22
0 P + 1 STD merupakan perlakuan yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya.
Untuk parameter serapan hara K Caisin, perlakuan pupuk organik “PhOSta” dan pupuk mineral berpengaruh yang nyata. Perlakuan kontrol berbeda
nyata dengan 0 P + 1 STD, 2 P + 23 STD dan tidak berbeda nyata dengan 0 P + 13 STD, 0 P + 23 STD, 1 P + 0 STD, 1 P + 13 STD, 1 P + 23 STD, 2 P + 0
STD, 2 P + 13 STD dan 3 P + 0 STD. Sedangkan perlakuan 0 P + 1 STD, 2 P + 23 STD saling berbeda nyata dengan 1 P + 0 STD, 2 P + 0 STD, 3 P + 0 STD,
dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan 0 P + 13 STD, 0 P + 23 STD, 1 P + 0 STD, 1 P + 13 STD, 1P + 23 STD, dan 2 P + 13 STD.
Berdasarkan hasil uji Duncan terhadap serapan K Caisin, pemberian pupuk organik “PhOSta” dan pupuk mineral meningkatkanan nilai serapan K
yang terdapat pada perlakuan 0 P + 13 STD, 0 P + 23 STD, 0 P + 1 STD, 1 P + 0 STD, 1 P + 13 STD, 1 P + 23 STD, 2 P + 0 STD, 2 P + 13 STD, 2 P + 23 STD,
dan 3 P + 0 STD dibandingkan kontrol. Nilai paling tinggi terdapat pada perlakuan standar 0 P + 1 STD yaitu sebesar 28.17 g6m
2
. Sementara nilai serapan hara K terendah terdapat pada perlakuan 2 P + 0 STD yaitu sebesar 3.22
g6m
2
yang bernilai lebih kecil dari kontrol. Perlakuan standar merupakan perlakuan yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya.
Perlakuan standar 0 P + 1 STD merupakan perlakuan yang menunjukkan peningkatan nilai yang paling tinggi untuk variabel serapan hara N,
P, dan K. Hal ini disebabkan pada perlakuan tersebut jumlah pupuk hara yang diberikan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Akibatnya
jumlah hara yang diserap untuk proses pertumbuhan tanaman juga lebih tinggi.
4.4. Efektivitas Relatif Agronomik Relatif Agronomic Effectifness, RAE
Efektivitas relative agronomic RAE merupakan metode untuk membandingkan pengaruh suatu pupuk terhadap pupuk standar yang umum
digunakan untuk menambahkan hara. Dengan demikian kemampuan pupuk secara relative dinadingkan dengan pupuk standar dapat diketahui. Atas dasar bobot hasil
per petak RAE dapat diperhitungkan sesuai dengan rumus berikut :
23
RAE
P P
– P K
P S
– P K
X 100 Dalam hal ini pupuk mineral yang digunakan adalah pupuk dalam bentuk
Urea, TSP, dan KCl yang merupakan pupuk mineral yang digunakan oleh petani, sedangkan pupuk yang diuji efektivitasnya adalah pupuk Organik “PhOSta”, dan
pupuk organik “PhOSta” yang dikombinasikan dengan pupuk mineral. Parameter
yang digunakan untuk menghitung nilai RAE adalah bobot basah Caisin contoh.
Hasil analisis ragam RAE atas dasar bobot basah Caisin contoh disajikan pada Lampiran 12. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian kombinasi
pupuk organik “PhOSta” dan pupuk mineral berpengaruh nyata pada RAE bobot basah Caisin contoh. Nilai RAE bobot basah Caisin contoh disajikan dalam Tabel
7. Hasil analisis lanjut nilai RAE bobot basah Caisin contoh ditampilkan dalam Tabel 7.
Tabel 7 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji Duncan nilai RAE bobot basah Caisin contoh untuk perlakuan kontrol berbeda nyata dengan 0 P +
13 STD, 0 P + 23 STD, 0 P + 1 STD, 1 P + 13 STD, 1 P + 23 STD, 2 P + 13 STD, 2 P + 23 STD, dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan 1 P + 0 STD, 2 P
+ 0 STD, dan 3 P + 0 STD. Sedangkan perlakuan 1 P + 0 STD, 2 P + 0 STD, dan 3 P + 0 STD saling berbeda nyata dengan 0 P + 1 STD, 2 P + 23 STD dan tidak
berbeda nyata dengan 0 P + 13 STD, 0 P + 23 STD, 1 P + 13 STD, 1 P + 23 STD, dan 2 P + 13 STD. Secara umum nilai RAE bobot bobot basah Caisin
contoh untuk semua perlakuan berada dibawah nilai perlakuan standar 0 P + 1 STD. Nilai yang paling mendekati nilai RAE pada perlakuan standar terdapat
pada perlakuan 2 P + 23 STD sebesar 74,9 . Berdasarkan hasil uji lanjut nilai RAE bobot basah Caisin contoh Tabel
7, perlakuan 2 P + 23 STD menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan perlakuan standar 0 P + 1 STD. Hal ini berarti perlakuan 2 P + 23
STD dapat menggantikan perlakuan 0 P + 1 STD perlakuan standar.
24
Tabel 7. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik “PhOSta” dan Pupuk Mineral Terhadap Nilai RAE Bobot Basah Caisin Contoh
Perlakuan Nilai RAE Bobot Basah Caisin Contoh
KONTROL 0 d
0 P + 13 STD 59,4 abc
0 P + 23 STD 57,2 abc
0 P + 1 STD 100,0 a
1 P + 0 STD 11,1 cd
1 P + 13 STD 53,0 bc
1 P + 23 STD 49,7 bc
2 P + 0 STD -2,3 d
2 P + 13 STD 59,6 abc
2 P + 23 STD 74,9 ab
3 P + 0 STD 2,4 d
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5 dengan Uji Wilayah Berganda Duncan
P = Pupuk organik “PhOSta” STD = Pupuk mineral dengan dosis standar dosis pupuk yang biasa dipakai oleh
Petani
4.5. Pembahasan Umum