12
gugatan kepada pihak debitur bank ke Pengadilan Negeri dan mengikutsertakan bank sebagai tergugat.
Padahal gugatan tersebut dapat saja diajukan ke Mahkamah
Syariah atau Pengadilan Agama sebagaimana diatur UU Bank Syariah. Kondisi seperti ini dapat juga terjadi pada perjanjian atau akad yang diselenggarakan
berdasarkan prinsip syariah lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menelaah
lebih lanjut penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah yang menjadi kewenangan bagi dua lembaga yaitu Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan Negeri. Penelaahan ini
nantinya akan dilakukan melalui suatu penelitian dengan judul “Dualisme Kewenangan Penyelesaian Sengketa Perbankan Syari’ah antara Mahkamah
Syar’iyah dan Pengadilan Negeri di Kota Banda Aceh”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di
atas, dapat
dikemukakan beberapa
permasalahan yang menarik dikaji lebih lanjut antara lain sebagai berikut: 1. Bagaimanakah mekanisme penyelesaian sengketa dalam akad perjanjian
syari’ah oleh para pihak di Kota Banda Aceh ? 2. Mengapa akad pada bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya
di Kota Banda Aceh menetapkan klausul penyelesaian melalui pengadilan negeri ?
3. Apakah faktor penyebab terjadinya dualisme dalam penyelesaian sengketa perbankan syari’ah dan akibat hukumnya ?
Universitas Sumatera Utara
13
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menjelaskan mekanisme penyelesaian sengketa dalam akad perjanjian syari’ah oleh para pihak di Kota Banda Aceh.
2. Untuk menjelaskan alasan akad pada bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya di Kota Banda Aceh menetapkan klausul penyelesaian melalui
pengadilan negeri. 3. Untuk menjelaskan faktor penyebab terjadinya dualisme dalam penyelesaian
sengketa perbankan syari’ah dan akibat hukumnya.
D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, seperti yang dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang saran dalam ilmu pengetahuan hukum pada umumnya dan hukum perekonomian syari’ah pada
khususnya, terutama mengenai masalah penyelesaian sengketa
di bidang perekonomian dan perbankan syari’ah.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi syari’ah, khususnya kepada para pihak dalam suatu hubungan
perekonomian syari’ah yang mengalami permasalahan, perselisihan dan sengketa
Universitas Sumatera Utara
14
guna mencari jalan penyelesaian terbaik melalui lembaga yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan hasil penelusuran sementara dan pemeriksaan yang telah penulis lakukan baik di kepustakaan penulisan karya ilmiah Magister Hukum, maupun di
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara USU Medan, ditemukan beberapa beberapa penelitian yang menyangkut penyelesaian sengketa ekonomi
syari’ah, namun belum ada yang secara khusus sebagaimana yang menjadi topik
dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini yang berjudul “Dualisme Kewenangan Penyelesaian Sengketa Perbankan Syari’ah Antara Mahkamah
Syar’iyah dan Pengadilan Negeri Di Kota Banda Aceh” adalah asli adanya. Artinya
secara akademik penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kemurniannya, karena belum ada yang melakukan penelitian yang sama dengan judul penelitian ini.
F. Kerangka Teori Dan Konsepsi