Konsepsi Analisis Yuridis Atas Kegagalan Pengembang Dalam Memenuhi Klausula Jual Beli Apartemen (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 69/PDT.G/2008/PN.MDN)

Menurut Pasal 1339 KUHPerdata maka persetujuan tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang secara tegas dinyatakan di dalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian, diharuskan oleh kepatutan dan Undang- Undang. Pasal 1347 KUHPerdata mengatakan pula hal-hal yang menurut kebiasaan selamanya diperjanjikan dianggap secara diam-diam dimasukkan di dalam perjanjian meskipun tidak dengan tegas dinyatakan. Perjanjian perikatan jual beli yang dibuat oleh pihak pengembang dan konsumen merupakan dokumen yang membuktikan adanya hubungan hukum hubungan kontraktual, dalam hal ini pengembang mengikatkan diri untuk menjual apartemen kepada konsumen. Konsumen yang telah membeli apartemen tersebut berkewajiban membayar harga jualnya dalam bentuk angsuran uang muka dan sisanya dibayar kemudian hari dengan cara mencicil sesuai dengan klausula perjanjian yang dibuat.

2. Konsepsi

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peran konsepsi dalam penelitian adalah untuk menghubungkan teori dan observasi antara abstrak dan kenyataannya. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional. 27 27 Samadi Surya Barata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Tahun 1998, hal 28. Universitas Sumatera Utara Soerjono Soekanto berpendapat bahwa kerangka konsepsi pada hakekatnya merupakan suatu pengarahan, atau pedoman yang lebih konkrit dari kerangka teoritis yang sering kali bersifat abstrak, sehingga diperlukan defenisi-defenisi operasional yang menjadi pegangan konkrit dalam proses penelitian. 28 Pentingnya defenisi operasional bertujuan untuk menghindari perbedaan salah pengertian atau penafsiran. Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus dibuat beberapa defenisi konsep dasar sebagai acuan agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan yaitu : a. Rumah adalah Tempat untuk tinggal. Rumah juga mempunyai arti bangunan yang dijadikan manusia sebagai tempat tinggal selama periode waktu tertentu. b. Apartemen adalah Tempat tinggal yang terdiri atas ruang duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur dan sebagainya, yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang besar dan mewah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. 29 c. Hak Apartemen adalah Suatu bagian dalam milik atas bangunan serta apa yang menjadimerupakan bagiannya dan tanah dimana bangunan itu didirikan. 30 d. Condominium adalah sebagai suatu pemilikan bangunan yang terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing merupakan suatu kesatuan yang dapat digunakan dan dihuni secara terpisah, serta dimiliki secara individual berikut 28 Soerjono Soekanto, Op.Cit, hal 133. 29 M. Yamin Lubis dan Abd Rahim Lubis, Kepemilikan Properti Orang Asing di Indonesia, PT. Mandar Maju, Bandung, Tahun 2010, hal 42. 30 Komar Andasasmita, Hukum Apartemen, Rumah Susun, Cetakan Kedua, Ikatan Notaris Indonesia Komisariat Daerah Jawa Barat, Bandung, Tahun 1986, hal 21. Universitas Sumatera Utara bagian-bagian lain dari bangunan itu dan tanah di atas mana bangunan itu berdiri yang karena fungsinya digunakan bersama, dimiliki secara bersama- sama oleh pemilik bagian yang dimiliki secara individual. e. Satuan Rumah Susun adalah rumah susun yang tujuan peruntukan utamanya digunakan secara terpisah sebagai tempat hunian, yang mempunyai sarana penghubung ke jalan umum. 31 f. Pengembang adalah Suatu badan usaha berbentuk perseroan terbatas yang mempunyai kemampuan hukum sebagai subyek hukum, seperti halnya manusia bertindak sebagai pihak dalam jual beli. g. Konsumenpembeli adalah Setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain. h. Klausula adalah Pasal yang menjadi isi dalam suatu perjanjian. i. Perjanjian jual beli adalah Suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerakan suatu benda dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Melawan Patar Simamora Dan Gomar Purba

5 159 154

Analisis Hukum Terhadap Permohonan Pailit Atas Developer Dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Apartemen ( Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 331 K/PDT. SUS/2012 Tanggal 12 Juni 2012)

3 233 164

Analisis Yuridis Terhadap Tindakan Pemberhentian Dengan Hormat Pada Anggota POLRI (Studi Kasus Atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor 52/G.TUN/2005/PTUN-Medan)

0 76 143

Analisis Yuridis Pemberian Kuasa Blanko Pada Akta Perikatan Jual Beli (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 51/PDT.G/2009/PN.Mdn)

1 86 130

Analisis Yuridis Atas Perjanjian Jual Beli Rumah Melalui Pengembang Pada PT. Indo Mega Sentosa Di Kota Batam

3 68 121

Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 5.089/Pid.B/2006/PN.Medan)

2 139 75

Analisis Yuridis Kompetensi Pengadilan Niaga Dalam Perkara Kepailitan (Studi Kasus Terhadap Putusan Nomor 65/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST)

1 81 151

Analisis Yuridis Atas Kegagalan Pengembang Dalam Memenuhi Klausula Jual Beli Apartemen (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 69/PDT.G/2008/PN.MDN)

0 67 123

Analisis Yuridis Atas Perbuatan Notaris Yang Menimbulkan Delik-Delik Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan NO. 2601/Pid.B/2003/PN.Mdn)

0 60 119

Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Melawan Patar Simamora Dan Gomar Purba

0 0 15