DW test dapat dirumuskan sebagai berikut :
∑ ∑
= =
−
− =
n t
t n
t t
t
e e
e d
1 2
2 2
1
Di dalam pengujian autokorelasi ini, maka terlebih dahulu harus ditentukan besarnya nilai kritis dari d
U
dan d
L
Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : berdasarkan jumlah pengamatan dan variabel bebasnya.
H H
: ρ = 0, tidak ada gejala autokorelasi
a
: ρ Dengan kriteria sebagai berikut :
≠ 0, ada gejala autokorelasi
H diterima jika d
U
d 4 – d
U
Artinya data pengamatan tidak terdapat gejala autokorelasi. ,
H ditolak jika d d
L
atau d 4 – d
L
Artinya data pengamatan memiliki gejala autokorelasi. ,
Tidak ada kesimpulan jika d
L
≤ d ≤ d
U
atau 4 – d
U
≤ d ≤ 4 – d
L
Artinya Uji Durbin-Watson tidak dapat memberikan kesimpulan yang pasti terhadap ada atau tidaknya gejala autokorelasi pada data pengamatan.
,
3.7. Definisi Operasional
1. PDRB merupakan pendapatan domestik regional bruto Propinsi Aceh berdasarkan atas harga berlaku dalam satuan triliun Rupiah.
Universitas Sumatera Utara
2. Dana alokasi umum DAU merupakan dana yang diterima Propinsi Aceh yang merupakan transfer pemerintah pusat kepada daerah yang akan
dipergunakan untuk kegiatan operasional dalam satuan milyar Rupiah. 3. Dana bagi hasil pajak DBH Pajak merupakan dana yang diterima Propinsi
Aceh yang merupakan hasil pembagian berbagai pungutan pajak pemerintah pusat yang dipungut disetiap daerah dalam satuan milyar Rupiah.
4. Dana bagi hasil sumber daya alam DBH SDA merupakan dana yang diterima Propinsi Aceh yang merupakan hasil pembagian berbagai pungutan
terhadap hasil alam daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam satuan milyar Rupiah.
5. Pendapatan asli daerah PAD merupakan keseluruhan penerimaan Propinsi Aceh yang berhasil direalisasikan melalui berbagai pungutan pajak, retribusi
maupun pendapatan lainnya yang sah dalam satuan milyar Rupiah. 6. Pengeluaran Daerah merupakan jumlah pengeluaran daerah Propinsi Aceh
melalui belanja langsung dan tidak langsung dalam satuan milyar Rupiah. 7. Jumlah penduduk merupakan jumlah keseluruhan penduduk yang terdaftar di
Propinsi Aceh dalam satuan jiwa.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Propinsi Aceh
Aceh yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Daerah Istimewa Aceh 1959-2001 dan Nanggroe Aceh Darussalam 2001-2009 adalah propinsi
paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan propinsi lain di Indonesia, karena alasan sejarah.
Banda Aceh adalah ibukota dari propinsi ini. Pelabuhannya adalah Malahayati-Krueng Raya, Ulee Lheue, Sabang, Lhokseumawe dan Langsa. Aceh
merupakan kawasan yang paling buruk dilanda gempa dan tsunami 26 Desember 2004. Beberapa tempat di pesisir pantai musnah sama sekali. Yang terberat adalah
Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Singkil dan Simeulue. Daerah ini
berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan.
Aceh mempunyai kekayaan sumber alam seperti minyak bumi dan gas alam. Sumber alam itu terletak di Aceh Utara dan Aceh Timur. Aceh juga terkenal dengan
sumber hutannya, yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan, dari Kutacane, Aceh Tenggara, Seulawah, Aceh Besar, sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah
taman nasional, yaitu Taman Nasional Gunung Lauser TNGL juga terdapat di Aceh Tenggara.
Universitas Sumatera Utara