3. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut
dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya
selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi
antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi
aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment Pearson Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini akan digunakan
pada alat ukur dalam penelitian ini yaitu skala prilaku seksual pranikah dan skala asertivitas.
F. Hasil uji coba alat ukur
Uji coba skala prilaku seksual pranikah dan skala asertivitas dilakukan pada 100 orang remaja yang berusia 15 – 18 tahun yang sedang berpacaran, pernah
berpacaran dan belum pernah berpacaran.
1. Skala Prilaku Seksual Pranikah
Setelah diujicobakan pada subjek penelitian, dari 29 aitem yang terdapat pada skala prilaku seksual pranikah, ternyata hanya 1 aitem yang gugur. Koefisien
korelasi aitem total yang memenuhi criteria bergerak dari r
xy
= 0,304 sampai
dengan r
xy
= 0.806.
Universitas Sumatera Utara
Seperti yang terlihat pada tabel 3, diketahui bahwa dari 29 aitem setelah diuji coba diperoleh seluruh aitem yang memenuhi indeks diskriminasi
rix
≥ 0,3 dengan nilai koefisien alpha α sebesar 0,933. Azwar menyatakan bahwa kriteria
berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan batasan
rix
≥ 0,3. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya bedanya dianggap memuaskan.
Peneliti menggunakan 28 aitem yang lolos seleksi untuk skala dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan penomoran baru bagi aitem – aitem yang diikutsertakan
dalam skala untuk penelitian. Distribusi aitem – aitem skala prilaku seksual pranikah yang digunakan dalam penelitian disajikan pada tabel. 3 berikut ini.
Tabel. 3 Distribusi Aitem – Aitem skala prilaku seksual pada saat penelitian
No Bentuk prilaku seksual pranikah Aitem
Total Bobot
1. Touching
1, 2, 6, 7, 10, 15, 20, 24, 28
9 32,1
2. Kissing
3, 8, 11, 12, 16, 17, 21, 22, 25, 26,
10 35,7
3. Petting 4, 5, 9, 13, 18, 23, 27
7 25
4. Sexual intercourse
19, 29 2
7,14
Total 28
28
2. Skala Asertivitas
Setelah diujicobakan pada subjek penelitian, dari 64 aitem yang terdapat pada skala asertivitas, ternyata sebanyak 13 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem 5,
10, 12, 17, 22, 24, 29, 35, 38, 45, 57, 58, 60. Koefisien korelasi aitem total yang memenuhi kriteria bergerak dari r
xy
= 0,301 sampai dengan r
xy
= 0,662 dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai koefisien alpha α sebesar 0,928. Distribusi aitem hasil uji coba skala akan dijelaskan pada tabel. 4.
Tabel. 4 Distribusi Susunan Aitem – Aitem Skala Asertivitas Setelah Uji Coba
No Komponen
Asertivitas Aitem
favorable Aitem
Unfavorable Total
bobot 1
Compliance 1, 6, 11, 16, 21
26, 31, 36, 41, 46
10 19,6
2 Duration Of Replay
2, 7, 51, 56, 61 27, 32
8 15,8
3 Loudness
37, 42, 47, 52, 3, 8, 62,
7 13,7
4
Request for New Behavior
13, 18, 23, 28, 33
43, 48, 53 9
17,6
5 Affect
4, 9, 14, 63 19, 34
6 11,7
6 Latency of Response
39, 44, 54, 49 59, 64
6 11,7
7 Non Verbar Behavior
15, 20, 25, 30 40, 50, 55
7 13,7
Total
31 20
51
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian