Sedangkan nilai RMS error yang mendekati nilai nol 0 akan menunjukkan model algoritma semakin baik.
RMS error = 2
2
− −
n dugaan
nilai insitu
nilai …………………………… pers.3
Keterangan: Nilai insitu adalah konsentrasi TSS hasil pengukuran Nilai dugaan adalah konsentrasi TSS hasil pengembangan model
n adalah jumlah data
3.3.3 Pengujian Model
Pengujian model bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara nilai dugaan konsentrasi TSS dari pengembangan model dengan data in situ konsentrasi TSS.
Pengujian model ini dilakukan setelah mendapatkan nilai R
2
dan RMS error yang paling baik. Untuk pengujian model digunakan uji beda nilai tengah dua arah
uji-t, uji residual analisis dan uji dua variabel uji-F. Uji-t adalah uji hipotesis yang menolak hipotesis nol jika statistik sampel
secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai parameter yang diasumsikan. Hipotesis tersebut diharapkan nilai tengah konsentrasi TSS in situ
dengan nilai tengah konsentrasi TSS dugaan tidak berbeda nyata µ
1
= µ
2
atau terima
H sehingga model yang digunakan tervalidasi dengan baik untuk menduga
konsentrasi TSS. Hipotesis nol H dan hipotesis alternatifnya H
1
adalah Harinaldi, 2005:
H : µ
1
= µ
2
H
1
: µ
1
µ
2
Keterangan: H adalah bila nilai tengah konsentrasi TSS in situ sama dengan nilai
tengah konsentrasi TSS dugaan. H
1
adalah bila nilai tengah konsentrasi TSS in situ tidak sama dengan nilai tengah konsentrasi TSS dugaan.
µ
1
adalah nilai tengah konsentrasi TSS in situ. µ
2
adalah nilai tengah konsentrasi TSS dugaan. Uji residual analisis merupakan uji perbedaan antara parameter dugaan yang
berasal dari hasil pemodelan dengan parameter insitu sebagai validasinya. Residual memberikan tampilan porsi validasi data yang tidak dapat dijelaskan
oleh model Mathworks, 2010. Uji residual analisis ini bertujuan untuk mengetahui selisih antara nilai TSS hasil dugaan dengan nilai data TSS insitu.
Dari hasil uji tersebut dapat diketahui besar ketepatan antara TSS dugaan dengan TSS insitu yang dibatasi antara kedua parameter tersebut. Hasil yang akan
diperoleh dari uji ini adalah: Ketepatan hubungan ± kesalahan duga bias
Uji-F digunakan untuk pengujian dua sampel atau lebih yang berbeda. Dalam uji-F parameter dan hipotesisnya berbeda dibandingkan dengan uji-t.
Parameter yang diujikan dalam uji-F adalah antara konsentrasi TSS hasil pendugaan dengan klorofil dari model hubungan yang terbentuk. Uji-F dilakukan
untuk membuktikan ada tidaknya hubungan saling mempengaruhi antara konsentrasi TSS dengan klorofil. Hipotesis yang digunakan dalam uji-F adalah
Walpole, 1995: H
: = 0 H
1
:
dimana: H adalah bila ada hubungan yang nyata antara TSS dan klorofil-a.
H
1
adalah bila tidak ada hubungan yang nyata antara TSS dan klorofil-a. adalah nilai pendugaan TSS dan klorofil-a.
3.4 Proses Pengolahan Data in situ