Pengaruh Temperatur Pengaruh Salinitas pada Media Kultivasi

4.2.1 Pengaruh Temperatur

o C pada Media Kultivasi Selama penelitian ini berlangsung nilai rata-rata temperatur yang tercatat pada media kultivasi berkisar antara 29,5-30,5 o C. Kurva rata-rata temperatur pada meda kultivasi disajikan pada Gambar 11: Gambar 11. Kurva perubahan rata-rata temperatur o C medium kultivasi Scenedesmus sp. Gambar 11 menunjukkan kurva yang relatif sama antara ketiga media tersebut. Angka tersebut diduga disebabkan oleh faktor penempatan bath tub masing-masing perlakuan yang ditempatkan sejajar di tempat yang sama sehingga asupan panas dari sinar matahari merata pada setiap perlakuan. Jika dibandingkan dengan angka kelimpahan sel Scenedesmus sp. pada setiap media kultivasi, temperatur bukanlah faktor pembatas bagi pertumbuhan Scenedesmus sp. Temperatur menurut Soeder dan Hegewald 1992 in Cahyaningsih dan Subyakto 2008 yang optimum untuk pertumbuhan Scenedesmus sp. adalah antara 31-32 o C, pada temperatur antara 34-36 o C Scenedesmus sp. akan berhenti tumbuh dan akan mati. Perubahan temperatur tersebut diduga dipengaruhi oleh siklus penyinaran harian matahari terhadap media kultivasi.

4.2.2. Pengaruh Salinitas pada Media Kultivasi

Selama penelitian berlangsung nilai salinitas yang tercatat disajikan pada Gambar 12: Gambar 12. Kurva perubahan rata-rata salinitas ppt medium kultivasi Scenedesmus sp. Gambar 12 menunjukkan angka salinitas berkisar antara 3-4 ppt untuk kultivasi pada media kontrol. Pada media influent dan effluent nilai salinitas yang tercatat berkisar antara 14,8-17,3 ppt, nilai tersebut dikarenakan kondisi media kultivasi yang cenderung payau. Kisaran salinitas pada media kontrol cenderung tawar hal ini dikarenakan nilai perbandingan antara air tawar dan inokulan yaitu 19:1 liter. Menurut Rostini 2007, kenaikan salinitas kultur dapat terjadi karena adanya hasil metabolisme sel ataupun pengendapan garam dan nutrien dalam medium. Gambar 8 menunjukan kurva kelimpahan pada medium kontrol cenderung meningkat hingga hari kelima pada kisaran salinitas 3,33-3,67 ppt dan menurun di hari berikutnya pada salinitas 3,1-4 ppt. Pada kurva kelimpahan, medium influent cenderung mengalami peningkatan setiap harinya meskipun kenaikan tersebut terjadi secara perlahan. Kenaikan tertinggi terjadi pada hari ketujuh yaitu mencapai nilai 44x10 6 selml pada salinitas 16,2 ppt. Pada kurva kelimpahan effluent menunjukkan pertumbuhan yang lambat dari hari pertama hingga hari kelima dan mengalami fase mortalitas pada hari keenam hingga hari kesepuluh pada kisaran salinitas 14,8-15,8 ppt. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa Scenedesmus sp. dapat mentoleransi salinitas yang berbeda dari habitat aslinya dan menunjukan bahwa salinitas bukan menjadi faktor pembatas pada penelitian ini.

4.2.3. Pengaruh Keasaman Derajat pH pada Media Kultivasi