2.1.1. Nama-nama untuk alkohol
Ada dua cara menamai alkohol: nama umum dan nama IUPAC. Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus skill, lalu menambahkan
kata alkohol . Contohnya metil alkohol atau etil alhokol . Nama IUPAC dibentuk dengan mengambil nama rantai alkananya, menghapus a terakhir, dan
menambah ol . Contohnya metanol dan etanol .
Etanol adalah campuran etil alhokol dan air tidak kurang dari 94,7 vv atau 92,0 dan tidak lebih dari 95,2 vv atau 92,7 C
2
H
6
O. Pemerian cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak; bau
khas; rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Identifikasi alkohol: a. Campur 5 tetes dalam gelas kimia kecil dengan 1 ml larutan kalium
permanganat P dan 5 tetes sulfat encer P, tutup segera dengan kertas saring yang dibasahi dengan larutan segar yang dibuat dengan melarutkan 100 mg
natrium nitropusida P dan 500 mg piperazina hidrat P dalam 5 ml air; terjadi warna biru intensif pada kertas saring yang setelah beberapa menit menjadi
lebih pucat. b. Pada 5 ml larutan 0,5 bv, tambahkan 1 ml natrium hidroksida 0,1 N
kemudian tambahkan perlahan-lahan 2 ml larutan iodium, tercium bau iodoform dan terbentuk endapan kuning.
Bobot jenis 0,8119 sampai 0,8139.
Universitas Sumatera Utara
Reaksi subtitusi alkohol
Dalam larutan asam, alkohol dapat mengalami reaksi subtitusi
H
2
SO
4
CH
3
CH
2
CH
2
CH
2
OH + H Bt CH
3
CH
2
CH
2
CH
2
Br + H
2
1-butanol
Kalor 1-bromobutana 95
CH
3
CH
3
ZnCl
2
CH
3
CH
2
CH-OH + H Cl
CH
3
CH
2
CH Cl + H
2
O
2-butanol 2-klorobutana 66
CH
3 3
C OH + H Cl
CH
3 3
C Cl + H
2
O
Sifat fisis alkohol Titik didih
Karena alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen antara molekul- molekulnya, maka titik didih alkohol lebih tinggi dari pada titik didih alkil halide
atau eter, yang molekulnya sebanding.
Tabel 1. Perbandingan Titik Didih Beberapa Alkohol dan Kloroalkana Alkohol
Titik didih C
Kloroalkana Titik didih
C CH
3
OH CH
3
CH
2
OH CH
3
CH
2
CH
2
OH HOCH
2
CH
2
OH 64,5
78,3 97,2
197 CH
3
Cl CH
3
CH
2
Cl CH
3
CH
2
CH
2
Cl ClCH
2
CH
2
Cl -24
13 46
83,5
Bagaian hidrokarbon suatu alkohol bersifat hidrofob yakni menolak molekul-molekul air. Makin panjang bagian hidrokarbon ini akan makin rendah
kelarutan alkohol dalam air. Makin panjang bagian hidrokarbon ini akan makin rendah kelarutan alkohol dalam air. Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat
hidrofob ini dapat mengalahkan sifat hidrofil menyukai air gugus hidroksil.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Beberapa Sifat Fisis Alkohol
Nama IUPAC
Nama trivial Rumus
Titik didih
C Rapatan gmL
pada 20 C
Kelarutan dalam H
2
O Methanol
Etanol 1-propanol
2-propanol 1-butanol
Metil alkohol Etil alkohol
Propil alkohol Isopropil alkohol
Butil alkohol CH
3
OH CH
3
CH
2
OH CH
3
CH
2
CH
2
OH CH
3 2
CHOH CH
3
CH
2 3
OH 64,5
78,3 97,2
82,3
117 0,79
0,79 0,80
0,79 0,81
- -
- -
8,3 g100mL
2.1.2. Sifat fisika