2. Persamaan Produk Domestik Regional Bruto Uji Koefisien Determinasi
Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,883 maka hal ini berarti seluruh variabel bebas yang digunakan di dalam model penelitian untuk persamaan Produk
Domestik Regional Bruto mampu menjelaskan segala perubahan yang terjadi pada variabel terikat sebesar 88,3 dan sisanya sebesar 11,7 dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
Uji Serempak
Dengan nilai F statistik yang signifikan pada α = 1 maka hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat. Uji Parsial
Dengan nilai t statist ik yang signifikan pada α = 1 untuk variabel
Pengeluaran Daerah dan Jumlah Penduduk menunjukkan bahwa kedua variabel bebas
tersebut secara parsial memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. 4.3.4. Pengujian Asumsi Klasik
1. Persamaan Pengeluaran Daerah a. Uji Normalitas
Asumsi dalam regresi adalah nilai rata-rata dari faktor pengganggu adalah nol. Untuk menguji apakah normal atau tidaknya faktor pengganggu, maka perlu
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan asumsi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H H
= 0 data berdistribusi normal
1
Dengan dasar penolakan H ≠ 0 data tidak berdistribusi normal
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Normalitas Persamaan Pengeluaran Daerah
jika nilai probabilitas pengujian nilai α. Adapun hasil uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sumber Standart
Deviasi Mean
Kolmogorov- Smirnov
Probability
Unstandarize Predicted
88,663 0,000
1,092 0,184
Sumber : Lampiran 5. Dari tabel di atas diperoleh bahwa nilai probabilitas di atas nilai α = 5,
sehingga kita harus menerima hipotesis nul H
b. Uji Multikolinieritas
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian untuk persamaan Pengeluaran Daerah telah
berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi serta tolerence dan VIF. Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Multiokonieritas Persamaan Pengeluaran Daerah Variabel
DAU DBH-P
DBH-SDA PAD
Tol VIF
DAU 1,000
0,307 -0,041
0,476 0,598
1,672
Universitas Sumatera Utara
DBH-P 1,000
0,361 0,520
0,816 1,226
DBH-SDA 1,000
0,269 0,664
1,506 PAD
1,000 0,728
1,374
Sumber : Lampiran 3 dan 6.
Dari tabel di atas dapat diambil suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa antara variabel bebas pada penelitian ini telah terbebas dari gejala multikolinieritas.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang lebih kecil dibandingkan 0,750. Selain itu, nilai tolerence dan VIF yang lebih kecil dari 1 dan 10 juga
menunjukkan penelitian telah terbebas dari masalah multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Di dalam pengujian autokorelasi ini, maka terlebih dahulu harus ditentukan besarnya nilai kritis dari d
U
dan d
L
Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : berdasarkan jumlah pengamatan dan variabel
bebasnya.
H H
: ρ = 0, tidak ada gejala autokorelasi
a
: ρ Dengan kriteria sebagai berikut :
≠ 0, ada gejala autokorelasi
H diterima jika d
U
d 4 – d
U
Artinya data pengamatan tidak terdapat gejala autokorelasi. ,
H ditolak jika d d
L
atau d 4 – d
L
Artinya data pengamatan memiliki gejala autokorelasi. ,
Tidak ada kesimpulan jika d
L
≤ d ≤ d
U
atau 4 – d
U
≤ d ≤ 4 – d
L
,
Universitas Sumatera Utara
Artinya Uji Durbin-Watson tidak dapat memberikan kesimpulan yang pasti terhadap ada atau tidaknya gejala autokorelasi pada data pengamatan.
Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Autokorelasi Persamaan Pengeluaran Daerah Sumber
Durbin Watson D
L
D
U
Nilai 1,493
1,27 1,72
Sumber : Lampiran 7. Dari tabel di atas dapat diambil suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa
antara variabel bebas pada penelitian ini tidak dapat memberikan kesimpulan yang pasti terhadap ada atau tidaknya gejala autokorelasi pada data pengamatan, karena d
L
≤ d ≤ d
U
2. Persamaan Produk Domestik Regional Bruto