normatif atau apa yang menjadi teks undang-undang law in book tetapi juga melihat bagaimana bekerjanya hukum law in action yang berhubungan dengan kewenangan penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah di Kota Banda Aceh baik oleh Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri. Penelitian juga dikatakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, dan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dengan suatu kerangka tertentu”. 32 Dengan kata lain dalam penelitian hukum dengan subjek peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan dapat dikategorikan sebagai penelitian hukum doktrinal, yaitu peneltian inventarisasi hukum positif, asas-asas, penemuan hukum in concreto, sistem hukum dan sinkronisasi hukum. 33 32 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia UI-Press, Jakarta, 2001. hlm. 42. 33 Ronny Hanitjo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990, hlm. 106. Universitas Sumatera Utara 28

3. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data