GOLONGAN MINUMAN BERALKOHOL PENGARUH MINUMAN BERALKOHOL

2.5. GOLONGAN MINUMAN BERALKOHOL

Pasal 2 1 Minuman beralkohol dikelompokkan sebagai berikut: a. Minuman beralkohol golongan A adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol C 2 H 5 OH 1 satu perseratus sampai dengan 5 lima perseratus; b. Minuman beralkohol golongan B adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol C 2 H 5 OH lebih dari 5 lima perseratus sampai dengan 20 dua puluh perseratus; c. Minuman beralkohol dengan kadar etanol C 2 H 5 OH lebih dari 2,5 dua setengah perseratus sampai dengan 55 lima puluh lima perseratus. 2 Minuman beralkohol dengan kadar etanol C 2 H 5 OH lebih dari 2,5 dua setengah perseratus sampai dengan 55 lima puluh perseratus adalah kelompok minuman beralkohol yang produksi, peredaran dan penjualannya ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan.

2.6. PENGARUH MINUMAN BERALKOHOL

Adapun manfaat alkohol seperti kegunaannya sebagai agen pembunuh kuman, penawar untuk keracunan metanol, atau agen penyejuk bagi melegakan demam panas. Namun begitu, memang tidak dapat disangkal bahwa keburukan daripada kesan meminum alkohol jauh mengatasi kebaikannya. Alkohol yang dimaksud dalam pembahasan disini ialah etil alkohol atau etanol, suatu senyawa kimia dengan rumus C 2 H 5 OH. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol etanol yang dibuat secara fermentasi dari Universitas Sumatera Utara berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya : biji- bijian, buah-buahan, nira dan lain-lain; atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi yang disebutkan diatas; atau yang sengaja ditambahkan alkohol kedalamnya ; termasuk kedalamnya adalah minuman keras klasifikasi A, B dan C. Anggur, obat anggur kolesom, arak obat dan minuman-minuman sejenis yang mengandung alkohol termasuk kedalam minuman beralkohol. Berapapun kadar alkohol pada minuman beralkohol tetap dinamakan minuman beralkohol. Dampak negatif dari minuman beralkohol lebih besar dari efek positifnya, seperti misalnya : pengaruh buruk terhadap kesehatan jasmani dan rohani, kriminalitas, kenakalan remaja, kamtibmas dan ketahanan nasional. Dampak positif alkohol sebagai obat yang diminum sudah dapat diganti dengan bahan lain. Namun pada obat luarobat oles masih digunakan. Pengaruh ketagihan akibat meminum alkohol bukannya bergantung kepada jenis alkohol tetapi jumlah yang diminum pada satu-satu masa. Pada dasarnya terdapat dua pengaruh yang ketara pada penagih alkohol yaitu pengaruh jangka pendek dan jangka panjang. Kadar alkohol dalam darah mgdl Pengaruh terhadap otak 20 30 50 80 Pergaulan sosial meningkat Euforia Koordinasi otot berkurang Kesimbangan tubuh, perkataan, Universitas Sumatera Utara 100 300 400 500 penglihatan, dan pendengaran terganggu Kehilangan koordinasi otot Mengantuk, muntah Pembiusan dalam Sesak pernafasan, mati Pengaruh jangka pendek yang membabitkan pengambilan lebih kurang satu botol besar menjadikan seseorang itu kurang daya koordinasi seperti tidak boleh berjalan dengan betul dan tidak boleh membuka pintu. Dalam masa yang singkat ini boleh menyebabkan hangover. Hangover lazimnya disebabkan oleh keracunan alkohol, bahan lain dalam alkohol dan tindakbalas ketagih alkohol. Tanda-tanda hangover termasuklah sakit kepala, loya, muntah, diare, gangguan pergerakan usus dan menggeletar selama delapan dan 12 jam kemudian Pengaruh jangka panjang akan dirasai setelah meminumnya selama beberapa bulan atau tahun. Pengaruh utamanya adalah seperti sakit jantung, hati atau penyakit dalam perut. Apabila situasi ini terjadi mereka akan kurang selera makan, kekurangan vitamin, mudah diserang penyakit, haid tidak lancar. Kematian yang awal adalah lebih kerap pada orang yang terlalu banyak meminum alkohol, terutamanya daripada sakit jantung atau hati, radang paru-paru, kanker, keracunan alkohol yang kuat, kecelakaan, pembunuhan dan bunuh diri. Universitas Sumatera Utara Pengaruh pada otak Pada dasarnya setelah diminum, alkohol akan meresap dari usus kecil ke dalam darah. Alkohol terus dibawa ke jantung kemudian dibawa ke seluruh tubuh. Dari sini ia terus meresap ke dalam otak dan seterusnya ke urat saraf. Otak merupakan salah satu organ penting yang dimiliki oleh manusia karena otaklah yang mengontrol segala kegiatan Pengaruh pada hati Pengaruh alkohol yang paling bahaya adalah pengaruh pada hati. Setiap kali seorang peminum mengambil alkohol, hatinya mendapat luka. Sel hati akan mati dan menjadi mengecil. Hal ini akan mengurangi kemampuan hati untuk berfungsi dengan sempurna. Pengecilan yang serius akan menyebabkan hati tidak dapat berfungsi langsung. Keadaan ini disebut sirosis hati dan boleh membawa maut. Pembengkakan hati hepatitis juga bisa disebabkan oleh kelebihan toksik alkohol. Pada mulanya menyebabkan hati mengembang dan lama kelamaan saluran darah akan mengecil. Ini menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke hati dengan sempurna dan akhirnya saluran darah akan membengkak lalu pecah. Pada peringkat kritikal pengidap hepatitis akan mengalami muntah darah dan kotoran mereka akan bercampur dengan darah. Universitas Sumatera Utara Pengaruh pada saraf Kerusakan saraf dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti sindrom Wernicke-Korsakoff dan kerusakan sel-sel otak, yang seterusnya membawa kepada komplikasi psikiatri. Peminum mengalami halunisasi pendengaran, amnesia, paranoia, depresi, dan kecenderungan membunuh diri. Pengaruh pada janin Peminum alkohol kronik yang sedang hamil menyebabkan kandungannya mempunyai ciri-ciri kecacatan seperti kekurangan berat badan, ukuran kepala yang terlalu kecil berbanding tubuh, keadaan muka yang rata, dan kelemahan sendi-sendi. Selain daripada pengaruh-pengaruh di atas, alkohol juga bertindak dengan berbagai sistem dan organ tubuh. Contohnya, pengaruh terhadap sistem peredaran tubuh menyebabkan darah lebih banyak dialirkan ke kulit. Ini menyebabkan kulit peminum menjadi kemerah-merahan. Peminum alkohol juga didapati lebih cenderung sering membuang air kecil karena etanol dapat meningkatkan hormon penahan kecing. Alkohol juga menyumbang kalori Konsumsi minuman alkohol di Negara-negara maju naik dengan pesat ke titik di mana alkohol memberikan suatu sumbangan kalori rata-rata yang berarti, yang pada orang dewasa nonalkoholik mungkin mendekati 12. Alkohol yang dalam hal adalah etanol memiliki kandungan energi yang tinggi, yaitu menghasilkan kira-kira 7,1 kkalg pada oksidasi, nilai ini terletak di antara Universitas Sumatera Utara senyawa karbohidrat dan lemak. Selain itu, energinya tersedia secara biologis dalam bentuk ATP melalui lintas metabolisme yang diketahui secara baik. Etanol dioksidasi menjadi esatadehida di dalam hati oleh kerja alkohol dehidrogenesa sitosol, yang mengandung NAD + sebagai aseptor. CH 3 CH 2 OH + NAD + CH 3 C H + NADH + H + O Etanol Asetaldehid Asetadehida kemudian dioksidasi menjadi asetat enzim mitokondrion, aldeheda dehidrogenase yang juga berkaitan dengan NAD. CH 3 C H + NAD + + H 2 O CH 3 COOH + NADH + H + O Kedua NADH yang terbentuk dalam reaksi ini akhirnya menyumbangkan ekivalen yang bersifat nereduksi ke rantai pernafasan mitokondrion. Pengangkutan electron ke oksigen selanjutnya menghasilkan pembentukan 23 = 6 molekul ATP dari ADP dan Pi. Asetat yang terbentuk dari etanol kemudian diaktifkan di dalam hati oleh asetil-KoA sintetase berantai untuk membentuk asetil-KoA. CH 3 COOH + CoA SH + ATP CH 3 C S CoA + AMP + Ppi Asetil-KoA yang dibentuk tersebut pada akhirnya dioksidasikan melalui siklus asam sitrat. Alkohol sering kali dikatakan sebagai senyawa yang tidak mengandung kalori. Universitas Sumatera Utara Farmakologi klinik etanol Etanol adalah penyebab dari morbiditas angka kesakitan dan mortalitasangka kematian yang lebih dapat dicegah dari pada semua obat-obat lain yang dikombinasi dengan pengecualian tembakau. Penyalahgunaan alkohol pada umumnya memberikan hasil yang mengecewakan. Tipe kepribadian, tekanan-tekanan kehidupan yang berat, dan model peran orang tua bukanlah predikator-predikator yang reliabel dari penyalahgunaan alkohol. Sementara faktor-faktor lingkungan secara nyata memegang peranan, bukti menunjukkan bahwa ada peran genetika yang sangat besar dari perkembangan terjadinya alkoholisme. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI

3.1. ALAT

- Alat destilasi - Pipet volum - Thermometer - Corong pisah - Batang pengaduk - Gelas ukur - Piknometer - Neraca analitik - Penangas air

3.2. BAHAN-BAHAN

- Sampel - NaCl P - Aquadest - Heksana P Universitas Sumatera Utara